Astrid
Departemen Material Kedokteran gigi Universitas sumatra
ISSN 2302-5271
Utara
Abstrak
1
Effect of Alcohol Containing Mouthwash
on Conventional Glass Ionomer Cement’s
Surface Roughness
Absract
2 JMKG 2017;6(1):1-6
Astrid:Pengaruh Obat Kumur Beralkohol
penggunaan klinis bahan restorasi gigi mulut. Obat kumur adalah produk yang
ketahanannya terhadap kerusakan dalam digunakan untuk menjaga kebersihan
rongga mulut seperti pergeseran/sliding, mulut yang berperan sebagai antiseptik
abrasi, penurunan kimia dan kelelahan/ dan anti plak, yang dapat menyebabkan
fatigue saat proses pengunyahan.1 karies gigi, gingivitis dan bau mulut. Larutan
Semen ionomer kaca pertama sekali antiseptik obat kumur dapat mengurangi
diperkenalkan pada tahun 1972. Semen plak dan peradangan gusi sebagai tambahan
ionomer kacamerupakan kelompok semen perawatan di rumah. Pada umumnya obat
gigi berbasis air, terdiri atas semen silikat, kumur mengandung fluoride yang berfungsi
semen seng fosfat dan semen seng untuk melindungi gigi dari kerusakan.
polikarboksilat.2,3Semen ionomer kaca Namun, bahan aktif obat kumur yang dijual
bersifat adhesif terhadap enamel dan dentin, antara lain: thymol, eucalyptol, alcohol,
melepaskan ion fluor dalam jangka waktu hexitidine, methyl salicylate, menthol,
yang lama, biokompatibel, memiliki koefisien chlorhexcidine gluconate, benzalkonium
ekspansi termal yang lebih kurang sama chloride, cetypyridinium chloride,
dengan struktur gigi dan toksisitas yang methylparaben, hydrogen peroxide dan
rendah. 2-4 Namun, semen ionomer kaca domiphen bromide.Kandungan obat kumur
memiliki beberapa kelemahan dibandingkan yang digunakan dapat mempengaruhi sifat
dengan amalgam dan bahan resin komposit restorasi di rongga mulut, salah satunya
seperti waktu kerja yang pendek, mudah adalah alkohol. Dinyatakan bahwa obat
patah (kekuatan rendah), daya tahan kumur yang mengandung alkohol lebih efektif
yang rendah terhadap pemakaian, rentan membunuh bakteri gram positif dan negatif
terhadap kontaminasi kelembaban atau dibanding dengan obat kumur non alkohol.8
dehidrasi selama tahap awal pengerasan. 3-5 Beberapa obat kumur yang
Lama dan daya tahan bahan restorasi mengandung alkohol bekerja sebagai pelarut
estetik dalam rongga mulut merupakan bagi bahan lainnya, juga bekerja sebagai
faktor yang penting dalam pemilihan bahan pengawet, antiseptik dan sebagai
dan pemeliharaan bahan restorasi di pembawa aroma/rasa. Dinyatakan bahwa
rongga mulut, terutama restorasi estetis. alkohol dapat mempengaruhi sifat restorasi
Lingkungan dalam rongga mulut seperti gigi seperti resin komposit, semen ionomer
saliva, bahan makanan dan sayuran yang kaca dan kompomer.8,9
dikonsumsi dapat mempengaruhi ketahanan Awliya WY (2005) melaporkan bahwa
jangka panjang bahan restorasi.5-7 obat kumur yang mengandung alkohol tidak
Kekasaran permukaan salah satu menyebabkan kekasaran yang signifikan
kriteria untuk meramalkan dan mengevaluasi pada compomer.9 Sadaghiani, dkk (2007)
kelemahan restorasi yang terbuat dari bahan juga melaporkan penelitiannya pada obat
yang berbeda, yang memiliki beberapa kumur yang mengandung alkohol, tidak
implikasi klinis dan perubahan topografi memiliki perubahan yang signifikan pada
permukaan dan kekasaran sering digunakan permukaan bahan restorasi resin modifikasi
untuk menentukan keausan material. ionomer kaca.10 Penelitian ini bertujuan untuk
Peningkatan kekasaran mungkin menjadi melihat pengaruh obat kumur beralkohol
faktor predisposisi kolonisasi mikroba, terhadap kekasaran permukaan semen
yang dapat berpotensi meningkatkan risiko ionomer kaca konvensional dengan waktu
penyakit mulut. Selain itu, peningkatan perendaman selama 30, 60 dan 90 detik.
kekasaran permukaan mungkin menunjukkan
terjadinya kerusakan pada bahan.5 Metode Penelitian
Penggunaan obat kumur merupakan
metode efektif yang populer akhir-akhir ini Penelitian ini merupakan penelitian
untuk mencegah dan mengontrol karies, eksperimental laboratorium dengan desain
penyakit periodontal dan mengurangi bau time- series.Bahan yang digunakan pada
3
penelitian ini adalah semen ionomer kaca menggunakan pinset dan dikeringkan dengan
konvensional komersial (Fuji IX, GC, Japan) kertas tissue. Kemudian sampel diukur
dan obat kumur beralkohol komersial kekasaran permukaannya. Pengulangan
(Listerine® Cool Mint, Johnson&Johnson, perendaman dan pengukuran kekasaran
Indonesia). Komposisi bahan yang digunakan permukaan dilakukan sampai 2 kali untuk
dapat dilihat pada table 1.Sampel berupa data 60 detik dan 90 detik. Obat kumur
semen ionomer kaca konvensional berbentuk diganti disetiap pengulangan (30 detik).
tablet dengan ukuran diameter 10 mm dan Pengukuran kekasaran permukaan
tebal 2 mm. Besar sampel sebanyak 10 buah dilakukan dengan menggunakan
yang akan dilakukan perendaman dalam profilometer (Mitutoyo, Japan). Permukaan
obat kumur beralkohol sesuai keompok 30 atas sampel di buat 3 tanda sebagai panduan
detik, 60 detik ,dan 90 detik. untuk pengukuran kekasaran permukaan
Pembuatan sampel dilakukan dengan yang dilakukan tiga kali. Nilai kekasaran
cara mengaduk bubuk dan cairan semen permukaan kemudian direratakan. Kemudian
ionomer kaca dengan perbandingan 3,4g : rerata nilai kekasaran permukaan dianalisis
1,0g di letak di atas paperpadsampai rata menggunakan ANOVA satu arah dengan pos
dan homogen. Adonan kemudian diletakakn hoc Least Significant Difference(LSD) untuk
ke dalam mould logam yang telah dilapisi melihat perbedaan kekasaran permukaan
selophan stripdan bagian atas adonan juga tiap kelompok perlakuan.
dilapisi selopan strip dan ditekan dengan
object glass hingga rata dan dibiarkan sampai Hasil
mengeras (30 detik). Sampel kemudian
dikeluarkan dari mould dan dirapikan Hasil penelitian ini (Table 2) didapat rerata
pinggirannya dengan kertas pasir. Bagian nilai dan standard deviasi kekasaran
bawah sampel ditandai dengan memberikan permukaan awal sebesar 0,56µm ± 0,11,
nomor. Dilakukan pengukuran kekasaran setelah perendaman 30 detik sebesar
awal sampel. 0,71µm ± 0,23, setelah perendaman 60
Perlakuan sampel dilakukan setelah detik sebesar 0,96µm ± 0,16, dan setelah
pengukuran kekasaran permukaan awal. perendaman 90 detik sebesar 1,02 µm ±
Sampel dimasukkan kedalam wadah yang 0,13. Terlihat bahwa kekasaran permukaan
telah berisi obat kumur yang mengandung semen ionomer kaca menjadi semakin kasar
alkohol sebanyak 5 ml dan direndam selama setelah perendaman dalam obat kumur
30 detik. Setelah 30 detik sampel diangkat beralkohol selama 30, 60, dan 90 detik.
4 JMKG 2017;6(1):1-6
Astrid:Pengaruh Obat Kumur Beralkohol
Tabel 2. Nilai Rerata Kekasaran Permukaa, Standard Deviasi, dan Kemaknaan ANOVA Satu
Arah Pada Tiap Kelompok
5
Penelitian sebelumnya juga melaporkan Molina C, Navarro RS, and Rebeiro SJL.
bahwa obat kumur yang beralkohol berdampak In vitro surface roughness of different
buruk terhadap kekerasan resin komposit, glass ionomer cements indicated for ART
GIC, dan RMGIC.9Namun,Sadaghiani,dkk restorations. Braz J Oral Sci 2010: 9(2):
(2007) melaporkan bahwa obat kumur 77-80.
yang mengandung alkohol tidak memiliki 6. Bagheri R, Burrow MF, Tyas MJ. Surface
pengaruh yang signifikasi secara statistik characteristic of aesthetic restorative
pada kekasaran permukaan bahan restorasi material-an. SEM study. The journal of
resin modifikasi ionomer kaca.10 rehabilitation 2007; 34: 68-76.
Hasil penelitian ini memperlihatkan 7. Anyanwu OC, Baugh KK, Bennet SB,
bahwa perendaman SIK dalam obat Johnson JM, Madlock RL, Pollard NE,
kumur beralkohol selama 30 detik tidak et al. Comparison of the antibacterial
menyebabkan perubahan kekasaran effectiveness of alcohol-containing and
permukaan yang bermakna. Waktu 30 non-alcohol containing mouthwashes.
detik adalah lamanya sekali berkumur yang Lincoln University Journal of Science.
disarankan oleh pabrikan obat kumur yang 2011: 2(1): 7-12
dipakai pada penelitian ini. Namun, hasil 8. Festuccia MSCC, Garcia LFR, Cruvinel
penelitian juga menunjukkan bahwa semakin DR, Souza FCPP. Color stability, surface
lama waktu perendaman akan menyebabkan roughness and microhardness of
permukaan SIK semakin kasar. composites submitted to mouthrinsing
action. The journal of apllied oral science.
Simpulan 2012: 20(2).
9. Awliya WY. The effect of mouthrinses on
Dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh surface heardness and weight change
obat kumur beralkohol terhadap kekasaran of some esthetic restorative materials.
permukaan semen ionomer kaca setelah http://repository.ksu.edu.sa/jspui/
dilakukan perendaman selama 30 detik, 60 handle/123456789/7976 (16 Juli 2014).
detik dan 90 detik. Juga semakin lama waktu 10. Sadaghiani L, Wilson MA, Wilson NHF.
perendaman dalam obat kumur beralkohol Effect of Selected Mouthwashes on the
maka kekasaran permukaan semen ionomer Surface Roughness of Resin Modified
kaca akan semakin meningkat. Glass Ionomer Restorative Materials. The
journal dental materials. 2007: 325-34.
Daftar Pustaka 11. Sight TRM, Suresh P, Sandhyarani,
Sravanthi J. Glass ionomer Cement
1. Beresescu G, Brezeanu LC. Effect of (GIC) in dentisty; a review. The
artificial saliva on the surface roughness international journal of planet animal and
of glass-ionomer cements. Scientific environmental sciences 2011: 1(1); 26-
Buletin of The University Targu Mures 30.
2011; 8: 134-6. 12. Darvell BW. Material science for dentistry.
2. Anusavice KJ, Scen C, Rawls HR. Philips’ 20th ed. Hongkong : Pokfulam, 2000:
science of dental material. 12th ed. China. 384-402.
3. Lohbauer U. Dental Glass Ionomer 13. Silva RC, Zuanon AC. Surface Roughness
Cements as Permanent Filling Materials – of Glass Ionomer Cements indicated for
Properties, Limitation and Future Trends. atraumatic restorative treatment. Braz
The journal material. 2009; 3: 76-96. Dent J 2006: 17(2): 281-9.
4. Upadhya N, Kishore G. Glass Ionomer 14. DePaola LG, Spolarich E. Safety and
Cement-The Different Generations. Trend Efficacy of Antimicrobial Mouthrinses in
Biomater 2005; 18(2) :158-65. Clinical Practice. The journal of dental
5. Momesso MGC, Silva RC, Imparaho JCP, hygiene. 2007: 81(5): 1-16.
6 JMKG 2017;6(1):1-6