Anda di halaman 1dari 1

1.1.

3 Gejala
Anafilaksis terdiri dari kombinasi berbagai gejala yang bisa muncul beberapa
detik, menit, sampai beberapa jam setelah terpapar alergen. Manifestasi klinis anafilaksis
yang sangat bervariasi terjadi sebagai akibat berbagai macam mediator yang dilepaskan
dari sel mastosit jaringan dan basofil yang memiliki sensitivitas yang berbeda pada setiap
organ yang dipengaruhinya. Manifestasi klinis dari anafilaksis sangat bervariasi yaitu dari
yang bersifat ringan, sedang, sampai berat, dimana syok anafilaktik merupakan contoh
manifestasi klinis yang berat.
Reaksi anafilaksis dapat dilihat dalam bentuk urtikaria, angiodema, obstruksi
respirasi sampai dengan kolaps pembuluh darah. Di samping itu terdapat pula bentuk
lainnya seperti rasa takut, kelemahan, keringat dingin, bersin, rinorhea, asma, rasa
tercekik, disfagia, mual dan muntah, nyeri abdomen, inkontinensia, sampai dengan
kehilangan kesadaran. Walaupun demikian, sebab kematian utama dari anafilaksis adalah
syok dan obstruksi saluran pernafasan. Obstruksi saluran pernafasan dapat berupa edema
laring, bronkospasme dan edema bronkus.
Gejala prodromal pada umumnya adalah lesu, lemah, rasa tidak enak yang sukar
dilukiskan, rasa tidak enak di dada dan perut, rasa gatal di hidung dan palatum. Gejala ini
merupakan permulaan dari gejala lainnya.
Gejala pada organ pernapasan didahului dengan rasa gatal di hidung, bersin dan
hidung tersumbat, diikuti dengan batuk, sesak, mengi, rasa tercekik, suara serak, dan
stridor. Di samping itu, terjadi pula edema pada lidah, edema laring, spasme laring dan
spasme bronkus.
Gejala kardiovaskular ditandai dengan takikardi, palpitasi, hipotensi sampai syok,
pucat, dingin, aritmia, hingga sinkop. Pada EKG dapat dijumpai beberapa kelainan
seperti geombang T datar, terbalik atau tanda-tanda infark miokard.
Gejala gastrointestinal berupa disfagia, mual-muntah, rasa kram diperut, diare
yang kadang-kadang disertai darah, dan peningkatan peristaltic usus.
Gejala pada kulit berupa gatal-gatal, urtikaria, angioedema pada bibir, muka atau
ekstrimitas. Penderita juga biasanya mengeluh adanya rasa gatal dan lakrimasi pada mata.
Sedangkan gejala pada sistem saraf pusat dapat berupa gelisah dan kejang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Johnson RF, Peebles RS, 2011, Anaphylaxis Syok: Pathopysiology, Recognition and
Treatment, Medscape, Available from URL:
http://www.medscape.com/viewarticle/497498
2. Rengganis I, Sundaru H, 2009, Renjatan Anafilaktik, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
Interna Publishing, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai