Anda di halaman 1dari 11

ARSA (Actual Research Science Academic)

Vol. 4 No. 3-September 2019


ISSN 2548-3986 (Online)

Kesehatan Gigi Dan Mulut Dalam Perspektif Islam

Mela Citra Melati, Aan Kusmana, Hadiyat Miko , Rudi Triyanto, Culia Rahayu

Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya


Jl. Tamansari No.210, Kec. Tamansari, Kota Tasikmalaya,
Provinsi Jawa Barat 46115, Telp./Fax.0265-334790
Email: mellacitramelati@gmail.com
Co Author: Aan Kusmana
Email: aankusmana73@gmail.com
ABSTRAK
Prevalensi penyakit yang terkait dengan personal hygiene (pemeliharaan
kebersihan perorangan), terutama pada oral hygiene (kesehatan gigi) masih cukup tinggi.
Islam jauh-jauh hari sudah menegaskan pentingnya menjaga kebersihan gigi (mulut) yang
tertuang dalam hadist dan kitab-kitab karya ulama terdahulu. Sebagaimana ditegaskan
Rasulullah dalam sebuah hadist, “Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku
perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali melakukan wudhu.” (HR. Al Bukhari dan
Muslim).
Metode yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu menggunakan metode
literatur. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan hasil telaah dari berbagai teori-teori
yang bersumber dari buku-buku, Karya Tulis Ilmiah, Jurnal, Artikel, dan situs Wibe Site
yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut dalam perpektif islam.
Islam sangat konsen dengan kesehatan, salah satunya kesahatan gigi dan mulut,
Islam jauh-jauh hari sudah menegaskan pentingnnya menjaga kebersihan gigi dan mulut
yang tertuang dalam firman Allah, hadist dan kitab-kitab karya ulama terdahulu. Bukan
hanya untuk mencegah sakit gigi ataupun bau nafas yang kurang sedap, melainkan lebih
dari itu, kebersihan merupakan ajaran agama Islam, membersihkan gigi atau yang dikenal
dengan “bersiwak” yang hukumnya sunnah. Kayu siwak (bersiwak) adalah ranting kayu
Arak/siwak (salvadora persica) yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan
gigi serta menyehatkan gigi dan gusi. Pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
dalam Islam mendorong dokter-dokter Islam yang juga ikut berkontribusi dalam teori dan
prakteknya, seperti Ar-Razi dan kawan-kawan. Kontribusi Islam dalam kesehatan gigi
cukup mempunyai konsetrasi yang tinggi, banyak permasalahan atau isu-isu kontemporel
dalam fikih kedokteran gigi yang membutuhkan jawaban syar’i dari aspek legilitasnya
mulai dari hukum penggunaan bleaching, veneer, serta kawat gigi.

Kata Kunci: Islam dan kesehatan gigi, siwak, isu kontemporer

PENDAHULUAN: asasi yang fundamental bagi setiap


Kesehatan merupakan bagian penduduk. Seperti tercantum dalam
terpenting dalam kehidupan manusia, konstitusi organisasi kesehatan
sehat secara jasmani dan rohani. sedunia WHO (World Health
Kesehatan merupakan salah satu hak Organization), bahwa setiap orang

13
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 4 No. 3-September 2019
ISSN 2548-3986 (Online)

berhak memperoleh pelayanan Sarana dan fasilitas didalam


kesehatan. Menurut Depkes RI tubuh manusia, mulai dari kepala
(2007) kesehatan sangat penting bagi hingga kaki merupakan anugerah
kehidupan sehingga kesehatan harus Allah yang luar biasa. Dengan sarana
dijaga dan dilindungi dari berbagai dan fasilitas tubuh itu manusia dapat
ancaman penyakit serta masalah menjalankan funginya sebagai
kesehatan lainnya (Rahaju, 2013). khalifah Allah, agar dapat
Kesehatan merupakan memanfaatkan seluruh potensi yang
kenikmatan dan karunia dari Allah diberikan Allah dimuka bumi ini
SWT yang sangat berharga tidak dengan baik dan sempurna. Salah
dapat dibandingkan dengan kekayaan satu sarana yang sangat penting di
materi apapun. Kesehatan bukanlah dalam tubuh manusia adalah gigi
segalanya tetapi segala sesuatu akan (Bisri dkk, 2007).
kurang berarti tanpa kesehatan. Setiap orang memiliki gigi
Harfindo (2018) mengungkapkan, dan hampir tidak ada satupun
sehat itu mahal tetapi peringatan itu manusia yang tidak diberi atau
belum maksimal, sebab nyatanya dianugrahi gigi. Gigi manusia
masih banyak orang yang tersusun dengan rapih dan indah,
mengabaikan kesehatan, mereka yang membuat pemiliknya
justru baru menyadari berharga sehat berpenampilan gagah, cantik dan
itu ketika jatuh sakit. Seorang dokter menarik. Gigi adalah tulang keras
bernama Herophilus yang hidup dan kecil-kecil berwarna putih yang
sekitar 323 SM yang mengatakan tumbuh tersusun dan berakar didalam
bahwa, ketika tidak ada kesehatan, gusi memiliki fungsi untuk
kearifan dengan sendiri tidak akan menggigit dan mengunyah (KBBI,
tercapai, seni tidak akan muncul, 1989).
kekuatan akan sirna, kekayaan Penelitian membuktikan
menjadi tidak berguna, dan bahwa prevalensi penyakit yang
kecerdasan tidak akan bisa terkait dengan personal hygiene
dipraktikan. Sehat merupakan hal (pemeliharaan kebersihan
yang sangat penting agar seseorang perorangan), terutama pada oral
mampu menikmati hidup ini. Semua hygiene (kesehatan gigi) masih
kelezatan duniawi terasa hampa cukup tinggi (Rahaju, 2013). Islam
ketika kesehatan sirna, misalnya jauh-jauh hari sudah menegaskan
kelezatan makan menjadi hambar, pentingnya menjaga kebersihan gigi
kesejukan saat minum menjadi (mulut) yang tertuang dalam hadist
hilang dan tidurpun tidak akan dan kitab-kitab karya ulama
nyenyak, perasaaan juga akan tersa terdahulu. Sebagaimana ditegaskan
gelisah ketika seseorang sedang sakit Rasulullah dalam sebuah hadist,
(Ade, 2012). “Seandainya tidak memberatkan
umatku, niscaya aku perintahkan

14
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 4 No. 3-September 2019
ISSN 2548-3986 (Online)

mereka untuk bersiwak setiap kali pada Allah Yang Maha Esa.
melakukan wudhu.” (HR. Al Bukhari Hakikatnya manusia tidak dapat
dan Muslim) ini menandakan bahwa beribadah secara maksimal apabila
Islam tidak menyepelekan urusan terkendala oleh masalah kesehatan,
kesehatan gigi (Nismal, 2018). oleh karena itu kesehatan merupakan
Pandangan Islam suatu hal yang sangatlah penting
menjelaskan, semua anugrah Allah untuk mendapat perhatian. Sabda
kepada manusia harus dijaga dan Rasulullah yang menyatakan bahwa
dipelihara dengan baik agar anugrah “mukmin yang kuat lebih baik dan
itu dapat berumur panjang dan dapat lebih disayangi Allah daripada
difungsikan dalam waktu yang lama. mukmin yang lemah”
Semua makanan yang masuk Gigi manusia penting
kedalam perut manusia harus terlebih dipelihara dan dijaga dengan baik,
dahulu melewati gigi. Gigi menjadi Rasulullah memberikan atensi
alat yang penting bagi manusia untuk khusus kepada upaya pemeliharaan
mengunyah makanan sebelum gigi, dalam sebuah hadist yang
makanan itu masuk kedalam tubuh. diriwayatkan oleh 6 perawi terkenal,
Mengunyah makanan dengan baik kecuali bukhari, melalui Abu
akan sangat membantu pencernaan Hurairah, Rasulullah bersabda “jika
melaksanakan tugasnya mengolah aku tidak memberatkan umatku,
makanan sebelum sari-sari dari maka aku akan memerintahkan
makanan itu dialirkan ke seluruh mereka untuk bersiwak pada setiap
tubuh melalui aliran darah (Soofi kali hendak melakukan shalat”
MA, 2012). (Nata, 2004).
Islam menyadari bahwa Seseorang ketika hendak
mulut merupakan pintu masuk menghadap kepada Tuhannya harus
berbagai penyakit yang bersumber bersih dari segala kotoran jasmaniah
dari makanan yang kita makan setiap maupun rohaniah, dari sisi jasmani
hari. Gigi dan mulut adalah awal ialah membersihkan mulut dari bau-
mula segala pencernaan. Seperti bau yang tidak sedap dengan cara
yang telah di tulis oleh Itjiningsih menyikat gigi, sedangkan dari sisi
(1991) gigi adalah bagian tubuh rohaniah membersihkan diri dari
manusia yang berfungsi untuk kata-kata buruk, seperti berkata tidak
mencerna makanan, gigi berperan jujur, membicarakan keburukan
juga sewaktu berbicara, karena itulah orang lain dan sebagainya. Dengan
gigi sangat berhubungan dengan demikian seseorang yang menghadap
organ tubuh lainnya. Banyak orang kepada Allah pada waktu melakukan
tidak menyadari bahwasanya sakit shalat tetap dalam keadaan bersih
gigi bisa memicu timbulnya penyakit secara lahir dan bathin (Bisri, 2007).
lain yang berbahaya, dan inipun Penelitian ini untuk
sangat berpengaruh pada ibadah kita mengetahui gambaran tentang

15
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 4 No. 3-September 2019
ISSN 2548-3986 (Online)

pentingnya kesehatan gigi dan mulut hukumnya sunnah. Sebagimana


dalam perspektif islam, firman hadist sabda Nabi SAW (Saleh,M. et.al.
yang berkaitan dengan hal tersebut 2017)
beserta tokoh-tokoh kedokteran
muslim yang ikut berkontribusi.

METODE PENELITIAN Artinya: “Diriwayatkan dari Abu


Hurairah, katanya Nabi SAW telah
Metode yang digunakan dalam
bersabda “Sekiranya arahanku tidak
penulisan ini, yaitu menggunakan
akan memberatkan orang mukmin,
metode literatur. Penulisan Karya
niscaya aku akan memerintahkan
Tulis Ilmiah ini merupakan hasil
mereka bersiwak (menggosok gigi)
telaah dari berbagai teori-teori yang
setiap kalli hendak melakukan
bersumber dari buku-buku, Karya
shalat” (Shahih Bukhari Muslim).
Tulis Ilmiah, Jurnal, Artikel, dan
situs Wibe Site yang berhubungan Islam menyadari bahwa
dengan kesehatan gigi dan mulut mulut merupakan pintu masuk
dalam perpektif islam. berbagai penyakit yang bersumber
dari makanan yang kita makan setiap
PEMBAHASAN
hari. Gigi dan mulut adalah awal
Islam sangat konsen dengan mula masuknya makanan dan
kesehatan, salah satunya kesahatan minuman, atau awal dari proses
gigi dan mulut. Menjaga kebersihan pencernaan, karena itulah gigi sangat
gigi merupakan keniscayaan yang berhubungan dengan organ tubuh
tidak dapat ditawar-tawar lagi lainnya (Nismal, 2018).
(Aiman, 2011). Bukan cuma untuk
Tidak banyak orang
mencegah sakit gigi ataupun bau
menyadari bahwasanya sakit gigi
nafas yang kurang sedap, melainkan
bisa memicu timbulnya penyakit lain
lebih dari itu, kebersihan merupakan
yang berbahaya, dan inipun sangat
ajaran agama Islam, sesuai dengan
berpengaruh pada Ibadah kita pada
hadist yang menyatakan “bahwa
Allah Yang Maha Esa. Karena,
kebersihan merupakan sebagian dari
hakikatnya manusia tidak dapat
iman” (H.R Bukhari Muslim).
beribadah secara maksimal apabila
Terkait dengan kesehatan terkendala oleh masalah kesehatan,
gigi, Islam jauh-jauh hari sudah oleh karena itu kesehatan merupakan
menegaskan pentingnnya menjaga suatu hal yang sangatlah penting
kebersihan gigi dan mulut yang untuk mendapat perhatian.
tertuang dalam hadist dan kitab-kitab Sebagaimana sabda Rasulullah yang
karya ulama terdahulu. menyatakan bahwa “mukmin yang
Membersihkan gigi atau yang kuat lebih baik dan lebih disayangi
dikenal dengan “bersiwak” yang

16
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 4 No. 3-September 2019
ISSN 2548-3986 (Online)

Allah daripada mukmin yang lemah” keyakinan dan kesepakatan untuk


(Rahaju, 2013). melakukan perubahan. Keyakinan
akan sesuatu hal akan menghasilkan
Islam adalah agama yang
perubahan perilaku yang pada
sempurna dan tiada bandingannnya
akhirnya akan menjadi kebiasaan
dengan agama-agama lainnya.
(Rahaju, 2013).
Diantara kesempurnaan Islam ialah
syariat bagi ummatnya untuk Pada penelitian Rahaju
menjaga kebersihan dan kesehatan, (2013) terbukti bahwa pemahaman
sampai mengatur hal kecil tetapi keislaman yang baik, belum dapat
mempunyai arti penting seperti: meningkatkan status kesehatan gigi
kewajiban istinja’ (bersuci setelah karena didapatkan hasil yaitu
buang air besar ataupun buang air pengetahuan mereka tentang nilai
kecil), mandi janabat setelah junub. kebersihan sudah baik tetapi kondisi
Selain itu juga Islam sangat kesehatan gigi belum baik yang
memperhatikan kebersihan dan ditunjukan dengan tingginya angka
kesehatan melalui 10 fitrah manusia, karies gigi (DMF-T: 2,16 sedangkan
salah satu di dalamnya adalah target WHO DMF-T: 1).
kebersihan rongga mulut yang
Hal ini terjadi karena dalam
menganjurkan untuk bersiwak
pemahaman tentang nilai kebersihan
(Aiman, 2009).
dan kesehatan dalam Islam tidak
Kesehatan gigi merupakan disertai dengan perubahan perilaku
cerminan bagi kesehatan tubuh kita, dan kesadaran bahwa kesehatan
mengapa demikian? Seperti yang merupakan sesuatu yang penting bagi
sudah dijelaskan diatas, karena kehidupan, sehingga pada
rongga mulut merupakan pintu awal kenyataanya lebih ditunjukan untuk
masuknya makanan. Jika kesehatan menjalankan ajaran atau doktrin
gigi kita dan makanan yang kita semata. Oleh karena itu perlu adanya
makan benar-benar dijaga maka, penanaman nilai-nilai dan
kesehatan tubuh kita juga akan pengalaman ajaran Islam secara
terjamin. Hal ini dibuktikan dengan nyata khususnya tentang ajaran yang
adanya penelitian yang menyatakan ada kaitannya dengan kebersihan dan
bahwa jika tidak menjaga kesehatan kesehatan.
gigi juga bisa menyebabkan penyakit
Beberapa contoh mengenai
PJK (Penyakit Jantung Kronis) atau
adanya hubungan positif antara
penyakit-penyakit yang lainnya. Dan
agama dan kesehatan adalah
semua kembali pada perilaku
menyikat gigi pada saat puasa, Karna
individunya itu sendiri. Bagaiman
pada saat berpuasa terjadi penurunan
kebiasaan yang buruk bisa atau
produksi saliva yang cukup
tidaknya kita hindari. Perubahan
signifikan. Dan hubungan antara
sikap ini akan meningkatkan
tilawah dengan produksi saliva,

17
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 4 No. 3-September 2019
ISSN 2548-3986 (Online)

terapi muratal dengan tingkat mempunyai konsetrasi yang


kecemasan (Nasrul, 2000). tinggi, banyak permasalahan
atau isu-isu kontemporel dalam
Kesehatan gigi dan mulut
fikih kedokteran gigi yang
telah mendapat perhatian dalam
membutuhkan jawaban syar’i
dunia Islam. Menurut Bastomi Ali
dari aspek legilitasnya mulai dari
(2011) Beberapa sunnah yang
hukum penggunaan bleaching,
dianjurkan terkait dengan kesehatan
veneer, serta kawat gigi, semua
gigi dan mulut di antaranya adalah
dilihat dari bagaimana tujuan
tentang anjuran menyikat gigi
kita melakukan hal tersebut.
dengan menggunakan kayu siwak
(bersiwak) adalah ranting kayu KESIMPULAN
Arak/siwak (salvadora persica)
Terdapat beberapa hadist dan firman
adapun kandungan siwak yaitu,
Allah yang menyinggung tentang
chlorida, sodium bikarbonat,
kesehatan gigi dan mulut, salah satu
fluorida, silica, sulfur, vitamin C, dll
sabda Rasulullah yang berhubungan
dan beberapa mineral lainnya yang
dengan kesehatan gigi dan mulut
berfungsi untuk membersihkan gigi,
yaitu yang berbunyi:
memutihkan gigi serta menyehatkan
gigi dan gusi.

A. Kontribusi-kontribusi Islam
dalam kesehatan gigi Artinya: “Diriwayatkan dari Abu
Pentingnya menjaga Hurairah, katanya Nabi SAW telah
kesehatan gigi dan mulut dalam bersabda “Sekiranya arahanku tidak
Islam mendorong dokter-dokter akan memberatkan orang mukmin,
Islam yang juga ikut niscaya aku akan memerintahkan
berkontribusi dalam teori dan mereka bersiwak (menggosok gigi)
prakteknya, seperti Hunayn Ibnu setiap kalli hendak melakukan
Ishaq al-Ibadi, Abu Bakar shalat” (Shahih Bukhari Muslim).
Muhammad Ibnu Zakaria ar-
Terdapat hal-hal yang
Razi, Abu Gaffar Amed Ibnu
menunjukan konsentrasi Islam dalam
Ibrahim Ibnu abi Halid al-
menjaga kesehatan gigi dan mulut,
Gazzar, Abu al-Qasim Khalaf
Menjaga kesehatan gigi dan mulut
ibnu al-Abbas Al-Zahrawi, Abu-
merupakan keniscayaan yang tidak
Ali al Husain ibnu Abdullah
dapat ditawar-tawar lagi (Aiman,
Ibnu Sina untuk memberikan
2011). Bukan cuma untuk mencegah
kontribusi dalam dunia
sakit gigi ataupun bau nafas yang
kedokteran Islam, Khususnya
kurang sedap, melainkan lebih dari
dalam bidang kedokteran gigi
itu, kebersihan merupakan ajaran
(Nismal 2018). Kontribusi Islam
agama Islam, sesuai dengan hadist
dalam kesehatan gigi cukup
yang menyatakan “bahwa kebersihan

18
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 4 No. 3-September 2019
ISSN 2548-3986 (Online)

merupakan sebagian dari iman” Adib, B. Terjemahan Shahih Muslim


(H.R Bukhari Muslim). (Semarang: CV Asy Syifa:
1994)
Tokoh-tokoh kedokteran muslim
yang berkontribusi terhadap Agus Mustofa, Untuk Apa Berpuasa:
kesehatan gigi dan mulut. Dokter- Scientific Fasting, (Surabaya:
dokter Islam yang ikut berkontribusi Padma Press, 2004)
dalam teori dan prakteknya, seperti
Ahmad Isa. Tarikhu al-Bimaristan fi
Hunayn Ibnu Ishaq al-Ibadi, Abu
al-Islam (Mesir: Muassasatu
Bakar Muhammad Ibnu Zakaria ar-
Hindawi Litta’ilmi
Razi, Abu Gaffar Amed Ibnu
Wassakofah, 2012),
Ibrahim Ibnu abi Halid al-Gazzar,
Abu al-Qasim Khalaf ibnu al-Abbas Ahmad Syauqi, Nilai Kesehatan
Al-Zahrawi, Abu- Ali al Husain ibnu Dalam Syariat Islam,
Abdullah Ibnu Sina untuk (Jakarta: Pustaka Ilmi, 2007)
memberikan kontribusi dalam dunia
Badri yatim. Sejarah Peradaban
kedokteran Islam, Khususnya dalam
Islam. Dirasah Islamiyah II
bidang kedokteran gigi. Adanya
(Jakarta: Rajawali Pers, 2011)
gambaran tentang pentingnya
kesehatan gigi dan mulut dalam Bisri AM dkk, Pendidikan Agama
perspektif Islam. Bernuansa Kesehatan, Modul
Guru. Yogyakarta: Nuansa
Aksara, 2007

Bos, G. “The Miswaka, An Aspect of


DAFTAR PUSTAKA Dental Care in Islam”
(Medical History, 1993)
Abdurrachman, A, Perdana, S,
Andhika, S. 2008 Muratal Al- Bustomi A., 2011. Selalu Belajar
Qur’an: Alternatif Terapi Untuk Bersabar.
Suara Baru, Jurnal dari <http://abusalama.wordpress.
Prosidinng Seminar Nasional com/2019/05/11/siwak-
Sains dan Teknologi-II 2018, keajaiban-dalam-sunnah-
Universitas Lampung. nabi/
Abu Abdilah Muhammad ibn Ismail Depkes RI, Undang-undang
al-Bukhari, Shahih Bukhari Kesehatan Republik
(Mesir: Maktabah’ibad al- Indonesia No 32 tahun 1992,
Rahman, 2008) Bab V Pasal 10. (Jakarta,
Departemen Kesehatan,
Achamad, S. Terjemah Shahih
1992)
Bukhari julid VI (Semarang:
CV Asy Syifa: 1994) Depkes RI, Undang-undang
Kesehatan Republik

19
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 4 No. 3-September 2019
ISSN 2548-3986 (Online)

Indonesia Nomor 32 Tahun In’amuzzahidin Masyhudi dan Nurul


1992, Bab V Pasal 10. Wahyu Arvitasari, Berdzikir
(Jakarta, Depatermen dan Sehat ala Ustadz H,
Kesehatan, 1992) Hariyono: Menguak
Pengobatan Penyakit dengan
Dewi, M dan A. Wawan, Teori
Terapi Dzikir (Semarang:
Pengetahuan, Sikap dan
Syifa Press, 2006).
Perilaku Manusia,
(Jogjakarta: Nuha Medika, Iulia O Basu, “The Influence of
2011) Religion on Health”, Student
Pulse, 3,01 (20110:
Ghofur, A, 2012, Buku Pintar
http://www.studentpulse.com/
Kesehatan Gigi dan Mulut,
a?id=367.
Mitra Buku, Yogyakarta.
James S, Larson, “The World Health
Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim,
Organization’s Definition of
Shahih Bukhari Muslim.
Health: Social versus
Bandung: Penerbit Jabal,
Spiritual Health”, Social
2007.
Indicators Reasearch 38:181-
Hadist Riwayat Muslim (No. 261); 192, (Amsterdam, Kluwer
Abu Dawud (No. 53); at- Academic Publisher. 1996)
Tirmidzi (no. 2757); an-Nasa-
Jumarodin dan Endang sulistyowati,
i (VIII/126-128), dan Ibnu
Pelatihan Metode
Majah (no.293)
Pengobatan Islam
Halawani, H.S., 2012, A rivew on (Yogyakarta: Diva Press,
miswak (salvadora persica) 2008)
andits effect on various of
Kaelany HD, Islam dan Aspek-aspek
oral Health, the Saudi Dental
Kemasyarakatan, 169
Jurnal King Saudi University
M. Quraish Shihab, Wawasan al-
Harfindo, dkk. Islam dan Kesehatan
Qur’an (Bandung; Mizan,
Gigi (Jakarta: Pustaka Al-
1998)
kautsar 2018)
M. Rifa’i, Fiqih Islam (Semarang:
Herawati., T. Senyum Menawan
PT Karya Toha Putra, 1978).
dengan Gigi Sehat dan Rapih
(Surabaya: PT Revka Petra Masood, E. Ilmuan-ilmuan Muslim,
Media, 2015) (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2009)
Ijtiningsih. WH. Anatomi Gigi.
Jakarta: Penerbit Buku Masood, Y., Masood, M., Hassan,
Kedokteran EGC, 1995 M.I.A., Bayaty, F.H.MA.,
2010, Biological Effect Of

20
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 4 No. 3-September 2019
ISSN 2548-3986 (Online)

Miswak (slavadora persica), Ekstrasi Gigi Di RSGM FKG.


Current Topics In Skripsi Universitas Lampung.
Nutraseutical Research.
Rahaju,. B Kesehatan Gigi pada
Muchlis M. Hanafi, Kesehatan Masyarakat Muslim
Dalam Perspektif Al-Qur’an: (Bandung: Pustaka Aura
tafsir Al-Qur’an tematik, Semesta, 2013)
(Jakarta: Lajnah Pentashihah
Roziah Sidik. Transormation of
Mushaf Al-Qur’an, 2012)
Hospital in the Islamic
Mustofa, Z. Pandangan Ulama NU Civilization From Medical
Ponogoro Terhadap Hukum Treatmen Center into a
Jasa Pemasangan. Skripsi Teaching Hospital,
IAIN Ponogoro 2017 (Malaysia: Medwell Journal,
2012)
Nasrul, M.et al. 2000. Efek puasa
terhadap kecepatan sekresi S. Muhammad and MT Lawal, ”Oral
saliva. JKG UI. hygiene and the use of
plants”. Scientifif Research
Nata, Abudin, Perspektif Islam
and Essay (2010)
Tentang Pendidikan
Kedokteran. Jakarta: UIN Sabine O Geerts et al, “Further
Jakarta Press, 2004 Efidence of the Associaton
Between Periodontal
Nugraheni, Yuni Rahma.et al. 2011.
Condition and Coronary
Perbedaan Volume dan Ph
Artery Disease,” Journal of
Saliva Sebelum dan Sesudah
Periodontology 75, no. 9
Tilawah Al-Qur’an dengan
(2004).
Makhraj yang Benar pada
Orang Berpuasa di Bulan Samjaji., 2014, Menimbang Ulang
Ramadhan. Universitas Tradisi Bersiwak, Pustaka
Muhammadiyah Yogyakarta, Aura Semesta, Bandung.
Naskah Publikasi.
Sijabat, E.A., Posangi, J., Juliantri.,
Paliwal, S., Chauhan, R., Siddiqui, 2015, Perbandingan
A.A., Paliwal, S., Sharma, J., Efektivitas Pasta Gigi yang
2007, Evaluation of Mengandung Siwak dengan
Antifungal Actifity of Pasta gigi Tanpa Siwak Pada
Salvadora Persica, Natural Pasien Pasca Skelling, Jurnal
product Radience, vol 6 e-Gigi(eG)

Rachmaniar, B, Yuri, 2016. Situmorang N (2004) Dampak Kries


Pengaruh Terapi Muratal Al- Gigi dan Penyakit
Qur’an Terhadap Tingkat Periodontal terhadap
Kecemasan Pasien Pra Kualitas Hidup. Studi di Dua

21
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 4 No. 3-September 2019
ISSN 2548-3986 (Online)

Kecamatan Kota Medan. Yuanita, P. (2017) Doa Rasulullah


Disertai. Untuk Yang Sakit Gigi
www.repository.use.ac.id [Online]. Tersedia:
https://www.dream.co.id/your
Situmorang N (2004). Dampak Karie
-story/doa-sakit-gigi-dan-
Gigi dan Penyakit
sakit-gusi-yang-mujarab-dari-
Periodontal Terhadap
rasulullah-170801y.html. [3
Kualitas Hidup, Studi di Dua
Januari 2019]
Kecamatan Kota Medan.
Disertai. Yussuf Assidiq, Babak Kemajuan
www.repository.usu.ac.id. Kedokteran Islam. Republika
Khasanah: 29 Desember 2018
Soekidjo N, Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku (Jakarta: Zaghlul E, Treasures in The Sunnah:
PTRineka Cipta. 2007). A Scientific Approach (Cairo:
Al-Falah Foundation, 2004)
Soofi, MA., Medical Science and
Islamic History, Pakistan, Zanzabiela , H., Alphianti , L.
www. Perbedaan Tingkat
Masoofi.com/index.php?funct Kecemasan Dengan
ion=page&page_id=52, di Pemberian Murattal al-
akses 29 desember 2018 Qur’an Terhadap Pasien
Gigi Anak (Kajian pada
Sulaiman,. M An Overview of
Pasien Restorasi do RSGM
Bleaching Techniques:
UMY usia 8-12 Tahun) Tesis
History C, Safety and Legal
Universitas Muhammadiyah
Aspects (2004)
Yogyakarta, 2015.
UUD 1945, Pasal 29, Ayat 2 yang http://thesis.umy.ac.id/.
berbunyi: Negara menjamin Diakses tanggal 11 Januari
kemerdekaan tiap-tiap 2019
penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut Saleh, M., Nurhaeni, O. S.,
agamanya dan Syamsuddin Abubakar, J. A.,
kepercayaanya itu. Sopianah, Y., & Miko, H. (2017).
Effect Stick of Miswak on
Wahyudi M, Nur, Skripsi. Pola
Periodontal recession to Jama’ah
Hidup Sehat Dalam
Tabligh Kerung Kerung Kota
Perspektif Al-Qur’an,
Makassar, Indonesia. International
(Semarang: 2015)
Journal of Dental Medicine, 3(1), 1-
3.

22
ARSA (Actual Research Science Academic)
Vol. 4 No. 3-September 2019
ISSN 2548-3986 (Online)

23

Anda mungkin juga menyukai