II
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
1. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Menyikapi hal tersebut berbagai upaya di bidang kesehatan dilaksanakan
termasuk upaya peningkatan kesehatan anak usia sekolah melalui program UKS
(Usaha Kesehatan Sekolah). Dalam program UKS ini siswa sekolah tidak hanya
berperan sebagai obyek penerimaan layanan kesehatan, tetapi juga sebagai
subyek, bersama dengan masyarakat sekolah lainnya yaitu para guru, dan orang
tua siswa berperan dalam meningkatkan kesehatannya dan mewujudkan
lingkungan sekolah sehat. Upaya strategis dalam melibatkan peran serta aktif
masyarakat sekolah adalah melalui pendekatan kelompok teman sebaya yang
mempersiapakan siswa sekolah menjadi pergerakan hidup bersih dan sehat, baik di
lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu
siswa sekolah yang di tentukan menjadi pergerakan hidup bersih dan sehat
hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup agar dapat
berperan sesuai yang diharapkan.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian integral dari pelayanan
kesehatan secara keseluruhan telah menetapkan indikator status kesehatan gigi
dan mulut masyarakat yang mengacu pada Global Goals for Oral Health 2020 yang
dikembangkan oleh FDI, WHO dan IADR. Salah satu program teknis dari
Departemen of Non-communicable Disease Preven on and Health Promo yang
mewadahi programkesehatan gigi dan mulut secara global adalah WHO Global Oral
Health Programme (GOHP). Program ini menyarankan negara-negara di dunia
untuk mengembangkan kebijakan pencegahan penyakit gigi dan mulut serta
promosi kesehatan gigi dan mulut. Kebijakan ini juga mendukung integrasi program
kesehatan gigi dan mulut dengan program kesehatan umum. Salah satu aksi
prioritas dari GOHP, khususnya untuk anak sekolah dan remaja adalah promosi
kesehatan gigi di sekolah.
Pelayanan kesehatan pada UKGS adalah kesehatan gigi melalui penjaringan
kesehatan oleh tenaga kesehatan. Menurut Nasution (2010), UKGS dapat
menjadikan anak sekolah mampu menjaga dirinya sendiri dengan mencegah
terjadinya penyakit gigi dan mulut, serta mampu mengambil tindakan yang tepat
untuk mencari pengobatan apabila diperlukan. Hal ini dapat membantu tercapainya
derajat kesehatan gigi dan mulut yang harmonis dan optimal, dan dengan demikian
anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Kegiatan UKM
3
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
dilaksanakan sesuai dengan Visi, Misi dan Tata nilai Puskesmas Muara Beliti.
Adapun visi, misi dan tata nilai Puskesmas Muara Beliti adalah sebagai berikut:
1. Visi Puskesmas Muara Beliti
SALUT dalam pelayanan, sukses dalam pemberdayaan Menuju Kecamatan
Muara Beliti Sempurna Sehat 2021
2. Misi Puskesmas Muara Beliti
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata
b. Meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat Muara Beliti
c. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk hidup sehat
d. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan
a. Meningkatkan kemitraan pembangunan kesehatan yang berkesinambungan
3. Tata Nilai Puskesmas Muara Beliti
Senyum : Senyum memberikan pelayanan dengan ramah dan santun
Amanah : Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan pedoman dan
standar pelayanan yang ditetapkan dapat diukur dipertanggung
jawabkan
Lincah : memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri dan sigap
dalam memberikan pelayanan kesehatan
Ulet : Memiliki pendirian yang kuat untuk memberikan pelayanan
kesehatan terbaik untuk masyarakat
Terampil : Memiliki kemampuan dan ide-ide kreatif
a) LATAR BELAKANG
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor yang mendukung
paradigma sehat dan faktor perilaku dari individu seseorang. Kesehatan tubuh
secara keseluruhan banyak dipengaruhi oleh kesehatan dari gigi dan mulut itu
sendiri. Gigi merupakan organ yang vital dalam tubuh kita, salah satu fungsi gigi
adalah sebagai alat pengunyah makanan, membantu melumatkan makanan
dalam mulut, dan juga membantu organ pencernaan sehingga makanan dapat
diserap tubuh dengan baik. Jika tidak dapat menjaga kesehatan gigi dengan baik
maka akan menyebabkan bakteri menyerang gigi dan menjadikan gigi berlubang.
(Silvia, 2014)
Karies gigi adalah merupakan suatu proses demineralisasi yang progresif pada
jaringan keras permukaan mahkota dan akar gigi yang dapat dicegah. Di
Indonesia penyakit karies gigi serta penyakit gigi dan mulut masih banyak diderita
oleh anak-anak. Menurut Data Kementerian Kesehatan Tahun 2010 prevalensi
karies di Indonesia mencapai 60 % - 80 %. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor
antara lain distribusi penduduk, faktor lingkungan, faktor perilaku dan faktor
pelayanan kesehatan yang berbeda pada masyarakat Indonesia (Kemenkes,
2011).
4
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
5
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
dengan bersiwak setiap kali berwudhu karena dengan bersiwak kita bisa
menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik untuk menghindari penyakit
masuk melewati rongga mulu
b) IDENTIFIKASI MASALAH
Oleh kerena itu Puskesmas Muara beliti melakukan inovasi Field Trip Peri
Gembul untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan ketertarikan
mayarakat khususnya pada kelompok anak pra sekolah yakni umur 2 – 5 tahun
dimana pada umur tersebut anak-anak mulai menerima informasi kesehatan
pada TK atau PAUD sehingga diharapkan dapat memberikan informasi sejak dini
dari mulai akar terujungnya, dan juga orang tua anak-anak tersebut diharapkan
lebih sadar dan tertarik untuk memeriksakan kesehatan terutama kesehatan gigi
dan mulut dengan memeriksakan kesehatan anak-anak mereka terutama
kesehatan gigi dan mulut ke fasilitas kesehatan yang ada.
c) RUMUSAN MASALAH
6
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
2. TINJAUAN PUSKTAKA
1. Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal terpenting bagi kehidupan
manusia dan merupakan bagian dari kesehatan secara umum yang perlu
diperhatikan oleh masyarakat (Jose, dkk., 2009). Setiap orang tua menginginkan
anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika
tubuh mereka sehat (Malik, 2008).
Masalah kesehatan gigi dan mulut paling banyak ditemukan di masyarakat
luas adalah karies gigi. Karies gigi merupakan penyakit infeksi paling umum yang
terjadi pada anak (Macnab, 2015). Karies gigi pada anak sekolah mempunyai
prevalensi yang cukup tinggi dari tahun ke tahun. Karies gigi mempunyai sifat
progresif serta akumulatif pada jaringan keras gigi yang ditandai dengan
kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi yaitu pit, fisur, dan daerah
interproksimal hingga meluas ke arah pulpa (Wala, dkk., 2014).
7
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
8
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
9
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak
tersebut.
Dari berbagai definisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak
yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan, baik fisik maupun mental. Masa anak usia dini sering disebut
dengan istilah “golden age” atau masa emas.
Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk
tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Perkembangan setiap anak
tidak sama karena setiap individu memiliki perkembangan yang berbeda.
Makanan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi yang intensif sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Apabila anak
diberikan stimulasi secara intensif dari lingkungannya, maka anak akan mampu
menjalani tugas perkembangannya dengan baik.
prinsip-prinsip anak usia dini adalah anak merupakan pembelajar aktif.
Perkembangan dan belajar anak merupakan interaksi anak dengan lingkungan
antara lain melalui bermain. Bermain itu sendiri merupakan sarana bagi
perkembangan dan pertumbuhan anak. Melalui bermain anak memiliki
kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan yang baru diperoleh sehingga
perkembangan anak akan mengalami percepatan.
5. Anak Usia Sekolah Dasar ( 9-10 tahun)
Karakateristik anak usia 9-10 tahun sedang dalam masa pertumbuhan, anak
pada masa ini merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan
mulut, memiliki pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang kurang dan masih
melakukan kebiasaan seperti mengkonsumsi makanan yang manis yang dapat
mengganggu kesehatan gigi dan mulut (Silaban, dkk., 2013).
Masa anak-anak usia 9-10 tahun merupakan usia penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan fisik anak. Periode tersebut juga disebut masa yang rawan
karena gigi anak sedang dalam periode gigi bercampur, sehingga rentan
terhadap karies gigi (Pradita, 2013). Menurut Soeparmin cit Permatasari (2014)
perawatan kesehatan gigi secara dini sangat berguna bagi kesehatan gigi anak
karena mereka masih dalam tahap tumbuh kembang.
Anak usia 9-10 tahun masih membutuhkan kesempatan yang cukup untuk
belajar dan berprestasi dalam kegiatan di luar kelas. Anak pada usia ini
mempunyai kemampuan untuk berfikir abstrak, memahami hukum sebab akibat,
dan menggunakan logika dalam memahami sesuatu (Allen dan Marotz, 2010).
Kemampuan intelektual pada usia ini sudah cukup untuk diberikan berbagai
kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya. Anak
dapat dilatih untuk belajar mengungkapkan pendapat, gagasan atau penilaian
terhadap berbagai hal, baik yang dialaminya maupun peristiwa yang terjadi di
lingkungan sekitarnya (Yusuf, 2011).
10
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
6. INOVASI
Dalam dunia global dewasa ini yang penuh persaingan dan
yang berkembang dengan cepat, kreativitas bukan saja merupakan sumber
penting guna menciptakan sebuah keunggulan kompetitif tetapi kreativitas
juga merupakan sumber keharusan untuk pencapaian target kinerja.
Masalah yang sekarang dihadapi oleh karyawan adalah banyaknya individu
pegawai yang tidak pernah menjadi kreatif. Banyak yang tidak mampu
menciptakan suatu lingkungan untuk mengembangkan kreativitas masing-
masing program yang dipegangnya. Oleh karena itu kreatifitas yang ciptakan
untuk meningkatkan pencapaian target sasaran dalam suatu program dapat
dilakukan dengan menciptakan inovasi-inovasi kegiatan program dalam sebuah
instansi.
Kreativitas menurut Alma (2008:69) adalah kemampuan untuk
membuat kombinasi baru atau melihat hubungan diantara unsur, data
variabel yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas juga didefenisikan
sebagai kemampuan untuk berimajinasi dan menghasilkan ide-ide baru
dengan mengkombinasi, mengubah atau menerapkan ide yang sudah ada
dengan cara yang belum dipikirkan sebelumnya. Ide kreatif yang kemudian
diproses melalui beberapa tanggapan sehingga menghasilkan produk atau
jasa atau model bisnis disebut inovasi (Zimmerer 2008:57)
Karakteristik orang yang kreatif adalah mempunyai rasa ingin tahu
yang dimanfaatkan semaksimal mungkin, mau bekerja keras, berani,
kemampuan intelektual dimanfaatkan semaksimal mungkin, mandiri,
dinamis, penuh inovasi/gagasan dan daya cipta, bersedia menerima
informasi, menghubungkan ide dan pengalaman yang diperoleh dari berbagai
sumber yang berbeda, cendrung menampilkan berbagai alternatif terhadap
subyek tertentu. Berpikir kreatif memiliki banyak manfaat bagi seseorang
dalam berwirausaha. Menurut Hendro (2011:105) kegunaan pola pikir
kreatif adalah: Menemukan gagasan, ide, peluang dan inspirasi baru,
mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran
yang cemerlang untuk langkah selanjutnya, menemukan solusi inovatif,
menemukan suatu kejadian yang belum pernah dialami atau yang pernah
ada hingga menjadi sebuah penemuan baru, menemukan teknologi baru,
mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebuah kekuatan atau
keunggulan
Menurut Suryana (2008:32) dan Carol Kinsey Goman yang dikutip
dari Alma (2009:68), inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi
sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas
sumber daya yang dimiliki. Inovasi sebagai “proses” atau “hasil”
pengembangan atau pemanfaatan mobiliasi pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang/jasa)
11
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan, dan inovasi dapat
bersifat baru bagi perusahaan, bagi pasar, negara atau daerah, bahkan bagi
dunia. Inovasi menurut Kiniciki dan Williams (dalam harilhazlan.com
berinovasi adalah pemacu untuk kejayaan, 2010) :
1. Inovasi adalah kaedah mencari jalan untuk menghasilkan produk
baru yang lebih baik.
2. Organisasi tidak akan membenarkan perusahaan berpuas hati
dengan apa yang ada (complacent).
3. Terutama sekali apabila pesaing akan menghasilkan ide yang kreatif.
3. METODELOGI PENELITIAN
Inovasi merupakan hasil pencarian suatu kesempatan yang dilakukan
dengan sepenuh hati. Proses ini dimulai dengan analisis sumber daya kesempatan
yang menjadi objek.
Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, dapat dipahami dan dilihat dari
inovator harus melihat, bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi.
Mereka berfikir dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan
perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta
memperhatikan potensi pengguna inovasi yang dicarinya untuk memenuhi
harapan dan nilai kebutuhan.
Inovasi adalah aktivitas konseptualisasi serta ide menyelesaikan masalah
dengan membawa nilai ekonomis bagi instansi dan nilai sosial bagi
masyarakat. Inovasi adalah suatu yang sudah ada sebelumnya, kemudian diberi
nilai tambah.
Inovasi bermula dari hal yang tampak sepele dengan membuka mata dan telinga
mendengarkan aspirasi atau keluhan karyawan, lingkungan dan masyarakat.
Penerapan inovasi sendiri bisa individu, kelompok atau instansi, artinya bisa
terjadi dalam instansi ada individu atau kelompok yang sangat briliant dan
inovatif.
13
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
Gambar 2. Kegiatan penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar dan sikat gigi bersama-sama
menggunakan sikat gigi, pasta gigi, dan gelas kumur dari Puskesmas Muara Beliti
14
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
15
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
Gambar 6. Murid-murid melakukan Field trip pada lingkungan Puskesmas Muara Beliti
16
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
17
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
Gambar 9. Field trip pada Ruang Poli rawat jalan Puskesmas Muara Beliti
Gambar 10. Field Trip pada Ruang Rawat Inap Puskesmas Muara Beliti
Gambar 11. Field Trip pada Ruang penyimpanan obat Puskemas Muara Beliti
18
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
Gambar 12. Dilakukan promosi kesehatan oleh petugas kesling dan promkes tentang
menjaga kesehatan diri
19
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
Gambar 15. Diajarkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan
dikeringkan menggunakan lap bersih
d. Pemantauan tumbuh kembang (Program Gizi dan MTBS).
e. Imunisasi tambahan bagi yang belum mendapatkannya
(Program Imunisasi).
20
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
Gambar 16. Pemantauan tumbuh kembang balita (SDITK dan Gizi) serta pemberian
imunisasi tambahan bagi yang belum.
21
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
Gambar 17. Pemeriksaan gigi pada Poli gigi Puskesmas Muara Beliti
Gambar 18. Dilakukan tindakan pada gigi murid-murid yang sesuai dengan indikasi
22
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
Gambar 19. Diberikan penyuluhan melalui media film edukasi tentang kesehatan gigi
Gambar 20. Dilakukan penyuluhan dengan media pantum, cara menyikat gigi yang baik
dan benar
23
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
Gambar 21. Dilakukan pemahaman juga kepada orang tua dan bunda TK/PAUD agar
membiasakan anak-anaknya untuk sikat gigi 2 kali sehari dan setelah makan
Gambar 22. Kegembiraan dan kepuasan dari murid-murid, orang tua murid dan bunda
TK/PAUD yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan inovasi Field trip Peri Gembul
pada Puskesmas Muara Beliti
I. SASARAN
Murid-murid TK/PAUD dari 11 desa dan 1 kelurahan yang berada di
Kecamatan Muara Beliti
25
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
26
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
5. HASIL INOVASI
Inovasi FIELD TRIP PERI GEMBUL Telah mendapatkan hasil yang cukup
baik. Dilihat dari keadaan kesehatan gigi murid-murid yang dilakukan skrining
pada kegiatan UKS dan UKGS setahun setelah inovasi Field Trip Peri Gembul
berjalan. Terlihat adanya penurunan angka karies pada anak2 yang baru duduk
di kelas 1 pada tahun ajaran berikutnya.
Meskipun tidak terlalu signifikan tetapi dapat dilihat dari evaluasi pemahaman
murid-murid tahun ajaran baru yang masuk pada kelas 1 SD lebih memahami
dan lancar memperagakan cara gosok gigi yang baik dan yang benar
TERIMA KASIH
Ttd
28
INOVASI “FIELD TRIP PERI GEMBUL” 2019
INOVASI
TAHUN 2019
FIELD TRIP
PERI GEMBUL
NO URAIAN KETERANGAN
29