Submateri pertemuan:
1. Terapi Oksigen dan Nebulizer serta komplikasinya
2. Pemasangan OPA dan komplikasinya
3. Perawatan WSD dan komplikasinya
4. Suction dan komplikasinya
KOMPLIKASI
1. PaO2>60 pada pasien dengan peninggian CO2 kronis (dapat terjadi depressi pernafasan)
2. FiO2 >50%, dapat terjadi keracunan oksigen, timbul atelektasis atau depressi ciliary dan/atau
penurunan fungsi lekosit
1. Henti Napas
2. Iritasi orofaringeal menyebabkan penyumbatan, nausea, vomitus, dan aerofagi.
3. Pemberian dosis tinggi dari beta agonis seperti salbutamol (short acting beta-2 agonist)
akan menyebabkan efek yang tidak baik pada sistem sekunder penyerapan dari obat.
Hipokalemia dan atrial atau ventricular disritmia dapat ditemui pada klien dengan
kelebihan dosis.
4. Spasme bronkus atau iritasi pada saluran pernapasan.
Pengukuran NPA
3. Saat pasien menghembuskan napas (ekshalasi), pegang flenge (ujung/bibir) OPA dan
4. Lakukan perawatan mulut setelah OPA dilepaskan. Kaji area sekitar mulut dan bibir
2. Pengaturan Tekanan
- Dewasa: 100- 120 mmHg
- Anak : 95 – 110 mmHg
- Bayi : 50 50 -95 mmHg
KOMPLIKASI
Dalam melakukan tindakan hisap lender perawat harus memperhatikan komplikasi yang mungkin
dapat ditimbulkan, antara lain yaitu (Kozier & Erb, 2002):
1. Hipoksemia
2. Trauma jalan nafas
3. Infeksi nosokomial
4. Respiratory arrest
5. Bronkospasme
6. Perdarahan pulmonal
7. Disritmia jantung
8. Hipertensi/hipotensi
9. Nyeri
10. Kecemasan.