TOPIK 1
A. ILMU PENGETAHUAN
Dengan kata lain, metode ilmiah adalah cara memperoleh dan menyusun
pengetahuan. Beda Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan terletak pada:
“Pengetahuan” adalah bahan ilmu, dan baru bisa menjawab tentang apa, sedangkan
Ilmu Pengetahuan menjawab tentang mengapa suatu kenyataan atau kejadian”.
Jadi, ilmu pengetahuan merupakan sekumpulan pengetahuan dalam bidang tertentu
yang disusun secara sistematis, dapat dipelajari dan diajarkan, dan memiliki nilai
guna tertentu.
Syarat ilmu pengetahuan adalah memiliki objek dan metode ilmiah, atau
memiliki dimensi/aspek sebagai berikut :
1. Aspek Ontologis, yaitu berkenaan dengan apa yang dipelajari ilmu atau
berkenaan dengan objek studi. Aspek ontologis berkenaan dengan apa yang
ingin diketahui, apa yang dipikirkan atau yang menjadi masalah. Contoh : Aspek
ontologis dalam ilmu ekonomi adalah perilaku manusia yang dihadapkan pada
persoalan sumber daya manusia yang terbatas, dengan kebutuhan yang tidak
terbatas.
2. Aspek Epistimologis, berkenaan dengan bagaimana ilmu mempelajari objek
studinya dengan menggunakan metode tertentu, yaitu metode keilmuan atau
metode ilmiah yang didukung oleh sarana berfikir ilmiah. Metode ilmiah pada
dasarnya merupakan gabungan antara pola berpikir induktif (dari hal-hal yang
khusus, dianalisis menjadi hal-hal yang umum) dan pola berpikir deduktif . (dari
hal-hal yang umum kepda hal-hal yang khusus). Pola berpikir induktif dan
deduktif disebut juga proses “Logico-hypoteticoverifikatif atau “deducto-
hypotetico-verifikatif”, yang terdiri dari langkah-langkah:
a. Merumuskan masalah.
b. Menyusun kerangka berfikir.
c. Merumuskan hipotesis.
d. Menguji hipotesis.
e. Menarik kesimpulan.
3. Aspek aksiologis, berkenaan dengan aspek gunalaksana atau manfaat ilmu. Nilai
guna ilmu bisa dilihat secara positif dan normatif. Secara positif nilai guna ilmu
adalah untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi berbagai
fenomena yang sesuai dengan objek studi yang dipelajari. Sedangkan secara
normatif, nilai guna ilmu adalah untuk mengendalikan berbagai fenomena kearah
yang dinginkan. Secara normatif aspek aksiologis ilmu erat kaitannya dengan
pertimbangan nilai, etika dan moral. Dalam penelitian aspek aksilogis
digambarkan dalam saran-saraan atau rekomendasi hasil penelitian.
Secara garis besar, ilmu pengetahuan terbentuk melalui proses dan tahapan
sebagai berikut :
MATEMATIKA
(Logika deduktif)
KHASANAH PENYUSUN
PENGETAHUAN KERANGKA
BERPIKIR
PERUMUSAN
HIPOTESA
LOGIKA PROGRAM
MET ANALI- METODE
INDUKTIF PENGUJIAN
SIS DATA PENELITIAN
PENGUJIAN
DITERIMA DITOLAK
HIPOTESIS
REALITA
Rumusan/
Identifikasi
Deduktif FENOMENA
Masalah
Masalah
KONSEP
Kerangka
Rasional
VARIABEL Pemikiran
PROPORSI Hipotesis
Pengujiam
Empirik FAKTA Hipotesis
TEORI
Kesimpulan
Induktif
Generalisasi
GENERALISASI
Bila fakta yang satu mempengaruhi yang lain disebut faktor. Hubungan antar
faktor disebut proporsi. Proporsi inilah lazim disebut embrio teori. Bila sifat hubungan
yang dimiliki proporsi telah diketahui, maka proporsi tersebut menjadi konsep lanjut
(yang lebih tinggi dari konsep awal), yaitu menjadi teori hubungan. Bila teori itu
sempat diuji berulang kali dan tetap bertahan, maka meningkat menjadi hukum atau
dalil-dalil.(1) Dalam bagan tampak sebagai berikut
DALIL/
FAKTA FAKTOR PROPORSI KONSEP TEORI
HUKUM
a. Faktor endowment, yaitu faktor yang dianggap lestari (tidak bisa diubah
oleh suatu disiplin ilmu tertentu).
b. Variabel yaitu setiap gejala yang bisa diukur ( ada gejala yang tidak bisa
diukur misalnya selera). Semua variabel terukur menurjut objektivitas,
realiabilitas ilmiah dan validitas ilmiah.
c. Faktor Given, yaitu faktor yang dianggap relatif tetap(biasaanya dijadikan
suatu asumsi dasar untuk keberlakuan hukum dalam ilmu pengetahuan
a. Deduksi, yaitu membahas dari hal-hal yang umum dianalisis sampai dengan
halhal yang khusus.
b. Induksi, yaitu data-data dianalisis untuk mebuat generalisasi
c. Sistensis, yaitu paduan keduanya baik untuk verivikasi teori maupun untuk
verifikasi dan generalisasi.
Kelengkapan ilmiah lainnya,meliputi :
4. Objek ilmu, setiap ilmu memiliki objek yaitu suatu objek yang dipelajari ilmu. Misal
cara menganalisa fungsi ginjal, Cara mengevaluasi perkembangan suatu
penyakit, cara melakukan validasi hasil pemeriksaan laboratorium.
5. Fungsi ilmu, adalah menjelaskan, memprediksikan, mendeskripsikan, dan
mengendalikan. Misal, fungsi ilmu ekonomi.
LATIHAN
Diskusikan :
Untuk membantu Anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silakan pelajari kembali
materi tentang
1. Ilmu Pengetahuan.
2. Contoh-contoh Karya Tulis Ilmiah di perpustakaan.
3. Materi pengendalian Mutu Laboratorium.
Ringkasan
Etika berasal dari bahasa Yunani ”Ethos”, yaitu kebiasaan dan peraturan
perilaku yang berlaku dalam masyarakat, refleksi filsafati atas moralitas masyarakat.
Kode Etik Peneliti adalah acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemanusiaan. Ini
menjadi suatu bentuk pengabdian dan tanggung jawab sosial dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. (3)
Etika penelitian berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan-santun
yang memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat, norma
hukum mengenai pengenaan sanksi ketika terjadi pelanggaran, dan norma moral
yang meliputi itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian. Dengan
demikian meskipun intervensi yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki resiko
yang dapat merugikan atau membahayakan responden, namun peneliti perlu
mempertimbangkan aspek sosioetika dan menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan. Sehingga semua penelitian memiliki etika penelitian
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity). Peneliti
perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang
terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan
menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
penelitian
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and
confidentiality). Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi
dan kebebasan individu.
3. Keadilan . Semua subjek penelitian harus diperlakukan dengan baik, sehingga
terdapat keseimbahan antara manfaat dan risiko yang dihadapi oleh subjek
penelitian. Jadi harus diperhatikan risiko fisik, mental dan risiko sosial.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan. Peneliti
melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna mendapatkan
hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan dapat
digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti meminimalisasi
dampak yang merugikan bagi subyek. Apabila intervensi penelitian berpotensi
mengakibatkan cedera atau stres tambahan maka subyek dikeluarkan dari
kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera.
Kode ketiga, Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa
tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah
tersedianya sumber daya keilmuan baginya.
Peneliti berbuat untuk melaksanaan penelitian dengan asas manfaat baik itu berarti:
1. Hemat dan efisien dalam penggunaan dana dan sumber daya lain;
2. Menjaga peralatan ilmiah dan alat bantu lain, khususnya peralatan yang mahal,
tidak dapat diganti, dan butuh waktu panjang untuk pengadaan kembali agar
tetap bekerja baik;
3. Menjaga jalannya percobaan dari kecelakaan bahan dan gangguan lingkungan
karena penyalahgunaan bahan yang berbahaya yang dapat merugikan
kepentingan umum dan lingkungan.
Latihan
Untuk membantu Anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silakan pelajari kembali
materi tentang
1. Prinsip etika penelitian.
2. Ethical Clearance.
3. Declaration of Helsinki.
Ringkasan
Etika merupakan aturan yang dipegang oleh peneliti dalam melakukan riset dan
oleh karenanya para peneliti harus mengetahui dan paham tentang etika ini sebelum
melakukan penelitian. Untuk itu sebelum penelitian dilakukan, perlu mendapatkan etical
clearence dari lembaga etik yang dapat dipercaya. Pada saat penelitian akan
dilaksanakan, maka peneliti harus memberikan Informed Consent kepada responden,
untuk mendapatkan persetujuan setelah penjelasan.
Tes 1
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes 1 yang terdapat di bagian akhir
Bab 1 ini.
2. Salah satu syarat ilmu pengetahuan adalah memiliki objek dan metode ilmiah, atau
memiliki dimensi/aspek yang berkenaan dengan aspek gunalaksana atau manfaat
ilmu. Nilai guna ilmu bisa dilihat secara positif dan normatif. Hal tersebut dapat
dikelompokkan sebagai aspek :
A. Aspek Ontologis.
B. Aspek Epistimologis.
C. Aspek aksiologis.
D. Berpikir induktif.
3. Bagaimana ilmu mempelajari objek studinya dengan menggunakan metode tertentu,
yaitu metode keilmuan atau metode ilmiah yang didukung oleh sarana berfikir ilmiah.
Hal tersebut merupakan syarat ilmu pengetahuan aspek :
A. Aspek Ontologis.
B. Aspek Epistimologis.
C. Aspek aksiologis.
D. Berpikir induktif.
4. Keadaan sebenarnya (empirik) yang diwujudkan dalam jalinan dua konsep atau lebih
dalam komponen ilmu disebut :
A. Teori
B. Fakta
C. Fenomena
D. Konsep
6. Konsep tentang variable dan konsep tentang keterkaitan antar variable, disajikan
dalam metoda ilmiah sebagai :
A. Kerangka Pemikiran
B. Hipotesis
C. Identifikasi masalah
D. Pengujian hipotesis
7. Metode berfikir yang membahas hal-hal umum dianalisis sampai dengan hal-hal
khusus, disebut :
A. Sintesis
B. Induksi
C. Deduksi
D. Gabungan Deduksi dengan Induksi
9. Untuk memastikan bahwa fakta yang diperoleh adalah benar, dalam metode ilmiah
disajikan dengan
A. Kerangka Pemikiran
B. Pengujian Hipotesis
C. Identifikasi masalah
D. Pengujian hipotesis
10. Data adalah fakta-fakta sebagai bukti empiric. Data yang merupakan gejala yang bisa
diukur disebut :
A. Faktor Endowment
B. Variabel
C. Faktor Given
D. Axioma
Tes 2
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes yang terdapat di bagian akhir
Bab ini.
2. Peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas responden, baik nama
maupun alamat dalam kuesioner/alat ukur, merupakan prinsip etika penelitian :
A. Menghormati harkat dan martabat manusia
B. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian
C. Menghormati keadilan dan inklusivitas
D. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
Test 1
1. A
2. C
3. B
4. B
5. C
6. A
7. C
8. A
9. D
10. B
Test 2
1. A
2. B
3. D
4. D
5. C
Daftar Pustaka
Prof.Dr. Suryana, M.Si, 2010, Metodologi Penelitian (Model Praktis Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif), UPI
I Gusti Ng.A, 1992, Metode Penelitian Sosial (Pengertian dan Pemakaian Praktis),
Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
Wella Yurisa, 2008, Etika Penelitian Kesehatan, Faculty of Medicine – University of Riau,
Pekanbaru, Riau
George J. Mouly, 1963 The science of Educational Research, New York: American Book
Company