Disusun Oleh:
Ernita,S.Si
NIP. 196911192000032004
Mengetahui,
Kepala SMAN 6 Pandeglang
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Discovery Learning Pada Materi Persamaan Linier Tiga Variabel Di Kelas X Ipa-
Penyusunan PTK ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat Pengajuan
berkat dukungan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis
yang telah memberikan ijin serta sarana dan prasarana selama penelitian, serta
iv
5. Teman-teman guru, TU dan seluruh karyawan SMA Negeri 6 Pandeglang,
Akhir kata penulis berharap semoga PTK ini memberikan manfaat bagi kita
semua.
Penulis
Ernita
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................vii
DAFTAR DIAGRAM......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN1
B. Rumusan Masalah.................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..................................................................................4
D. Manfaat Penelitian................................................................................4
A. Deskripsi Konseptual............................................................................5
3. Prestasi Belajar...............................................................................10
C. Hipotesis Penelitian..............................................................................21
vi
B. Waktu Penelitian...................................................................................19
C. Prosedur Penelitian...............................................................................19
A. Hasil Penelitian.....................................................................................30
1. Siklus I............................................................................................31
2. Siklus II...........................................................................................35
B. Pembahasan..........................................................................................39
A. Kesimpulan...........................................................................................41
B. Saran.....................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................43
LAMPIRAN.....................................................................................................46
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 : Langkang-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah.....................11
Tabel 4.3. Perolehan Skore Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus I.................32
Tabel 4.5. Lembar Observasi Siklus II Materi Barisan dan Deret Aitmatika.35
Tabel 4.6. Perolehan Skore Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus 2................36
viii
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Gambar.3.1. Alur Penelitian Tindakan Kelas..................................................25
ix
BAB I
PENDAHULUAN
matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang dimuat dalam kurikulum
mata pelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir logis, kritis, dan
dipahami secara mendasar. Salah satu cara agar matematika dapat dipahami
siswa. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan
pelajaran. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah
siswa mengalami proses belajar. Melalui proses belajar mengajar diharapkan
siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka
penalaran komunikasi matematis dan self efficacy yaitu : 1) siswa aktif dalam
guru, 7) guru hanya sebagai teman belajar saja dan membantu bila diperlukan.
akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa.
Discovery learning ini sangat baik digunakan juga karena anak juga dapat
matematis dan hasil belajar siswa akan lebih meningkat dalam mata pelajaran
matematika.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Sekolah : Sebagai bahan masukan dan informasi kepada para guru
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual
permasalahan.
tertentu.
merupakan kemampuan matematis yang sangat penting dan harus dimiliki oleh
matematis oleh siswa juga dikemukakan oleh Santrock (2008) bahwa pemahaman
pada konsep pembelajaran adalah aspek kunci dari kegiatan belajar mengajar.
kehidupan nyata.
pengetahuan matematika;
sebagai berikut:
dan intuitif yang meliputi: mengaitkan suatu konsep/ prinsip dengan konsep
proses, pembelajaran yang memerlukan waktu dan terjadi perubahan pada diri
dikategorikan menjadi tiga ranah atau aspek yaitu : kognitif, afektif dan
psikomotor.
Prestasi belajar adalah suatu usaha atau kegiatan anak untuk mengusai
belajar adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami
secara langsung serta merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh ilmu
situasi tertentu.
Prestasi belajar memang merupakan hasil proses yang kompleks yang
melibatkan sejumlah variabel dan faktor yang terdapat dalam diri individu sebagai
ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil
tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Jadi prestasi siswa berfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam
proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dan sisi kognitif,
karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan
pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. Oleh karena itu unsur
yang ada dalam prestasi siswa terdiri dan hasil belajar dan nilai siswa.
Hasil evaluasi tersebut didokumentasikan dalam buku nilai guru dan wali
kelas serta arsip yang ada di bagian administrasi kurikulum sekolah. Selain itu,
hasil evaluasi juga disampaikan kepada siswa dan orang tua melalui buku yang
disampaikan pada waktu pembagian rapor akhir semester atau kenaikan atau
kelulusan.
Sudjana (1990) mengatakan bahwa “di antara ketiga ranah ini, yakni
kognitif, afektif, psikomotorik, maka ranah kognitiflah yang paling sering dinilai
oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam
Merson U. Sangalang terdiri dari kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif,
a. Faktor kecerdasan
b. Faktor bakat.
Bakat adalah kemampuan yang ada pada seseorang yang dibawanya sejak
lahir, yang diterima sebagai warisannya dari orang tua. Bagi seorang siswa,
bakat bisa berbeda dengan siswa lain. Ada siswa, yang berbakat dalam
bidang ilmu sosial, ada yang di ilmu pasti. Karena itu, seorang siswa yang
berbakat di bidang ilmu sosial akan sukar berprestasi tinggi di bidang ilmu
Untuk itu, sebaiknya bersama orang tuanya meminta jasa layanan psikotes
untuk melihat dan mengetahui bakatnya. Sesudah ada kejelasan, baru
menentukan pilihan.
melihat dan mendengar dengan balk dan teliti terhadap sesuatu. Minat dan
perhatian biasanya berkaitan erat. Apabila seorang siswa menaruh minat pada
baik. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberi
dampak yang baik bagi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, seorang siswa
harus menaruh minat dan perhatian yang tinggi dalam proses pembelajaran di
sekolah. Dengan minat dan perhatian yang tinggi, kita boleh yakin akan
d. Faktor motif
mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan
dalam belajar akan memberi dampak kurang balk bagi prestasi belajarnya.
Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh cara belajar siswa. Cara
sebagai berikut:
(c) Membaca dengan teliti dan baik bahan yang sedang dipelajari, dan berusaha
Sebagian waktu seorang siswa berada di rumah. Orang tua, dan adik kakak
siswa adalah orang yang paling dekat dengan dirinya. Oleh karena. itu,
keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi
pengaruh pada prestasi siswa. Maka orang tua sudah sepatutnya mendorong,
anaknya. Selain itu, perlu suasana hubungan dan komunikasi yang lancar
antara orang tua dengan anak - anak serta keadaan keuangan keluarga yang
belajar siswa.
g. Faktor sekolah
memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, sekolah
dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik, moral, mental,
spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan. Apalagi bila sekolah berhasil
lebih tinggi.
sekitar siswa.
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor itu terdiri dan tingkat
kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai bakat yang dimiliki, ada minat dan
belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran variatif yang
2. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayah Nurul Fajri tahun 2016 dengan
diperoleh ialah bahwa self efficacy siswa lebih baik saat diterapkannya
METODE PENELITIAN
siswa 35 orang.
Untuk mampu menjawab permasalahan di atas, ada beberapa faktor yang ingin
a. Faktor Siswa
b. Faktor Guru
matematika siswa.
2. Persiapan Penelitian
Melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas tidak akan berhasil tanpa suatu
3. Mencatat hasil belajar siswa dari proses sebelum dan sesudah tindakan
perbaikan
kelas ini.
B. Waktu Penelitian
bulan yaitu mulai pada minggu kedua bulan Oktober sampai dengan minggu
C. Prosedur Penelitian
masing-masing siklus terdiri dari satu sub pokok bahasan dan setiap siklus
diadakan tes formatif. Setelah tes formatif dilakukan refleksi terlebih dahulu
sebelum melanjutkan ke siklus berikutnya. Hasil masing-masing siklus
Kajian Teori
Tes II
Setiap siklus terdiri dari Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Langkah-
Siklus 1
a. Perencanaan
1) Menyiapkan RPP
Didik
c. Pengamatan
siswa dalam memecahkan soal-soal yang ada dalam LKPD, serta mengamati
d. Refleksi
keaktifitasan siswa
Siklus 2
a. Perencanaan
1) Menyiapkan RPP
2) Menyiapkan Buku Sumber (Buku Paket) dan Lembar Kerja Peserta
Didik
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Pengamatan
d. Refleksi
keaktifitasan siswa
2) Tes, yaitu untuk mengukur hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa
tiap siklus.
1. Instrumen Penelitian
sebagai berikut :
b. Catatan Lapangan
2. Pengolahan Data
Data kuantitatif dan data kualitatif dari hasil penelitian setiap siklus,
A. Hasil Penelitian
learning. Jumlah siswa pada kelas penelitian ada 35 orang. Berdasarkan hasil
1 50 100 50
ADITYA ALIYUDIN PUTRA
2 70 100 70
AHMAD HAEKAL FIRLI
3 50 100 50
AKHMAD HANAPI
4 60 100 60
ANASTASIA PUTRI
5 30 100 30
ARYANI
6 50 100 50
BIMANTARA
7 70 100 70
BUNGA PUJARANI
8 30 100 30
DAYU ARTA SAMUDRA
9 80 100 80
DEVI SITI NURAENI
10 60 100 60
DINA YUNISSA AULIA
11 40 100 40
DYTHA ULYANNI
12 FAUZI RAMADHAN 40 100 40
RUSTIAWAN
13 40 100 40
GITA PRIMAWATI
14 65 100 65
IHYA ULUMUDIN
15 30 100 30
IKA APRIANI FADILLAH
16 55 100 55
INGGIT ARDIANSYAH
17 40 100 40
LIA AYU MAHARANI
18 M PUTRA PRATAMA 30 100 30
MARDOTILAH
19 MEIDIANSYAH GHAZI 25 100 25
FIRDAUS
20 80 100 80
MELA NURAENI
21 25 100 25
MUHAMAD DANIL
22 MUHAMAD RIDHO 40 100 40
WAHYUDI
23 40 100 40
MUHAMMAD RIDO
24 65 100 65
NURFIKA DISTIANI
25 30 100 30
PINAROH
26 30 100 30
RESTI ROHIMAH
27 40 100 40
RIZKI ANUNGRAH
28 70 100 70
RUSMIATI
29 65 100 65
SHIFA FADILAH
30 65 100 65
SITI NURAFNI
31 30 100 30
SURYA
32 60 100 60
TARMA SAPUTRA
33 40 100 40
VARISA NADYA AZZAHRA
34 60 100 60
YUDI HILMAN PAUJI
35 50 100 50
WINDA ASTUTI
Rata-rata 48,71 100 48,71
Dalam pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran siklus I pada materi
persamaan linier tiga variabel dilakukan pengamatan oleh teman sejawat dengan
Ya Tidak
tujuan pembelajaran
apresiasi
pengerjaan soal
untuk bertanya
untuk berpikir
evaluasi
Adapun saran yang diberikan adalah harus mampu menguasai materi serta
memberikan penjelasan yang terurut dan jelas terhadap siswa supaya proses
Hasil observasi aktivitas siswa dalam PBM selama siklus pertama dapat
4 ANASTASIA PUTRI 9 12 75
5 ARYANI 7 12 58,33
6 BIMANTARA 6 12 50
7 BUNGA PUJARANI 9 12 75
11 DYTHA ULYANNI 6 12 50
FAUZI RAMADHAN 12
7 58,33
12 RUSTIAWAN
13 GITA PRIMAWATI 6 12 50
14 IHYA ULUMUDIN 9 12 75
M PUTRA PRATAMA 12
6 50
18 MARDOTILAH
MEIDIANSYAH GHAZI 12
7 58,33
19 FIRDAUS
MUHAMAD RIDHO 12
7 58,33
22 WAHYUDI
23 MUHAMMAD RIDO 6 12 50
24 NURFIKA DISTIANI 9 12 75
25 PINAROH 6 12 50
26 RESTI ROHIMAH 6 12 50
28 RUSMIATI 9 12 75
29 SHIFA FADILAH 9 12 75
31 SURYA 7 12 58,33
7,83 12 64,52
Hasil perolehan skore rata- rata aktivitas siswa dalam kegiatan belajar
mengajar pada siklus pertama cukup baik dengan perolehan skore 7,83 atau 64,52
% dari skore ideal 12. Namum pada awal kegiatan guru kurang menggali jawaban
formatif. Adapun hasil tes formatif pada akhir pelaksanaan siklus pertama dapat
5 ARYANI 40 100 40
6 BIMANTARA 60 100 60
FAUZI RAMADHAN
45 100 45
12 RUSTIAWAN
M PUTRA PRATAMA
50 100 50
18 MARDOTILAH
MEIDIANSYAH GHAZI
45 100 45
19 FIRDAUS
MUHAMAD RIDHO
50 100 50
22 WAHYUDI
25 PINAROH 50 100 50
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, diperoleh rata-rata nilai tes siklus I dengan
materi pembelajaran masih tergolong kurang. Dari nilai ideal 100,00 perolehan
nilai rata-rata kelas masih di bawah nilai KKM. Jika dibandingkaan dengan hasil
Adapun kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut :
4) Hasil evaluasi pada siklus pertama mencapai rata-rata 59,43 dengan nilai
tertinggi 90,00 dan terendah 35. Perbedaan nilai tertinggi dan terendah
sangat besar.
1. Siklus II
Barisan Dan Deret Aritmatika dilakukan pengamatan oleh teman sejawat dengan
Tabel 4.5 : Lembar Observasi Siklus II Materi Barisan dan Deret Aitmatika
Ya Tidak
1. Guru menyampaikan Baik
tujuan pembelajaran
untuk bertanya
untuk berpikir
motivasi
penguatan
media pembelajaran yang sederhana, seperti misalnya media berupa alat peraga
sederhana sehingga siswa akan mudah meningat apa yang sudah diberikan dalam
proses pembelajaran.
Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses KBM selama siklus II dapat
4 ANASTASIA PUTRI 9 12 75
5 ARYANI 9 12 75,00
6 BIMANTARA 8 12 66,67
FAUZI RAMADHAN 12
8 66,67
12 RUSTIAWAN
M PUTRA PRATAMA 12
8 66,67
18 MARDOTILAH
MEIDIANSYAH GHAZI 12
9 66,67
19 FIRDAUS
ideal 12.
formatif. Adapun hasil tes formatif pada akhir pelaksanaan siklus kedua dapat
1 80 100 80
AGUSTIAN
2 70 100 70
AJENG SEPTIANA
3 AMAK NOPALINO 80 100 80
RAMADAN
4 75 100 75
ANISA DEWI
5 70 100 70
BANOWATI
6 85 100 85
DELLA MEGA PUSPITA
7 80 100 80
DIDA LESTARI
8 75 100 75
DIDI
9 100 100 100
DINI HARDIYANTI
10 80 100 80
ELINDA SARI
11 60 100 60
EVA SRI HANDAYANI
12 FAJRI WAHYU 60 100 60
HERMAWAN
13 75 100 75
FIRMAN BATARA
14 85 100 85
HERLINA INDRI
15 INDAH CAHYA 75 100 75
NINGTIAS
16 90 100 90
JUMIYANTI
17 70 100 70
KAMALUDIN
18 70 100 70
M. REZA NUGRAHA
19 65 100 65
MARIA ULFAH
20 100 100 100
MILDA
21 MOH'HAMAD RIZKY 65 100 65
BAHAR
22 MUHAMAD IRWAN 60 100 60
SUPARDIANSYAH
23 MUHAMMAD FAQIH 60 100 60
AL-HAQIQI
24 85 100 85
NATASYA AGUSTIA
25 60 100 60
NOVA FITRIYANI
26 40 100 40
NURDIN
27 75 100 75
NYIMAS ROHMAH
28 60 100 60
PUTRI APRILIANI
Hasil evaluasi pada siklus ke dua ada perubahan rata-rata nilai tes yang
signitifikan. Perolehan rata-rata nilai hasil evaluasi siklus 2 adalah 72,57 jadi ada
peningkatan sebesar 13,14 % dari perolehan nilai rata-rata pada evaluasi siklus
satu.
b. Hasil tes penguasaan materi pada siklus dua rata-rata kelas adalah 72,57.
kualitas pembelajaran.
B. Pembahasan
Pembahasan dan temuan hasil penelitian didasarkan pada aspek yang ditelaah
Pada siklus kedua mengalami keberhasilan yang sangat berarti, hal ini
terbukti dengan hasil yang tampak dari kemajuan yang dialami oleh masing-
materi barisan dan deret aritmatika menjadi lebih baik. Hal ini ditunjukan
dengan hasil evaluasi pada akhir siklus ke dua meningkat dari rata-rata
menjadikan siswa lebih aktif dalam proses KBM , siswa lebih berani
mengemukan pendapat dan bertanya. Selain itu juga dapat membuat siswa
siswa lebih aktif, mandiri dalam mengerjakan dan menyelesaikan soal – soal
masalah.
d. Meningkatnya aktivitas siswa dalam proses KBM didukung oleh
A. Simpulan
berikut.
diketahui dari hasil belajar pada siklus 1 sebesar 59,43 dan siklus kedua
72,57
75,24 %.
B. Saran
matematika siswa. Oleh karena itu diharapkan kepada guru agar dapat
Arends, R.I. (2008). Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Buku Dua.
(Penerjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto).
Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Asnila, Z., Deswita, H., & Pengaraian, U. P. (2015). Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan
Pemahan Konsep Matematis Siswa Kelas X SMAN 3 Tambusai .
Ausubel, David P. (2012). The Use of Advanced Organizersmin the Learning and
Retention of Meaningful Verbal Material”Journal of educational
psychology,267-272.
Hendriana, H., Rochaeti, E.E. & Sumarmo, U. (2017). Hard Skills dan Soft Skills
Matematika Siswa. Bandung: PT Refika Aditama.