Anda di halaman 1dari 15

ILMU PENGETAHUAN YANG

TERKAIT PENELITIAN
KEPERAWATAN
Kelompok 2
Jenni Astri Desista (P27905118012)
Khairunnisa Bakhitah (P27905118014)
Melly Nur Firmawati (P27905118018)
Nanda Triocha (P27905118021)
Suci Meliana Mustika (P27905118032)
—Pengertian
Ilmu pengetahuan adalah suatu pengetahuan yang sifatnya umum atau
menyeluruh, memiliki metode yang logis dan terurai secara sistematis.
Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang
dilakukan secara terencana, penuh kehati-hatian dan teratur terhadap
suatu objek atau subyek tertentu untuk memperoleh bukti, jawaban
atau pengetahuan. Pada dasarnya ilmu pengetahuan tidak dapat
dipisahkan dengan penelitian.
Almack dalam Notoatmodjo (2010)
Kerlinger dalam Wibowo (2014) mengutarakan empat cara untuk
memperoleh pengetahuan:

01 Metode keteguhan (Method of


tenacity), 02 Metode otoritas (Method of
authority),

03 Metode Intuisi (Method of


intuition) 04 Metode Ilmiah (Method of
science)
Notoatmodjo(2014) membagi ke dalam 2 bagian besar cara
untuk meperoleh pengetahuan yaitu:

01 Cara Non Ilmiah atau


Tradisional 02 Cara Ilmiah atau Modern

Cara ilmiah ini dilakukan


cara coba salah (trial and melalui cara-cara yang
error), secara kebetulan, cara sistematis, logis dan ilmiah
kekuasaan atau otoritas, dalam bentuk metode
pengalaman pribadi, cara akal penelitian. Penelitian
sehat, kebenaran melalui dilaksanakan melalui uji coba
wahyu, kebenaran secara terlebih dahulu sehingga
intuitif, melalui jalan pikiran, instrumen yang digunakan
induksi dan deduksi. valid dan reliabel dan hasil
penelitiannya dapat
digeneralisasikan pada
populasi.
Secara garis besar terdapat 6 tingkatan pengetahuan (Notoatmodjo,
2014), yaitu:

Tahu (know) Memahami Aplikasi


(comprehension) (application)

Analisis (analysis) Sintesis (synthesis) Evaluasi (evalution)


DASAR-DASAR RISET
KEPERAWATAN
Ada 2 nilai strategis mengapa riset keperawatan itu
penting bagi ilmu keperawatan, yaitu:
• Pertama, riset keperawatan akan memberikan
kontribusi yang positif terhadap perkembangan dan
kemajuan ilmu keperawatan
• Kedua, riset keperawatan jika dikelola dengan
prinsip proaktif, profesional, dan proporsional akan
memberikan keuntungan dalam bentuk pertambahan
nilai (revenue generating) bagi ilmu keperawatan.
Di dalam karya ilmiah, ada 3 aspek filosofis yang harus dipahami, yaitu:

1. Pertama, aspek ontologis. Aspek ini meliputi objek yang akan dibicarakan dalam suatu karya
ilmiah, atau dengan kata lain aspek ontologis adalah objek kajian yang biasanya berupa tema atau
masalah yang akan dibahas. Sebuah kerangka pemikiran latar belakang yang jelas, logis, runtut,
dan alur pemikiran yang konsisten sangat diperlukan supaya objek kajian yang akan dibahas
mudah dipahami
2. Kedua, aspek epistemologis. Aspek ini terkait dengan metode pemecahan masalah, baik secara
teoritis maupun secara empiris sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara rasional empiris.
3. Ketiga, aspek aksiologis. Aspek ini berkaitan dengan kontribusi atau nilai pemecahan masalah
yang ditemukan dalam judul atau tema kajian. Umumnya, aspek aksiologis tidak tidak harus
dimunculkan dalam bab tersendiri, namun biasanya dapat ditemukan dalam tujuan penelitian dan
manfaat penelitian, yang terdiri dari nilai pengembangan akademis, kebijakan, dan pelaksanaan
teknis.
Untuk membedakan riset keperawatan dengan karya ilmiah yang lain,
perlu diketahui jenis-jenis karya ilmiah. Ada 2 jenis karya ilmiah,
yaitu:
• Pertama, karya ilmiah yang dipublikasikan. Publikasi ini umumnya
dilakukan dalam pertemuan-pertemuan ilmiah atau melalui media seperti
buku, jurnal, monografi, prosiding. Karya ilmiah yang dipublikasikan
diantaranya adalah artikel ilmiah, makalah, jurnal, poster hasil penelitian,
dan buku.
• Kedua, karya ilmiah yang tidak dipublikasikan. Tidak dipublikasikan
artinya hanya dapat ditemukan dalam kalangan-kalangan tertentu,
misalnya hanya didokumentasikan di perpustakaan. Karya ilmiah jenis ini
seperti penelitian baik oleh dosen atau mahasiswa, laporan kegiatan
mahasiswa, atau tugas akhir mahasiswa
PENTINGNYA
RISET
KEPERAWATAN
Tujuan utama riset keperawatan adalah
untuk mengemgangkan pengetahuan ilmiah
yang mennjadi landasan praktik
keperawatan, karena keperawatan
bertanggung gugat kepada masyarakat
terhadap mutu asuhan dan mencari cara
terbaik untuk meningkatkan mutu asuhan
tersebut
KETERKAITAN ANTARA RISET
KAPERAWATAN DENGAN DUNIA
KEPERAWATAN
Keterkaitan riset keperawatan dengan dunia keperawatan (sumber Burns & Grove, 1993) terlihat
komponen keperawatan dalam rentang yang meliputi pemikiran dari konkrit hingga abstrak atau
sebaliknya, dunia empirik (praktik keperawatan), uji realitas (riset), proses berfikir abstrak, ilmu,
teori, pengetahuan dan fisolofi.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian keperawatan tidak dapat dipisahkan dari komponen
keperawatan lainnya tetapi saling mempengaruhi sehingga memungkinkan berkembangnya ilmu
pengetahuan keperawatan
HUBUNGAN TEORI, PRAKTIK DAN
RISET KEPERAWATAN

Teori Praktik Riset Keperawatan


Teori mengarah praktik dengan
Praktik keperawatan sering Komponen riset dalam
memberikan pernyataa yang
memberikan suatu penghayatan hubungannya dengan teori dan
dapat memprediksi dan
tentang fenomena dan praktik berperan memvaliditasi
mengendalikan fenomena yang
mengungkapkan kesenjangan kemampuan teori untuk
menjadi kepedulian perawat dan
yang terdapat dalam teori menguraikan, menjelaskan,
memberikan landasan dalam
pembuatan keputusan memprediksi dan mengendalikan
fenomena
KARAKTERISTIK DAN PRIORITAS RISET
KEPERAWATAN
Krakteristik riset keperawatan menurut Diers dalam Graven & Hirnle (1996), adalah :
1) Riset keperawatan harus berfokus pada variable yang dapat meningkatkan asuhan
keperawatan pada klien.
2) Riset keperawatan mempunyai potensi untuk mengkontribusi pada pengembangan
teori dan kumpulan/tubuh ilmu pengetahuan keperawatan.
3) Masalah riset merupakan masalah riset keperawatan apabila perawat mempunyai
akses dan kendali terhadap fenomena yang diteliti.
4) Perawat yang tertarik terhadap penelitian harus mempunyai keingintahuan dan
pertanyaan yang perlu dijawab secara ilmiah
Menurut Garven & Hirnle (1996) prioritas riset keperawatan adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kemampuan untuk merawat diri sendiri
bagi tiap kelompok usia, sosial, kultural
2) Meminimalkan atau mencegah perilaku dan lingkungan yang menimbulkan masalah
kesehatan dan berdampak pada menurunnya kualitas konsep dan produktifitas.
3) Meminimalkan dampak negatif dari teknologi kesehatan yang baru terhadap
kemampuan adaptip individu dan keluarga yang sedang mengalami masalah
kesehatan akut dan kronik.
4) Memastikan bahwa asuhan keperawatan yang diperlukan bagi kelompok yang
berisiko seperti lanjut usia (lansia), anak-anak dengan masalah kesehatan kongienital
(bawaan lahir), individu dengan latar belakang sosial kultural yang berbeda, individu
dengan ganguan jiwa, dan masyarakat miskin, dipenuhi dengan cara yang dapat
diterima dan efektif.
5) Mengklasifikasikan fenomena praktik keperawatan.
6) Memastikan prinsip etik sebagai pegangan dalam melakukan riset keperawatan
7) Mengembangkan instrument untuk mengukur hasil intevensi keperawatan
lanjutan
8) Mengembangkan metodologi yang integratif untuk mengkaji manusia secara holistik dalam
konteks keluarga dan gaya hidup.
9) Mendesain dan mengevaluasi model alternatif pelayanan kesehatan dan sistem pemberian
pelayanan kesehatan sehingga perawat mampu meningkatkan mutu dan menghemat biaya
yang dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
10) Mengevaluasi keberhasilan pendekatan alternatif yang memerlukan pengetahuan yang luas
dan keterampilan yang tinggi dalam praktik keperawatan.
11) Mengindentifikasi dan menganalisis faktor-faktor historis dan kotemporer yang
mempengaruhi bentuk keterlibatan keperawatan profesional dalam mengembangkan
kesehatan nasional.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai