Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA MAHASISWA PEROKOK PROGRAM

STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi


Diploma III Keperawatan

Oleh :

Nisa Ghaniyah
191FK01081

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing.
Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, namun di lain
pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-orang
disekitarnya (Setiyanto, 2013). Banyak kebiasaan merokok yang umumnya dimulai pada
usia remaja yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup. (Effendi dan Makhfudli,
2009). Rokok yaitu salah satu bahan adiktif artinya dapat menimbulkan ketergantungan bagi
pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal dari nikotin yang dikandungnya. Setelah seseorang
menghirup asap rokok, dalam 7 detik nikotin akan mencapai otak (Soetjiningsih, 2010).

Menurut WHO (World Health Organization) jumlah perokok aktif di Indonesia sebanyak
72.723.300 orang dan jumlah tersebut diperkirakan semakin meningkat pada tahun 2025
menjadi 96.776.800 perokok. Setiap tahun, WHO mengatakan bahwa ada sekitar 225.700
orang di Indonesia yang meninggal akibat merokok, atau penyakit lain yang berkaitan dengan
tembakau.

The ASEAN Tobacco Control Atlas (SEACTA) tahun 2014, menempatkan Indonesia
sebagai negara yang menduduki peringkat pertama sebagai negara prevalensi perokok
terbanyak di ASEAN, yakni sebesar 50,68%.Data RISKESDAS 2018 menunjukkan
bahwa prevalensi merokok mengalami peningkatan dari tahun 2013 (7,20%) ke tahun
2018 (9,10%). Jumlah penduduk yang merokok di Jawa Barat berada antara 21,6%
sampai dengan 31,9%. (Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2017) Perokok di kota bandung
tercatat sekitar 10,9 juta. Pada saat ini Tahun 2022 mahasiswa Prodi D III Keperawatan
Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana sejumlah 288 mahasiswa yang terdiri dari
mahasiswa perempuan dan laki laki.

Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua
diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik. Racun dan
karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya peyankit
akibat rokok . Pada awalnya rokok mengandung 8 – 20 mg nikotin dan setelah di bakar
nikotin yang masuk ke dalam sirkulasi darah hanya 25 persen. Walau demikian jumlah kecil
tersebut memiliki waktu 7 detik untuk sampai ke otak manusia. di dalam rokok terdapat
berbagai zat beracun yang sangat berbahaya bagi tubuh. Faktanya lebih dari 1 miliyar
perokok di dunia akan mengalami kematian akibat berabagi penyakit yang ada kaitannya
dengan konsumsi tembakau seperti penyakit jantung, kanker, penyakit paru, kanker mulut,
esophagus, faring, laring, paru, pankreas, kandung kemih dan penyakit paru obstruktif kronis
(Gabriela, 2017). angka kematian akibat rokok akan melebihi angka 10 juta jiwa pada tahun
2025. Selain itu tingginya prevalensi merokok di Indonesia berdampak cukup signifikan
terhadap kematian dini, akibatnya dapat menyebabkan pendeknya harapan hidup,
meningkatnya biaya pengobatan penyakit akibat konsumsi rokok yang 3 berkepanjangan, dan
menurunnya produktifitas. sebuah survey yang dilakukan didapatkan 200.000 orang di
Indonesia meninggal setiap tahunnya akibat rokok. Selain itu 50 % perokok aktif akan
mengalami kematian diakibatkan penyakit yang berkaitan dengan konsumsi rokok. Dalam
sebuah survey lain didapatkan biaya yang dikeluarkan untuk menngobati penyakit akibat
konsumsi rokok mencapai Rp.2,9 – 11 triliun pertahunnya.secara Garis besar dari fakta –
fakta yang telah diuraikan sebelumnya, merokok dapat memberikan dampak negatif bagi
kehidupan manusia baik dari segi fisik, psikis, sosial, dan ekonomi, atau dalam kata lain
merokok dapat mempengaruhi kualitas hidup ( quality of life ) seseorang. Dari penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan adanya penurunan pada angka kualitas hidup
yang diukur secara objektif dengan menggunakan skoring seorang perokok jika dibandingkan
dengan angka kualitas hidup seseorang yang tidak pernah merokok.

Berdasarkan hasil penelitian oleh Sri Santiya Anbarasan, 2017 di universitas


Muhammadiyah Surakarta diperoleh bahwa kualitas hidup dengan kesehatan fisik yang buruk
71,7%,dimana individu mudah lelah,batuk batuk,sesak nafas,akibat dari efek
merokok,mahasiswa termasuk dalam klaster non - kesehatan yang melakukan aktivitas fisik
satu kali seminggu. Kualitas hidup mahasiswa tinggi pada domain fisik.Kebiasaan olahraga
memiliki hubungan yang signifikan dengan domain fisik kualitas hidup. Status merokok
memiliki hubungan yang signifikan dengan domain lingkungan kualitas hidup. Hasil uji
statistik menunjukkan bahwa mahasiswa kategori perokok berat memiliki kualitas hidup yang
lebih buruk dibandingkan dengan kategori perokok ringan dan kategori perokok sedang di
setiap domain kualitas hidup.
Berdasarkan Studi Pendahuluan yang dilakukan kepada sebanyak 10 mahasiswa Prodi
DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung, didapatkan
dimana 6 perokok mempunyai ketergantungan merokok kategori ringan yaitu merokok
kurang dari 10 batang perhari. dan 4 perokok mempunyai ketergantungan merokok kategori
berat yaitu merokok lebih dari 10 batang perhari. diantara nya mahasiswa mengatakan
merokok sudah kebiasaan aktivitas sehari hari,sebagaian besar mereka mengalami penurunan
kemampuan aktivitas seperti jarang melakukan olahraga karna sering mengalami mudah lelah
jiga melakukan aktivitas olahraga.mereka mengatakan sebagai perokok efek yang dialami
ketika merokok berpengaruh pada wajah mereka terkadang bisa menyebabkan
jerawat,mengenai kesehatan fisik mereka sering mengalami batuk,sesak nafas,mudah lelah.
dari efek yang disebutkan masuk kedalam kategori yang ada pada kualitas hidup perokok
didapatkan bahwa efek dari merokok diantara nya batuk-batuk,sesak nafas,cepat
lelah,gelisah,mudah marah.( Nurarif,2015).

Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik mengangkat judul “Gambaran Kualitas
Kualitas Hidup Pada Mahasiswa Perokok Progam Studi D III Keperawatana Fakultas
Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
“Bagaimanakah Gambaran Kualitas Hidup Pada Mahasiswa Perokok Progam Studi D III
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung ”?

1.1 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada mahasiswa perokok Program Studi
D III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung

1.3.2 Tujuan Khusus

a) Mengidentifikasi gambaran kualitas hidup pada mahasiswa perokok berdasarkan


dimensi kesehatan fisik.
b) Mengidentifikasi gambaran kualitas hidup pada mahasiswa perokok berdasarkan
manifestasi dimensi psikologis.
c) Mengidentifikasi gambaran kualitas pada mahasiswa perokok berdasarkan dimensi
hubungan sosial.
d) Mengidentifikasi gambaran kualitas hidup pada mahasiswa perokok berdasarkan
dimensi hubungan dengan lingkungan

1.2 Manfaat Penelitian


1.2.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah khasanah Ilmu
Kesehatan dan keperawatan dalam bidang keperawatan terhadap Kualitas Hidup
Pada Mahasiswa Perokok di Progam Studi D III Keperawatan Fakultas
Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi Pendidikan Program Studi D III Keperawatan Universitas


Bhakti Kencana Bandung .

Hasil penelitian ini sebagai bahan bimbingan bagi pihak akademik terhadap
Kualitas Hidup Pada Mahasiswa Perokok Program Studi D III Keperawatan
Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung
b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang seberapa


besar Kualitas Hidup Pada Mahasiswa Perokok Program Studi D III Fakultas
Keperawatan Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan referensi bagi peneliti
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai