Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

IBU HAMIL
Pokok Bahasa : Pengenalan Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Sub Pokok Bahasa : Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : PKD Permata Hati/ Puskesmas Tasikmadu

A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu dapat mengenali dan mengerti tentang
tanda bahaya pada kehamilan.
B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian kehamilan
2. Pengertian tanda bahaya pada kehamilan
3. Macam-macam tanda bahaya pada kehamilan

C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. ALAT/MEDIA
Buku KIA
E. EVALUASI
Prosedur : Lisan

TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN


1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin.
Lama kehamilan normal adalah 280 hari.
2. Pengertian Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengidentifikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama hamil/kehamilan (periode
antenatal), yang apabila tidak terdeteksi atau diketahui secara cepat akan
menyebabkan kematian ibu.
3. Macam macam tanda bahaya kehamilan

a. Perdarahan
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal.
Perdarahan yang terjadi pada awal kehamilan yaitu perdarahan yang
sedikit atau spotting sekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini
adalah perdarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Jika terjadi
perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh atau erosi,
ada 2 kemungkinan, yaitu perdarahan ini mungkin normal atau mungkin
suatu tanda adanya infeksi. Perdarahan yang tidak normal, yang terjadi
pada awal kehamilan adalah berwarna merah, perdarahan yang banyak,
atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus,
kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Perdarahan yang tidak normal,
yang terjadi pada kehamilan lanjut adalah merah, banyak, dan kadang-
kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan ini bisa
berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta.
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran
atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut,
juga karena danya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.
c. Kejang
Jika kejang didahului makin memburuknya keadaan dan terjadi gejala-
gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati hingga muntah. Jika semakin
berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang-
kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.
d. Gerakan janin lemah atau tidak ada
Pertama kali ibu merasakan gerakkan bayi pada bulan ke-5 dan ke-6,
dan ada yang merasakan gerakan lebih awal. Bila bayi tidur gerakannya
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3x dalam 1 jam.
e. Demam tinggi
Jika suhu ibu hamil > 38oC merupakan masalah. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganannya
adalah istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu. Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam
kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh ibu
hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala
penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi
organ vital.
f. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal
adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan
masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat,
menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Ini bisa kemungkinan
appendikatis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks,
persalina pre-term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus,
absorpsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
g. Mual muntah terus menerus
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, dimuali dari 6 minggu
setelah HPHT. Mual dan muntah berlangsung dalam 10 minggu.
Jika mual dan muntah mengganggu aktivitas sehari hari dan keadaan
umum menjadi lebih buruk dinamakan hiperemesis gravidarum.
h. Konjungtiva pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan
haemoglobin < 11gr% pada trimester I dan III, < 10,5 gr% pada
trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut.
i. Sakit kepala hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan merupakan
ketidaknyamanan yang biasa terjadi dalam kehamilan. Jika sakit kepala
yang tidak hilang-hilang walaupun sudah beristirahat, disertai dengan
penglihatan menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampia.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
IBU NIFAS/ BAYI

POKOK BAHASAN : Perawatan Bayi Baru Lahir


SUB POKOK BAHASAN : Tanda Bahaya pada Bayi baru lahir
SASARAN : Ibu Hamil
TEMPAT : PKD Permata Hati/ Puskesmas Tasikmadu

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta diharapkan dapat mengetahui tanda - tanda
bahaya pada bayi baru lahir
B. MATERI PENYULUHAN
a. Menjelaskan tentang pengertian bayi baru lahir
b. Menjelaskan pengertian tanda - tanda bahaya bayi baru lahir
c. Menjelaskan tanda - tanda bahaya pada bayi baru lahir
C. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
D. ALAT/MEDIA
a. Buku KIA
E. EVALUASI
a. Prosedur : Lisan

TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR


A. Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan
berat badan lahir 2.500-4000 gram dan telah mampu hidup di luar kandungan.
B. Pengertian Tanda – Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi baru lahir
yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi.
C. Tanda – Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Berikut berapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam mengenali kegawatan pada bayi
baru (neonatus):
1. Bayi tidak mau menyusu
Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti yang kita ketahui
bersama, ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau menyusu maka
asupan nutrisinya akan berkurang dan ini akan berefek pada kondisi tubuhnya.
Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin
justru dalam kondisi dehidrasi
. 2 . Kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu anda perhatikan adalah
bagaimana kondisi pemicu kejang. Apakah kejang terjadi saat bayi demam. Jika
ya kemungkinan kejang dipicu dari demamnya, selalu sediakan obat penurun
panas sesuai dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi anda kejang namun tidak
dalam kondisi demam, maka curigai ada masalah lain. Perhatikan freksuensi dan
lamanya kejang, konsultasikan pada dokter.
3. Lemah
Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan biarkan
kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah yang berlebihan
ataupun infeksi berat.
4. Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu
sekitar 30-60 kali per menit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per menit atau
lebih dari 60 kali per menit maka anda wajib waspada. Lihat dinding dadanya, ada
tarikan atau tidak.
5. Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi kita merintih
terus menerus walau sudah diberi ASI atau sudah dihapuk- hapuk, maka
konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa jadi ada
6. Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi. Yang harus
anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi tetap kering dan
bersih. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering. Betadin dan alcohol boleh
diberikan tapi tidak untuk dikompreskan. Artinya hanya dioleskan saja saat sudah
kering baru anda tutup dengan kassa steril yang bisa anda beli di apotik.
7. Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi anda
kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian yang basah.
8. Mata Bernanah Banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang berasal
dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat lalu
konsultasikan pada dokter atau bidan.
9. Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika kuning pada
bayi terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14 hari setelah lahir, kuning
menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna kuning maka
anda harus mengkonsultasikan hal tersebut pada dokter.
D. Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu saja tanda bahaya:
Merujuk segera ke rumah sakit atau puskesmas.Masalah atau kondisi akut perlu
tindakan segera dalam satu jam kelahiran (oleh tenaga di kamar bersalin)
1. Tidak bernafas
2. Sesak nafas

3. Sianosis sentral ( kulit biru)


4. Bayi berat lahir rendah (BBLR ) < 2500 gram
5. Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila <36.5°c)
6. Kejang
7. Kondisi perlu tindakan awal
8. Potensial infeksi bakteri (pada ketuban pecah din atau pecah lama)
9. Potensial sifilis (ibu dengan gejala atauserologis positif)
10. Kondisi malformasi atau masalah lain yang tidak perlu tindakan segera (oleh tenaga
di kamarbersalin):
11. Lakukan asuhan segera bayi baru lahir dalam jam pertama setelah kelahiran bayi
12. Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai