Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH NILAI DAN PERILAKU

KETELADANAN

DISUSUN OLEH :
BERYL HIRZAN DAULAY (10)
MUHAMMAD KHOIRULLAH (32)

DOSEN MATA KULIAH :


Dr. ZAHROH, M.Si

KELAS N1G

FAKULTAS VOKASI

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2021

0
Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Puji syukur kami panjatkan kehadirat


Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan benar. Dan kami juga
berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Etika Profesi, Ibu Dr.Zahroh Za., yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang etika dalam dunia bisnis.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritikan,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga tugas yang sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Sidoarjo, 28 September 2021 Gresik, 28 September 2021

Beryl Hirzan Daulay Muhammad Khoirullah

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .......................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah................................................................................. 4

1.3. Tujuan ................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN TEORI

2.1. Definisi Sikap Menggambarkan Keteladanan ...................................... 5

2.2. Sikap Seorang Pemimpin...................................................................... 6

2.3. Bagaimana Memimpin Sebuah Tim ..................................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………....10

3.2. Saran…………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA………..……………………………………………………11

ii

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Keteladanan dapat diartikan dalam beberapa arti yang luas, yaitu menghargai ucapan,
sikap dan perilaku yang melekat pada seorang pemimpin. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia pengertian keteladanan berasal dari kata “teladan” yang artinya hal yang dapat
ditiru atau dapat dicontoh. Keteladanan juga berarti penanaman akhlak, adab, dan kebiasaan-
kebiasaan baik yang seharusnya diajarkan dan dibiasakan dengan memberikan contoh nyata.
Keteladanan dalam kepemimpinan adalah pendekatan atau metode yang berpengaruh dan
terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk serta mengembangkan potensi
anggotanya. Terdapat tiga unsur agar seseorang dapat diteladani atau menjadi teladan, yaitu
1) Kesiapan untuk dinilai dan dievaluasi. Kesiapan untuk dinilai berarti adanya kesiapan
menjadi cermin baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Kondisi seperti ini akan
berdampak pada kehidupan lingkup sosial di lingkungan masyarakat, karena ucapan, sikap
dan perilakunya menjadi sorotan dan teladan. 2) Memiliki kompetensi minimal. Seseorang
dapat menjadi teladan apabila memiliki ucapan, sikap, dan perilaku untuk diteladani. Oleh
karena itu kompetensi yang dimaksud adalah kondisi minimal ucapan, sikap dan perilaku
yang harus dimiliki sehingga dapat dijadikan cermin baik bagi dirinya sendiri maupun orang
lain. Untuk itu seorang pemimpin harus memiliki kompetensi minimal sebagai seorang yang
dapat memimpin dan bertanggung jawab agar dapat menumbuhkan dan menciptakan
keteladanan, terutama bagi para anggotanya. 3) Memiliki integritas moral. Integritas
merupakan adanya kesamaan antara apa yang diucapkan dan apa yang dilakukan. Inti dari
integritas terletak pada kualitas keseharianya, yaitu berupa komitmen dan konsistensi
terhadap posisi yang diembannya. Dari ketiga pendapat diatas memiliki inti yang sama bahwa
keteladanan merupakan perilaku terpuji yang patut dicontoh oleh orang lain, jadi dapat
disimpulkan bahwa keteladanan adalah tindakan penanaman akhlak dengan menghargai
ucapan, sikap dan perilaku sehingga dapat ditiru orang lain dengan berpedoman 3 unsur yaitu
siap untuk dinilai dan dievaluasi, mempunyai kompetensi dan integritas moral. Jika hal ini
telah dilaksanakan dan dibiasakan dengan baik sejak awal maka akan memiliki arti penting
dalam membentuk karakter sebagai seorang pemimpin yang teladan.

3
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu sikap menggambarkan keteladanan ?
2. Apa saja sikap-siakp yang harus imiliki seorang pemimpin?
3. Bagaimana memimpin sebuah tim?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu sikap keteladanan
2. Untuk mengetahui apa saja sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin
3. Untuk mengetahui bagaimana memimpin sebuah tim

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sikap Menggambarkan Keteladanan

Keteladanan berasal dari kata dasar „‟Teladan‟‟ yang berarti perbuatan yang
dapat ditiru atau dicontoh. Sedangkan keteladanan berarti hal-hal yang dapat ditiru
atau di contoh. Keteladanan adalah tugas yang melekat pada setiap orang tua secara
alamiah karena kematangan dan kedewasaanya. Dalam keseharian anak, terutama
ketika ia masih dalam masa-masa pertumbuhanya. Dalam rangka identifikasi
kepribadianya ia masih banyak meniru dari orang tuanya.

Contoh sikap yang menggambarkan keteladanan dari Rasulullah SAW :

1. Siddiq (Jujur)
2. Amanah (Dapat Dipercaya)
3. Tabliq (Menyiarkan)
4. Fathonah (Cerdas).
Contoh sikap yang menggambarkan keteladanan dari Ki Hajar Dewantoro :
1. Cinta terhadap pendidikan
Hal ini artinya seseorang harus mencurahkan segala usaha dan upaya dalam bidang
pendidikan, baik pelajar maupun guru.
2. Pembela keadilan dari penindasan

Beliau memperjuangkan pendidikan kepada kaum pribumi agar dapat melawan


penindasan yang dilakukan oleh para penjajah. Dari situlah lahir pejuang-pejuang
intelektual dari kaum pribumi.

3. Seorang guru yang teladan

Perilaku guru akan menjadi sarana penyampaian pesan paling efektif bagi peserta
didik. Perilaku ini yanag akan menjadi teladan bagi kehidupan sosial peserta didik.

5
2.2 Sikap Seorang Pemimpin
Pemimpin biasanya menjalani tahap demi tahap dalam hidup, hingga terbentuk
jiwa kepemimpinan dalam dirinya. Jika ditarik kesimpulan, sebenarnya kita pun bisa
mempelajari bagaimana cara menjadi pemimpin idaman, dengan mengetahui desain
cara berpikir seorang pemimpin. Tidak semua orang bisa dan mampu menjadi
seorang pemimpin. Tapi, semua orang punya peluang untuk menjadi pemimpin.

1. Memiliki Sifat Jujur


Kejujuran adalah sifat yang harus dimiliki dan tidak boleh dilupakan oleh seorang
pemimpin. Dengan memiliki sifat ini, karyawan akan lebih percaya dan dapat bekerja
dengan tenang dan aman. Sifat ini juga yang menjadi kunci penting dalam
mengembangkan sebuah bisnis.

2. Komunikasi Dengan Baik


Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, karyawan maupun pihak lain akan lebih
mudah mengerti apa yang ingin disampaikan dan lakukan. Seorang pemimpin atau
leader juga harus memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan dapat diterima
dengan baik oleh karyawan maupun pihak eksternal yang berkepentingan. Hal ini juga
dapat mengurangi risiko kesalahpahaman atau berbeda pandangan.

3. Bersikap Adil
Bersikap adil, tidak membeda-bedakan karyawan satu dan yang lainnya. Pemimpin
yang adil akan lebih tahu pekerjaan apa yang pantas diberikan kepada karyawannya
dan berapa gaji yang pantas diberikan kepada karyawan tersebut atas kerja kerasnya.

4. Bertanggung Jawab
Seorang pemimpin yang baik juga harus memiliki tanggung jawab. Bahkan ketika ada
seorang karyawan yang tidak bekerja dengan maksimal, karyawan lain dan pemimpin
turut serta ambil bagian untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya.

5. Membangun Tim Dengan Baik


Memiliki tim yang baik dan solid bukan hanya membuat karyawan nyaman, tetapi
juga dapat membantu pemimpin dalam mengembangkan bisnis. Untuk membangun
tim yang solid, pemimpin harus membangun kekompakan dalam sebuah tim.

6
6. Percaya Diri
Kepercayaan terlalu tinggi memang tidak bagus, tetapi tidak memiliki kepercayaan
diri juga tidak diperbolehkan. Sudah menjadi hal yang wajar bahwa seorang
pemimpin harus memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri dapat membantu para
karyawan untuk tetap melihat positif ke depan.

7. Memahami Kondisi
Menjadi seorang leader, berarti harus mengetahui dan memahami kondisi yang terjadi
dengan baik, mulai dari konsep, kelebihan dan kekurangan bisnis, hingga kondisi
masing-masing karyawan yang dimiliki. Dengan memahami kondisi, dapat lebih
mudah membantu menyelesaikan masalah yang sedang terjadi dan mengetahui apa
saja risiko yang bisa diterima perusahaan dengan solusi yang telah diberikan.

8. Memiliki Selera Humor


Selipkan sedikit candaan ketika sedang berbicara dengan karyawan untuk
menciptakan suasana lebih ringan. Seorang pemimpin yang baik harusnya memiliki
selera humor yang bagus. Pemimpin yang baik tahu kapan harus serius dan kapan
untuk mendinginkan kondisi dengan lelucon yang bagus.

9. Bersikap Kreatif
Tidak semua perusahaan akan berjalan lancar-lancar saja. Sebuah perusahaan dapat
saja suatu saat mengalami kebuntuan. Jika kebuntuan ini terus dibiarkan maka dapat
menghambat tujuan perusahaan. Seorang pemimpin wajib memiliki kemampuan
untuk berpikir dan mengambil keputusan yang tepat dengan cepat. Apabila keputusan
yang diambil sudah tepat dan cepat, karyawan pasti akan merasa kagum dengan
kepemimpinanmu.

10. Manajemen Waktu Yang Baik


Menjadi pemimpin berarti harus siap menerima tugas yang lebih besar, bukan hanya
melakukan pengecekan atas pekerjaan yang dilakukan karyawan. Oleh karena itu,
pemimpin harus bisa mengelola waktu sebaik-baiknya untuk diri sendiri maupun
bisnisnya.

7
2.3 Bagaimana Memimpin Sebuah Tim

1. Mengambil tanggung jawab


Mungkin ini adalah hal yang sangat jelas, tetapi mengambil tanggung jawab sangat
penting jika Anda menginginkan untuk memimpin. Mengakui kesuksesan dan
kegagalan, dan memikul beban keputusan, adalah sesuatu yang membedakan rata-rata
karyawan dari seorang pemimpin. Setiap tindakan memiliki konsekuensi – positif atau
negatif – dan mereka yang siap untuk menangani konsekuensi tersebut dan
menghadapinya dengan integritas adalah mereka yang akan maju.

2. Angkat yang lain


Memimpin tim bukan tentang melangkah maju untuk meningkatkan diri Anda sendiri,
tetapi ini tentang memberikan dorongan, dukungan, dan pujian untuk mengangkat
orang lain di sekitar Anda. Dengan mengangkat semangat orang lain di sekitar Anda,
Anda akan memelihara lingkungan kerja yang bahagia dan sehat, dan lingkungan
seperti itu adalah yang terbaik untuk membawa hasil positif.

3. Optimalkan
Berapa kali Anda memulai tugas baru, hanya untuk menemukan bahwa Anda
dipenuhi dengan frustasi pada peluang yang terlewatkan dan proses yang bertele-tele?
Jika sesuatu tidak berfungsi sebaik mungkin, bicaralah – dengan bijaksana! Pada
akhirnya, apa yang akan Anda capai adalah kesan bahwa Anda adalah anggota tim
yang cakap dengan visi yang kuat dan berorientasi pada tujuan.

4. Ketahui kapan harus berbicara – dan tetap diam


Salah satu aspek kunci dari belajar bagaimana memimpin pertemuan yang efektif
adalah memahaminya bukan hanya tentang membuat diri Anda didengar. Bahkan,
sering kali, menuntut agar orang mendengarkan Anda adalah cara yang pasti untuk
memastikan mereka tidak melakukannya. Daripada mendominasi rapat, izinkan orang
lain untuk berbicara dan berkontribusi ketika Anda memiliki sesuatu yang bernilai
sejati. Bicara tanpa henti tanpa mengatakan sesuatu yang baru atau produktif akan
membuat Anda tampak egosentris dan kurang wawasan.

8
5. Buktikan nilai Anda
Tidak ada yang akan menginginkan Anda sebagai pemimpin jika Anda terlambat
setiap hari, kehilangan tenggat waktu, bekerja dengan sembrono, dan melampaui
anggaran. Memiliki kharisma memang luar biasa, tetapi untuk memajukan karier
Anda, Anda harus menunjukkan antusiasme dan produktivitas luar untuk maju.
Pelajari cara memimpin dengan memberi contoh dan juga menetapkan citra yang kuat
tentang seperti apa pekerjaan yang berhasil bagi tim Anda.

6. Kekuatan mengatakan tidak


Hal ini paling baik dilakukan dengan hati-hati, tentu saja, tetapi kenyataannya adalah
para pemimpin dan inovator tidak dikenal karena kepatuhan dan kesepakatan mereka
yang buta. Jika waktu membutuhkannya dan nyali Anda memberi tahu Anda ada
sesuatu yang salah, beranilah untuk tidak setuju. Hal tersebut dapat membuat Anda
terlihat kurang memiliki tekad.

7. Berempati
Empati adalah kemampuan yang semakin langka untuk secara mental menempatkan
diri pada posisi orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan pada saat itu.
Kesalahpahaman dan kesalahpahaman berulang-ulang terhadap tujuan, ketakutan,
atau aspirasi orang akan menggali lubang yang sulit untuk didaki. Namun, jika Anda
berempati terhadap tim dan kolega Anda, Anda akan mengembangkan hubungan kerja
yang kuat dan membangun kepercayaan dan rasa hormat dan, dari itu, kesuksesan
akan mudah dicapai.

9
BAB III

KESIMPULAN DAN PENUTUP


3.1 KESIMPULAN

Dapat disimpulkan keteladanan yaitu suatu hal positif yang dapat menjadi sebuah
acuan untuk ditiru atau sebagai contoh dalam kehidupan. Dalam keseharian anak remaja
keteladanan berpengaruh bagi kedepannya dan peran orang tua untuk keteladanan anak
menjadi suatu tugas yang melekat.
Sikap yang dimiliki seorang pemimpin yaitu pemimpin harus memiliki sifat jujur,
dapat berkomunikasi dengan baik, harus bersikap adil tidak membeda-bedakan karyawan satu
dengan lainya. memiliki tanggung jawab terhadap anggotanya, dapat membangun tim dengan
baik, memiliki kepercayaan diri dalam dirinya, dapat memahami kondisi dengan baik,
memiliki sifat humor yang baik, bersikap kreatif, dan dapat memanajemen waktu dengan
baik.
Agar dapat memimpin sebuah tim kita harus memahami cara memimpin tim secara
efektif, yaitu dengan mengambil tanggung jawab,mengoptimalkan peluang yang ada,
mengetahui etika berbicara dengan baik, buktikan nilai dalam diri, dan berempati.

3.2 SARAN
Perlu adanya keteladanan didalam diri pada seorang pemimpin disuatu kepemimpinan
yang dapat dicontoh oleh anggotanya. Dalam sebuah kepemimpinan juga diperlukan
keberanian dan tanggung jawab dalam mengambil suatu keputusan. Agar keputusan yang
dijalankam dapat dilakukan dengan tanggung jawab oleh seluruh anggotanya.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.iainkendari.ac.id/689/3/BAB%20II.pdf
https://diskapang.ntbprov.go.id/detailpost/4-sifat-keteladanan-nabi-muhammad-saw
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/17/181332769/sikap-teladan-dari-ki-hajar-
dewantara
https://www.pelatihan-sdm.net/pola-pikir-dan-sikap-yang-harus-dimiliki-pemimpin-hebat/
https://www.karirpad.com/blog/bagaimana-cara-memimpin-tim-dari-berbagai-level karyawan/

11

Anda mungkin juga menyukai