Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN MANAJEMEN KEPERWATAN

RSUD M.NATSIR SOLOK

DISUSUN OLEH:

1.DEWI FITRIA RAHMI (20190023)

2.STEVANIE DEA SYNDY (20190016)

3.NIKA MAIKA BELLA (20190006)

4.MIFTAHUL JANNAH (20190008)

5.RENDA MAULINA NINGSIH (20190041)

6.MUTIARA FITRI (20190014)

7.ADILLAH PARADISE (20190002)

8.GITA NAJLA ALKHANSA (20190030)

9.RAHMATUL AZIZA (20190040)

10.MUHAMMAD HAFIZD (20190012)

11.ISWANDI SAPUTRA (20190028)

12.ALFITRAH SYAHMI (20190004)

PROGRAM STUDI D-III ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS KESEHATAN

2022
MANAJEMEN KEPERAWATAN

1.PENGERTIAN MANAJEMEN

Manajemen adalah suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk mencapai Tujuan
organisasi melalui kerjasama dengan orang lain. (Hersey dan Blanchard).Manajemen adalah
suatu proses merancang dan memelihara suatu lingkungan dimana   ditetapkan dengan seefisien
mungkin. (H.Weihrich dan H.Koontz).Secara garis besar konsep manajemen terbagi menjadi
beberapa pengertian diantaranya sebagai berikut :
a.Konsep kualitas
Dalam konsep ini organisasi mementingkan kualiatas yang mampu memasuki pasar , dan dengan
demikian harus mementingkan kepuasan pelangggan.
b.Konsep Manajement
Dalam konsep manajemen bukan hanya manajer melainkan semua personil bertugas
malaksanakan manajemen menggunakan fakta dan manajemen dengan siklus PDCA (plan do
check act).
c.Konsep proses
Dalam konsep proses siapapun yang akan melakukan tindak lanjut rangkaian tindakan, harus
dianggap pelanggan yang harus dipuaskan. Pengendalian proses juga lebih diutamakan agar
kesalahan kualitas dapat dihindari.
d.Konsep Standardisasi
Dalam konsep ini semua melaksanankan pekerjaan berpangkal pada standar, seperti standar
prosedur, kualitas dan kompetensi.
e.Konsep homan respect
Dalam konsep ini manusia sepenuhnya perlu dihormati untuk menumbuhkan motivasi.
f.Konsep quality assurance
Dalam konsep ini keikutsertaan pegawai tercermin dari kegiatan dalam gugus kendali mutu
( quality circle)
g.Konsep Manajemen Jepang
Secara garis besar konsep ini dapat digunakan untuk memilih karakteristik calon karyawan,
melatih karyawan baru, mengenalkan organisasi, merotasi karyawan diberbagai unit, mengambil
keputusan secara kolektif ( kelompok kerja ), dan memotifasi karyawan untuk mencapai hasil
maksimal.
2.PENGERTIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui
upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman
kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989).Manajemen keperawatan adalah suatu
prosesn dalam menyelesaikan pekerjaan melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara rofesional.Manajemen pada proses keperawatan mencakup
menejemen pada berbagai tahap dalam keperawatan, yaitu :
1.Pengkajian yaitu langkah awal dalam proses keperawatan yang mengharuskan perawat setepat
mungkin mendata pengalaman masa lalu pasien, pengetahuan yang dimiliki, perasaan, dan
harapan kesehatan dimasa datang.
2.Diagnosis merupakan tahap pengambilan keputusan professional dengan menganalisis data
yang telah dikumpulkan. Keputusan yang diambil dapat berupa rumusan diagnosis keperawatan,
yaitu respon biopsikososio spiritual terhadap masalah kesehatan actual maupun potensial.
3.Perencanaan , perencanaan keperawatan merupakan dibuat setelah perawat mampu
memformulasikan diagnosis keperawatan. Perawat memilih metode khusus dan memilih
sekumpulan tindakan alternative untuk menolong pasien mempertahankan kesejahteraan yang
optimal.
4.Implementasi merupakan langkah berikutnya dalam proses keperawatan semua kegiatan yang
digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harus direncanakan untuk
menunjang Tujuan pengobatan medis, dan memenuhi Tujuan rencana keperawatan.
Implementasi rencana asuhan keperawatan berarti perawat mengarahkan, menolong,
mengobservasi, dan mendidik semua personil keperawatan yang terlibat dalam asuhan pasien
tersebut.
5.Evaluasi adalah  pertimbangan sistematis dan standar dari Tujuan yang dipilih sebelumnya,
dibandingkan dengan penerapan praktik yang actual dan tingkat asuhan yang diberikan. Evaluasi
keefektifan asuhan yang diberikan hanya dapat dibuat jika Tujuan diidentifikasikan sebelumnya
cukup realistis, dan dapat dicapai oleh perawat, pasien, dan keluarga.
Kelima langkah dalam proses keperawatan ini dilakukan terus menerus oleh perawat, melalui
metode penugasan yang ditetapkan oleh para menejer keperawatan sebelumnya. Para menejer
keperawatan (terutama menejer tingkat bawah) terlibat dalam proses menejerial yang melibatkan
berbagai fungsi manajemen, dalam rangka mempengaruhi dan menggerakkan bawahan. Hal ini
dilakukan agar mampu memberikan asuhan keperawatan yang memadai, dengan kode etik dan
standar praktik keperawatan.
 
C. PRINSIP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN
Manajemen keperawatan dapat dilaksanakan secara benar. Oleh Karena itu perlu
diperhatikan beberapa prinsip dasar berikut:
a.Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan, karena melalui fungsi perencanaan,
pimpinan  dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang efektif
dan terencana.
b.Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer
keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan
baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
c.Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun
permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan
keputusan di berbergai tingkat manajerial.
d.Manajemen keperawatan harus terorganisasi. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan
kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
e.Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif
akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan, arah dan
pengertian diantara pegawai.
f.Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan, meliputi penilaian tentang
pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan prinsip – prinsip
melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki
kekurangan.

D. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEPERAWATAN


Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan
berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling
mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan
membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang
memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat
didalamnya.
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif
seyogyanya memahami hal ini   dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan
perawat pelaksana meliputi:
a.Menetapkan penggunakan proses keperawatan
b.Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa
c.Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat
d.Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan melalui
partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para perawat pelaksana.
Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
a.  Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari tiga
tingkatan manajerial, yaitu:
1.    Manajemen puncak
2.    Manajemen menengah
3.    Manajemen bawah
Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam kegiatannya. Ada
beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut agar penatalaksanaannya
berhasil. Faktor – faktor tersebut adalah
1.    Kemampuan menerapkan pengetahuan
2.    Ketrampilan kepemimpinan
3.    Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
4.    Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
b.    Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan
konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian atau evaluasi.

E. KERANGKA KONSEP MANAJEMEN KEPERAWATAN


Kerangka konsep dasar manajemen keperawatan adalah manajemen partisipati yang
berlandaskan pada paradigma keperawatan yang terdiri atas manusia, perawat/keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan.Manusia, dalam manajemen partisipatif adalah individu,
keluarga/masyarakat yang diberikan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan tugas
keperawatan yang terorganisasi, terarah, terkoordinasi dan terintegrasi dalam rentang kendali
yang ditetapkan. Perawat/keperawatan adalah tenaga keperawatan baik tingkat manajerial
puncak, menengah, maupun bawah, dan para pelaksana keperawatan yang berada dalam
rentang komunikasi untuk bekerja sama memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan
standar praktek keperawatan.Aspek kesehatan merupakan kisaran hasil keperawatan yang
berorientasi pada beberapa dimensi pelayanan terhadap individu, keluarga, dan msyarakat
melalui upaya mencegah, mempertahankan, meingkatkan dan memulihkan. Aspek lingkungan
merupakan area kewenangan dan tanggung jawab keperawatan baik selama pasien berada
dalam institusi pelayanan maupun persiapan menjelang pulang.
F.KOMPONEN SISTEM
Manajemen keperawatn terdiri atas beberapa komponen yang tiap – tia omponen saling
berinteraksi. Pada umumnya suatu sistem dicirikan oleh 5 elemen, yaitu :
1.Input
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi, personil, peralatan
dan fasilitas.
2.Proses
Proses pada umumnya merupakan kelompok manajer dan tingkat pengelola keperawatan
tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk
melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan. Proses merupakan kegiatan yang cukup pentinf dalam suatu sistem
sehingga mempengaruhi hasil yang diharapkan suatu tatana organisasi.
3. Output
Output atau keluaran yang umumnya dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan
keperawatan dan pengembangan staf serta kegiatan penelitian untuk menindaklanjuti
hasil/keluaran.
4. Kontrol
Kontrol dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan melalui penyusunan anggaran
yang proposional, evaluasi penampilan kerja perawat, pembuatan prosedur yang sesuai standar
dan akreditasi.
5. Mekanisme umpan balik
Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui laporan keuangan, audit keperawatan, dan
survei kendali mutu, serta penampilan kerja perawat.

G.MANAJEMEN KEPERAWATAN DI MASA DATANG


Pola sistem pelayanan kesehatan yang terjadi sebelum tahun 1990 sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ekonomi dan perluasan teknologi yang bersifat kompetitif karena pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien bersifat kuratif dan
orientasinya berdasarkan perkembangan penyakit.
Memasuki abad ke-21, sistem pelayanan kesehatan berorientasi pada aspek kesehatan karena
pelayanan yang diberikan lebih bersifat multidimensi dengan mempertimbangkan keberadaan
masyarakat melalui penggunaan teknik pelayanan kesehatan yang tinggi. Hal ini
mempersiapkan sikap konsumerisme dan pengguna pelayanan kesehatan.
Peran keperawatan yang sempit, berorientasi pada penyakit dan ketergantungan yang tinggi
pada tim kedokteran serta pelaksanaan tugas-tugas yang berasal dan pendelegasian akan
berganti menjadi peran yang diterapkan secara fleksibel dan independen berdasarkan pada
sehat sakit.
Fungsi keperawatan dilaksanakan secara langsung tetapi masih didominasi oleh profesi
kedokteran dan berdasarkan pada kebijakan legislasi yang memungkinkan perawat melakukan
asuhan keperawatan yang bersifat preventif, promosi dan rehabilisasi yang berdasarkan
standar keperawatan melalui interaksi tim.
Dengan demikian, akan terjadi juga perubahan peran dan perawat kepala ruang yang terjadi
berorientasi pada fungsi pengendalian, pengarahan, supervisi, dan pengambilan keputusan
menjadi fungsi fasilitas, koordinasi, integrasi dan penunjang.

H.STRATEGI PELAKSANAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI MASA DATANG


Mempertimbangkan perkembangan dan perubahan situasi yang berkaitan dengan
kegiatan keperawatan dimasa mendatang, manajer keperawatan di ruangan akan berpotensi
menghadapi permasalahan. Untuk mengurangi kendala dan permasalahan manajerial yang
timbul sebagai akibat perubahan peran, fungsi, dan tanggung jawab manajer keperawatan
diperlukan pendekatan yang tepat. Salah satu metode yang diharapkan mampu
mengakomodasi permasalahan tersebut adalah dengan mengaplikasikan manajemen
partisipatif.

Anda mungkin juga menyukai