Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ANITA SAPUTRI AYU

NIM : C1C021183

SISTEM KLIRING WARKAT LUAR WILAYAH


Perkembangan teknologi saat ini telah memungkinkan beberapa bank untuk
melakukan verifikasi secara on-line terhadap cek/BG luar kota.Untuk itu bank Indonesia
mengembangkan system penyelenggaraan kliring lokal atas cek dan bilyet giro yang berasal
dari luar wilayah kliring atau disingkat dengan kliring warkat luar wilayah. Kliring warkat
luar wilayah adalah penyelenggaraan kliring atas cek dan BG yng diterbitkan oleh kantor bank
yang bukan peserta di wilayah kliring dimana cek dan BG tersebut dikliringkan.
Penerapan kliring warkat luar wilayah akan memberikan manfaat berupa efisiensi
dalam penyelesaian pembayaran cek/BG luar kota, baik efisien waktu maupun biaya, sebab:
a. Efektivitas dana cek/BG sesuai jadwal kliring lokal dimana warkat dikliringkan (same day
settlement)
b. Biaya proses oleh Bank Indonesia sama dengan warkat lokal lainnya. Dengan manfaat
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas pembayaran giral antar
daerah.
Mekanisme Kliring Warkat Luar Wilayah

Keterangan:
1. X yang merupakan nasabah Bank B di Surabaya melakukan transaksi dengan Y yang
merupakan nasabah Bank A di Jakarta.Dalam hal ini X melakukan pembayaran kepada Y
dengan memberikan cek/BG Bank B Surabaya.
2. Y kemudian menyetorkan cek/BG tersebut ke rekeningnya di Bank A Jakarta.
3. Bank A yang ada di Jakarta, tidak perlu melakukan inkaso, melainkan dapat langsung
mengklringkan cek/BG bank tersebut melalui kliring lokal di Jakarta.
4. Kantor Bank B yang ada di Jakarta kemudian melakukan validasi cek/BG tersebut.
5. Jika valid dan dana mencukupi, maka Bank B melalui penyelenggara kliring di Jakarta
akan menginformasikan efektivitas dana atas cek/BG tersebut.
6. Bank A kemudian menerima laporan mengenai efektivitas dana atas cek/BG Bank B dari
penyelenggara kliring di Jakarta.
7. Atas informasi, Bank A kemudian akan melakukan pengkreditan ke rekening nasabah Y.
Dengan memperhatikan mekanisme di atas terlihat bahwa cek/BG yang diterbitkan oleh
Bank B di Surabaya tidak perlu dikirim atau diinkasokan ke Surabaya, sebab Bank B merupakan
peserta kliring warkat luar wilayah dan mempunyai kantor di wilayah kliring Jakarta. Dengan
dikliringkan di Jakarta, maka cek/BG tersebut akan diproses sesuai dengan jadwal Jakarta,
sehingga Bank A yang mengkliringkan dapat memperoleh kepastian efektivitas dana yang lebih
cepat atas penagihan cek/BG tersebut, yaitu pada hari yang sama atau paling lambat keesokan
harinya sejak warkat dikliringkan.
Contoh transaksi kliring warkat luar wilayah dan pencatatannya.
Pada 12 Juni 2017 Sdr. X telah membeli barangpada Sdr. Y senilai Rp 100.000.000. Sdr X
adalah nasabah Bank B Surabaya sehingga melakukan pembayaran dengan menarik cek bank
tersebut sebesar Rp 100.000.000 dan diserahkan kepada Sdr. Y nasabah Bank A Jakarta. Tanggal
14 Juni 2017 Sdr. Y melakukan penyetoran untuk rekening gironya dengan cek tersebut yang
telah diterima dari Sdr. X. Informasi dari lembaga kliring bahwa cek tersebut dinyatakan efektif
(dana terpenuhi). Bagaimana pencatatan di masing – masing bank yang terlibat transaksi kliring
ini?
Pencatatan Jurnal di Bank A Jakarta
Keterangan Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Kliring 1 14/6/2017 Dr. RAR. Kliring 100.000.000

Kliring 2 14/6/2017 Cr. RAR. Kliring 100.000.000

Dr. Giro BI 100.000.000


Cr. Giro Y 100.000.000

Pencatatan Jurnal di Bank B Jakarta


Keterangan Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Kliring 2 14/6/2017 Dr. RAK Cab. Surabaya 100.000.000
Cr. Giro Bi 100.000.000
Pencatatan Jurnal Bank B Surabaya
Keterangan Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Transaksi 14/6/2017 Dr. Giro X 100.000.000
Antarcabang Cr. RAK. Cab. 100.000.000
Surabaya

Contoh tersebut memberikan pemahaman bahwa transaksi kliring warkat luar wilayah
dalam penyelesaian akan melibatkan transaksi antar cabang sendiri. Pada kliring pertama
antarbank (Bank A dengan Bank B Jakarta) memang hanya melibatkan bank tersebut dengan
Bank Indonesia, Jakarta, namun ketika kliring kedua dilakukan dan dinyatakan secara efektif,
maka Bank B Jakarta akan mencatat RAK cabang Surabaya sebagai konsekuensi Bank B Jakarta
telah membayar pada Bank A Jakarta.
Dengan demikian Bank B Jakarta mempunyai rekening tagihan antarcabang kepada bank
B Surabaya. Sedangkan untuk Rekening Administratif Rupiah (RAR) kliring tetap dicatat
dengan ayat tunggal.

PRINSIP – PRINSIP UMUM KLIRING WARKAT LUAR WILAYAH


Prinsip – prinsip umum dalam penyelenggaraan kliring warkat luar wilayah adalah sebagai
berikut:
1. Cek dan BG yang diterbitkan oleh suatu kantor bank dapat dikliringkan di wilayah kliring
manapun sepanjang :
a. Cek dan BG tersebut diterbitkan oleh bank yang sudah terdaftar sebagai peserta
kliring warkat luar wilayah.
b. Di wilayah kliring di mana warkat tersebut dikliringkan terdapat kantor cabang dari
bank penerbit yang menjadi peserta kliring.
2. Kepesertaan :
a. Saat ini kepesertaan bank dalam kliring warkat luar wilayah tidak bersifat wajib,
tergantung pada kebutuhan dan kesiapan masing-masing bank.
b. Pendaftaran untuk menjadi peserta kliring warkat luar wilayah cukup dilakukan oleh
kantor pusat bank dan berlaku bagi seluruh kantor bank yang bersangkutan.
c. Bank wajib menetapkan satu kantor koordinator disetiap wilayah kliring dimana bank
tersebut menjadi peserta.
3. Bank Indonesia tidak mengatur mekanisme internal bank dalam melakukan validasi cek
dan BG luar kotanya.
4. Dalam penyelenggaraan kliring, proses dan perhitungan atas cek dan BG luar kota tidak
dipisahkan dari proses warkat lokal lainnya, sehingga efektivitas dana cek/BG luar kota
tersebut sama dengan jadwal kliring lokal dimana cek/BG tersebut dikliringkan.
5. Perhitungan antar kantor dari bank tertarik diselesaikan secara internal oleh masing-
masing bank.
Penerapan kliring warkat luar wilayah memberi implikasi bagi seluruh bank, baik yang
mendaftar maupun yang tidak mendaftar menjadi peserta kliring warkat luar wilayah karena :
1. Seluruh bank, baik yang mendaftar atau tidak mendaftar menjadi peserta kliring warkat luar
wilayah dapat mengkliringkan cek/BG yang diterbitkan oleh bank peserta kliring warkat luar
wilayah di wilayah kliring manapun sepanjang di wilayah kliring tersebut ada kantor cabang
dari bank penerbit.
2. Nasabah tentu lebh memilih agar cek/BG luar kota diklringkan melalui kliring lokal, karena
akan lebih cepat dan efisien daripada harus melalui mekanisme inkaso.

Implikasi bagi bank secara umum sebagai berikut :


1. Sistem dan prosedur penerimaan dan pemrosesan cek/BG luar kota, untuk memilah mana
yang sudah dapat dikliringkan lokal dan mana yang belum.
2. Terkait dengan sistem kliring yang digunakan di masing-masing wilayah kliring saat ini,
terdapat implikasi yang berbeda bagi bank-bank yang menjadi peserta kliring dimasing-
masing wilayah kliring tersebut, yaitu :
a. Bank Peserta Kliring Elektronik/Otomasi
Tidak ada perubahan pada aplikasi sistem yang ada dipeserta. Namun, bank perlu
melengkapi MICR code line, apabila cek/BG tersebut berasal dari wilayah kliring lain
yang belum otomasi/elektronik.
b. Bank Peserta Kliring SOKL
Melakukan updating sandi peserta pada aplikasi SOKL setiap kali ada bank
peserta kliring warkat luar wilayah yang baru atau setiap kali ada
penambahan/pengurangan peserta langsung dari kantor bank peserta kliring warkat luar
wilayah. Proses updating dilakukan agar cek/BG luar kota dapat dikenal oleh sistem pada
saat bank melakukan rekam data SOKL.
c. Bank Peserta Kliring Manual
Tidak terdapat implikasi teknis bagi kantor bank yang menjadi peserta kliring
lokal dengan sistem manual, mengingat semua kegiatan masih dilakukan secara manual.

Peserta kliring warkat luar wilayah adalah bank yang telah mendaftar dan disetujui oleh
Bank Indonesia untuk menjadi peserta kliring warkat luar wilayah. Dengan mendaftar sebagai
peserta kliring warkat luar wilayah, berarti cek/BG yang dikeluarkan oleh seluruh kantor bank
tersebut dapat dikliringkan dimanapun sepanjang diwilayah kliring tersebut terdapat kantornya
yang menjadi peserta kliring. Bagi bank peserta kliring warkat luar wilayah, terdapat beberapa
implikasi khusus sebagai berikut :
1. Sistem Verifikasi Cek/BG
Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan bank peserta kliring warkat luar
wilayah adalah sistem dan prosedur untuk melakukan walidasi atas cek/BG yang diterbitkan
oleh kantornya yang berada di wilayah kliring lain. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan
adalah apakah sistem dan prosedur tersebut cukup aman dan efisien. Apabila bank
menggunakan sistem validasi online maka bank perlu menyiapkan contingency plan untuk
mengatasi terjadinya gangguan pada sistem.
2. Prosedur pemberian fasilitas overdraft terkait dengan kebijaka intern bank mengenai
pemberian fasilitas overdraft kepada nasabahnya, maka bank peserta kliring warkat luar
wilayah yang menyediakan fasilitas ini perlu meninjau kembali prosedur operasional
sehubungan dengan kewenangan pemberian fasilitas overdraft tersebut oleh kantornya yang
berada diwilayah kliring lain.
3. Pencetakan Warkat
Dengan diterapkannya kliring warkat luar wilayah maka bank peserta kliring warkat luar
wilayah diwajibkan untuk mencantumkan informasi mengenai sandi peserta dan nomor
rekening pada cek/BG yang diterbitkan seluruh kantornya. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan bank lain pada saat akan meng-encode (pada sistem otomasi/elektronik) atau
pada saat merekam data ke dalam disket (pada sistem SOKL).
Dengan diterapkannya kliring warkat luar wilayah, implikasi bagi penyelenggara kliring
perlu diperhatikan adalah kewajiban untuk melakukan updating sandi peserta kliring pada
aplikasi yang digunakannya sebagai penyelenggara. Implikasi ini khususnya bagi penyelenggara
kliring di wilayah kliring yang menggunakan sistem semi otomasi (SOKL), otomasi, dan
elektronik. Proses updating dilakukan setiap kali ada bank yang mendaftar menjadi pesera kliring
warkat luar wilayah, atau setiap kali ada penambahan atau penghentian peserta langsung yang
merupakan kantor bank peserta kliring warkat luar wilayah.
Penyelenggaraan kliring warkat luar wilayah merupakan suatu fasilitas yang disediakan Bank
Indonesia, dimana keikutsertaan bank pada scheme ini tidak bersifat mandatori. Dalam hal ini
Bank Indonesia memberi kebebasan pada bank untuk ikut mendaftar atau tidak pada scheme ini,
sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan masing-masing bank. Bagi bank yang mendaftar pada
kliring warkat luar wilayah tentunya merupakan suatu competitive advantage, namun demikian
bagi bank lain yang tidak mendaftar pada scheme ini juga akan memperoleh manfaat dengan
potensi berkurangnya waktu dan biaya untuk melakukan inkasi atas cek/BG luar kota yang
diterbitkan oleh peserta kliring warkat luar wilayah.
Penerapan kliring warkat luar wilayah, tidak serta merta merupakan substitusi bagi seluruh
transaksi inkaso cek/BG yang ada saat ini, terutama apabila cek/BG luar kota tersebut diterbitkan
oleh bank yang belum mendaftar. Tidak ada kantor bank dari bank tertarik yang menjadi peserta
kliring di wilayah kliring dimana cek/BG tersebut disetorkan. Namun demikian, penerapan
kliring warkat luar wiayah yang merupakan salah satu solusi bagi permasalahan transaksi
cek/BG luar kota, akan memberikan manfaat yang cukup besar, baik bagi masyarakat maupun
perbankan sendiri karena dapat diperoleh kepastian efektivitas dana yang jauh lebih cepat dengan
biaya yang relatif lebih murah.

Anda mungkin juga menyukai