Anda di halaman 1dari 3

B.

Kelas Ibu Balita


Kelas Ibu Balita merupakan kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia 0-5
tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan
pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi, dan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangannya dibimbing oleh fasilitator dengan menggunakan buku KIA.
Tujuan Kelas Ibu Balita
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan perilaku ibu hamil
tentang kesehatan balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan & perkembangan anak.
Manfaat Kelas Ibu Balita
Bagi ibu balita dan keluarganya, kelas ibu balita merupakan sarana untuk
mendapatkan teman, bertanya, dan memperoleh informasi penting yang harus
dipraktekkan.
Bagi petugas kesehatan, penyelenggaraan kelas ibu balita merupakan media untuk
lebih mengetahui tentang kesehatan ibu balita, anak dan keluarganya serta dapat
menjalin hubungan yang lebih erat dengan ibu balita serta keluarganya dan
masyarakat.
Konsep pelaksanaan Kelas Ibu Balita

 Memakai buku KIA sebagai alat (acuan) utama pembelajaran.


 Metode belajar memakai pendekatan cara belajar orang dewasa, yaitu
partisipatif interaktif, ceramah, tanya jawab, peragaan/praktek, curah
pendapat, penugasan dan simulasi.
 Materi: buku KIA, modul yang berkaitan (misal: buku modul tumbuh kembang
anak) dan alat-alat bantu lain.
 Kurikulum: disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi/masalah kesehatan di
tempat tersebut. Agar efektif, Kelas Ibu Balita dapat diintegrasikan dengan
kegiatan terkait yang ada di masyarakat, misalnya Bina Keluarga Balita
(BKB) dan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) atau kegiatan Desa lainnya.
 Dari, oleh dan untuk masyarakat: seluruh masyarakat termasuk tokoh-tokoh
agama dan masyarakat berperan dalam pelaksanaan Kelas Ibu Balita.
 Peserta: Ibu-ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun. Tiap kelas
dibagi berdasarkan kelompok umur balita: 0-1 tahun, 1-2 tahun, dan 2-5 tahun.
Jumlah peserta idealnya maksimal 15 orang/kelas.
 Fasilitator/pengajar: Bidan atau petugas kesehatan yang telah dilatih menjadi
fasilitator Kelas Ibu Balita atau yang telah menjalani on the job training Kelas
Ibu Balita.
 Narasumber: Narasumber diperlukan untuk memberi input tentang topik
tertentu. Narasumber merupakan tenaga kesehatan dalam bidang spesifik
tertentu seperti: ahli gizi, dokter, bidan, perawat, perawat gigi, Kader PAUD,
dll.
 Waktu: disesuaikan dengan kesiapan ibu/bapak/keluarga, bisa pagi atau sore
hari. Lama kegiatan 20-60 menit atau disesuaikan dengan kondisi setempat.
 Frekuensi pertemuan: 3 kali pertemuan atau sesuai hasil kesepakatan antara
fasilitator dengan peserta.
 Tempat fleksibel: bisa di Balai Desa, Dusun, memakai salah satu rumah warga,
Posyandu, Puskesmas, RB, RS, dll.
Tempat dan waktu untuk melaksanakan Kelas Ibu Balita
– Di Posyandu, pada meja penyuluhan atau pada awal atau akhir kegiatan Posyandu.
– Bersamaan dengan kegiatan PAUD atau BKB.
– Dijadwalkan tersendiri, misal: di rumah warga, Balai Desa, Dusun, Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes/Polindes), Puskesmas, Klinik, RB atau RS.
Contoh Kurikulum Kelas Ibu Balita:
Modul A (untuk usia 0-1 tahun):
– ASI
– Imunisasi
– Makanan pendamping ASI (untuk anak usia 6-12 bulan)
– Tumbuh kembang bayi
– Penyakit terbanyak pada bayi (Diare, ISPA)
Modul B (untuk usia 1-2 tahun):
– Merawat gigi anak
– Makanan pendamping ASI (untuk anak usia 1-2 tahun)
– Tumbuh kembang anak usia 1-2 tahun
– Penyakit pada anak (kecacingan, gizi buruk, dll)
– Permainan anak
Modul C (untuk usia 2-5 tahun):
– Tumbuh kembang anak
– Pencegahan kecelakaan
– Gizi seimbang
– Penyakit pada anak (TBC, DBD, Diare, dsb)
– Obat pertolongan pertama
– Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
KEGIATAN KELAS IBU BALITA
1.PERSIAPAN
a. Pertemuan persiapan
b. Pengkajian kebutuhan dasar
c. Merancang penyelenggaraan: Pelatihan bagi pelatih (TOT), Pelatihan bagi
fasilitator, dan Pendekatan pada tokoh agama dan tokoh masyarakat
2. PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA
a. Indentifikasi sasaran
b. Mempersiapkan tempat dan sarana belajar
c. Mempersiapkan materi
d. Mengundang ibu yang mempunyai anak yang berusia antara 0-5 tahun
e. Mempersiapkan tim fasilitator dan narasumber
f. Menyusun rencana anggaran
g. Menyelenggarakan kelas ibu balita
h. Monitoring dan evaluasi
JARAK PERTEMUAN
–Kelompok A (usia 0-1 th) 2x pertemuan dengan jarak pertemuan 1-3 bulan
–Kelompok B (usia 1-2 th) 2x pertemuan dengan jarak 3-6 bulan
–Kelompok C (usia 2-5 th) 2x pertemuan dengan jarak 6 bulan-1 tahun
- Pindah ke kelompok berikutnya sesuai dengan usia balita
Jarak pertemuan kelas ibu balita dapat disesuaikan dengan kesepakatan masing-
masing wilayah.

Anda mungkin juga menyukai