Disusun Oleh:
NURNENGSI
NIM: 190401010
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Prodi
DIII Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang
Disusun Oleh:
NURNENGSI
NIM: 190401010
PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNGSENGKANG
TAHUN 2022
PERSETUJUAN
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Oleh
NURNENGSI
NIM 190401010
Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Sidang Laporan Tugas Akhir
Prodi DIII Kebidanan Fakultas Keperawatan dan KebidananUniversitas
Puangrimaggalatung, pada:
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Mengesahkan
Tim Penguji :
1. Ketua : Lisna, S.ST., M.Keb (……….………)
2. Anggota :Marhumi, S.ST., M.Kes (………...…..…)
3. Anggota : Lisna, S.ST., M.Keb (…………….....)
Mengetahui
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini,Saya :
Nama : Nurnengsi
NIM : 190401010
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan Laporan Tugas
Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
NURNENGSI
NIM 190401010
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur , kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas
limpahan rahmat dan karuniya-Nya, sehingga laporan tugas akhir ini dapat
terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pada Laporan tugas akhir
ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Prodi
DIII Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang. Dalam hal ini, Kami juga
mendapat pengalaman meneliti dan menulis karya ilmiah berupa LTA(Laporan Tugas
Akhir ).
pembahasan LTA (laporan tugas akhir ), masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karenanya, kami dengan senang hati menerima saran dan kritikan dari pembaca
pengetahuan serta bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis
1. Ibu Hj. Febriani Sulianti Sanusi selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan
2. Bapak dr. H. Abdul Aziz, M., M.Kes. selaku Ketua Umum Yayasan Universitas
Puangrimaggalatung Sengkang.
Puangrimaggalatung Sengkang.
4. Bapak drg. Anugerah Yanuar Azis, S.KG., MARS selaku dekan Fakultas
5. Ibu Rosmiati, S.ST., M.Kes selaku wakil dekan Fakultas Keperawatan dan
6. Ibu Lisna, S.ST., M.Keb selaku ketua Prodi DIII Kebidanan Fakultas
8. Ibu Marhumi ,S.ST., M.Kes selaku pembimbing I yang dengan penuh kesabaran
9. Kepada bapak dan ibu dosen yang telah bersusah payah mendidik kami selama
10. Ibu dan keluarga responden atas kerja samanya yang baik.
pendidikan.
12. Orang tua tercinta, Ibunda Dra. Hj. ST. Rosmiati serta keluarga yang selalu
13. Seluruh rekan mahasiswa, kerabat dan sahabat serta teman-teman pihak lainnya
yang tidak sempat disebutkan satu persatu atas partisipasi dan bantuannya yang
Segala bantuan dari semua pihak, penulis menyerahkan kepada Allah SWT.
Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN.................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
ABSTRACT LTA...................................................................................................ix
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................6
C. Tujuan Penelitian....................................................................................6
D. Manfaat Penelitian..................................................................................7
E. Keaslian Penelitian.................................................................................8
1. Kehamilan......................................................................................10
a. Pegertian...................................................................................10
2. Persalinan.......................................................................................20
a. Pengertian.................................................................................20
c. Tahap Persalinan......................................................................22
g. Ruptur Perineum......................................................................32
3. BBL................................................................................................34
a. Pengertian.................................................................................34
4. Nifas...............................................................................................37
5. Neonatus.........................................................................................49
a. Pengertian.................................................................................49
b. Adaptasi neonatus....................................................................49
6. KB..................................................................................................49
a. Pengertian KB..........................................................................49
b. Tujuan......................................................................................50
c. Manfaat KB..............................................................................50
f. KB Implant...............................................................................51
B. Standar Asuhan Kebidanan..................................................................56
C. Kewenangan Bidan..............................................................................60
D. Obyek Penelitian..................................................................................66
F. Etika Penelitian....................................................................................71
A. Hasil.....................................................................................................73
B. Pembahasan........................................................................................133
A. Kesimpulan........................................................................................141
B. Saran...................................................................................................142
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................144
LAMPIRAN.........................................................................................................148
RIWAYAT HIDUP..............................................................................................157
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebidanan yang berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai
pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana,
dengan adanya asuhan COC maka perkembangan kondisi ibu setiap saat akan
terpantau dengan baik, selain itu asuhan berkelanjutan yang dilakukan bidan
dapat membuat ibu lebih percaya dan terbuka karena sudah mengenal pemberi
asuhan. Asuhan kebidanan secara COC adalah salah satu upaya untuk
menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
(Diana, 2017).
Jumlah kasus kematian Ibu juga merupakan salah satu indikator utama
yang berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku sehat, status gizi
mempengaruhi kasus kematian ibu secara langsung antara lain status gizi dan
anemia pada kehamilan. Selain itu tingkat pendidikan ibu, kesehatan lingkungan
fisik maupun budaya, ekonomi keluarga dan pola kerja rumah tangga.
pada tahun 2015 yaitu 216 per 100.000 kelahiran hidup (KH). Kematian ibu di
dunia diperkirakan 303.000 jiwa, hampir semua kematian (99%) terjadi di negara
(WHO, 2018).
2017).
Pada tahun 2019, Rekapitulasi Data Kabupaten/Kota menunjukkan jumlah
kasus kematian ibu di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 144 kasus. Kondisi ini
belum mencapai angka yang ditargetkan yaitu dibawah 114 kasus, dan mengalami
peningkatan sebanyak 5 kasus dari tahun sebelumnya (tahun 2018 = 139 kasus).
Kondisi ini menjadi tolak ukur di sektor kesehatan ibu, untuk merencanakan dan
ibu.
sebanyak 1.059 kasus, menurun menjadi 1.037 kasus di tahun 2018 dan sampai
dengan penghujung tahun 2019 Jumlah kasus kematian bayi kembali menurun
menjadi 916 kasus, capaian kinerja telah memenuhi angka yang ditargetkan
yang lebih baik serta dapat dijadikan rujukan dalam evaluasi pencapaian
jumlah ibu hamil sebanyak 7.943 orang, ibu bersalin 7.321 orang, neonatus 7.196
orang, dan ibu nifas 7.245. Pada tahun 2016 jumlah ibu hamil sebanyak 7.729
orang, ibu bersalin 7.274 orang, neonatus 7.170 orang, pengguna KB 52.814
orang, dan ibu nifas 7.182 orang. Pada tahun 2017 jumlah ibu hamil sebanyak
7.203 orang, ibu bersalin 6.679 orang, neonatus 6.587 orang, pengguna KB 50.637
orang, dan ibu nifas 6.552 orang. Pada tahun 2018 jumlah ibu hamil sebanyak
6.743 orang, ibu bersalin 6.268 orang, neonatus 6.164 orang, pengguna KB 46.368
orang, dan ibu nifas 6.092 orang. Pada tahun 2019 jumlah ibu hamil sebanyak
6.842 orang, ibu bersalin 6.357 orang, neonatus 6.233 orang, pengguna KB 47.370
orang, dan ibu nifas 6.190 orang. Pada tahun 2020 jumlah ibu hamil sebanyak
6.935 orang, ibu bersalin 6.494 orang, neonatus 6.341 orang, pengguna KB 49.446
orang, dan ibu nifas 6.365 orang. Pada tahun 2021 bulan januari sampai april
jumlah ibu hamil sebanyak 2.426 orang, ibu bersalin 2.141 orang, neonatus 2.019
jumlah ibu hamil (K1) 53 orang, (K4) 62 orang, ibu bersalin 65 orang, ibu nifas
(KF1) 66 orang, (KF2) 66 orang, (KF3) 62 orang, (KF lengkap) 62 orang, bayi
(KN1) 66 orang, (KN lengkap) 69 orang. Pada bulan Desember 2017 jumlah ibu
hamil (K1) 53 orang, (K4) 49 orang, ibu bersalin 44 orang, ibu nifas (KF1) 44
orang, (KF2) 44 orang, (KF3) 45 orang, (KF lengkap) 44 orang, bayi (KN1) 43
Pada bulan Desember 2018 jumlah ibu hamil (K1) 45 orang, (K4) 52 orang, ibu
bersalin 47 orang, ibu nifas (KF1) 47 orang, (KF2) 47 orang, (KF3) 52 orang,
(KF lengkap) 52 orang, bayi (KN1) 47 orang, (KN2) 48 orang, (KN lengkap) 50
orang, KB 67 orang. Pada bulan Desember 2019 jumlah ibu hamil (K1) 51
orang, (K4) 42 orang, ibu bersalin 48 orang, ibu nifas (KF3) 31 orang, bayi
(KN1) 45 orang, (KN lengkap) 39 orang, KB 57 orang. Pada bulan Desember
2020 jumlah ibu hamil (K1) 47 orang, (K4) 47 orang, ibu bersalin 47 orang, ibu
orang.
Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung. Pola
persalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%),
komplikasi aborsi tidak aman (13%), sebab-sebab lain (8%) (Prawirohardjo, 2010).
Sedangkan penyebab kematian bayi adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan
kekurangan oksigen (asfiksia). Penyebab tidak langsung kematian ibu dan bayi baru
lahir adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi dan
budaya. Kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan yang kurang siap ikut
apabila ibu dan keluarga mengetahui tanda bahaya kehamilan dan persalinan
Salah satu upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi adalah
bersalin, pemeriksaan nifas dan bayi yang dilahirkan oleh tenaga kesehatan
terampil termasuk skrining status imunisasi tetanus lengkap pada setiap ibu
kualitas pelayanan emergency obstetric dan bayi baru lahir minimal di rumah
sakit (PONEK) dan puskesmas (PONED) dan memperkuat sistem rujukan yang
efisien dan efektif antar pukesmas dan rumah sakit. Selain itu, pemerintah
memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas mulai dari
saat hamil hingga nifas oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Sehingga bidan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kebidanan.
2. Tujuan Khusus
neonatus, serta KB
bersalin pada ibu hamil, bersalin dan BBL nifas, neonatus, serta KB
hamil sampai bersalin pada ibu hamil, bersalin dan BBL, nifas,
neonatus, serta KB
D. Manfaat Penelitian
Hasil studi kasus ini dapat sebagai pertimbangan masukan untuk menambah
a. Profesi: Hasil studi kasus ini dapat sebagai masukan sebagai profesi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan (pregnancy) didefenisakan sebagai proses 9 months atau
lebih dimana seseorang wanita yang sedang membawa embrio dan janin
- Perubahan fisiologi
Sistem reproduksi
(1) Uterus
dibawah pusat
pusat
36 minggu Setinggi PX 33 cm
memasuki panggul )
(w.ferrial,2013)
(3). Ovarium
UK empat minggu.(Elisabeth,2015)
sebelunya.(Elisabeths,2015).
(5) Mammae
Sistem perkemihan
(W.Ferrial,2013)
Sistem respirasi
Sistem pencernaan
(Walyani,2015)
Tabel Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan
20 minggu 30 minggu 40 minggu
Jaringan dan cairan
(gram) (gram) (gram)
Janin 300 1500 3400
Plasenta 170 430 650
Cairan amnion 350 750 800
Uterus 320 600 970
Mamae 180 369 405
Darah 600 1300 1450
Cairan ekstrakuler 30 80 1480
Lemak 2050 3480 3345
Total 4000 8500 12500
Sumber: (Saifuddin dalam buku Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo 2014)
- Perubahan psikologi
menjadi tidak sabar ingin melihat bayinya. sejumlah ibu hamil terlihat
(Hutahaeda,2013)
(1). Nutrisi
Pada TM ketiga ebutuhan nutrisi pada ibu hamil
(nugroho,dkk 2014)
(3). Oksigen
tidak terlalu bnyak,dan jika ada keluhan lain seperti asma bias
di konsul ke dokter.(Romauli,2016)
(4). Personal Hygiene
(5). Eliminasi
Untuk ibu hamil tentu sering buang air kecil dan frekuensi
(Nugroho,dkk,2014)
(6) Pakaian
pakaian yang kurang tepat akan akan membuat ibu tidak nyaman
(7). Seksual
(9). Imunisasi
minggu. (Maternity,2016)
IMUNISA LAMA %
L N N
TT 1 Kunjungan
anc 1 - _
TT 2 4 minggu
setelah TT 3 tahun 80
TT 3 6 bulan
setelah TT 5 tahun 95
TT 4 1 tahun
setelah TT 10 tahun 99
TT 5 1 tahun 25 tahun/seumur
setelah TT hidup 99
2. Persalinan
A. Pengertian persalinan
teratur .dan kekuatan itu mulai muncul kecil sampai meningkat hingga
terjadi pembukaan.(JNPK-KR,2017)
- Kontraksi rahim
Tanda awal yang terjadi pada ibu hamil yaitu degan adaya
(Fritasari,2013).
- Serviks membuka
sering, tanda ini dapat diketahui apabila telah dilakukan periksa dalam
(Fritasari,2013)
C. Tahapan persalinan
- Kala 1 (pembukaan)
pembulu darah kapilar melalui kanalis serfikalis. Kala satu ini terdapat
berlangsung dalam 7-8 jam, dan Fase aktif dimulai sejak pembukaan 4
Sumber ( Depkes,2013).
bayi lahir. Adapun tanda – tanda yaitu ; Tali pusat bertambah panjang,
adanya semburan darah dan adanya perubahan bentuk uterus dan TFU.
(Depkes,2013)
- Kala 4 (pemantauan)
plasenta lahir dan berakir 2 jam. pada kala ini sering didapatkan
perdarahan post partum, adapun masalah –masalah yang menyebabkan
plasenta dan atonia uteri (massase) atau kondisi ketika rahim tidak bisa
Jalan lahir terdiri atas 2 bagian yaitu ; bagian keras hal yang
Passanger/ penumpang
(letak). (sondakh,2013)
Power / kekuatan
Kekuatan pada persalinan terdapat 2 yaitu ; a). kekuatan primer
(sondakh,2013)
1. Teory keregangan
(Rohani,saswita ,Marisah,2014)
5. Teori prostaglandin
(Rohani,Saswita,& Marisah,2014)
1) support emosional
support dari suami, orang tua dan orang terdekat yang di sukai
3) eliminasi
jam atau lebih sering jika kandung kemih ibu terasa penuh selama
proses persalinan
4) Mengatur posisi
5) Peran pendamping
support pada ibu sehingga ibu merasa lebih tenang nyaman dan
melingkar.
3. Nifas
1. Pengertian nifas
- Uterus
dibawah ini :
Involusio TFU BB
sympisis
simpisis
Sumber : Astutik,R.Y,2015
- Lochea
Lochea adalah cairan/ secret yang berasal dari cavum uteri dan
vagina
dalam masa nifas. Macam-macam lochea (Astutik, 2015):
1) Lochea rubra (cruenta), berisi darah segar dan sisa–sisa selaput
ketuban, sel
desidua, verniks caesosa, lanugo dan mekonium,selama 2 hari nifas.
2) Lochea sanguinolenta, berwarna kuning berisi darah dan lendir, hari
3-7 nifas.
3) Lochea serosa, berwarna kuning cairan ini tidak berdarah lagi pada
hari ke 7-14 nifas.
4) Lochea alba, cairan putih keluar setelah 2 minggu masa nifas.
Selain lochea diatas, ada jenis lochea yang tidak normal, yaitu:
a) Lochea purulenta, ini karena terjadi infeksi keluar cairan seperti
nanah berbau busuk.
b) Locheastasis, lochea tidak lancar keluarnya.
- Serviks
- Perineum
Segera setelah lahir melahirkan, perineum menjadi kendur
karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak
maju. Pada postnatal hari ke5, perineum sudah mendapatkan sebagian
besar tonusnya sekalipu tetap lebih kendur dari pada keadaan sebelum
melahirkan (Walyani, 2015).
- Perubahan pada sistem pencernaan (Gastointestinal)
- Perubahan perkemihan
Buang air kecil sering sulit selam 24 jam pertama
kemungkinan terdapat
spasine sfingter dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini
mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama
persalinan. Urine dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam
waktu 12-36 jam sesudah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan
kadar hormon esterogen yang bersifat menahan air akan mengalami
penurunan yang mencolok. Keadaan ini menyebabkan dieresis. Ureter
yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu
(Walyani, 2015).
a) Nutrisi
b). Ambulasi
membantu mencegah trombosisi pada pembuluh tungkai dan
membantu kemajuan ibu dari ketergantungan peran sakit menjadi
sehat. Aktivitas dapat dilakukan secara bertahap, memberikan jarak
antara aktivitas dan istirahat. Klien sudah dibolehkan bangun dari
tempat tidur dalam waktu 24-48 jam
postpartum(Nurjanah,2013).
c) Eliminasi
(1)Miksi
Miksi disebut hal normal bila dapat buang air kecil spontan setiap 3-4
jam. (Nurjanah,2013).
(2) Defekasi
Biasanya 2-3 hari post partum masih sulit buang air besar. Agar dapat
buang air besar teratur dapat dilakukan dengan diet teratur. Pemberian
cairan yang banyak, makanan cukup serat, dan olah raga
(Nurjanah,2013).
d) Kebersihan Diri
Ada beberapa hal penting dalam perawatan kebersihan diri ibu
post partum ; menjaga kebersihan seluruh tubuh untuk mencegah
infeksi dan alergi kulit pada bayi, bersihkan daerah kelamin dengan
sabun dan air, Mengganti pembalut setiap kali darah sudah penuh atau
minimal 2 kali dalam sehari, cuci tangan dengan sabun dan air setiap
kali selesai membersihkan daerah kemaluannya,Jika mempunyai luka
episiotomi, hindari menyentuh daerah luka.
e) Istirahat
Tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari
dan 1 jam pada siang hari untuk mencegah kelelahan berlebihan.
Anjurkan ibu untuk kembali beraktifitas pada kegiatan rumah tangga
secara perlahan-lahan serta untuk tidur siang atau beristirahat selama
bayi tidur.
f) Seksualitas
Berhubungan seks dapat dilakukan apabila luka episiotomi
telah sembuh dan lokea telah henti. Hendaknya pula hubungan seks
dapat ditunda sampai 40 hari setelah persalinan, karena pada waktu itu
diharapkan organ-organ tubuh telah pulih kembali. Secara fisik aman
untuk memulai hubungan seksual suami-istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam
vagina tanpa rasa nyeri, aman untuk melakukan hubungan suami istri
(Nurjanah,2013).
g) Latihan/senam nifas
Tujuan senam nifas diantaranya : memperlancar terjadinya
proses involusi uteri (kembalinya rahim kebentuk semula); cepat
pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi semula;
mencegah komplikasi yang mungkin terjadi selama menjalani masa
nifas; memelihara dan memperkuat otot perut, otot dasar panggul,
serta otot pergerakan;memperbaiki sirkulasi darah,
sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot pelvis, regangan
otot tungkai bawah; menghindari pembengkakan pada peregangan
kaki dan mencegah timbulnya varices(Nurjanah,2013).
Manfaat senam nifas diantaranya : membantu
penyembuhanrahim, perut dan otot pinggul yang mengalami trauma
serta cepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk normal;
membantu menormalkan sendi yang menjadi longgar
diakibatkan kehamilan; menghasilkan manfaat psikologis menambah
kemampuan menghadapi stres dan bersantai sehingga mengurangi
depresi pasca-persalinan(Nurjanah,2013).
4. Neonatus
A. Pengertian neonatus
Menurut Wahyuni (2012) Bayi Baru Lahir (BBL) normal adalah bayi
yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan
lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram.
a. Sistem Pernafasan
Masa yang paling kritis pada bayi baru lahir adalah ketika harus
mengatasi resistensi paru pada saat pernapasan yang pertama kali.Pada
umur
kehamilan 34-36 minggu struktur paru-paru matang, artinya paru-paru
sudah
bisa mengembangkan sistem alveoli.Selama dalam uterus, janin mendapat
oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta.Setelah bayi lahir, pertukaran
gas harus melalui paru-paru bayi. (Rahardjo dan Marmi, 2015: 14).
b. Sirkulasi darah
Pada masa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilikalis sebagian
ke hati, sebagian langsung ke serambi kiri jantung, kemudian ke bilik kiri
jantung.Dari bilik kiri darah di pompa melalui aorta ke seluruh tubuh.Dari
bilik kanan darah di pompa sebagian ke paru dan sebagian melalui duktus
arteriosus ke aorta.Setelah bayi lahir, paru akan berkembang mengakibatkan
tekanan-tekanan arteriol dalam paru menurun.
Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari orang dewasa
sehingga metabolisme basal per kg BB akan lebih besar, sehingga BBL harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sehingga energy diperoleh dari
metabolisme karbohidrat dan lemak.Pada jam-jam pertama energi didapatkan
dari perubahan karbohidrat.Pada hari kedua, energi berasaldari pembakaran
lemak.Setelah mendapat suhu <pada hari keenam, energy 60% di dapatkan
dari lemak dan 40% dari karbohidrat (Indrayani, 2013).
Tubuh bayi baru lahir relatif mengandung lebih banyak air dan kadar
natriumrelatif lebih besar dari kalium karena ruangan ekstraseluler luas.
Fungsi ginjalbelum sempurna karena:
3. Aliran darah ginjal (renal blood flow) pada neonatus relatif kurang
biladibandingkan dengan orang dewasa(Indrayani, 2013: 313)
e. Imunoglobulin
f. Truktus digestivenus
Truktus digestivenus relatif lebih berat dan lebih panjang
dibandingkan dengan orang dewasa.Pada neonatus traktus digestivenus
mengandung zat yang berwarna hitam kehijauan yang terdiri dari
mukopolisakarida dan disebut meconium. Pengeluaran mekonium biasanya
dalam 10 jam pertama dan 4 hari biasanya tinja sudah berbentuk dan berwarna
biasa. Enzim dalam traktus digestivenus biasanya sudah terdapat pada
neonatus kecuali amilase pankreas.Bayi sudah ada refleks hisap dan menelan,
sehingga pada bayi lahir sudah bisa minum ASI. Gumoh sering terjadi akibat
dari hubungan oesofagus bawah dengan lambung belum
sempurna, dan kapasitas dari lambung juga terbatas yaitu < 30 cc
(Indrayani,2013: 314).
g. Hati
Fungsi hati janin dalam kandungan dan segera setelah lahir masih
dalam keadaan matur (belum matang), hal ini dibuktikan dengan
ketidakseimbangan hepar untuk menghilangkan bekas penghancuran dalam
peredaran darah (Rahardjo dan Marmi, 2015: 22). Setelah segera lahir, hati
menunjukkan perubahan kimia dan morfologis, yaitu kenaikan kadar protein
dan penurunan kadar lemak dan glikogen. Sel hemopoetik juga mulai
berkurang walaupun memakan waktu yang lama. Enzim hati belum aktif
benar pada waktu bayi baru lahir, daya detoksifikasihati pada neonatus juga
belum sempurna,contohnya peberian obat kloramfenikol dengan dosis lebih
dari 50 mg/kgBB/hari dapat menimbulkan grey baby syndrome(Indrayani,
2013: 314).
4 Keluarga berencana
1. Pengertian Kb
2. Tujuan KB meliputi :
5. Manfaat KB
Menjaga kesehatan ibu dan bayi, Mendorong kecukupan ASI dan pola
berkualitas
5.Sasaran Program KB
1. STANDAR 1 PENGKAJIAN
a. Pernyataan standar
b. Kriteria pengkajian
KEBIDANAN
a. Pernyataan standar
3. STANDAR 3 PERENCANAAN
a. Pernyataan standar
secara komprehensif.
4. STANDAR 4 : IMPLEMENTASI
a. Pernyataan standar
b. Kriteria
spiritual-kultural
atau keluarganya
sesuai
5. STANDAR 5 : EVALUASI
a. Pernyataan standar
b. Kriteria evaluasi
A. Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas
rujukan.
C. Kewenangan Bidan
tugas pokok dan kompetensi bidan terkait kasus yang dipilih. Berdasarkan
Pasal 18
Dalam penyelenggaraan praktik kebidanan, bidan memiliki kewenangan
untuk memberikan :
Pasal 19
diberikan pada masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan, masa
(2) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Episiotomi
eksklusif
Pasal 20
diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak prasekolah.
c. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah, dan
(3) Pelayanan neonatal esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
pemberian suntikan Vit K1, pemberian imunisasi B0, pemeriksaan fisik bayi
baru lahir, pemantauan tanda bahaya, pemberian tanda identitas 108 diri, dan
merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil dan tepat
b. Penanganan awal hipotermia pada bayi baru lahir dengan BBLR melalui
povidon iodine serta menjaga luka tali pusat tetap bersih dan kering, dan
d. Membersihkan dan pemberian salep mata pada bayi baru lahir dengan
(5) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah
(6) Konseling dan penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d
memberikan:
berencana