Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI BAYI BARU LAHIR PADA

BAYI “K” DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH


DI RSUD LAMADUKKELLENG WAJO
TANGGAL 31 JULI 2019

No. Register : 19 14 17 12
Tanggal Partus : 31 Juli 2019, pukul 08.30 WITA
Tanggal Pengkajian : 31 Juli 2019, pukul 15.00 WITA
Nama Pengkaji : Riska Wahyuni

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. Identitas
1. Identitas Bayi
Nama : By. Ny “K”
Tanggal Lahir :31 Juli 2019
Anak Ke : II (Kedua)
Jenis Kelamin : Perempuan

2. Identitas Ibu dan Ayah


Nama :Ny. “K” / Tn. “A”
Umur : 37 tahun / 34 tahun
Nikah/Lamanya : 1 kali / ± 5 tahun
Suku : Bugis / Bugis
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : S1 / S1
Pekerjaan : PNS / Wiraswasta
Alamat :Jl.Serikaya

B. Data Fisiologi/ Biologis


1. Riwayat Kehamilan
- GII PI A0
- HPHT : 7 - 11 - 2018
- HTP : 24 - 8 – 2019
2. Riwayat persalinan sekarang
a. Bayi lahir tanggal 31 Juli 2019, pukul 08.30pm
b. Tempat persalinan RSUD Lamaddukkelleng
c. Penolong persalinan dokter Sp.OG dan bidan
d. Bayi lahir dengan SC indikasi GII PI A0 + mand aterm + pres bokong
+ oligo + lilitan 1x
No Nilai 0 1 2 Menit 1 Menit 2
1 Efference Biru Merah Seluruh 1 2
(warna) pucat muda, merah
ekstremitas muda
biru
2 Pulse (denyut Tidak <100x >100x 2 2
jantung) ada
3 Gimance Tidak menyeringa Bersin, 1 1
(reflex) ada i batuk
4 Activity( tonus Tidak Ekstremitas Gerakan 1 1
otot) ada fleksi aktif
5 Respiration Tidak Lambat, Menangis 1 2
(pernapasan) ada tidak teratur kuat
Total 6 8

- Bayi lahir dengan :


BBL : 2400gram
PBL : 48 cm
JK : perempuan
LK : 33 cm
LD : 30 cm
A/S : 6/8
3. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi/ Cairan
1) Reflex isap masih lemah
2) Ibu belum pernah mencoba menyusui bayinya
b. Eliminasi
1) BAK 3x dalam sehari (normal 4 sampai 6 kali perhari)
2) BAB 2 kali dalam sehari
c. Personal Hygiene
1) Bayi dibersihkan dengan menggunakan washlap
2) Tali pusat masih basah
3) Pakaian bayi diganti tiap kali basah
d. Kebutuhan Tidur
1) Bayi lebih banyak tidur
2) Bayi selalu tidur dan menangis setiap popoknya basah
4. Pemeriksaan psikososial
a. Kedua orang tua dan keluarga sangat bahagia dengan kelahiran
bayinya
b. Orang tua dan keluarga sudah berinteraksi dengan bayinya
c. Orang tua dan keluarga berharap mampu merawat anaknya setelah
kembali ke rumah
d. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah antara suami dan istri

5. Riwayat ekonomi
Penghasilan orang tua cukup untuk membiayai kebutuhan hidup bayinya
sehari-hari

C. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
a. Nadi : 146 x/i
b. Suhu :37,5oC
c. Pernapasan : 46 x/i
2. Kepala
a. Sutura terpisah atau tidak ada molase
b. Ubun-ubun rata
c. Tidak ada caput dan cephal hematoma
d. Tidak ada luka atau laserasi
3. Mata
a. Simetris kiri dan kanan
b. Tidak ada odema
c. Tidak ada rabas atau kotoran
d. Bola mata normal
4. Hidung
a. Lubang hidung simetris kiri dan kanan
b. Gerakan cuping hidung tidak ada

5. Mulut atau bibir


a. Bibir simetris

b. Tidak ada kelainan


6. Telinga
a. Simetris kiri dan kanan

b. Lubang telinga (+) kiri kanan

c. Elastisitas (+)
7. Leher
Tidak ada pembengkakan
8. Dada
a. Fraktur klavikula(-)
b. Simetris kiri dan kanan
c. Putting terbentuk
d. Areola datar
9. Lengan dan tangan
a. Humerus sama panjang
b. Tangan simetris kiri dan kanan
c. Jari lengkap, tidak ada penyelaputan
10. Perut
a. Tali pusat basah
b. Tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat
11. Genitalia
a. Labia Mayora besar, labia minora kecil
b. Orifisium uretra (+)
c. Orifisium vagina (+)
12. Ekstremitas bawah
a. Simetris kiri dan kanan
b. Jari lengkap, tidak ada penyelaputan
13. Punggung
a. Penonjolan (-)
b. Bercak Mongol (-)
14. Reflex
a. Reflex rooting (+)
b. Reflex Moro (+)
c. Reflex genggam (+)
d. Reflex babinski (+)
e. Tonic reflex (+)
15. Pengukuran antropometri
a. Berat badan : 2400 gram
b. Panjang badan : 48 cm
c. Lingkar kepala: 33 cm
d. Lingkaf dada : 30 cm
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL
Diagnosa : BBLR
Data Subjektif : umur kehamilan ibu adalah 39 minggu
Data Objektif :bayi lahir tanggal 31 Juli 2019, bayi lahir spontan segera
menangis
TTV :
Nadi : 146kali per menit
Pernafasan : 46 kali per menit
Suhu :37,5 derajat Celcius
- BBL : 2400 gram
- PBL : 48 cm

Analisa dan Interpretasi data


a. Bayi berat lahir rendah ialah bayi yang beratnya saat lahir kurang
dari 2500 gram (Sarwono prawirohardjo, halaman 376)
b. Bayi yang BBLR disebabkan oleh keadaan yang mengganggu
pertukaran zat ibu ke janin sehingga bayi mengalami retardasi
pertumbuhan intrauteri (sinopsis obstetri patologi 2013)
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Diagnosa :
- Potensial terjadinya gangguan nutrisi
Data Subjektif : Bayi tidak mau menghisap putting susu ibunya
Data Objektif :reflex menghisap lemah, bayi belum pernah menyusui
pada ibunya

Analisa dan Interpretasi data


Bayi lahir membutuhkan nutrisi yang cukup ASI merupakan makanan
terbaik bagi bayi karena ASI mengandung zat gizi yang lengkap (kolostrum)
yang diberikan sebagai antibody yang dapat mencegah infeksi pada bayi

- Potensial terjadinya hipotermi


Data Subjektif : Bayi baru lahir
Data Objektif : BBL :2400 gram , PBL : 48 cm , S : 37,5derajat Celcius

Analisa dan Interpretasi data


Pada BBLR mudah terjadi hipotermi karena sulit untuk mengukur panas
badan, otot masih lemah, kemampuan metabolisme panas masih rendah
sehingga bayi dengan BBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak
kehilangan panas badan

- Potensial terjadinya infeksi tali pusat


Data Subjektif : Bayi baru lahir
Data Objektif : Nampak tali pusat masih basah

Analisa dan Interpretasi data


Adanya luka potongan tali pusat yang menyebabkan jaringan dan
pembuluh darah terbuka serta dalam keadaan basah dan lembab merupakan
media berkembangnya mikroorganisme sehingga terjadi infeksi (asuhan pada
bayi segera setelah lahir halaman 3)
LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung perlunya tindakan segera atau kolaborasi

LANGKAH V. INTERVENSI
A. Tujuan
1. Kebutuhan nutrisi bayi dapat terpenuhi tidak terjadi hipertermia dan
infeksi tali pusat
Kriteria :
a. Penurunan berat badan tidak lebih dari 10% dari berat badan lahir
pada 7 sampai 10 hari pertama
b. BAK lebih dari 6 kali dalam 24 jam
2. Tidak terjadi infeksi tali pusat dan hipotermi
Kriteria :
a. Tali pusat tidak merah, tidak bengkak, tidak keluar cairan atau
nanah tidak panas tidak berbau
b. Suhu 36, 5 sampai 37, 5 oC
B. Rencana tindakan
1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada orang tuanya
Rasional : Meminta persetujuan tindakan atau informed consent harus
selalu dilakukan sebelum melakukan tindakan. Dengan adanya informed
consent diharapkan orang tua akan mengetahui tujuan asuhan dan lebih
kooperatif dalam pemberian asuhan
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan di bawah air
mengalir dengan sabun
Rasional : Dapat mengurangi mikroorganisme karena cuci tangan dengan
sabun di bawah air mengalir dapat membunuh 80% mikroorganisme
3. Observasi tanda-tanda vital bayi
Rasional : dengan mengetahui tanda-tanda vital bayi antara lain
pernapasan, heart rate dan suhu bayi dapat disimpulkan keadaan umum
bayi tersebut apakah sehat atau sakit
4. Lakukan perawatan tali pusat bayi
Rasional : pada neonates sangat rentan terhadap infeksi mikroorganisme
sehingga menjaga kebersihan tubuh dan tali pusat dapat mencegah atau
mengurangi resiko terjadinya infeksi

5. Ganti popok setiap kali basah (BAK/BAB)


Rasional : urine dan feses adalah kotoran tempat berkembangbiaknya
kuman atau mikroba sehingga bila kotoran tersebut tidak dibersihkan
dapat menimbulkan iritasi atau gatal pada bagian genital
6. Berikan HE pada ibu tentang pentingnya ASI dan menyusui bayinya
sesering mungkin (ASI on demand)
Rasional : pemberian ASI dapat meningkatkan ikatan kasih saying antara
Ibu dan bayi serta pemenuhan nutrisi dapat terpenuhi titik ASI
mengandung zat-zat gizi yang diperlukan bayi untuk tumbuh dan
menyusui sesering mungkin dapat membantu produksi ASI
7. Observasi tanda-tanda infeksi
Rasional : dengan mengobservasi tanda-tanda infeksi dapat diketahui dan
dapat dilakukan tindakan selanjutnya
8. Pertahankan bayi dalam infant warmer
Rasional : perawatan dalam incubator dapat member kehangatan pada
bayi untuk mencegah hipotermi dimana BBLR rentan terhadap perubahan
suhu

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 31 Juli 2019, pukul 15.00 wita
1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada orang tua bayi
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan di bawah air
mengalir dengan sabun
3. Mengobservasi tanda-tanda vital bayi
N : 146 kali per menit
S : 37,5 oC
P : 46 kali per menit
4. Melakukan perawatan tali pusat bayi
5. Mengganti popok setiap kali basah (BAK/BAB)
6. Memberikan HE pada ibu tentang pentingnya ASI dan menyusui bayinya
sesering mungkin (ASI ondemand)
7. Mengobservasi tanda-tanda infeksi
8. Pertahankan bayi dalam incubator atau infant warmer

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 31 Juli 2019, Pukul 15.05 wita
1. KU bayi baik
2. TTV dalam batas normal
N : 146 kali per menit
P : 46 kali per menit
S : 37,5 oC
3. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi tali pusat merah, bengkak,
berbau dan panas
4. Popok diganti setiap kali basah
5. Ibu telah mengerti tentang pentingnya ASI
6. Bayi dirawat dalam infant warmer
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI BAYI BARU
LAHIR PADA BAYI “K” DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH
DI RSUD LAMADUKKELLENG WAJO
TANGGAL 31 JULI 2019

No. Register : 19 14 17 12
Tanggal Partus : 31 Juli 2019, pukul 08.30 WITA
Tanggal Pengkajian : 31 Juli 2019, pukul 15.00 WITA
Nama Pengkaji : Riska Wahyuni

IDENTITAS BAYI / ORANG TUA


1. Identitas Bayi
Nama : By. Ny “K”
Tanggal Lahir :31 Juli 2019
Anak Ke : II (Kedua)
Jenis Kelamin : Perempuan
2. Identitas istri / suami
Nama :Ny. “K” / Tn. “A”
Umur : 37 tahun / 34 tahun
Nikah/Lamanya : 1 kali / ± 5 tahun
Suku : Bugis / Bugis
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : S1 / S1
Pekerjaan : PNS / Wiraswasta
Alamat :Jl.Serikaya

DATA SUBJEKTIF (S)


1. Bayi lahir tanggal 31 Juli 2019,pukul 08.30 Wita
2. Ibu masih sulit untuk bergerak

DATA OBJEKTIF (O)


BBL : 2400 gram
PBL : 48 cm

Tanda-tanda Vital :
N : 146 kali per menit
P : 46 kali per menit
S : 37, 5 derajat Celcius
Kepala : sutura terpisah atau tidak ada molase, UV rata tidak ada
caput dan cephal hematoma, tidak ada luka atau laserasi
Mata : simetris kiri dan kanan, tidak ada edema bola mata normal
Gerakan cuping hidung tidak ada
Mulut atau bibir : tidak ada kelainan
Telinga : simetris kiri dan kanan, lubang telinga (+) kiri kanan,
elastis (+)
Leher : tidak ada pembengkakan
Dada : fraktur klavikula(-) simetris kiri dan kanan, putting
terbentuk, areola datar
Lengan dan tangan : humerus sama panjang, tangan simetris kiri dan kanan, jari
lengkap tidak ada penyelaputan
Perut : tali pusat bahasa, tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali
pusat
Genitalia : labia Mayora besar, labia minora kecil, orificium uretra (+)
orifisium vagina (+)
Ekstremitas bawah : simetris kiri kanan, jari lengkap, tidak ada penyelaputan
Punggung : penonjolan (-)
Reflex : reflex rooting (+), reflex Moro (+), reflex genggam (+),
reflex babinski (+), tonik reflex (+)
Pengukuran antropometri
a. Berat badan : 2400 gram
b. Panjang badan : 48 cm
c. Lingkar kepala : 33 cm
d. Lingkar dada : 30 cm

ASSESMENT (A)
- Bayi berat lahir rendah
- Potensial terjadi infeksi

PLANNING (P)
Tanggal 31 Juli 2019, Pukul 15.00 wita
1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada orang tuaMencuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
Hasil : orang tua telah mengerti
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan di bawah air
mengalir dengan sabun
Hasil : telah dilakukan
3. Mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil : N : 146 kali per menit, S : 37, 5 derajat Celcius, P : 46 kali per menit
4. Melakukan perawatan tali pusat bayi
Hasil : setelah dilakukan perawatan tali pusat
5. Mengganti popok setiap kali basah (BAK/BAB)
Hasil : popok telah diganti
6. Memberikan HE pada ibu tentang pentingnya ASI dan menyusui bayinya
sesering mungkin (ASI ondemand)
Hasil : Ibu mengerti tentang pentingnya ASI dan menyusui sesering
mungkin
7. Mengobservasi tanda-tanda infeksi
Hasil : tali pusat tidak mera, tidak bengka, tidak berbau, tidak bernanah
8. Pertahankan bayi dalam infant warmer
Hasil : telah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai