Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Persalinan dan
Bayi Baru Lahir
Oleh:
Pembimbing:
Journal Reading
Oleh:
Rosi Frita Andini Samosir
NIM. P07124519019
Menyetujui,
Pembimbing Akademik
Heni Puji Wahyuningsih, S.SiT, M.Keb
(.............................................)
NIP. 19751123 200212 2002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Journal Reading ini, dengan judul
Comparison between amniotomy, oxytocin or both for augmentation of labor in
prolonged latent phase: a randomized controlled trial. Penulisan Journal Reading
ini disusun untuk memenuhi tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada
Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Journal Reading ini terwujud atas bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Heni Puji Wahyuningsih, S.SiT, M.Keb selaku pembimbing akademik
yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan Journal
Reading ini
2. Hesty Widyasih, SST., M. Keb selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan yang telah memberikan kesempatan untuk membuat laporan
Journal Reading ini
3. Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan Journal
Reading.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga journal reading ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Yogyakarta, September 2019
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
iv
BAB I
ISI JURNAL
A. Judul Jurnal
Comparison between amniotomy, oxytocin or both for augmentation of labor
in prolonged latent phase: a randomized controlled trial
Penulis :
1. Zohar Nachum, is a lecturer, Rappaport Faculty of Medicine Technion,
Israel Institute of Technology, senior consultant obstetrician, Department
of Obstetrics and Gynecology Ha’Emek Medical Center, Afula, Israel;
2. Gali Garmi, residents, Department of Obstetrics and Gynecology Ha’Emek
Medical Center, Afula, Israel
3. Yfat Kadan, residents, Department of Obstetrics and Gynecology Ha’Emek
Medical Center, Afula, Israel
4. Noah Zafran, residents, Department of Obstetrics and Gynecology
Ha’Emek Medical Center, Afula, Israel
5. Eliezer Shalev is a professor and associate Dean, Rappaport Faculty of
Medicine Technion, Israel Institute of Technology, Chairman, Department
of Obstetrics and Gynecology Ha’Emek Medical Center, Afula, Israel
6. Raed Salim is a lecturer, Rappaport Faculty of Medicine Technion, Israel
Institute of Technology, senior obstetrician, head of delivery ward,
Department of Obstetrics and Gynecology Ha’Emek Medical Center, Afula,
Israel.
B. Abstrak
Latar Belakang: Fase laten yang berkepanjangan terkait secara independen
dengan peningkatan insiden kelainan persalinan berikutnya. Kami bertujuan
untuk membandingkan antara augmentasi oksitosin, amniotomi dan kombinasi
keduanya pada durasi persalinan di antara wanita dengan fase laten yang
berkepanjangan.
Metode: Wanita dengan janin tunggal dalam presentasi kepala yang memiliki
fase laten yang lama, secara acak dialokasikan untuk amniotomi (kelompok
2
ditemukan dalam jangka waktu dari augmentasi hingga awal fase aktif.
Keempat kelompok berbeda dalam frekuensi intrapartum demam (p = 0,03)
dan dalam penggunaan antibiotik, namun post hoc perbandingan berpasangan
tidak menemukan apa pun perbedaan signifikan antara kelompok dalam
frekuensi demam intrapartum dan dalam penggunaan antibiotik.
Keempat kelompok berbeda dalam jumlah pemeriksaan vagina (p = 0,02).
Pengujian post hoc mengungkapkan hal itu para wanita dalam kelompok 3
memiliki lebih sedikit pemeriksaan vagina daripada kelompok augmentasi
tunggal (kelompok 1, p = 0,02, grup 2 p = 0,007) tetapi tidak berbeda dengan
kelompok kontrol. Ada perbedaan yang signifikan secara statistik pada wanita
kepuasan di antara empat kelompok (p = 0,01). Post hoc pengujian
menunjukkan bahwa kelompok kontrol lebih puas dibandingkan kelompok
1,2 (p = 0,001) dan 3 (p = 0,02). Tambahan kelompok 3 lebih puas daripada
kelompok 2 (p = 0,007).
Wanita primipara
Dari semua wanita yang direkrut, 80 adalah primipara (tabel 2). Keempat
kelompok itu secara demografis serupa. Sana tidak ada perbedaan yang
signifikan secara statistik dalam pra-persalinan parameter antara kelompok.
Lamanya waktu dari augmentasi hingga persalinan berbeda secara
signifikan antara kelompok-kelompok di antara wanita primipara (p = 0,005).
Pengujian pos hoc mengungkapkan bahwa perempuan dalam kelompok 3
memiliki persalinan lebih pendek secara statistik dari kelompok 4 (p = 0,001)
dan 1 (p = 0,04), dan cenderung memiliki persalinan lebih pendek daripada
kelompok 2 (p = 0,08).
Keempat kelompok berbeda secara signifikan dalam panjang waktu tahap
pertama (p = 0,003), lamanya waktu dari augmentasi hingga awal fase aktif (p
= 0,009) dan durasi fase aktif (p = 0,02). Pengujian post hoc mengungkapkan
bahwa wanita dalam kelompok 3 memiliki yang lebih pendek pertama tahap
persalinan dari kelompok kontrol (p = 0,001), kelompok 2 (p = 0,01) dan
kelompok 1 (p = 0,02). Perbedaan ini juga ditemukan dalam jangka waktu
dari augmentasi hingga awal fase aktif (kontrol, p = 0,004, kelompok 1 p =
5
A. PICOT
Populasi Wanita dengan janin tunggal dalam presentasi kepala yang
memiliki fase laten yang lama
B. RAMMbo
Representati Ya
f
Alokasifair Ya
Maintenance Ya
fair
Measurement Tidak dijelaskan
Blinded
Objective
A. Definisi
Kala I persalinan meliputi permulaan persalinan sampai degan dilatasi
serviks lengkap, dan dibagi lagi menjadi fase laten dan fase aktif. Fase
laten adalah waktunya ketika serviks mulai mengelupas dan melebar
hingga 3 cm. Sedangkan fase aktif dimulai saat pembukaan 4 hingga 10
cm.1
Menurut WHO persalinan dikatakan memanjang ketika dilatasi serviks
sudah melewati garis bertindak, atau 4 jam dari garis siaga. Menurut UK
National Institute for Health and Care Excellence, dikatakan kala I
memanjang jika dilatasi serviks kurang dari 2 cm dalam 4 jam.2 Persalinan
pada wanita primipara disebut sebagai persalinan lama jika persalinan
terjadi > 8 jam untuk fase laten > 6 jam untuk fase aktif dan lebih dari 2
jam pada kala II. Pada primipara rata rata pembukaan 1 cm/jam sedangkan
pada mutipara 1 cm/30 menit. Pada Kala dua persalinan pada primipara
dibatasi 2 jam dan multipara 1 jam. 3,4
Dikatakan fase laten memanjang jika lebih dari 14 jam untuk wanita
multipara, dan lebih dari 20 jam untuk wanita nulipara.5
B. Etiologi
Proses persalinan meliputi empat faktor yang saling terkait selama proses
persalinan yaitu power, passage, passanger dan psikis. Faktor power hal
ini mencakup kekuatan his dan kemampuan tenaga ibu saat persalinan.
Untuk faktor tenaga ibu sendiri akan dipengaruhi oleh umur, paritas dan
kesiapan ibu dalam menghadapai persalinan. Faktor passage mencakup
jalan lahir lunak (kekuatan otot perut, otot panggul elastisitas perineum
dan vulva) sedangkan pada jalan lahir keras bentuk panggul, kelenturan
tulang pangul menjadi faktor penting dalam keberhasilan persalinan
normal. Faktor passanger yaitu faktor janin dan plasenta antara lain posisi
janin dan plasenta, sikap janin dan berat badan janin. Faktor psikis sangat
mempengaruhi terhadap persepsi dan kemampuan managemen diri dalam
8
Persalinan pada wanita primipara disebut sebagai persalinan lama jika persalinan
terjadi > 8 jam untuk fase laten > 6 jam untuk fase aktif dan lebih dari 2 jam pada
kala II. Pada primipara rata rata pembukaan 1 cm/jam sedangkan pada mutipara 1
cm/30 menit. Pada Kala dua persalinan pada primipara dibatasi 2 jam dan
multipara 1 jam. Penyebab partus lama adalah inersia uteri (hipotonik,
hipertonik), distosia serviks, kelelahan uterus, kekakuan dinding panggul,
kandung kemih atau rectum penuh. Tatalaksana partus lama dengan stimulasi
oksitosin, amniotomi, atau kombinasi keduanya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12