Anda di halaman 1dari 12

MODUL V

SUHU, DAN KALOR


V.1 Suhu
Dalam kehidupan sehari-hari untuk mengetahui panas atau dinginnya suatu benda biasanya
digunakan indra perasa. Namun indera perasa tidak bisa digunakan sebagai standar untuk
menyatakan panas suatu benda karena penilaiannya sangat subjective . Untuk mengetahui secara
tepat ukuran suhu benda digunakan alat yang disebut termometer. Prinsip dasar dari termometer
adalah pemuaian yang digunakan sebagai indeks temperatur. Sebagai contoh adalah termometer
air raksa .Air raksa batas muai dan titik uap tertentu yakni akan membeku pada suhu -40oC dan
akan mulai menguap pada suhu 360o C serta memiliki koefisien muai yang besar Ada benerapa
jenis termometer yang umum digunakan antara lain
1. Termometer air raksa
2. Termometer tahan jenis (termistor tahanan
3. Termometer elemen (termokopel)
4. Termometer gas bervolume tetap
Yang paling banyak digubakan adalah termometer air raksa.
Untuk menetapkan suhu digunakan peskalaan berdasar titik beku dan titik didih air .Ada
beberapa penskalaan yang sering digunakan adalah :
1. Terometer Celsius :adalah Termometer Celsius menetapkan anggka nol sebagai titik beku
air dang angka 100 untuk titik didihnya.
2. Termometer Remur : adalah Termometer reamur menetapkan angka nol sebagai titik
beku air dan angka 80 sebagai titik didihnya
3. Termometer Farenheit : adalah Termometer Farenheit menetapkan angka 32 sebagai titik
beku air dan angka 212 sebagai titik didihnya
4. Termometer Rankin : adalah Termometer Rangkin menetapkan 491,67 sebagai titik beku
air dan angka 671,67 sebagai titik didihnya.
5. Termometer Kelvin : adalah Termometer Kelvin menetapkan angka 273.15 sebagai titik
beku air dan angka 373,15 sebagai titik didihnya .
Dalam sistem satuan Dasar internasional skala suhu dinyatakan K (Kelvin) namun dalam
pemakaian sehari-hari umum digunakan skala termometer Celsius. Termometer Rankin

V.1
umum digunakan di Inggeris .Dari kelima termometer tersebut diatas dapat dibuat hubungan
penskalaannya.Dan hubungan penskalaan tersebut dinyatak dalam persamaan-persamaan
sebagai berikut.

Dimana tF adalah penunjukan skala termometer Farenheit


t adalah penunjukan skala termometer Celcius
tRe adalah adalah penunjukan skala Reamur
T adalah penunjukan termometer Kelvin
TR adalah penunjukan skala termometer Rankin
contoh
1. Bila termometer Farenheit menunjukkan skala 770 pada pengukran suhu benda ,pada
skala berpa penunjukan termometer Celsius, Reamur, Kelvin dan Rankin bila digunakan
untuk mengukur benda yang sama.
( )

( ) =25 + 273 =298 K


=9/5 T = 9/5x298 = 536,40R
2. Temperatur normal tubuh manusia adalah 37o C .Berapa temperatur normal tubuh
manusian bila dinyatakan dalam Farheit dan Kelvin

V.2 Pemuaian
Dari berbagai pengamatan dapat diketahui bahwa pada umumnya suatu benda akan memuai
karena pemanasan dan akan menyusut bila didinginkan dengan pengecualian beberapa zat
misalnya air . Air adalah merupakan zat yang beranomali dengan sifat terebut diatas dalam hal
ini apabila didinginkan maka sampai pada suhu tertentu ia akan memuai kembali yakni pada

V.2
suhu sekitar 4oC .Artinya bila air didinginkan di bawah suhu 40 C ia akan memuai kembali ,
akibatnya massa jenis menjadi berkurang ( pada saat air membeku massanya berkisar 0,5
gram/.cm3). Besarnya pemuaian akan bergantung pada perubahan suhu dan koefisien muai ada
tiga jenis pemuaian :
a. Muai Panjang
Bila suatu batang (1 D) pada suhu to panjang kemudian suhunya dinaikkan menjadi t sehingga
panjangnya juga berubah menjadi ( ) maka akan berlaku hubungangan:

( )

Atau gbr.1 pemuai panjang


Dimana ( ) dan
Muai panjang ditulis sebagai
* ( )+ (V.1)

b. Muai Luas
Pandang sebuah benda homogen isotropik 2 D dengan sisi mula-mula a0 dan b0 serta suhu t0
kemudian dipanasi sehingga ukuran sisinya menjadi a dan b dengan suhu t

a0 a

b0 b
gbr.2. pemuaian luas
menurut sifat pemuaian panjang maka akan berlaku :
( )
( )
Sehingga ( ) ( )
( ) (V.2a)
Karena maka suku ke tiga dapat diabaikan sehingga dieroleh :
( ) (V.2b)

V.3
dengan

c. Muai Ruang (Volum)


Tinjau suatu benda berbentuk kotak , pada kjeadaan awal sisinya adalah a0 , b0 dan c0 dengan
suhu awal t0 kemuadian dipanasi sampai suhu t sehingga rusuk-rsuknya mennajadi a, b dan c .
tentu saja volume awalnya adalah V0 =a0b0c0 dan volume setelah suhunya t adalah V = abc dan
bila bendanya homogen isotropik maka akan berlaku:
( )
( )
( ) b
Sehingga volumenya menjadi : a
( ) gbr.3 pemuaian volume
( ) (V.3a)
Seperti pada muai luas dapat diabaikan sehingga persamaan diatas dapat ditulis
sebagai :
( ) ( ) (V.3b)
Dengan disebut koefisien muai volume .

Untuk zat cair dan gas hanya dapaeroleh secara ekprimenadalah koefisien muai volume .
Selanjutnya dengan mudah dapat diketahui bahwa akibat pemanasan tersebut tidak akan
merubah massa benda (hukum Kekekalan massa) atau atau

( )

Atau ( )

Jadi nampak bahwa massa jenis zat akan berkurang dengan naiknya suhu
Koefisien muaki untuk beberapa jenis benda dapat dilihat pada tabel .1 di bawah ini :

V.4
Tabel.1. Daftar koefisien muai panjang dan volume untuk benda padat, cair dan udara
Material Koefisien muai panjang (x10-6) /0C Koef muai volume (x10)-6 /0C
Padat
Aluminum 29 75
Kuningan 19 56
Besi atau Baja 12 35
Timah 29 87
Gelas (pirex( 3 9
Gelas Biasa 9 27
Quartz 0,4 1
Beton 12 36
Marmer 1,4- 3,5 4-10
Zat cair
Bensin 950
Mercurie 180
Etil alkhl 1100
Glycerin 500
air 210
Gas Udara
pada tekanan 1 atm 3400

Contoh :
1. Batang tembaga pda suhu 150 panjang 80 cm ,.Batang tembaga tersebut kemudian
dipanasi hingga suhunya menjadi 350 ternyata mengalim pertambahan panjang sebesar
2,7x10-4 m. hitung koefisien muai panjang tembaga
0
Jawab : ( ) C
( )

Piknometer yang terbuat dari gelas pada suhu 10oC diisi penuh dengan air raksa ,ternyata
volumenya 50 cm3 tepat .Kalau kemudian pignometer dan isinya dipanasi sehingga suhunya
menjadi 380C berapa cm3 air raksa akan tumpah, bila koefisien muai panjang gelas 9x10-6 /0C
dan koefisien muai volume air raksa = 18x10-5 /0C

Jawab
Volume air raksa yang menluap adalah
* ( )+ * ( )+
Pertambahan Volume piknometer kaca adalah :
* ( )+ * ( )+
Jadi volume airaksa yang tumpah adalah (0,252-0,0378) cm3 =0,2142 cm3
0
Dalam hal ini C

V.5
V.3 . Kalor dan Wujud Suatu Benda
Sebagaimana diketahui bahwa setiap benda dapat berada pada wujud, padat cai dan gas .Untuk
merealisasikan keadaan tersebut diatas perlu energi (bisa dalam bentuk penyerapan energi
maupun pelepasan energi). Ada dua proses yang memerlukan energi yakni adalah pada saat
menaikkan suhu benda dan pada saat merubah wujud benda. Dalam proses ini benda akan
mengalami perubahan wujud bila melewati suhu transisinya. Pada saat menaikkan suhu atau
merubah wujud benda perlu energi yang dalah hal ini adalah energi panas (kalor) ,dimana 1
kalori = 4,2 Joule. Kalor yang diperlukan 1 gram zat untuk menaikkan suhu sebesar 10 disebut
kalor jenis dengan satuan (cal/gram 0C), sedang kalor yang diperlukan untuk merubah wujud satu
gram zat disebut kalor laten (cal/gram) dimana pada saat perubahan wujud yidak ada kenaikan
suhu.Proses perubahan wujud dan kenaikan suhu dapat digambarkan sebagai berikut :
Energi yang diperlukan pada proses tersebut di bawah ini adalah

Suhu t
E

C D

O B energi Q

A gbr.4 grafik perubahan wujud air

Energi untuk proses AO


Energi untuk proses OB adalah
Energi untuk proses BC adalah
Energi untuk proses CD adalah
Energi untuk proses DE adalah
Jadi untuk menaikkan suhu suatu benda diperlukan kalori sebesar :
(V.4)
Dimana Q=kalori m = massa , c= kalor jenis (kal/gram0C) , =perubahan suhu

V.6
Sedang untuk merubah fasa(Wujud diperlukan Kalori sebesar :
(V.5)
Dengan l adalah kalor laten

Apabila dua benda berbeda dicampur atau dikontakkan maka kedua zat tersebut akan terjadi
pertukaran energi (panas) sampai suatu kesetibangan suhu (suhu sama)
Andaikan benda peretama bermassa m1 dan suhu t1 dengan kalor jenis c1 sedang benda kedua
bermassa m2 dengan suhu t2 dan kalor jenis c2 maka menurut asas Black akan berlaku :
( ) ( ) (V.6)
Apabila salah satu benda mengalami perubahan wujud akan berlaku hubungan :
( ) ( ) (V.7)

P peleburan

Padat cair
Grs uap
sublimasi gas T
gbr.5 titik tripel

Dalam praktek untuk keperluan yang tidak terlalu teliti pada air biasanya diambil nilai koefisien
penguapan 540 kal/gram dan 80 kal/gram untuk masing kefisien penguapan dan pembekuan
/Peleburan Es.Perlu dicatat disini bahwa dalam proses perubahan wujud benda dari satu fasa ke
fasa lainnya ditandai dengan jumlah kalor tertentu.seperti halnya dalam proses
peleburan/pembekuan atau penguapan dan pengmbunan dimana tidak terjadi kenaikan suhu tetap
ada kebutuhan penambahan energi
contoh soal
1. 20 gram es pada suhu 00 C dimasukkan dalam wadah yang berisi 2 liter massa jenis 1
gram/cm3 pada suhu 210.Bila pada akhirnya semua es mencair pada suhu campuran 200C
..Bila kalor jenis air 1 kal/gram 0C, hitung kalor lebur es.
Jawab :
( ) ( )

V.7
( ) ( )

( )

Massa air mw =

2 liter =2 dm3 =2000 cm3

V.4. Perpindahan panas (Transfer bahang)


Kalor adalah suatu bentuk energi termal yang dapat mengalir/berpindah dari satu tempat ke
tempat lain.Aliran kalor adalah spontan dari benda yang bersuhu lebih panas kebenda yang
bersuhu lebih dingin .Perpindahan pans ini menyebabkan benda yang bersuhu lebih panas
menjadi lebih dingin dan benda yang lebih dingin menjadi lebih panas. Sampai mencapai
kesetimbangan suhu.misalnya suhu badang manusia mempertahankan suhu dasar (teras) sebesar
370 .Karena suhu ini pada umumnya lebih tinggi dari suhu lingkungan,,maka ada aliran
kalor(bahang) yang secara malar(kontinue) dari . badan ke lingkungan.Transfer panas ini adalah
mutlak adalah penting karena proses metabolisme secara kontinu mengubah energi kimia
menjadi energi termal teras. Untuk orang dewasa laju pembangkitan energi atau laju
metabolisme rata-rata 120 watt ,namun bisa mencapai 1 kwatt bila melakukan pekerjaan bertat
misal berolah raga. Ada tiga mekanisme dasar perpindahan panas yakni:

1. Konduksi.
Hantaran bahang secara koduksi adalah perpindahan bahang melalui zat perantara bermateri
dengan cara benturan antara atom-atom bertetangga secara berurutan . Pada benturan molekul
ini , atom yang bersuhu lebih tinggi akan lebih cepat bergerak dan mentransfer sebagian energi
kiniteiknya ke atom tetangga yang bergerak lebih lambat dan suhu lebih rendah.dan ini akan
berlangsung terus ketetangga yang temperaturnya lebih rendah.Dengan cara seperti energi panas
ditransfer dari material bersuhu lebig tinggi ke material yang bersuhu lebih renda melalui getaran
atoml di sekitar kedudukan setimbangnya.Makin tinggi suhu benda , maka getaran atomnya lebih
kecang sehingga perpindahan energi kinetiknya lebih cepat kebagian benda yang lebih
dingin.atom-atom tersebut sendiri tidak berpindah tapi energi yang ditransfer. Perpindahan panas
terjadi pada daerah yang berbeda suhunya dan arah aliran panas selalu terjadi dari suhu yang

V.8
lebih tinggi ke rendah. Misalkan sebuah silinder tebal L dan luas penanpang A seperti pada
gambar :

t1 t2
A A

L
Gbr.6 proses transfer panas
Besarnya kalor yang mengalir persatuan waktu melewati penampang A sepanjang L sebagai
akibat perbedaan suhu antara kedua ujung batang adalah :
( ) yang secara umum ditulis sebagai

( ) (V.8)

Dimana H adalah daya hantaran panas(watt) dan K adalah konduktivitas panas(watt/cm0C ).


Perlu dikeatahui bahwa apabila sistem telah berada pada sistem kesetimbangan termal ,maka
aliran panas secara konduksi akan berhenti yang berati suhu kedua sisi sudah sama
Contoh
1. Suatu sistem penghantar panas berbentu Y yang ketiga cabangnya sama (panjang dan
penampangnya seperti pada gambar berikut Suhu ujung sebelah kiri t2 dan suhu kedua ujung
cabangnya sama yakni t1

t1

t2 tx

t1

V.9
andaikan suhu pada titik cabang tx konduktivitas penghantar K dan panjang masing-masing
penghantar L dan andaikan t2 > t1 maka akan berlaku

( ) ( ) ( )

2. Dua lempeng penghantar digabung menjadi satu yang tersususn seperti gambar. Bila suhu
sisi kiri lempeng pertama t1 dan suhu sisis kanan lempeng kedua t2 dengan t2 >t1
,permukaan penghantar lempeng I dan II sama yakni A. Bila panjang konduktivitas
Lempeng I adalah L1 dan K1 dan untuk lempeng II L2 dan K2 . Hitung daya hantar kalor
pada batas kedua lempeng.

L1, K1 L2 , K2

t1 tx t2

( ) (

Dalam keadaan tunak H1 = H2 = H ,sehingga diperoleh


( ) ( )

( )
Sehingga diperoleh :

2. Konveksi
Aliran konveksi adalah perpindahan panas dalam suatu medium fluida (zalir) dengan
perpindahan sungguhan dari daerah fluida bersuhu lebih tinggi ke daerah fluida bersuhu lebih
rendah. Fluida yang mempunyai suhu lebih tinggi memiliki energi teras yang lebih tinggi dari

V.10
fluida yang bersuhu lebih rendah yang digantikannya sehingga energi dipindahkan ke daerah
suhu lebih rendah bersama dengan fluida tersebut.

3. Radiasi
Radiasi perpindahan panas melalui pemancaran gelombang Elektromagnetik yang menjalar
dengan laju 3x108 m/s dalam ruang hampa. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi
Elektro magnetik , selain misalnya UV, sinar IR, Sinar RA juga termasuk dalam radiasi pancaran
.
Laju hantara panas menurut hukum Wein diberikan Oleh :

Dimana

A = luas penampan radiasi. Dan T adalah suhu mtlak dalam satuan Kelvin.
Benda yang sama yang diletakkan dalam wada dengan dinding dengan suhu mutlak Ta
akan menyerap radiasi dari dinding dengan laju hantaran (Daya) sebesar :
Jadi jika benda yang lebih panas dari diding wadah itu , maka akan ada aliran energi netto
dari benda ke dinding dengan laju :
( )
Benda yang memiliki emivitas =1 disebut benda hitam sempurna., karena akan
menyerap semua enyergi radiasi yang jatuh padanya. Sedang yang memiliki emivitas
sama dengan nl disebut benda pemantul sempurna.

Contoh
1. Hitung laju aliran panas yang melewati jendela kaca ukuran 1.5 m x1 m yang tebalnya 5
mm bila suhu bagian luar kaca 350C dan suhu bagian dalam 150C ,konduktivitas termal
kaca K= 0,80 watt/m 0C

V.11
Soal Latihan:l
1. Berapa kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 5 kg aluminum dai 400F hingga
212oF bila kalor jenis alumnum 0.21 kal/gram 0C.
2. Sejumlah massa aluminum (c= 0,21 kal/gm oC) dpanasi hingga suhunya naik sebesar 57
0
C .Andaika jumlah kalor yang sama dihantarkan pada jumlah massa tembaga yang sama
dengan aluminum dan kalor jenis tembaga c =0.093 kal/gram 0C.Hitung kenaikan suhu
tembaga.
3. Suhu filamen lampu adalah 2700 K dan memancarkan energi dengan laju 125 watt ,jika
emivitas elemen 0,40 hitung luas filamennya.
4. Kawat baja (α =1,1xq10-5 /0C) dengan luas penampang 2 mm2 dijepit antara dua buah
kelem berjarak 1,5 m dengan suhu 500C pada keadaan ini tidak ada tegangan dalam
kawat.kemudian suhu sampai -100C sedang kedua jepitan tidak berubah kedudukannya
bila modulus Y =2x1011N/m2 hitung tegangan yang timbul dalam kawat.
5. Pada pembangunan sebuag gedung sewaktu suhu -100C tiang baja penampang 45 cm2
dipasang tegak dan disemen kedua ujungnya .Kalau kedua bagian ini benar-benar tidak
dapat bergerak hitung gaya tekan yang terjadi dalam tiang pada suhu 250C bila
α=1,1x10-5/oC dan modulus Young Y =2x1013 N/m2

V.12

Anda mungkin juga menyukai