Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muh Ivan Fadila Idris

Nim : 200511502023

RESUME

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PSIKOLINGUSTIK

1. Pengertian Psikolingustik
Secara formal istilah Psikolinguistik digunakan sejak tahun 1954 oleh Charles E. Osgood
dan Thomas A. sebeok dalam karyanya berjudul sycholinguistics, A Survey of Theory and
Research problems. Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari perilaku berbahasa, baik
prilaku yang tampak maupun perilaku yang tidak tampak.

Aitchison (Dardjowidojo, 2003: 7) berpendapat bahwa psikolinguistik adalah studi


tentang bahasa dan jiwa. Sejalan dengan pendapat di atas. Field (2003: 2) mengemukakan
psycholinguistics explores the relationship between the human mind and language.
Psikolinguistik membahas hubungan antara otak manusia dengan bahasa. Jiwa atau otak
beroperasi ketika terjadi pemakaian bahasa. Karena itu, Harley (Dardjowidjojo: 2003: 7)
berpendapat bahwa psikolinguistik adalah studi tentang proses mental dalam pemakaian
bahasa. Levelt (Marat, 1983: 1) mengemukakan bahwa Psikolinguistik adalah suatu studi
mengenai penggunaan dan pemerolehan bahasa oleh manusia. Kridalaksana (1982: 140) pun
berpendapat sama dengan menyatakan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara bahasa dengan perilaku dan akal budi manusia serta kemampuan berbahasa
dapat diperoleh. Dalam proses berbahasa terjadi proses memahami dan menghasilkan ujaran,
berupa kalimat-kalimat. Karena itu, Emmon Bach (Tarigan, 1985: 3) mengemukakan bahwa
Psikolinguistik adalah suatu ilmu yang meneliti bagaimana sebenarnya para
pembicara/pemakai bahasa membentuk/membangun kalimat-kalimat bahasa tersebut. Sejalan
dengan pendapat di atas Slobin (Chaer, 2003: 5) mengemukakan bahwa psikolinguistik
mencoba menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung jika seseorang
mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarnya pada waktu berkomunikasi dan bagaimana
kemampuan bahasa diperoleh manusia.

Secara lebih rinci Chaer (2003: 6) berpendapat bahwa psikolinguistik mencoba


menerangkan hakikat struktur bahasa, dan bagaimana struktur itu diperoleh, digunakan pada
waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimat-kalimat dalam pertuturan itu.

Ruang lingkup Psikolinguistik yaitu pemerolehan bahasa, pemakaian bahasa,


pemproduksian bahasa, pemprosesan bahasa, proses pengkodean, hubungan antara bahasa
dan prila-ku manusia, hubungan antara bahasa dengan otak. Berkaitan dengan hal ini
Yudibrata, Andoyo Sastromiharjo, Kholid A. Harras(1997/1998: 9) menyatakan bahwa
Psikolinguistik meliputi pemerolehan atau akuaisisi bahasa, hubungan bahasa dengan otak,
pengaruh pemerolehan bahasa dan penguasaan bahasa terhadap kecerdasan cara berpikir,
hubungan encoding (proses mengkode) dengan decoding (penafsiran/pemaknaan kode),
hubu-ngan antara pengetahuan bahasa dengan pemakaian bahasa dan perubahan bahasa).

2. Ruang Lingkup Psikolinguistik

Disiplin psikolinguistik telah berkembang begitu pesat sehingga melahirkan beberapa


subdisiplin baru untuk memusatkan perhatian pada bidang-bidang khusus tertentu yang
memerlukan penelitian yang saksama. Subdisiplin psikolinguistik tampak seperti pada skema
berikut ini.

A. Psikolinguistik Teoretis (Theorethycal Psycholinguistic)

Psikolinguistik teoretis mengkaji tentang hal-hal yang berkaitan dengan teori bahasa,
misalnya tentang hakikat bahasa, ciri bahasa manusia, teori kompetensi dan performansi
(Chomsky) atau teori langue dan parole (Saussure), dan sebagainya.

B. Psikolinguistik Perkembangan (Development Psycholinguistic)

Psikolinguistik perkembangan berbicara tentang pemerolehan bahasa, misalnya berbicara


tentang teori pemerolehan bahasa, baik pemerolehan bahasa pertama maupun bahasa kedua,
peranti pemerolehan bahasa (language acquisition device), periode kritis pernerolehan
bahasa, dan sebagainya.

C. Psikolinguistik Sosial (Social Psycholinguistic)

Psikolinguistik sosial sering juga disebut sebagai psikososiolinguistik berbicara tentang


aspek-aspek sosial bahasa, misalnya, sikap bahasa, akulturasi budaya, kejut budaya, jarak
sosial, periode kritis budaya, pajanan bahasa, pendidikan, lama pendidikan, dan sebagainya.

D. Psikolinguistik Pendidikan (Educational Psycholinguistic)

Psikolinguistik pendidikan berbicara tentang aspek-aspek pendidikan secara umum di


sekolah, terutama mengenai peranan bahasa dalam pengajaran bahasa pada umumnya,
khususnya dalam pengajaran membaca, kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpidato,
dan pengetahuan mengenai peningkatan berbahasa dalam memperbaiki proses penyampaian
buah pikiran.

E. Neuropsikolinguistik (Neuropsycholinguistics)

Neuropsikolinguistik berbicara tentang hubungan bahasa dengan otak manusia. Misalnya,


otak sebelah manakah yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa? Saraf-saraf apa yang
rusak apabila seserorang terkena afasia broca dan saraf manakah yang rusak apabila terkena
afasia wernicke? Apakah bahasa itu memang dilateralisasikan? Kapan terjadi lateralisasi?
Apakah periode kritis itu memang berkaitan dengan kelenturan saraf-saraf otak?
F. Psikolinguistik Eksperimental (Experimental Psycholinguistic)

Psikolinguistik eksperimental berbicara tentang eksperimen-eksperimen dalam semua


bidang yang melibatkan bahasa dan perilaku berbahasa.

G. Psikolinguistik Terapan (Applied Psycholinguistic)

Psikolinguistik terapan berbicara tentang penerapan temuan-temuan keenam subdisiplin


psikolinguistik di atas ke dalam bidang-bidang tertentu, seperti psikologi, linguistik,
berbicara dan menyimak, pendidikan, pengajaran dan pembelajaran bahasa, pengajaran
membaca, neurologi, psikiatri, komunikasi, kesusastraan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai