M
DENGAN CHF (CONGESTIVE HEART FAILURE)
DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik Perioperatif
Disusun Oleh :
Dwi Apriliani
Nim. P1337420217078
Tingkat 3B
A. Pengumpulan data
a. Data klien
Nama : Ny.M
Umur : 68 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Penolih 001/004, Purbalingga
Agama : Islam
Tanggal pengkajian : 27-2-2020
Tanggal masuk ICU : 24-2-2020
Diagnosa medis : CHF (Congestive Heart Failure)
Data penanggungjawab
Nama : Tn.M
Umur : 68 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Penolih 001/004, Purbalingga
Hubungan dengan klien : Suami
B. Pengkajian
a. Airway ( Jalan nafas )
- Look :
Tidak ada sumbatan/obstruksi maupun secret dan RR 21 x/ menit
- Listen :
Tidak ada suara nafas tambahan ronchi, sonor dan wheezing
- Feel :
Hembusan udara pada hidung kiri dan kanan kuat
b. Breathing
- Look :
RR : 27 x/ menit dan menggunakan O2 Nasal Canul 5l. Pergerakan dada
simetris. Tidak terdapat luka terbuka pada area dada dan kepala serta
bagian tubuh lainya.
- Listen :
Tidak terdengar suara napas ronchi, wheezing, sonor
- Feel :
Tidak ada penyimpangan/ deviasi trakea
c. Circulation
- Nadi teraba, 47 x/ menit, regular
- Perfusi : CRT : <3detik, akral hangat
- TD: 117/67 mmHg
- SPO2 : 100
d. Disability
- Kesadaran : Composmentis
- GCS : E4, M6, V5
- Pupil : isokor, ukuran 3/3 mm, refleks cahaya +/+
e. Eksposure
- Kepala bersih dan tidak ada luka
- Tidak ada lebam pada kelopak mata bagian kanan
- Tidak ada lesi pada punggung dan kaki
- Tidak decubitus dan tidak fraktur
- Suhu 36 ℃
f. Folley Cateter
- Terpasang DC NO 16
g. Gastric
- Tidak terpasang NGT
h. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati, mata terasa susah untuk berkedip
dan mata kiri tidak bisa melihat
P : nyeri akibat agen cedera biologis
Q : seperti tertusuk tusuk
R: nyeri dada pada ulu hati
S: skala nyeri 5
T : hilang timbul
i. Keluhan tambahan
Pasien mengatakan badan terasa lemas
j. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke ruang ICU RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga pada tanggal 24 Februari 2020 dengan keluhan badan lemas,
tidak mau makan sudah 5 hari, dan pusing
k. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan pernah melakukan operasi katarak pada mata sebelah
kanan
l. Riwayat alergi obat
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat.
m. Terapi
IVFD I NaCL 0,9 : HaES 1x/hari 20 tpm
II NaCL 20 tpm
Oral
Digoxin 2x0.5
Pct tablet 3x1
Logol 3-6 tetes
Curcuma 3x1
Propanol (TD < 100) 2X20mg
Serolfet syrup 5x1cth
PTV 2x200 mg
Injeksi
Inj. Omeprazole 2x1
Inj. Ketorolac 2x1
Inj. Ranitidine 2x1
Inj. Ondansetron 2 x 1
Inj. Ceftriaxone 2x1
Inj.MP 3X62.5 mg
n. Pemeriksaan penunjang
24 Febuari 2020
Data diagnostik Hasil Satuan Nilai normal
Elektrolit
Natrium 137.1 mmol/L 135.0-147.0
Kalium 3.1 mmol/L 3.5-5.0
Klorida 101.9 mmol/L 9.5-105.0
C. Analisa data
No Data Etiologi Problem
1. DS: Pasien mengatakan nyeri Agen cedera biologi Nyeri akut (00132)
pada ulu hati,mata terasa
susah untuk berkedip dan
mata kiri tidak bisa melihat
S :skala nyeri 5
T : hilang timbul
DO : - ku pasien lemah,
composmentis,
menggunakan nasal kanul 2-
5 lpm, SPO2 100%, TTV
tensi stabil. HR : bradikardi
D. Diagnosa keperawatan
I. Nyeri akut b.d agen cidera biologis (domain 12,00132)
Dx NOC NIC
1 : Berat analgesik
2 : Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
II Setelah dilakukan tindakan NIC : Perawatan Jantung (4044)
keperawatan selama 2x24 jam 1. Monior sesak nafas, kelelahan,
diharapkan perfusi jaringan takipnea, dan orthopnea
kardiak output dapat teratasi, 2. Monitor respon pasien terhadap