PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh :
JUDUL
A. Latar Belakang
kebutuhan rohani saja. Manusia juga memerlukan kebutuhan jasmani seperti makan,
jasmaninya, dia harus berhubungan dengan sesama dan alam sekitarnya, inilah yang
disebut dengan masalah muamalah. Termasuk dalam masalah muamalah antara lain
sebagainya. Agama Islam itu bukan hanya mengatur hubungan antara manusia
dengan Allah, tetapi juga mengatur hubungan antara manusia dengan manusia.
dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah muamalah yaitu masalah akad dan
transaksi dalam berbagai bidang. Karena masalah muamalah ini langsung melibatkan
manusia dalam masyarakat, maka pedoman dan tatanannya pun perlu dipelajari dan
diketahui dengan baik, sehingga tidak terjadi penyimpangan dan pelanggaran yang
Perjanjian atau akad mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan di
masyarakat yang merupakan dasar dari sekian banyak aktivitas keseharian. Melalui
akad, berbagai kegiatan bisnis dan termasuk usaha menjalankan bengkel motor. Akad
tidak dapat dipenuhi sendiri tanpa bantuan dan jasa orang lain, maupun jasa servis
yang rusak agar diperbaiki menjadi benar atau menjadi normal kembali yang di
dalamnya terdapat seseorang yang ahli di bidang tersebut. Dalam dunia bisnis
sesuatu yang mungkin tidak diinginkan dapat tejadi. Misalkan, suatu kendala ketika
pada siang hari, orang-orang yang mau memservis hondanya yang rusak ringgan
biasa menuggu sampai selesai, namun ada juga yang motornya rusak berat dan tidak
siap dalam satu hari, biasanya meninggalkan kunci dan motornya itu langsung di
bengkel dengan tanpa adanya pembicaraan atau akad terlebih dahulu dengan pemilik
ataupun pekerja yang ada di bengkel. Dengan penerapan pelayanan yang seperti
itulah biasanya dari pelanggan mudah untuk melakukan wanprestasi karena kurang
jelasnya akad dari pelanggan ketika memservis hondanya. Sehingga, kurang jelasnya
akad dalam suatu perjanjian ketika seseorang memservis hondanya menjadi kendala
Dalam hal ini kasus yang terjadi di bengkel AHASS Caleue, pemilik motor
menservis hondanya ke bengkel AHASS Caleue dengan semua kerusakan yang ada
(dengan artian bahwa ketika ada onderdil yang perlu diganti maka diminta untuk
diganti), dan pengecekan kerusakan sepenuhnya diatasi oleh pihak bengkel, sehingga
diperbaiki dan siap untuk dikembalikan untuk diambil. Dan pihak bengkel
motornya agar besok dibawa lagi ke bengkel untuk diperbaiki, namun hal ini tidak
dilakukan oleh pemilik motor, pemilik motor membawa motor 1 (satu) minggu
kemudian setelah motornya mengalami kerusakan, dan pemilik motor tidak mau
membayar lagi jasa perbaikan, sehingga menjadi sengketa antara pemilik bengkel
dengan pemilik motor, akibat kurang jelasnya akad dalam suatu perjanjian ketika
jasa perbaiki di bengkel AHASS Caleue, supaya tidak menimbulkan kerugian kedua
belah pihak.
sengketa akad pembayaran jasa servis honda tersebut, sehingga penulis mengangkat
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan pembahasan penulisan skripsi ini antara lain
sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
E. Penjelasan Istilah
1. Penyelesaian
pemecahan). Penyelesaian berasal dari kata dasar selesai.1 Dalam hal ini penyelesaian
yang penulis maksud adalah penyelesaian sengketa pembayaran jasa servis honda di
diluar pengadilan.
2. Sengketa
karena adanya wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam perjanjian,
yang mengartikan bahwa konflik atau sengketa merupakan situasi dan kondisi di
1
Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Depertemen Pendidika
Nasional, 2008), hal. 1931
mana orang-orang saling mengalami perselisihan yang bersifat faktual maupun
yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang saling mempertahankan persepsinya
motor di bengkel AHASS Caleue dalam pembayaran akad jasa servis honda, yang
3. Pembayaran
hak atas nilai antara pembeli dan pihak penjual secara bersamaan terjadi pula
perpindahan hak atas barang atau jasa secara berlawanan, namum dalam hal ini
pembayaran yang penulis maksud adalah pembayaran jasa servis honda di bengkel
AHASS Caleu.
4. Akad
Dalam terminologi hukum Islam akad adalah pertalian antara ijab dan qabul
yang dibenarkan oleh syara’ yang menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya.
Yang dimaksud dengan ijab adalah ungkapan atau pernyataan kehendak melakukan
perikatan (akad) oleh satu pihak, biasanya disebut sebagai pihak pertama. Sedangkan
2
Amriani, Nurnaningsih, Mediasi: Aternatif Penyelesaian Sengketa di Pengadilan, (Jakarta,
Raja Grafindo Persada. 2012), hal 13
3
Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Depertemen Pendidika
Nasional, 2008), hal. 151
qabul adalah pernyataan atau ungkapan yang menggambarkan kehendak pihak lain,
Oleh karena itu akad yang penulis maksud adalah perjanjian antara penerima
5. Hukum Islam
al-Quran dan Hadits serta para Fuqoha. Dalam hal ini hukum Islam yang mengatur
Caleu.
F. Metode Penelitian
pengaruhnya, metode yang berbeda justru dapat membedakan hasil dari pada karya
ilmiah tersebut. Maka dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode
itu sendiri. Untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan pembahasan ini
a. Lokasi
lokasi penelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian ini, karena
4
Gufron A.Mas’adi, Fiqh Muamalah Kontekstual. Ed 1, Cet 1, (Jakarta: Grafindo Persada,
2002), hal.76
dengan ditetapkannya lokasi penelitian berarti objek dan tujuan sudah ditetapkan
lokasi atau daerah yang dijadikan objek penelitian adalah di Kedeu Caleue, yaitu di
bengkel AHASS Caleue. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah ini terdapat
bengkel yang pada bengkel tersebut terdapat permasalahan yang perlu untuk diteliti,
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh
dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan penulis diperoleh dari dua sumber, yaitu:
Sumber data primer adalah sumber data pertama dimana sebuah data
dihasilkan”5 Dalam penelitian ini data primer diperoleh dengan wawancara yang
yang diperoleh langsung dari sumber data lapangan, yaitu data yang didapat dari
Sumber data sekunder adalah sumber data kedua sesudah sumber data primer.
Fungsi sumber data skunder adalah membantu keterangan atau data pelengkap
sebagai bahan pembanding.”6 Data ini diperoleh dari data kepustakaan, buku,
5
Burhan bungin, Metodelogi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif
(Surabaya: Airlangga Universitas Press, 2001), hal. 129.
6
Burhan bungin, Metodelogi Penelitian Sosial…,hal. 130
sengketa pembayaran jasa dan indikasinya menurut Hukum Islam. data ini sebagai
a. Observasi
mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik
pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan
lokasi penelitian, untuk memperoleh data yang lengkap tentang sasaran penelitian.
Dalam hal ini penulis mengamati dan mencatat kegiatan penyelesaian sengketa
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, trankrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat dan sebagainya”8
Dalam hal ini penulis mencari data dari buku monografi dan foto-foto dan
pendukung lainnya.
c. Interview ( wawancara )
jawab lisan secara sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada
tujuan penelitian.”9
7
Sutrisno Hadi, Metode Penelitian, Jilid I, (Yogyakarta: Bumi Putera, 2011), hal. 84.
8
Sutrisno Hadi, Metode…,hal. 85.
9
penulis anggap penting untuk lebih memperdalam data yang diperoleh dari observasi.
Adapun yang menjadi sampel utama dalam penelitian ini adalah 10 orang yang
terlibat dalam penyelesaian sengketa pembayaran jasa servis honda beberapa subjek
yang penulis ajukan sejumlah pertanyaan tersebut antara lain adalah: penyelesaian
Tehnik pengolahan data dilakukan dengan cara editing dan koding. Mengedit
adalah “Memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh pengumpul data”10
Data yang berupa hasil wawancara, berkas, informasi yang dikumpulkan oleh penulis
Setelah data terkumpul, dilakukan pemilahan dan ricek data sesuai dengan
kualitatif, dengan menggunakan pola berpikir induktif, yaitu penulis melihat kejadian
b. Analisis Data
Tahap ini, data akan dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif yaitu
pembentukan hipotesis) yang didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti.
Pendekatan induksi sangat berbeda dengan deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat
10
penyelesaian sengketa dan akan ditarik kesimpulan yang bersifat umum tentang
penyelesaian sengketa pembayaran jasa servis honda.12 Dalam hal ini penulis
menganalisis data mengunakan beberapa tahap, yang pertama data yang diperoleh
dari berbagai sumber ditelaah secara keseluruhan. Data tersebut berupa hasil
observasi, dokumentasi dan hasil wawancara dengan pihak bengkel dan pemilik
4. Pedoman Penulisan
Mengenai teknik penulisan karya ilmiah ini berfokus pada buku Pedoman
Penyusunan Skripsi yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Syari`ah Perguruan
11
Sutrisno Hadi, Metod…, hal. 87.
12
Hendi Suhendi Fiqih Muamalah, (Jakarta : Raja Grafindo Persada..2005), hal. 154.
DAFTAR KEPUSTAKAAN