Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI KEUANGAN II

LESSOR

DOSEN PENGAMPU:

ALI FIKRI HASIBUAN,.SE.,M,SI

NAMA KELOMPOK:

1. MARIA PRYANA MEYLANI BR. HUTAJULU


2. WINNI RAHMAYANI BR. DEPARI
3. RYAN DERMAWAN
4. TASYA COSITA
5. SHERLY NOVIA HUTABARAT

FAKULTAS EKONOMI
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN-2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan materi tentang “lessor”

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bapak ALI FIKRI
HASIBUAN,.SE.,M,SI selaku dosen matakuliah AKUNTANSI KEUANGAN II yang
sudah memberi kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami juga sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan wawasan menyangkut tentang “LESSOR ”. di dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang


khususnya bagi para pembaca. Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan,November 2021

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................5


A. Pengertian lessor..........................................................................................................5
B. Akuntansi oleh lessor.....................................................................................................6
C. Metode pembiayaan langsung (lessor)..........................................................................8
D. Metode oprasi lessor......................................................................................................8

BAB III PENUTUP ........................................................................25


.Kesimpulan .....................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA......................................................................26

BAB I

3
PENDAHULU
A. LATAR BELAKANG
Sewa dapat didefinisikan sebagai suatukontrak antara lessor (pemilik barang
modal ) dengan lesse( pemakai barang ). Lessoe memberi hak kepada lesse untuk
mengunakan barang modal dalam jangka waktu tertentu dengan suatu imbalan
berkala. Perbedaan antara lease pembiayaan langsung dan lease jenis penjualan
bagi lessor adalah adanya atau tidak adanya laba ( atau kerugian) produsen atau
penyalur. Lease jenis penjualan melibatkan laba produsen atau penyalur,
sedangkan lease pembiayaan langsung tidak memiliki unsure tersebut. Laba atau
rugi lessor adalah perbedaan antara nilai wajar property yang dilease pada awal
lease dengan biaya atau jumlah tercatat (nilai buku) lessor.Umumnya, lease jenis
penjualan terjadi apabila perusahaan manufactur atau penyalur menggunakan
leasing sebagai sarana untuk memasarkan produk mereka.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian dari lessor ?
2. Bagaimana akuntansi dari lessor?
3. Bagaimana metode pembiayaan langsung (lessor)?
4. Bagaimana metode oprasi lessor ?

C. Manfaat penyusunan
1. Agar mengetahui pengertian lessor
2. Agar mengetahui bagaimana akuntansi dari lessor
3. Agar mengetahui metode pembiayaan langsung (lessor)
4. Agar memngetahui metode oprasi lessor

BAB II

4
PEMBAHASAN
A. Pengertian lessor
Lessor bisa diartikan seseorang atau pihak yang menyewakan properti, suatu objek,
merek dagang, atau kekayaan intelektual lainnya.Istilah yang satu ini memang sudah
umum di kalangan masyarakat, akan tetapi tidak banyak yang paham artinya.
Keberadaan lessor pada saat ini di Indonesia dirasakan membantu kebutuhan para lessee
untuk memenuhi kebutuhan khususnya untuk property
Kebutuhan orang akan semakin meningkat dari tahun ke tahun akan tetapi kemampuan
finansialnya belum bisa memenuhinya. Kondisi seperti ini akan menjadikan lease
menjadi salah satu alternatif dalam memecahkan masalah ini.
Bagi lessor harus siap dengan risiko untuk perbaikan serta pemeliharaan properti yang
telah ada di pihak lessee. Keadaan ini juga harus dipertimbangkan karena akan
memberikan pengaruh pada biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Hal berbeda jika
properti rusak karena kesalahan yang ada pada pihak lessee, maka tanggung jawab bukan
lessor. Pihak lessor akan menerima perbaikan pada propertinya sehingga tidak akan
mengalami kerugian yang bukan karena ulahnya.
Keuntungan Menjadi Seorang Lessor
Tentunya keuntungan yang akan diperoleh pihak lessor adalah berupa uang dari kegiatan
lease-nya.Pembayaran yang dilakukan pada aktivitas ini adalah tiap periode baik bulanan,
tahunan atapun lainnya sesuai dengan kesepakatan.detail tentang perjanjian persewaan ini
sebaiknya dibuat dengan cermat sehingga akan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Lessor pastinya menginginkan pembayaran yang dilakukan oleh pihak lessee berjalan
sesuai kesepakatan sehingga tidak molor.Tentunya, apabila hal ini terjadi maka lessor
biasanya akan mendapatkan ganti rugi berupa denda yang diperoleh dari pihak lessee.
Pihak lessor dalam melakukan usaha bisnisnya maka harus selalu cermat dalam setiap
langkahnya. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak
diinginkan agar tidak terjadi kerugian. Setiap perjanjian yang dilakukan hendaknya
dipastikan bahwa sudah sesuai, dengan prosedur hukum.

B. Akuntansi oleh Lessor

5
Akuntani Untuk Sewa Guna Operasi –Lessor
Akuntansi untuk lease operasi bagi lessor sama dengan lessee. Lessor mengaku
pembayaran sebagai pendapatan ketika pembayaran diterima. Jika ada variasi penting
dalam persyaratan pembayaran, maka dipelurkan ayat jurnak untuk mencerminkan pola
garis lirus atas pengakuan pandapatan. !iaya langsung pertama yang dikeluarkan akan
ditanggugkan dan kemudian diamortisasi selama periode lease, sehingga ditandingkan
dengan pendapatan sewa.
Akuntansi Untuk Sewa Guna modal – Lessor
Akuntansi untuk lease pembiayaan langsung bagi lessor sangat mirip dengan akuntansi
untuk lease modal oleh lessee. dalam praktikk piutang biasnya oleh lessor akan dicatat
sebesar jumlah kotor pembayaran lease minimum disertai dengan perkiraan pengimbang
untuk pendapatann bunga yang diterima dimuka, dan bukan sebesar jumlah yang berlaku
untuk lessee
.Lessor juga meraih manfaat dari leleasing hartanya ketimbang menjualnya. keunggulan
keunggulan Lease bagi si Lessor meliputi yang berikut:
1. Meningkatkan Penjualan.
Dengan menawarkan produknya melalui Leasing kepada pelanggan potensial, pabrik
atau penyalur dapat meningkatkan penjualannya dalam jumla" besar. Seperti diatas para
pelanggan mungkin tidak mau atau tidak mampu membeli "arta tersebut.
2. Keringanan Pajak. lanyak ketentuan pajak yang memberikan keringan bagi
pemilik harta.
Contoh nya :
Sebelum taxfeeeform act thn 1986 Undang-undang pajak memberikan kredit pajak
investasi yang memperbolehkan pemilik harta mengkreditkannya ke hutang pajak
penghasilan entah pada periode berjalan ataupun pada periode mendatang dengan
ketentuan bahwa harta tersebut tetap dimilikinya, Jika seorang Lessor menjual aktiva
tersebut, maka keringanan pajak itu ikut bersama barangnya, tetapi perjanjian Lease
dapat menetapkan siapa yang akan memperoleh manfaat tersebut. keluwesan ini
membuat kredit pajak menjadi unsur penting dalam negosiasi Lease.
3. Kelangsungan Hubungan dengan Lease.

6
Apabila harta dijaul, pembeli kerap kali tidak mengadakan transaksi lagi dengan
penjualnya. Akan tetapi dalam situasi Leasing, Lessor dan Lesse tetap berhubungan
selama periode tertentu, dan hubungan bisnis jangka panjang kerap kali dapat dibina
melalui Leasing.
4. Nilai Sisa dipertahankan.
dalam banyak perjanjian Lease, Lessor beruntung dari kondisi ekonomi yang membuat
nilai residu yang besar pada ahir periode Lease. Lessor dapat me Lease aktiva itu kembali
kepada Lease lain atau menjualnya dan memperoleh keuntungan pada saat itu juga.
lanyak Lessor telah menikmati laba yang besar dari kenaikan nilai residu yang tidak
diperkirakan

Lessor menentukan jumlah sewa, berdasarkan tingkat pengembalian – suku bunga


implisit – yang dibutuhkan untuk menjustifikasi leasing aktiva. Factor – factor penting
yang dipertimbangkan dalam menentukan tingkat pengembalian adalah posisi kredit
lessee, lamanya lease, dan status nilai residu ( dijamin vs tidak dijamin ). Pada contoh
Lessor Commpany, suku bunga impilisit lessor adalah 10%, biaya peralatan bagi lessor
adalah $100.000 ( juga nilai pasar wajar ), dan estimasi nilai residu adalah nol. Lessor
Company menentukan jumlah pembayaran leasi sebagai berikut:

Nilai pasar wajar peralatan yang dilease ………………………….. $. 100.000,00


Dikurangi : Nilai sekarang dari nilai residu -0-

Jumlah yang akan dipulihkan oleh lessor melalui


Pembayaran lease …………………………………………………. $ 100.000,00

Jika nilai
Lima residu dilibatkan
pembayaran ( apakah
lease awal dijamin
tahun untuk atau tidak ), lessor tidak harus menutup
menghasilkan
a
Pengembalian
pembayaran 10 %
lease ( $100.000
sebesar : 4,16986
itu. Oleh karena)……………………….. $ 23.981,62
itu, pembayaran lease akan menjadi lebih
kecil.
a
PV dari anuitas jatuh tempo sebesar 1 selama 5 tahun pada 10%

A. Klasifikasi lease oleh lessor

7
Dari sudut pandang lessor, semua lease dapat diklasifikasikan untuk tujuan akuntansi
sebagai berikut :
a. Lease Operasi
b. Lease Pembiayaan langsung
c. Lease Jenis Penjualan
Jika pada tanggal perjanjian lease (awal) lessor adalah pihak yang memenuhi satu atau
lebih criteria Kelompok I berikut ini (1,2,3 dan 4) dan kedua criteria kelompok II berikut
(1 dan 2 ), maka lessor harus mengklasifikasikan dan memperhitungkan perjanjian ini
sebagai lease pembiayaan langsung atau lease jenis penjualan. 16 ( perhatikan bahwa
kriteria Kelompok I sama dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh lessee agar lease
dapat diklasifikasikan sebagai lease modal sebagaimana digambarkan pada ilustrasi 22 -
3) berikut ini :

Kriteria Kapitalisasi ( Lessor )

Kelompok I
 Lease mengalihkan kepemilikan property kepada lessee.
 Lease mencakup opsi pembelian dengan harga khusus
 Janka waktu lease sama dengan 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomis
property yang dilease
 Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum (kecuali biaya executory)
sama
 dengan atau melebihi 90%, dari nilai wajar property yang dilease.

Kelompok II
 Ketertagihan pembayaran yang diperoleh dari lessee dapat diperediksi secara
layak
 Tidak ada ketidakpastian yang penting diseputar jumlah biaya yang tidak dapat

16

8
dibayarkan kembali meskipun telah dikeluarkan oleh lessor menurut lease
(pelaksanaan lessor secara substansial telah selesai atau biaya masa depan dapat
diprediksi secara layak).

kriteria Kelompok II diisyaratkan adalah bahwa profesi ingin memastikan bahwa lessor
telah benar – benar mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan. Jika ketertagihan
pembayaran tidak dapat diprediksi atau jika pelaksanaan oleh lessor tidak lengkap, maka
kriteria untuk pengakuan pendapatan belum dipenuhi dan hal itu harus diklasifikasikan
sebagai lease operasi.

Sebagai contoh, perusahaan leasing computer membeli computer IBM


meleasekannya, dan menghapus aktiva yang dilease dari neraca. Dalam meleasekan
aktiva, lessor computer menyatakan bahwa mereka bersedia mengganti peralatan IBM
dengan yang baru bila peralatan yang lama telah usang. Akan tetapi, pada saat IBM
meluncurkan lini computer baru, IBM menolak untuk menjual komputernya ke
perusahaan leasing computer. Sebagai akibatnya banyak lessor tidak dapat memenuhi
kontraknya dengan para pelanggan dan terpaksa harus mengambil kembalian peralatan
lama. Apa yang sudah dikeluarkan dari pembukuan sekarang harus dimunculkan kembali.
Kasus seperti ini menunjukkan perlunya kriteria Kelompok II.
Perbedaan antara lease pembiayaan langsung dan lease jenis penjualan bagi lessor
adalah adanya atau tidak adanya laba ( atau kerugian) produsen atau penyalur. Lease jenis
penjualan melibatkan laba produsen atau penyalur, sedangkan lease pembiayaan langsung
tidak memiliki unsure tersebut. Laba atau rugi lessor adalah perbedaan antara nilai wajar
property yang dilease pada awal lease dengan biaya atau jumlah tercatat (nilai buku)
lessor.Umumnya, lease jenis penjualan terjadi apabila perusahaan manufactur atau
penyalur menggunakan leasing sebagai sarana untuk memasarkan produk mereka.

Sebagai contoh, pabrik computer akan meleasekan peralatan computer kepada


bisnis dan lembaga – lembaga. Lease pembiayaan langsung umumnya terjadi dari hasil

9
perjanjian dengan lessor yang terutama bergerak dibidang keuangan, seperti pension.
Akan tetapi, lessor tidak harus merupakan perusahaan manufaktur atau penyalur untuk
mengakui laba atau rugi pada awal lease yang membutuhkan aplikasi akuntansi lease
jenis penjualan.

Perjanjian
lease

Apakah
Lease me Apakah Apakah Apakah
Menuhi Ketertagih Pelaksanaka Nilai wajar
setiap an n Aktiva
kriteria Pembayar Lessor telah sama
kelompok an Selesai dengan nilai
I? Lease Semuanya ? buku

Lease
pembiayaan
langsung

Lease Lease jenis


opeeasi penjualan

Sebagai akibat dari penambahan kriteria kelompok II untuk lessor, adalah


mungkin bahwa lessor yang tidak memenuhi kedua kriteria itu akan mengklasifikasikan
lease sebagai lease operasi, sementara lease akan mengklasifikasikan lease yang sama
sebagai lease modal. Dalam kondisi sepeti ini, baik lesssor maupun lessee akan mencatat
akitva pada pembukuan, dan keduanya akan menyusutkan aktiva yang dikapitalisasi itu.

10
Untuk tujuan perbandingan dengan akuntansi lessee, hanya lease operasi dan
pembiayaan langsung dan pembiyaan langsung yang akan diilustrasikan pada bagian
berikut. Lease jenis penjualan yang lebih kompleks akan dibahas nanti bab ini.

C. Metode Pembiyaan Langsung ( Lessor )

Lease yang pada hakekatnya adalah pembiayaan atas pembelian aktiva oleh lessee
mengharuskan lessor mengganti aktiva yang dilease dengan " Piutang pembayaran lease".
Informasi yang dibutuhkan untuk mencatat lease pembiayaan langsung (direct
financing lease) ditujukan pada pembahasan berikut.

Perhitungan investasi kotor (piutang pembayaran lease) sering membingungkan


karena ketidakpastian mengenai bagaimana memperhitungkan nilai residu. Ingat bahwa "
Pembayaran lease minimum" mencakup :

1. Pembayaran Lease ( tidak termasuk biaya executory)


2. Opsi pembelian dengan harga khusus
3. Nilai residu yang dijamin
4. Denda atau penalty atas kegagalan untuk memperbaharui

ISTILAH PEMBIAYAAN LANGSUNG

1. Investasi Kotor ("Piutang Pembiayaan Lease"). Pembiayaan lease minimum


ditambah nilai residu yang tidak dijamin yang diakrualkan ke lessor pada akhir
jangka waktu lease
2. Pendapatan Bunga Diterima di Muka. Perbedaan antara investasi kotor
(piutang) dan nilai pasar wajar property
3. Investasi Bersih. Investasi kotor (piutang) dikurangi pendapatan bunga
diterima di muka yang tercakup di dalamnya

11
Jika " Piutang Pembayaran Lease"didefenisikan sebagai pembayaran lease mimimum
ditambah nilai residu yang tidak dijamin. Maka berarti bahwa nilai residu, baik yang
dijamin ( karena dimasukkan sebagai bagian dari "Pembayaran Lease minimum")
maupun yang tidak dijamin (karena ditambahkan kembali untuk menghitung investasi
kotor), dimasukkan sebagai bagian dari piutang pembayaran lease jika hal ini relevan
bagi lessor (yaitu, jika lessor memperkirakan akan memperoleh aktivanya kembali).

Selain itu, jika lessor membayar biaya – biaya executory, maka pembayaran lease
harus dikurangkan dengan jumlah tersebut untuk menghitung pembayaran lease
minimum. Dengan kata lain, piutang pembayaran lease mencakup :

1. Pembayaran Lease ( dikurangi biaya executory yang dibayar oleh lessor


2. Opsi pembelian dengan harga khusus
3. Nilai residu yang dijamin atau tidak dijamin
4. Denda atau pinalti atas kegagalan untuk memperbaharui

Pendapatan bunga diterima di muka diamortisasi ke pendapatan sepanjang jangka


waktu lease dengan mengeplikasikan metode bunga efektif. Jadi, tingkat pengembalian
yang konstan dihasilkan atas investasi bersih dalam lease.

Dengan menggunakan data dari ilustrasi terdahulu, presentasi berikut menggambarkan


perlakuan akuntansi untuk lease pembiayaan langsung. Informasi yang relevan bagi
Lessor Company dalam akuntansi untuk transaksi lease ini adalah sebagai berikut:

1. Jangka waktu lease adalah 5 tahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2002,
tidak dapat dibatalkan, dan membutuhkan pembayaran sewa yang sama besar $
25.981,62 pada awal setiap tahun) pembayaran termasuk $2.000 biaya executory
(pajak property).
2. Peralatan memiliki biaya $100.000, estimasi umur ekonomis selama 5 tahun, dan
tidak ada nilai residu

12
3. Tidak ada biaya langsung awal yang dikeluarkan untuk negoisasi dan menutup
transaksi lease
4. Lease tidak memiliki opsi untuk memperbaharui kontrak dan peralatan
dikembalikan ke Lessor Company pada akhir masa lease.
5. Ketertagihan dapat dijamin dan tidak ada biaya tambahan (dengan pengecualian
pajak property yang ditagih dari lease) yang harus dikeluarkan oleh lessor.
6. Lessor Company menentukan pembayaran lease tahunan untuk menjamin tingkat
pengembalian 10% (suku bunga implisit) atas investasinya sebagai berikut:

Nilai pasar wajar peralatan yang dilease ………………………….. $. 100.000,00


Dikurangi : Nilai sekarang dari nilai residu -0-

Jumlah yang akan dipulihkan oleh lessor melalui


Pembayaran lease …………………………………………………. $ 100.000,00

Lima pembayaran lease awal tahun untuk menghasilkan


a
Pengembalian 10 % ( $100.000 : 4,16986 )……………………….. $ 23.981,62
a
PV dari anuitas jatuh tempo sebesar 1 selama 5 tahun pada 10%

Lease tersebut memenuhi kriteria klasifikasi sebagai lease pembiayaan langsung:


1. Jangka waktu lease melebihi 75% estimasi umur ekonomis peralatan
2. Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum melebihi 90% nilai wajar
peralatan
3. Ketertagihan pembayaran dipastikan secara layak, dan
4. Tidak ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh Lessor Company.
Lease ini tidak termasuk Lease jenis penjualan karena tidak ada selisih antara nilai wajar
peralatan ($100.0000) dengan biaya yang dikeluarkan oleh lessor ($100.000)

Piutan pembayaran Lease ( investasi Kotor) dihitung sebagai berikut :

Piutang Pembayaran Lease = Pembayaran Lease Minimum dikurangi biaya executor


Yang dibayar oleh lessor ditambah nilai residu yang
Tidak dijamin
13
= [($25.981,62 - $2.000) x 5 ] + $ 0
= $ 119.908,10
Pendapatan bunga diterima di muka dihitung sebagai perbedaan antara piutang
pembayaran lease dengan nilai pasar wajar yang dilease bagi lessor :

Pendapatan bunga diterima dimuka = Piutang pembayaran lease dikurangi nilai pasar
Wajar aktiva
= $ 119.908,10 - $ 100.000
= $ 19.908,10

Investasi bersih dalam lease pembiayaan langsung adalah $100.000 yaitu, investasi kotor
sebesar kotor sebesar $ 119.908,10 dikurangi pendapatan bunga diterima di muka sebesar
$ 19.908,10.
Lease aktiva, piutang, dan pendapatan bunga diterima di muka dicatat per 1 Januarii2002
(awal lease) sebagai berikut :

Piutang Pembayaran lease 119.908,10


Peralatan 100.000,00
Pendapatan bunga diterima dimuka 19.908.10
Pendapatan bunga diterima dimuka diklasifikasikan sebagai pengurang piutang
pembayaran lease di neraca jika piutang itu dilaporkan pada jumlah kotornya. Umumnya,
piutang pembayaran lease, walaupun dicatat pada jumlah investari kotornya, dilaporkan
di neraca pada jumlah invesatsi bersih ( investasi kotor dikurangi pendapatan bunga
diterima di muka) dan diberi judul " Investasi bersih dalam lease modal". Hal ini dapat
diklasifikasikan baik secara lancer maupun tidak lancer, tergantung pada kapan investasi
bersih itu dipulihkan.
Peralatan yang dilease dengan biaya perolehan sebesar $ 100.000 yang menggambarkan
investasi Lessor Company, diganti dengan piutang lease bersih. Dengan cara yang sama

14
dengan perlakuan bunga oleh leasse, Lessor Company menggunakan metode bunga
efektif dan mengakui pendapatan bunga sebagi fungsi dari investasi bersih yang belum
dipulihkan, sebagaimana ditunjukan pada contoh di bawah ini:

Lessor Company
Skedul Amortisasi Lease
(Dasar Anuitas Jatuh Tempo

Pembarayan Bunga (10%) Pemulihan


lease Biaya atas investasi investasi investasi
Tanggal Tahunan Executory Bersih Bersih Bersih

(a) (b) (c) (d) (e)

1/1/02 $100.000,00
1/1/02 25.981,62 $ 20.000,00 $ -0- $23.981.62 76.018.38
1/1/03 25.981,62 $ 20.000,00 7.601,84 16.379,78 59.638,60
1/1/04 25.981,62 $ 20.000,00 5.963,86 18.017,76 41.620,84
1/1/05 25.981,62 $ 20.000,00 4.162,08 19.819,54 21.801,30
¿
1/1/06 25.981,62 $ 20.000,00 2.180,32 21.801,30 -0-

$129.908,10 $ 10.000,00 $19.908,10 $ 100.000,00

(a). Sewa tahunan yang menyediakan pengembalian 10% atas investasi bersih
(b). Biaya Executory termasuk dalam pembayaran sewa
(c). Sepuluh persen dari saldo sebelumnya (e) kecuali untuk 1/1/02
(d). (e) dikurangi (b) dan (c)
(e). Saldo sebelumnya dikurangi

¿
Dibulatkan 19 sen

15
Pada tanggal 1 Januari 2002, ayat jurnal untuk mencatat penerimaan pembayaran lease
tahun pertama adalah sebagai berikut ;

Kas 25.981,62
Piutang Pembayaran Lease 23.981,62
Beban/ Hutang Pajak Properti 2.000.00

Pda tanggal 31 Desember 2002, pendapatan bunga yang diperoleh selama tahun pertama
diakui dengan ayat jurnal sebagai berikut :

Pendapatan Bunga diterima di muka – lease 7.601,64


Pendapatan bunga – Lease 7.601,64

Pada tanggal 31 Desember 2002, Investasi bersih menurut lease modal dilaporkan
dalam neraca leasor di antara aktiva lancer atau aktiva tidak lancer, atau keduanya.
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang
lebih lama, diklasifikasi sebagai aktiva lancer dan sisanya sebagai aktiva tidaka lancer.

Total investasi bersih pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sama dengan
$83.620,22 (saldo per 1 januari 2002 sebesar $ 76.018,38 ditambah piutang berupa bunga
untuk tahun 2002 sebesar $ 7.601,84). Bagian Lancar adalah investasi bersih yang akan
diterima pada tahun 2003 $16.379,78, ditambah bunga $ 71.944,86, [$ 23.981,62 x 3]
dikurangi Pendapatan Bunga diterima di Muka $ 12.306,26 [ $5.963,86 + $4.162,08 +
42.180,32]) harus dilaporkan pada kelompok aktiva lancar.

Bagian aktiva yang berhubungan dengan transaksi lease per 31 desember 2002 disajikan
sebagai berikut :

Aktiva Lancar
Investasi bersih dalam lease modal $ 23.981,62

Aktiva tidak lancar ( investasi)


Investasi bersih dalam lease modal $59.638,30
16
Ayat jurnal berikut mencatat penerimaan pembayaran lease tahun kedua dan pengakuan
pendapatan bunga:

1 Januari 2002
Kas 25.981,62
Piutang Pembayaran Lease 23.981,62
Beban/ Hutang Pajak Properti 2.000.00

31 Deseber 2002
Pendapatan Bunga Diterima di muka – Lease 5.963,86
Pendapatan Bunga – Lease 5.963,86

Ayat jurnal yang dibuat sampai tahun 2006 akan mengikuti pola yang sama
kecuali tidak ada ayat jurnal yang dicatat untuk pendapatan bunga pada tahun 2006
( tahun terakhir). Karena piutangakan ditagih seluruhnya pada 1 Januari 2006, maka tidak
ada saldo( investasi ) yang beredar pada tahun 2006 di mana Lessor Company akan
menanggung setiap bunga.Pada saat lease berakhir (apakah itu anuitas biasa atau anuitas
jatuh tempoh),piutang kotor dan pendapatan bunga diterima di muka akan dihapus
seluruhnya.Lessor Company tidak mencatat penyusutan. Jika peralatan di jual kepada
Lessee Comopany seharga $5.000 pada akhir masa lease, maka Lessor Company akan
mangakui peralatan sebagai berikut:

Kas 5.000
Keuntungan Penjualan peralatan yang Dileasle 5.000

D. Metode Operasi ( Lessor )

17
Menurut metode operasi setiap penerimaan sewa oleh lessor dicatat sebagai
pendapatan sewa. Aktiva yang dilease disusutkan dalam cara yang biasa, di mana beban
penyusutan periode berjalan ditandingkan dengan pendapatan sewa. Jumlah pendapatan
yang diakui dalam setiap periode akuntansi berjumlah sama (dasar garis lurus) tanpa
memandangkan ketentuan atau provisi lesae, kecualidasar yang lain sistematis dan
rasional lebih mencerminkan pola waktu di mana manfaat itu diperoleh dari aktiva yang
dilease. Selain beban penyusutan, biaya pemeliharaan dan biaya jasa lain yang diberikan
menurut provisi lease yang berkaitan dengan periode akuntansi berjalan juga dicatat
sebagai beban. Biaya biaya yang dibayarkan kepada pihak ketiga yang independent
seperti honor penaksiran, honor penemu, dan biaya kredit cek diamortisasi selama umur
lease.

Untuk mengilustrasikan metode operasi, asumsikan bahwa leasi pembiayaan


langsung yang diilustrasikan di atas tidak memenuhi kualifikasi sebagai lease modal dan
karenanya, diperhitungkan sebagai lease operasi. Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan
sewa, dengan asumsi beban pajak property $ 2.000. adalah sebagai berikut:

Kas 25.981,62
Pendapatan sewa 25.981,62

Penyusutan dicatat oleh lessor sebagai berikut ( dengan asumsi metode garis lurus
digunakan, biaya perolehan $100.000, dan umur manfaat 5 tahun) :

Beban Penyusutan – Peralatan yang Dielease 20.000


Akumulasi penyusutan – peralatan yang dielease 20.000

Jika pajak property, asuransi, pemeliharaan, dan biaya operasi lainnya selama
setahun adalah kewajiban lessor, maka biaya – biaya ini dicatat sebagai beban yang
dapat dibebankan ke pendapatan sewa kotor.

18
Jika lessor memiliki aktiva pabrik yang digunakan selain untuk dileasekan kepada
pihak lain, maka peralatan yang dilease dan akumulasi penyusutannya akan
diklasifiksikan secara terpisah dalam akun seperti peralatan yang Dilease kepada pihak
lain atau Investasi dalam property yang Dilease. Jika Jumlah atau aktivitasnya signifikan,
maka pendapatan sewa dan beban yang berhubungan dipisahkan pada laporan laba rugi
dari pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sewa guna usaha merupakan suatu kontrak atau persetujuan sewa-menyewa antara
lessor dengan lessee. Objek sewa guna usaha adalah barang modal, dan pihak
lessee mempunyai hak opsi dengan harga berdasarkan nilai sisa. Dengan hal ini
leasing merupakan lembaga privat dimana perubahan kelembagaan dianggap sebagai
dampak dari perubahan (kepentingan/konfigurasi) pelaku ekonomi. Perubahan
kelembagaan sengaja didesain untuk memengaruhi (mengatur) kegiatan ekonomi. Pada
posisi ini, kelembagaan ditempatkan secar aaktif sebagai instrumen untuk mengatur
kegiatan ekonomi

19
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/embeds/193423763/content?
start_page=1&view_mode=scroll&acess_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
https://id.scribd.com/doc/193423763/Akuntansi-Leasing-Oleh-Lessor
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11655/1/T2_322014010_BAB
%20I.pdf
https://www.finansialku.com/definisi-lessor-dan-lessee/

20

Anda mungkin juga menyukai