Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ANALISA INFORMASI KEUANGAN

“ ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA”

Dosen Pengampu :

Tuti Sriwedari, SE., M.Si., Ak.,CA


Bapak Jufri Darma, SE, M.Si, Ak.CA, Dr.

DISUSUN OLEH :
Kelompok 6

Alan Nikita Lumbangaol (7192142002)

Dewi Amalina Pulungan (7192142003)

Marrysabell Natalita Sitepu (7193342026)

Marta Theresia Napitupulu (7191142009)

Ramania Stefany Rolenta Parhusip (7193342024)

Syaidah Ashri (7193342023)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Analisa Laporan
Keuangan. Terimakasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Dosen Pengampu Ibu Tuti Sriwedari, SE., M.Si.,
Ak.,CA dan Bapak Jufri Darma, SE, M.Si, Ak.CA, Dr.

Tulisan dalam makalah ini berisi ulasan-ulasan mengenai “Analisis Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja”. Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki tulisan ini menjadi lebih baik lagi ke waktu yang akan datang.

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pembaca. Terima kasih.

Medan, 19 February 2022

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan .........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Sumber Dan Penggunaan Dana .........................................3
B. Defenisi Modal Kerja ..................................................................................4
C. Pentingnya Modal Kerja .............................................................................5
D. Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja ........................................6
E. Konsep-Konsep Modal Kerja .....................................................................8
F. Sumber Modal Kerja .................................................................................15
G. Penggunaan Modal Kerja ..........................................................................16
H. Manfaat Laporan Modal Kerja ..................................................................17
I. Tranksaksi Yang Mempengaruhi Rekening Lancar .................................17
J. Penyusunan Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja ..................18
K. Penggunaan Kertas Kerja ..........................................................................19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................20
B. Saran .........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan yang maksimal,
maka suatu perusahaan harus dikelola dengan sebaik-baiknya dan memperhatikan
setiap faktor yang mempengaruhi kegiatan operasionalnya. Sebagai badan usaha,
koperasi harus dikelola dengan baik sebagaimana layaknya bentuk badan usaha
yang lain.
Laporan keuangan koperasi merupakan salah satu sumber informasi yang
penting, dimana akan dapat menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh.
Laporan keuangan yang dibuat suatu badan usaha adalah laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi atau sisa hasil usaha, namun ada pula perusahaan yang
menyusun laporan keuangan yang lain seperti laporan sumber dan penggunaan
dana karena laporan sumber dan penggunaan dana merupakan analisis keuangan
yang sangat penting bagi perusahaan dan para pengambil keputusan.
Banyak diantara usaha koperasi yang tidak mampu meneruskan usahanya
yang disebabkan oleh kurang baiknya pengelolaan manajemen dalam
melaksanakan kegiatan. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut, maka
diperlukan analisis laporan keuangan secara periodik. Dengan analisis sumber dan
penggunaan modal kerja akan dapat diketahui bagaimana badan usaha mengelola
atau menggunakan dana yang dimilikinya.
Peranan modal kerja dalam perusahaan sangat penting. Modal kerja
berperan penting bagi perusahaan karena semua kegiatan operasional sehari-hari
perusahaan tidak terlepas dari penggunaan modal kerja. Modal kerja merupakan
salah satu sarana untuk menjamin kelancaran kegiatan operasional sehingga dapat
membantu mencapai laba yang optimal. Apabila perusahaan tidak dapat
mempertahankan tingkat modal kerja tersebut, maka kemungkinan perusahaan
tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo. Aset lancar
haruslah cukup besar untuk dapat menutupi utang sedemikian rupa,
sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan yang memuaskan di dalam
perusahaan. Tersedianya modal kerja yang cukup akan membuat operasi
perusahaan berjalan dengan efisien, efektif dan ekonomis, serta untuk
menghindari kesulitan keuangan dan akan berpengaruh pada perkembangan
perusahaan dimasa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari makalah ini yaitu:
• Apa Pengertian Dan Sumber Dan Penggunaan Dana ?
• Apa Defenisi Modal Kerja ?
• Apa Pentingnya Modal Kerja ?
• Bagaimana Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja ?
• Apa saja Konsep-Konsep Modal Kerja ?
• Apa itu Sumber Modal Kerja ?
• Bagaimana Penggunaan Modal Kerja ?
2

• Apa saja Manfaat Laporan Modal Kerja ?


• Apa saja Tranksaksi Yang Mempengaruhi Rekening Lancar ?
• Bagaimana Penyusunan Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja ?
• Bagaimana Penggunaan Kertas Kerja ?

C. Tujuan
• Untuk mengetahui dan memahami Pengertian Dan Sumber Dan Penggunaan Dana
• Untuk mengetahui dan memahami Defenisi Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Pentingnya Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Konsep-Konsep Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Sumber Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Penggunaan Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Manfaat Laporan Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Tranksaksi Yang Mempengaruhi Rekening Lancar
• Untuk mengetahui dan memahami Penyusunan Laporan Sumber Dan Penggunaan
Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Penggunaan Kertas Kerja
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber dan Penggunaan Dana
Menurut Bambang Riyanto (2001:346-349) yang dimaksud dengan sumber-sumber dana
adalah keseluruhan aktivitas yang mampu meningkatkan jumlah dana (kas). Sedangkan
Menurut Nugroho (2010) yang dimaksud dengan sumber pendanaan adalah darimana
sumber dana yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan investasi berasal.
Menurut Bambang Riyanto (2001:346-349) penggunaan dana adalah keseluruhan aktivitas
yang mengurangi jumlah dana (kas) yang tersedia.
Adapun sumber-sumber dana meliputi:
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas, berarti bertambahnya dana atau kas. Berkurangnya
barang (inventory) dapat terjadi karena terjualnya barang tersebut, dan hasil penjualan itu
merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan itu. Berkurangnya piutang berarti
bahwa piutang itu telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana
yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan, demikian pula berkurangnya surat-
surat berharga atau efek berarti bahwa efek itu terjual dan hasil penjualan tersebut
merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan tersebut.
2. Berkurangnya aktiva tetap, berarti bahwa sebagian dari aktiva tetap itu dijual dan hasil
penjualannya merupakan sumber dana. Berkurangnya aktiva tetap neto juga merupakan
sumber dana, karena berkurangnya aktiva tetap neto tersebut berarti adanya depresiasi
dalam tahun yang bersangkutan dan depresiasi inipun merupakan sumber dana.
3. Bertambahnya setiap jenis utang, baik utang lancar maupun utang jangka panjang
merupakan sumber dana. Bertambahnya utang berarti adanya tambahan dana yang
diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
4. Bertambahnya modal, misalnya disebabkan karena adanya emisi saham baru, dan hasil
penjualan saham baru itu merupakan sumber dana.
5. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan. Apabila perusahaan mendapatkan
keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada tambahan bagi perusahaan yang
bersangkutan, misalnya penerimaan kas karena sewa, bunga atau deviden dari
investasinya, sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan
pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.

Sedangkan pengggunaan dana meliputi:


1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas, karena pembelian barang, dan pembelian barang
membutuhkan dana. Dengan demikian penambahan aktiva lancar merupakan
penggunaan dana.
2. Bertambahnya aktiva tetap, karena adanya pembelian aktiva tetap, dan pembelian aktiva
tetap merupakan penggunaan dana.
3. Berkurangnya setiap jenis utang, baik utang lancar maupun utang jangka panjang dapat
terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur utangnya. Pembayaran
kembali utang berarti penggunaan dana.
4

4. Berkurangnya modal, dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau
mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal berarti
berkurangnya dana. Ini berarti bahwa pengurangan modal itu merupakan penggunaan
dana.
5. Pembayaran deviden (cash devidend), jelas merupakan penggunaan dana. Cash devidend
dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak.
6. Adanya kerugian dalam operasinya perusahaan dapat disertai dengan berkurangnya aktiva
atau bertambahnya utang. Sebenarnya bertambahnya utang merupakan sumber dana,
tetapi dengan adanya kerugian, tambahan dana tersebut digunakan untuk menutupi
kerugian. Dengan demikian maka adanya kerugian merupakan penggunaan dana.

B. Pengertian Modal Kerja


Menurut Kasmir (2017: 250), modal kerja adalah: Modal yang digunakan untuk
melakukakan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja juga dapat diartikan sebagai
investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, surat
berharga, piutang, sediaan, dan aktiva lancar lainnya.
Menurut Djarwanto (2011:87) modal kerja adalah sebagai berikut :Modal kerja adalah
kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja
bersih. Kelebihan ini merupakan jumlah aktiva lancar yang berasal dari utang jangka
panjang dan modal sendiri. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan kemungkinan
tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari pada utang jangka pendek dan menunjukkan
tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan usaha di masa
mendatang.
Weston & Brigham (2006:157) modal kerja adalah investasi perusahaan didalam aktiva
jangka pendek seperti kas, surat berharga, piutang dagang dan persediaan yang terdapat
dalam suatu perusahaan. Ketiga defenisi diatas menunjukan modal kerja adalah jumlah
keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. pengelolaan modal kerja adalah
suatu hal yang sangat penting untuk dianalisis dalam mengetahui bagaimana perusahaan
menjalankan kegiatan operasionalnya dalam mencapai tujuan perusahaan yakni
mendapatkan keuntungan atau laba yang maksimal untuk menjamin kelangsungan kegiatan
operasional. A
Menurut Munawir (2012: 114), ada tiga konsep atau definisi modal kerja secara umum,
yaitu:
1. Konsep Kuantitatif
Konsep yang menitikberatkan kepada kuantum atau jumlah yang diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau
menunjukkan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam
konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working
capital).
2. Konsep Kualitatif
Konsep yang menitikberatkan pada kualitas modal kerja dalam konsep ini pengertian modal
kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek (net working capital),
yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari para
5

pemilik perusahaan. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva
lancar yang lebih besar dari pada hutang lancarnya (hutang jangka pendek) dan
menunjukkan pula margin of protection atau tingkat keamanan bagi para kreditur jangka
pendek, serta menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva
lancarnya.
3. Konsep Fungsional
Konsep ini menitikberatkan pada fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan
pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh
suatu perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk mengasilkan laba sesuai dengan usaha
pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana yang digunakan untuk menghasilkan laba
periode saat ini (current income) ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh
atau menghasilkan laba di masa yang akan datang.
Dari defenisi yang dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian modal
kerja adalah jumlah keseluruhan dana yang ada dalam bentuk aktiva lancar (harta jangka
pendek) seperti kas,surat berharga,piutang dan persediaan barang yang selalu berputar
dengan maksud untuk menghasilkan pendapatan atau laba yang maksimal dalam
kelangsungan kegiatan operasional suatu perusahaan.

C. Pentingnya Modal Kerja


Modal kerja memiliki arti yang sangat penting bagi operasional suatu perusahaan. Oleh
karena itu, setiap perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan modal kerjanya, dengan
terpenuhinya modal kerja perusahaan juga dapat memaksimalkan perolehan labanya.
Pentingnya modal kerja menurut Djarwanto (2011:89) adalah sebagai berikut: Modal
kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk
beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat
menutup kerugian dan mengatasi keadaan krisis atau darurat tanpa membahayakan keadaan
keuangan perusahaan.
Sedangkan menurut Kasmir (2016:252-253) pentingnya modal kerja bagi perusahaan
terutama bagi kesehatan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan seorang manager keuangan lebih banyak dihabiskan di dalam kegiatan
operasional perusahaan dari waktu ke waktu. Ini merupakan manajemen modal kerja.
2. Investasi dalam aktiva lancar cepat dan sering kali mengalami perubahan serta cenderung
labil. Sedangkan aktiva lancar adalah modal kerja perusahaan, artinya perubahan tersebut
akan berpengaruh terhadap modal kerja. Oleh karena itu, perlu mendapat perhatian yang
sungguh-sungguh dari manager keuangan.
3. Dalam praktiknya sering kali bahwa separuh dari total aktiva merupakan bagian dari
aktiva lancar yang merupakan modal kerja perusahaan. Dengan kata lain, jumlah aktiva
lancar sama atau lebih dari 50% dari total aktiva.
4. Bagi perusahaan yang relatif kecil, fungsi modal kerja sangat penting. Perusahaan kecil,
relative terbatas untuk memasuki pasar modal besar dan jangka panjang. Pendanaan
perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek. Seperti utang dagang, utang
bank satu tahun yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja.
6

5. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan
modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan piutang, persediaan dan
juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya apabila terjadi penurunan penjualan, akan
berpengaruh terhadap komponen dalam aktiva lancar.

Pentingnya modal kerja menurut Munawir (2014:116-117) adalah sebagai berikut :


1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva
lancar.
2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada
waktunya.
3. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi
perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang
mungkin terjadi.
4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani
para konsumennya.
5. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langganannya.
6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak
ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.

D. Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja


• Sumber dana dan penggunaan modal kerja
Sumber (kenaikan) dan penggunaan (penurunan) modal kerja dilakukan untuk
mengetahui bagaimana modal kerja tersebut digunakan dan dibelanjakan
perusahaan.Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001, hal. 288), dinyatakan bahwa:
Kenaikan dalam modal kerja terjadi apabila aktiva menurun atau dijual atau
karena kenaikan dalam utang jangka panjang dan modal sedangkan penurunan
dalam modal kerja timbul akibat aktiva tidak lancar naik atau dibeli atau utang
jangka panjang dan modal turun.
Menurut Bambang Riyanto (2001, hal. 209) menjelaskan bahwa pada prinsipnya
pemenuhan kebutuhan suatu modal dapat disediakan dari sumber-
sumber sebagai berikut:
a). Sumber intern perusahaan.
Sumber intern perusahaan yaitu sumber modal yang dibentuk atau dihasilkan
sendiri di dalam perusahaan. Sumber intern yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di
dalam perusahaan adalah modal yang berasal dari keuntungan yang tidak dibagikan
dan penyusutan.
Sumber intern yang dibentuk perusahaan terdiri dari :
1). Laba Ditahan
Menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2002, hal. 73) mengemukakan
bahwa: “Laporan laba ditahan merupakan laporan laba yang berasal dari tahun-
tahun yang lalu dan tahun berjalan yang tidak dibagikan sebagai deviden”. Pos ini
selalu merupakan akumulasi dari sisa laba yang tidak dibagi selama perusahaan
7

beroperasi. Makin besarnya sumber modal intern yang berasal dari laba ditahan akan
memperkuat posisi keuangan perusahaan dalam menghadapi kesulitan keuangan
diwaktu-waktu yang akan datang.
2).Penyusutan
Besarnya penyusutan setiap tahun adalah bergantung kepada metode
penyusutan yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Semakin
besar jumlah penyusutan berarti semakin besar “sumber intern” dari dana
yang dihasilkan di dalam perusahaan yang bersangkutan. Sementara sebelum
penyusutan tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti,
dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas
sampai saat pergantian tersebut.
b). Sumber ekstern perusahaan.
Sumber ekstern merupakan sumber modal yang berasal dari luar perusahaan.Modal
yang berasal dari kreditur dan pemilik perusahaan, peserta atau pengambil bagian
di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur disebut sebagai modal asing.
Modal yang berasal dari pemilik perusahaan disebut sebagai modal sendiri.
1) Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan modal tersebut
merupakan utang yang pada saatnya harus kembali.
2) Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tentu lamanya.
Sumber-sumber modal kerja menurut Bambang Riyanto (2001:253) sebagai
berikut:
1. Berkurangnya aktiva tetap
2. Bertambahnya hutang jangka panjang.
3. Bertambahnya modal
4. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan
Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut, maka S. Munawir
(2002, hal. 123) menyimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah bila :
1. Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya
pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan.
2. Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui
proses depresiasi.
3. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek,
atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva
lancar.
Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun
penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki peusahaan, tetapi penggunaan aktiva
lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja
yang dimiliki oleh perusahaan.
8

Penggunaan modal kerja menurut Bambang Riyanto (2001, hal. 353) adalah
sebagai berikut:
1. Bertambahnya aktiva tetap
2. Berkurangnya hutang Jangka Panjang
3. Berkurangnya modal pembayaran cash deviden
4. Berkurangnya modal
5. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan
Disamping penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan berkurangnya modal
kerja tersebut, S. Munawir mengemukakan bahwa ada pula pemakaianaktiva lancar
yang tidak merubah jumlahnya baik jumlah modal kerjanya maupun jumlah aktiva
lancarnya itu sendiri, yaitu pemakaian atau penggunaan modal kerja/ aktiva lancar
(modal kerja tidak berkurang),misalnya:
1. Pembelian efek (marketable securities) secara tunai.
2. Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai
3. Perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang lainnya, misalnya dari piutang
dagang menjadi piutang wesel.
E. Konsep – konsep modal kerja

• Pengertian Modal Kerja


menurut Djarwanto (2011:87) adalah sebagai berikut : Modal kerja adalah kelebihan
aktiva lancar terhadap utang jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih.
Kelebihan ini merupakan jumlah aktiva lancar yang berasal dari utang jangka panjang
dan modal sendiri. Sedangkan menurut Kasmir (2016:250) adalah “Modal yang
digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja juga dapat
diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka
pendek seperti kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan dan aktiva lancar lainnya.”
• Konsep modal kerja
Dari tiga konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, serta konsep fungsional.

➢ Konsep Kuantitatif
Berdasar konsep ini modal kerja yaitu jumlah aktiva lancar atau yang sering disebut
sebagai Gross Working Capital atau modal kerja kotor. Dalam hal ini, diberlakukan
guna mencukupi kebutuhan dana operasional perusahaan yang bersifat rutin atau
jangka pendek.

➢ Konsep Kualitatif
Dalam konsep kualitatif ini, modal kerja yaitu kelebihan atau selisih jumlah aktiva
lancar terhadap kewajiban lancar. Jumlah aktiva lancar ini bersumber dari pemilik
perusahaan maupun pinjaman jangka panjang. Konsep ini juga disebut dengan Net
Working Capital.
9

➢ Konsep Fungsional
Konsep fungsional menekankan fungsi pada dana perusahaan untuk meraih laba atau
pendapatan usaha pokok perusahaan. Sejumlah dana perusahaan dipakai untuk
peningkatan laba perusahaan. Semakin banyak penggunaan dana seharusnya akan
semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan dan sebaliknya.

• Penggunaan Modal Kerja


Menurut Kashmir, modal kerja biasanya digunakan oleh perusahaan untuk pengeluaran
berikut ini:
➢ Pengeluaran untuk gaji karyawan, upah, serta biaya operasional perusahaan
lainnya.
➢ Pembentukan dana.

➢ Pembelian aktiva tetap seperti bangunan, tanah, mesin, dan kendaraan.


➢ Pengeluaran pembelian bahan baku, produk atau barang dagangan.
➢ Menutupi kerugian yang disebabkan oleh penjualan surat-surat berharga
perusahaan.

• Pentingnya Modal Kerja


Modal kerja memiliki arti yang sangat penting bagi operasional suatu perusahaan. Oleh
karena itu, setiap perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan modal kerjanya, dengan
terpenuhinya modal kerja perusahaan juga dapat memaksimalkan perolehan labanya.
Pentingnya modal kerja menurut Djarwanto (2011:89) adalah sebagai berikut :
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan
perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan,
misalnya dapat menutup kerugian dan mengatasi keadaan krisis atau darurat tanpa
membahayakan keadaan keuangan perusahaan.
Sedangkan menurut Kasmir (2016:252-253) pentingnya modal kerja bagi perusahaan
terutama bagi kesehatan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan seorang manager keuangan lebih banyak dihabiskan di dalam kegiatan
operasional perusahaan dari waktu ke waktu. Ini merupakan manajemen modal kerja.
2. Investasi dalam aktiva lancar cepat dan sering kali mengalami perubahan serta
cenderung labil. Sedangkan aktiva lancar adalah modal kerja perusahaan, artinya
perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap modal kerja. Oleh karena itu, perlu
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari manager keuangan.
10

3. Dalam praktiknya sering kali bahwa separuh dari total aktiva


merupakan bagian dari aktiva lancar yang merupakan modal kerja perusahaan.
Dengan kata lain, jumlah aktiva lancar sama atau lebih dari50% dari total aktiva.
4. Bagi perusahaan yang relatif kecil, fungsi modal kerja sangat penting. Perusahaan
kecil, relative terbatas untuk memasuki pasar modal besar dan jangka panjang.
Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek. Seperti utang
dagang, utang bank satu tahun yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja.
5. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan
kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan piutang,
persediaan dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya apabila terjadi penurunan
penjualan, akan berpengaruh terhadap komponen dalam aktiva lancar.

Pentingnya modal kerja menurut Munawir (2014:116-117) adalah sebagai berikut :


1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva
lancar.
2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada
waktunya.
3. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan
bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya- bahaya atau kesulitan keuangan
yang mungkin terjadi.
4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani para konsumennya.
5. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langganannya.
6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena
tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.
• Tujuan Modal Kerja
Tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan menurut Kasmir(2016:253-254)
adalah sebagai berikut :
1. Guna memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan.
2. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi
kewajiban pada waktunya.
3. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan yang cukup dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelanggannya.
11

4. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para


kreditor, apabila rasio keuangannya memenuhi syarat.
5. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik
minat pelanggan, dengan kemampuan yang dimilikinya.
6. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan
laba.
7. Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar.
8. Serta tujuan lainnya
• Faktor yang mempengaruhi Modal Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja menurut Djarwanto (2011:91-94)
adalah sebagai berikut :
1. Sifat umum atau tipe perusahaan
Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan jasa (public utility) relative randah karena
investasi dalam persediaan dan piutang pencairannya menjadi kas relatif cepat.
Untuk beberapa perusahaan jasa tertentu malahan langganan membayar di muka
sebelum jasa dinikmati. Sedangkan perusahaan industri memerlukan modal kerja
yang cukup besar, yakni untuk melakukan investasi dalam bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi.
2. Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang
dan ongkos produksi per unit/harga beli per unit barang itu. Jumlah modal kerja
berkaitan langsung dengan waktu yang dibutuhkan mulai dari bahan baku atau
barang jadi dibeli sampai barang dijual kepada langganan. Makin panjang waktu
yang diperlukan untuk memproduksi barang atau untuk memperoleh barang makin
besar kebutuhan akan modal kerja.
3. Syarat pembelian dan penjualan
Syarat kecil pembelian barang dagangan atau bahan baku akan mempengaruhi besar-
kecilnya modal kerja. Syarat kredit pembelian yang menguntungkan akan
memperkecil kebutuhan uang kas yang harus ditanamkan dalam persediaan,
sebaliknya bila pembayaran harus dilakukan segera setelah barang diterima maka
kebutuhan uang kas untuk membelanjai volume perdagangan menjadi lebih besar.
4. Tingkat perputaran persediaan
Semakin sering persediaan diganti (dibeli dan dijual kembali) maka kebutuhan
modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan (barang) akan semakin
rendah.
12

5. Tingkat perputaran piutang


Kebutuhan modal kerja juga tergantung pada periode waktu yang diperlukan untuk
mengubah piutang menjadi uang kas. Bila piutang terkumpul dalam waktu pendek
berarti kebutuhan akan modal kerja menjadi semakin rendah/kecil. Untuk mencapai
tingkat perputaran piutang yang tinggi diperlukan pengawasan piutang yang efektif
dan kebijaksanaan yang tepat sehubungan dengan perluasan kredit, syarat kredit
penjualan, maksimum kredit bagi langganan, penagihan piutang.
6. Pengaruh konjungtur (business cycle)
Pada periode makmur aktivitas perusahaan meningkat dan perusahaan cenderung
membeli barang-barang lebih banyak dengan memanfaaatkan harga yang masih
rendah.
7. Derajat risiko kemungkinan menurunnya harga jual aktiva jangka pendek
Menurunnya nilai riil dibandingkan dengan harga buku dari surat-surat berharga,
persediaan barang dan piutang akan menurunkan modal kerja. Bila risiko kerugian
ini semakin besar berarti diperlukan tambahan modal kerja untuk membayar bunga
atau melunasi utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo.
8. Pengaruh musim
Banyak perusahaan dimana penjualannya hanya terpusat pada beberapa
bulan saja. Perusahaan yang dipengaruhi oleh musim membutuhkan jumlah
maksimum modal kerja untuk periode yang relatif pendek. Modal kerja yang
ditanamkan dalam bentuk persediaan barang berangsur-angsur meningkat dalam
bulan-bulan menjelang puncak penjualan.
9. Credit rating dari perusahaan
Jumlah modal kerja, dalam bentuk kas termasuk surat-surat berharga yang
dibutuhkan perusahaan untuk membiayai operasinya tergantung pada kebijaksanaan
penyediaan uang kas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja menurut Kasmir (2016:254) yaitu :
1. Jenis Perusahaa
Jenis kegiatan perusahaan dalam praktiknya meliputi dua macam yaitu
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan non jasa (industri). Kebutuhan
modal dalam perusahaan industri lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan
jasa. Diperusahaan industri, investasi dalam bidang kas, piutang dan persediaan
relatif lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan sangat menentukan
kebutuhan akan modal kerjanya.
13

2. Syarat Kredit
Syarat Kredit atau penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan
mencicil (angsuran) juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningatkan
penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara dan salah satunya adalah melalui
penjualan secara kredit. Penjualan barang secara kredit memberikan kelonggaran
kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayaran diangsur (dicicil)
beberapa kali untuk jangka waktu tertentu. Hal yang perlu diketahui dari syarat-
syarat kredit dalam hal ini adalah :
a. Syarat untuk pembelian bahan atau barang dagangan
Syarat untuk pembelian bahan atau barang yang akan digunakan untuk
memproduksi barang mempengaruhi modal kerja. Pengaruhnya berdampak
terhadap pengeluaran kas. Jika persyaratan kredit lebih mudah, akan sedikit uang
kas yang keluar demikian pula sebaliknya, syarat untuk pembelian bahan atau
barang dagangan juga memiliki kaitannya dengan sediaan.
b. Syarat Penjualan Barang
Dalam syarat penjualan, apabila syarat kredit diberikan relatif lunak
seperti potongan harga, modal kerja yang dibutuhkan semakin besar dalam sektor
piutang. Syarat-syarat kerdit yang diberikan apakah 2/10 net 30 atau 2/10 net 60
juga akan mempengaruhi penjualan kredit. Agar modal kerja diinvestasikan
dalam sektor piutang dapat diperkecil, perusahaan perlu memberikan potongan
harga. Kebijakan ini disamping bertujuan untuk menarik minat debitur untuk
segera membayar utangnya, juga untuk memperkecil kemungkinan risiko utang
yang tidak tertagih (macet).
c. Waktu Produksi
Untuk waktu produksi, artinya jangka waktu yang digunakan untuk memproduksi
suatu barang, maka akan semakin besar modal kerja yang dibutuhkan. Demikian
pula sebaliknya semakin pendek waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
modal kerja, maka semakin kecil modal kerja yang dibutuhkan.
d. Tingkat Perputaran Sediaan
Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi
perusahaan. Semakin kecil atau rendah tingkat perputaran, kebutuhan modal kerja
semakin tinggi, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian dibutuhkan
perputaran sediaan yang cukup tinggi agar memperkecil risiko kerugian akibat
14

penurunan
harga serta mampu menghemat biaya penyimpanan dan pemeliharaan sediaan.
• Jenis-Jenis Modal Kerja
Ada dua jenis modal kerja perusahaan menurut Kasmir (2016:251-252) adalah sebagai
berikut :
1. Modal kerja kotor (gross working capital)
Modal kerja kotor (gross working capital) adalah semua komponen yang ada di aktiva
lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja. Artinya mulai dari kas,
bank, surat- surat berharga, piutang,persediaan, dan aktiva lancar lainnya.
2. Modal kerja bersih (net working capital)
Modal kerja bersih (net working capital) merupakan seluruh komponen aktiva lancar
dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar (utang jangka pendek). Utang lancar
meliputi utang dagang, utang wesel,utang bank jangka pendek (satu tahun), utang
gaji, dan utang lancer lainnya.

Pada dasarnya jenis-jenis modal kerja menurut Munawir (2014:119) itu terdiri dari dua
bagian pokok, yaitu :
1. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus
tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan.
2. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas
musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas biasanya.

Sedangkan menurut Djarwanto (2011:94) modal kerja terdiri dari beberapa jenis antara
lain sebagai berikut:
1. Modal kerja permanen, yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk
dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus-
menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan
menjadi:
a. Modal kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk
menyelenggarakan luar produksi yang normal.
2. Modal kerja variabel yaitu modal kerja yang jumlahya berubah-ubah tergantung pada
perubahan keadaan. Modal kerja variabel ini dapat dibedakan dalam:
15

a. Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah.


Perubahan tersebut disebabkan karena fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan
karena fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat atau mendadak yang tidak dapat diketahui atau diramalkan
terlebih dahulu
F. Sumber Modal Kerja
Sumber-sumber modal kerja bagi perusahaan menurut Munawir (2014:12) adalah sebagai
berikut:
1. Hasil Operasi Perusahaan
Jumlah net income yang tampak dalam laporan perhitungan laba rugi ditambah dengan
depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari
operasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa laporan keuangan laba rugi
perusahaan tersebut dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh perusahaan maka laba
tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.
2. Keuntungan dari Penjualan Surat-Surat Berharga
Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek adalah satu elemen aktiva
lancar yang segera dapat dijual akan dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan.
3. Penjualan Aktiva Tidak Lancar
Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap,
investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh
perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan
bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.
4. Penjualan Saham atau Obligasi
Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat pula
mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk
menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau
bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi modal kerja. Pada umumnya
sumber modal kerja suatu perusahaan menurut Kasmir (2016:256) berasal dari :
1. Hasil operasi perusahaan
Adalah pendapatan atau laba yang diperoleh pada periode tertentu.
2. Keuntungan penjualan surat-surat berharga
Adalah selisih antara harga beli dengan harga jual surat berharga tersebut.
3. Penjualan saham
16

Adalah perusahaan melepas sejumlah saham yang dimiliki untuk dijual kepada
berbagai pihak
4. Penjualan aktiva tetap
Adalah yang dijual yaitu aktiva tetap yang kurang produktif atau masih menganggur.
5. Penjualan obligasi
Adalah perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya.
6. Memperoleh pinjaman
Adalah pinjaman dari pihak kreditor (bank atau lembaga lain).
7. Dana hibah dan
8. Sumber lainnya.
G. Penggunana modal kerja
Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti
dengan berubahnya atau turunnya modal kerja yang dimiliki perusahaan. Misalnya,
penggunaan aktiva lancar untuk melunasi atau membayar hutang.
Menurut Sawir (2005:142), “Penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan
turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :
a) Berkurangnya modal sendiri karena kerugian, maupun pengambilan privasi oleh pemilik
perusahaan.
b) Pembayaran hutang-hutang jangka panjang.
c) Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.”

Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah


sebagai berikut :
a) Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi pembayaran upah,
gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies kantor dan pembayaran biaya-
biaya lainnya. Pembayaran biaya operasi ini akan mengakibatkan terjadinya penjualan
atau penghasilan perusahaan yang bersangkutan. Penggunaan aktiva lancar untuk
pembayaran biaya operasi ini baru merupakan penggunaan modal kerja kalau jumlah
biaya suatu periode lebih besar daripada jumlah penghasilannya (timbul kerugian).
b) Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat
berharga atau efek, maupun kerugian yang insidentil lainnya. Penggunaan modal kerja
karena kerugian yang di luar usaha pokok perusahaan harus dilaporkan tersendiri dalam
laporan perubahan modal kerja. Hal ini dimaksudkan agar laporan itu lebih informatif
bagi para pembacanya. Adapun kerugian baik yang rutin maupun yang insidentil
akhirnya akan mengakibatkan berkurangnya modal perusahaan.
c) Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu
dalam jangka panjang, misalnya dana pelunasan obligasi, dana pensiun pegawai, dana
ekspansi ataupun dana-dana lainnya. Adanya pembentukan dana ini berarti adanya
perubahan bentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap.
d) Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva
tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya
hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja.
17

e) Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang


obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya, serta penarikan atau pembelian
kembali (untuk sementara maupun untuk seterusnya) saham perusahaan yang beredar,
atau adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi berkurangnya aktiva lancar.
f) Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan
pribadinya (prive) atau adanya pengambilan bagian keuntungan oleh pemilik dalam
perusahaan perseorangan dan persekutuan atau adanya deviden dalam perseroan
terbatas. Dengan kata lain adanya penurunan sektor modal yang diimbangi dengan
berkurangnya aktiva lancar atau bertambahnya hutang lancar dalam jumlah yang
sama.”. Berdasarkan kutipan-kutipan di atas maka dapat diketahui bahwa penggunaan
modal kerja dapat mengalami penurunan dan perubahan bentuk yang disebabkan oleh
beberapa faktor.

H. Manfaat Laporan Modal Kerja


Modal suatu perusahaan bisa membiayai biaya operasional perusahaan sehari-hari.
Perusahaan akan mampu beroperasi lebih efisien, jika memiliki kecukupan modal dan tidak
mengalami masalah keuangan. Nah, berikut ini adalah beberapa fungsi modal kerja
mengacu pada Munawir.

• Jika perusahaan memiliki modal yang cukup, saat terjadi krisis perusahaan akan
terlindungi bila terjadi penurunan nilai dari aktiva lancar.
• Perusahaan bisa memberikan syarat kredit bagi konsumennya dengan lebih lunak dan
menguntungkan.
• Operasional perusahaan dapat berjalan dengan lebih efisien, disebabkan perusahaan
tidak mengalami kesulitan, saat mendapatkan produk ataupun jasa yang diperlukan.
• Dengan memiliki modal, perusahaan akan dapat membayar semua kewajiban yang
dimiliki secara tepat waktu.
• Perusahaan dapat memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup agar dapat melayani
pelanggannya dengan lebih lancar

I. Transaksi Yang Mempengaruhi Rekening Lancar


Aset lancar atau aktiva lancar adalah aset yang masa penggunaannya hanya dalam
jangka waktu yang singkat. Masa pakai aset lancar yang umum adalah kurang dari satu
tahun. Aset lancar umumnya terdiri dari kas, sekuritas, piutang, persediaan, pembayaran di
muka, dan pendapatan.
Aktiva lancar atau aset lancar adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan yang mudah
dicairkan dalam bentuk uang. Jangka waktu pencairan tidak lebih dari 1 tahun. Ada beberapa
jenis aktiva lancar, yaitu:

• Uang Kas
Kas merupakan uang berbentuk tunai yang dimiliki oleh perusahaan. Kas biasanya
digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Meskipun tidak terlihat secara
fisik alias masih tersimpan di bank, uang ini tetap disebut aset lancar.
18

• Surat Berharga
Jenis aktiva lancar lainnya adalah surat berharga. Aktiva ini adalah kepemilikan saham
atau obligasi perusahaan lain yang tidak bersifat permanen. Jadi, aset ini dapat dijual
sewaktu-waktu untuk mendapatkan dana tunai jika memang dibutuhkan.
• Piutang Dagang
Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang melakukan transaksi
pembelian barang.
• Piutang Pendapatan
Piutang pendapatan merupakan pendapatan yang sudah menjadi hak, tetapi
pembayarannya belum diterima karena berbagai penyebab.
• Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka adalah bagian dari aktiva lancar. Ini adalah pembayaran beban
yang biasanya dilakukan di awal, tetapi belum menjadi kewajiban pada periode yang
bersangkutan.
• Perlengkapan
Perlengkapan juga merupakan bagian dari aset lancar karena dapat membantu
kelancaran bisnis dan bersifat habis pakai.
• Persediaan Barang Dagang
Aktiva lancar berupa barang dagang adalah barang yang dibeli dengan tujuan dijual
kembali. Harapannya, perusahaan akan mendapatkan laba sekaligus dana tunai dari
penjualan ini.
• Wesel Tagih
Wesel tagih (notes receivable) merupakan bagian dari aktiva lancar. Wesel ini
merupakan surat perintah penagihan entitas bisnis kepada pihak lain yang namanya
tertera dalam surat.
• Piutang Penghasilan
Piutang penghasilan merupakan hak perusahaan karena telah memberikan jasa. Namun,
dalam hal ini belum diterima pembayarannya.
• Sewa Dibayar di Muka
Sewa dibayar di muka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa atau tempat dari
pihak lain.
J. Penyusunan Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja
Menurut Prastowo (2015:113), pembahasan tentang laporan sumber dan penggunaan modal
kerja ini dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu :
1. Format laporan
Laporan posisi keuangan yang berbasis modal kerja memberikan ringkasan mengenai
aktivitas investasi dan pembelanjaan perusahaan. Secara khusus laporan ini
menggambarkan bagaimana modal kerja diberikan oleh aktivitas pembelanjaan
perusahaan dan berapa banyak modal kerja digunakan untuk aktivitas investasi.
2. Sumber informasi
19

Sumber informasi yang diperlukan untuk dapat menyusun laporan sumber dan
penggunaan modal kerja atau laporan perubahan posisi keuangan-basis modal kerja yaitu
sumber informasi utama dan sumber informasi pendukung. Sebagaian besar informasi
yang diperulukan untuk menyusun laporan perubahan posisi keuangan diperoleh dari
laporan keuangan utama perusahaan.
Langkah-langkah penyusunan laporan
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyusun laporan perubahan posisi keuangan
basis modal kerja adalah sebagai berikut:
1. Menghitung perubahan modal kerja selama periode tertentu.
2. Menganalisis perubahan saldo rekening-rekening tak lancar, untuk menentukan sumber
dan penggunaan modal kerja. Langkah ini dapat dilakukan dengan bebrapa metode
berikut :
a. Metode langsung (visual)
b. Metode kertas kerja (worksheet) baik tiga kolom maupun lima kolom c. Metode
rekening (T-Account)
3. Menyusun laporan perubahan posisi keuangan basis modal kerja.
Menurut Kasmir (2016:262), bahwa dalam praktiknya laporan perubahan
modal kerja menggambarkan :
1. Posisi modal kerja per periode
2. Perubahan modal kerja
3. Komposisi modal kerja
4. Jumlah modal kerja yang berasal dari penjualan saham
5. Jumlah modal kerja yang berasal dari utang jangka panjang
6. Jumlah modal kerja yang digunakan untuk aset tetap
7. Jumlah aset tetap yang telah dijual
8. Lainnya.

K. Penggunaan kertas kerja


Berikut adalah cara yang paling umum atau sering dilakukan. Cara berikut adalah cara
paling mudah untuk membuat kertas kerja.
Langkah-langkah membuat kertas kerja :

• Tuliskan nama perusahaan, kertas kena periode di bagian alas kertas kerja
• Tulis nomor perkiraan dan nama perkiraan buku besar sesuai kolom masing-masing. Lalu
jumlah saldo buku besar dibukukan ke dalam neraca sisa.
• angka-angka pada jurnal penyesuaian dibukukan ke dalam kolom jurnal penyesuaian
dengan nama perkiraan yang sesuai dengan jurnal penyesuaian agar saldo perkiraan
sesuai dengan kenyataan.
• Angka-angka pada kolom neraca sisa ditambah atau dikurangi dengan angka-angka pada
kolom jurnal penyesuaian. Setelah itu dibukukan ke dalam neraca sisa setelah
penyesuaian.
20

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja merupakan salah satu dari berbagai
teknik analisis laporan keuangan yang menyajikan informasi khusus dan spesifik dari suatu
laporan keuangan. Ada tiga konsep pengertian modal kerja, yang pertama adalah konsep
kuantitatif, konsep kualitatif dan konsep fungsionil. Dari ketiga konsep pengertian modal
kerja tersebut, modal kerja yang akan digunakan dalam analisis ini adalah modal kerja
konsep kuantitatif, yaitu selisih aktiva lancar atas hutang lancar yang dimiliki perusahaan.
Dengan demikian modal kerja yang digunakan menggunakan prinsip net working capital
atau modal kerja bersih, dimana jumlah modal kerja sudah memperhitungkan kewajiban
jangka pendek yang harus dibayar oleh perusahaan. Selain itu, ada dua jenis modal kerja
yaitu modal kerja permanen dan modal kerja variabel.
Sumber Modal Kerja sendiri dapat berasal dari hasil operasi perusahaan yaitu laba
bersih ditambah depresiasi, amortisasi dan deplesi, keuntungan penjualan surat-surat
berharga, penurunan jumlah akun aktiva tidak lancar, penjualan saham dan obligasi serta
peningkatan jumlah hutang jangka panjang. Kemudian modal kerja di suatu perusahaan
digunakan untuk hasil operasi perusahaan yaitu rugi bersih dikurangi depresiasi, amortisasi
dan deplesi, kerugian penjualan surat-surat berharga, peningkatan jumlah akun aktiva tidak
lancer, penarikan saham danpenurunan obligasi dan penurunan jumlah hutang jangka
panjang.

B. Saran
Semoga makalah ini menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua mahasiswa
khususnya mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Jika ada kekurangan dan kesalahan, baik penyajian
ataupun penulisan diharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi kesempurnaan
pada makalah-makalah berikutnya.
21

DAFTAR PUSTAKA

https://repository.usd.ac.id Diakses Pada Tanggal 19 Februari 2022, Pukul 23.15 WIB


http://repository.unwira.ac.id Diakses Pada Tanggal 19 Februari 2022, Pukul 23.00 WIB
http://eprints.polsri.ac.id Diakses Pada Tanggal 19 Februari 2022, Pukul 23.10 WIB
https://repository.usd.ac.id Diakses Pada Tanggal 19 Februari 2022, Pukul 23.12 WIB
https://media.neliti.com/media/publications/28873-ID-analisis-sumber-dan-penggunaan-
modal-kerja-perusahaan-telekomunikasi-yang-terdaf.pdf

http://eprints.polsri.ac.id/4164/3/BAB%20II.pdf

https://www.akseleran.co.id/blog/modal-kerja/

http://eprints.umm.ac.id/38477/3/jiptummpp-gdl-nofiirawat-49870-3-bab2.pdf

https://www.akseleran.co.id/blog/modal-kerja/

https://www.jurnal.id/id/blog/apa-itu-current-asset-yang-termasuk-aset-lancar-aktiva-lancar-
adalah/

http://eprints.polsri.ac.id/4882/3/BAB%20II-ROSA%20DESVANA.pdf

https://haloedukasi.com/kertas-kerja

Anda mungkin juga menyukai