Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
Kelompok 6
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Analisa Laporan
Keuangan. Terimakasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Dosen Pengampu Ibu Tuti Sriwedari, SE., M.Si.,
Ak.,CA dan Bapak Jufri Darma, SE, M.Si, Ak.CA, Dr.
Tulisan dalam makalah ini berisi ulasan-ulasan mengenai “Analisis Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja”. Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki tulisan ini menjadi lebih baik lagi ke waktu yang akan datang.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pembaca. Terima kasih.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan .........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Sumber Dan Penggunaan Dana .........................................3
B. Defenisi Modal Kerja ..................................................................................4
C. Pentingnya Modal Kerja .............................................................................5
D. Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja ........................................6
E. Konsep-Konsep Modal Kerja .....................................................................8
F. Sumber Modal Kerja .................................................................................15
G. Penggunaan Modal Kerja ..........................................................................16
H. Manfaat Laporan Modal Kerja ..................................................................17
I. Tranksaksi Yang Mempengaruhi Rekening Lancar .................................17
J. Penyusunan Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja ..................18
K. Penggunaan Kertas Kerja ..........................................................................19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................20
B. Saran .........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan yang maksimal,
maka suatu perusahaan harus dikelola dengan sebaik-baiknya dan memperhatikan
setiap faktor yang mempengaruhi kegiatan operasionalnya. Sebagai badan usaha,
koperasi harus dikelola dengan baik sebagaimana layaknya bentuk badan usaha
yang lain.
Laporan keuangan koperasi merupakan salah satu sumber informasi yang
penting, dimana akan dapat menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh.
Laporan keuangan yang dibuat suatu badan usaha adalah laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi atau sisa hasil usaha, namun ada pula perusahaan yang
menyusun laporan keuangan yang lain seperti laporan sumber dan penggunaan
dana karena laporan sumber dan penggunaan dana merupakan analisis keuangan
yang sangat penting bagi perusahaan dan para pengambil keputusan.
Banyak diantara usaha koperasi yang tidak mampu meneruskan usahanya
yang disebabkan oleh kurang baiknya pengelolaan manajemen dalam
melaksanakan kegiatan. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut, maka
diperlukan analisis laporan keuangan secara periodik. Dengan analisis sumber dan
penggunaan modal kerja akan dapat diketahui bagaimana badan usaha mengelola
atau menggunakan dana yang dimilikinya.
Peranan modal kerja dalam perusahaan sangat penting. Modal kerja
berperan penting bagi perusahaan karena semua kegiatan operasional sehari-hari
perusahaan tidak terlepas dari penggunaan modal kerja. Modal kerja merupakan
salah satu sarana untuk menjamin kelancaran kegiatan operasional sehingga dapat
membantu mencapai laba yang optimal. Apabila perusahaan tidak dapat
mempertahankan tingkat modal kerja tersebut, maka kemungkinan perusahaan
tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo. Aset lancar
haruslah cukup besar untuk dapat menutupi utang sedemikian rupa,
sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan yang memuaskan di dalam
perusahaan. Tersedianya modal kerja yang cukup akan membuat operasi
perusahaan berjalan dengan efisien, efektif dan ekonomis, serta untuk
menghindari kesulitan keuangan dan akan berpengaruh pada perkembangan
perusahaan dimasa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari makalah ini yaitu:
• Apa Pengertian Dan Sumber Dan Penggunaan Dana ?
• Apa Defenisi Modal Kerja ?
• Apa Pentingnya Modal Kerja ?
• Bagaimana Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja ?
• Apa saja Konsep-Konsep Modal Kerja ?
• Apa itu Sumber Modal Kerja ?
• Bagaimana Penggunaan Modal Kerja ?
2
C. Tujuan
• Untuk mengetahui dan memahami Pengertian Dan Sumber Dan Penggunaan Dana
• Untuk mengetahui dan memahami Defenisi Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Pentingnya Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Konsep-Konsep Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Sumber Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Penggunaan Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Manfaat Laporan Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Tranksaksi Yang Mempengaruhi Rekening Lancar
• Untuk mengetahui dan memahami Penyusunan Laporan Sumber Dan Penggunaan
Modal Kerja
• Untuk mengetahui dan memahami Penggunaan Kertas Kerja
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber dan Penggunaan Dana
Menurut Bambang Riyanto (2001:346-349) yang dimaksud dengan sumber-sumber dana
adalah keseluruhan aktivitas yang mampu meningkatkan jumlah dana (kas). Sedangkan
Menurut Nugroho (2010) yang dimaksud dengan sumber pendanaan adalah darimana
sumber dana yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan investasi berasal.
Menurut Bambang Riyanto (2001:346-349) penggunaan dana adalah keseluruhan aktivitas
yang mengurangi jumlah dana (kas) yang tersedia.
Adapun sumber-sumber dana meliputi:
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas, berarti bertambahnya dana atau kas. Berkurangnya
barang (inventory) dapat terjadi karena terjualnya barang tersebut, dan hasil penjualan itu
merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan itu. Berkurangnya piutang berarti
bahwa piutang itu telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana
yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan, demikian pula berkurangnya surat-
surat berharga atau efek berarti bahwa efek itu terjual dan hasil penjualan tersebut
merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan tersebut.
2. Berkurangnya aktiva tetap, berarti bahwa sebagian dari aktiva tetap itu dijual dan hasil
penjualannya merupakan sumber dana. Berkurangnya aktiva tetap neto juga merupakan
sumber dana, karena berkurangnya aktiva tetap neto tersebut berarti adanya depresiasi
dalam tahun yang bersangkutan dan depresiasi inipun merupakan sumber dana.
3. Bertambahnya setiap jenis utang, baik utang lancar maupun utang jangka panjang
merupakan sumber dana. Bertambahnya utang berarti adanya tambahan dana yang
diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
4. Bertambahnya modal, misalnya disebabkan karena adanya emisi saham baru, dan hasil
penjualan saham baru itu merupakan sumber dana.
5. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan. Apabila perusahaan mendapatkan
keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada tambahan bagi perusahaan yang
bersangkutan, misalnya penerimaan kas karena sewa, bunga atau deviden dari
investasinya, sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan
pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.
4. Berkurangnya modal, dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau
mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal berarti
berkurangnya dana. Ini berarti bahwa pengurangan modal itu merupakan penggunaan
dana.
5. Pembayaran deviden (cash devidend), jelas merupakan penggunaan dana. Cash devidend
dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak.
6. Adanya kerugian dalam operasinya perusahaan dapat disertai dengan berkurangnya aktiva
atau bertambahnya utang. Sebenarnya bertambahnya utang merupakan sumber dana,
tetapi dengan adanya kerugian, tambahan dana tersebut digunakan untuk menutupi
kerugian. Dengan demikian maka adanya kerugian merupakan penggunaan dana.
pemilik perusahaan. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva
lancar yang lebih besar dari pada hutang lancarnya (hutang jangka pendek) dan
menunjukkan pula margin of protection atau tingkat keamanan bagi para kreditur jangka
pendek, serta menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva
lancarnya.
3. Konsep Fungsional
Konsep ini menitikberatkan pada fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan
pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh
suatu perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk mengasilkan laba sesuai dengan usaha
pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana yang digunakan untuk menghasilkan laba
periode saat ini (current income) ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh
atau menghasilkan laba di masa yang akan datang.
Dari defenisi yang dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian modal
kerja adalah jumlah keseluruhan dana yang ada dalam bentuk aktiva lancar (harta jangka
pendek) seperti kas,surat berharga,piutang dan persediaan barang yang selalu berputar
dengan maksud untuk menghasilkan pendapatan atau laba yang maksimal dalam
kelangsungan kegiatan operasional suatu perusahaan.
5. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan
modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan piutang, persediaan dan
juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya apabila terjadi penurunan penjualan, akan
berpengaruh terhadap komponen dalam aktiva lancar.
beroperasi. Makin besarnya sumber modal intern yang berasal dari laba ditahan akan
memperkuat posisi keuangan perusahaan dalam menghadapi kesulitan keuangan
diwaktu-waktu yang akan datang.
2).Penyusutan
Besarnya penyusutan setiap tahun adalah bergantung kepada metode
penyusutan yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Semakin
besar jumlah penyusutan berarti semakin besar “sumber intern” dari dana
yang dihasilkan di dalam perusahaan yang bersangkutan. Sementara sebelum
penyusutan tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti,
dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas
sampai saat pergantian tersebut.
b). Sumber ekstern perusahaan.
Sumber ekstern merupakan sumber modal yang berasal dari luar perusahaan.Modal
yang berasal dari kreditur dan pemilik perusahaan, peserta atau pengambil bagian
di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur disebut sebagai modal asing.
Modal yang berasal dari pemilik perusahaan disebut sebagai modal sendiri.
1) Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan modal tersebut
merupakan utang yang pada saatnya harus kembali.
2) Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tentu lamanya.
Sumber-sumber modal kerja menurut Bambang Riyanto (2001:253) sebagai
berikut:
1. Berkurangnya aktiva tetap
2. Bertambahnya hutang jangka panjang.
3. Bertambahnya modal
4. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan
Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut, maka S. Munawir
(2002, hal. 123) menyimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah bila :
1. Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya
pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan.
2. Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui
proses depresiasi.
3. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek,
atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva
lancar.
Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun
penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki peusahaan, tetapi penggunaan aktiva
lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja
yang dimiliki oleh perusahaan.
8
Penggunaan modal kerja menurut Bambang Riyanto (2001, hal. 353) adalah
sebagai berikut:
1. Bertambahnya aktiva tetap
2. Berkurangnya hutang Jangka Panjang
3. Berkurangnya modal pembayaran cash deviden
4. Berkurangnya modal
5. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan
Disamping penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan berkurangnya modal
kerja tersebut, S. Munawir mengemukakan bahwa ada pula pemakaianaktiva lancar
yang tidak merubah jumlahnya baik jumlah modal kerjanya maupun jumlah aktiva
lancarnya itu sendiri, yaitu pemakaian atau penggunaan modal kerja/ aktiva lancar
(modal kerja tidak berkurang),misalnya:
1. Pembelian efek (marketable securities) secara tunai.
2. Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai
3. Perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang lainnya, misalnya dari piutang
dagang menjadi piutang wesel.
E. Konsep – konsep modal kerja
➢ Konsep Kuantitatif
Berdasar konsep ini modal kerja yaitu jumlah aktiva lancar atau yang sering disebut
sebagai Gross Working Capital atau modal kerja kotor. Dalam hal ini, diberlakukan
guna mencukupi kebutuhan dana operasional perusahaan yang bersifat rutin atau
jangka pendek.
➢ Konsep Kualitatif
Dalam konsep kualitatif ini, modal kerja yaitu kelebihan atau selisih jumlah aktiva
lancar terhadap kewajiban lancar. Jumlah aktiva lancar ini bersumber dari pemilik
perusahaan maupun pinjaman jangka panjang. Konsep ini juga disebut dengan Net
Working Capital.
9
➢ Konsep Fungsional
Konsep fungsional menekankan fungsi pada dana perusahaan untuk meraih laba atau
pendapatan usaha pokok perusahaan. Sejumlah dana perusahaan dipakai untuk
peningkatan laba perusahaan. Semakin banyak penggunaan dana seharusnya akan
semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan dan sebaliknya.
2. Syarat Kredit
Syarat Kredit atau penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan
mencicil (angsuran) juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningatkan
penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara dan salah satunya adalah melalui
penjualan secara kredit. Penjualan barang secara kredit memberikan kelonggaran
kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayaran diangsur (dicicil)
beberapa kali untuk jangka waktu tertentu. Hal yang perlu diketahui dari syarat-
syarat kredit dalam hal ini adalah :
a. Syarat untuk pembelian bahan atau barang dagangan
Syarat untuk pembelian bahan atau barang yang akan digunakan untuk
memproduksi barang mempengaruhi modal kerja. Pengaruhnya berdampak
terhadap pengeluaran kas. Jika persyaratan kredit lebih mudah, akan sedikit uang
kas yang keluar demikian pula sebaliknya, syarat untuk pembelian bahan atau
barang dagangan juga memiliki kaitannya dengan sediaan.
b. Syarat Penjualan Barang
Dalam syarat penjualan, apabila syarat kredit diberikan relatif lunak
seperti potongan harga, modal kerja yang dibutuhkan semakin besar dalam sektor
piutang. Syarat-syarat kerdit yang diberikan apakah 2/10 net 30 atau 2/10 net 60
juga akan mempengaruhi penjualan kredit. Agar modal kerja diinvestasikan
dalam sektor piutang dapat diperkecil, perusahaan perlu memberikan potongan
harga. Kebijakan ini disamping bertujuan untuk menarik minat debitur untuk
segera membayar utangnya, juga untuk memperkecil kemungkinan risiko utang
yang tidak tertagih (macet).
c. Waktu Produksi
Untuk waktu produksi, artinya jangka waktu yang digunakan untuk memproduksi
suatu barang, maka akan semakin besar modal kerja yang dibutuhkan. Demikian
pula sebaliknya semakin pendek waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
modal kerja, maka semakin kecil modal kerja yang dibutuhkan.
d. Tingkat Perputaran Sediaan
Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi
perusahaan. Semakin kecil atau rendah tingkat perputaran, kebutuhan modal kerja
semakin tinggi, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian dibutuhkan
perputaran sediaan yang cukup tinggi agar memperkecil risiko kerugian akibat
14
penurunan
harga serta mampu menghemat biaya penyimpanan dan pemeliharaan sediaan.
• Jenis-Jenis Modal Kerja
Ada dua jenis modal kerja perusahaan menurut Kasmir (2016:251-252) adalah sebagai
berikut :
1. Modal kerja kotor (gross working capital)
Modal kerja kotor (gross working capital) adalah semua komponen yang ada di aktiva
lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja. Artinya mulai dari kas,
bank, surat- surat berharga, piutang,persediaan, dan aktiva lancar lainnya.
2. Modal kerja bersih (net working capital)
Modal kerja bersih (net working capital) merupakan seluruh komponen aktiva lancar
dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar (utang jangka pendek). Utang lancar
meliputi utang dagang, utang wesel,utang bank jangka pendek (satu tahun), utang
gaji, dan utang lancer lainnya.
Pada dasarnya jenis-jenis modal kerja menurut Munawir (2014:119) itu terdiri dari dua
bagian pokok, yaitu :
1. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus
tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan.
2. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas
musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas biasanya.
Sedangkan menurut Djarwanto (2011:94) modal kerja terdiri dari beberapa jenis antara
lain sebagai berikut:
1. Modal kerja permanen, yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk
dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus-
menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan
menjadi:
a. Modal kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk
menyelenggarakan luar produksi yang normal.
2. Modal kerja variabel yaitu modal kerja yang jumlahya berubah-ubah tergantung pada
perubahan keadaan. Modal kerja variabel ini dapat dibedakan dalam:
15
Adalah perusahaan melepas sejumlah saham yang dimiliki untuk dijual kepada
berbagai pihak
4. Penjualan aktiva tetap
Adalah yang dijual yaitu aktiva tetap yang kurang produktif atau masih menganggur.
5. Penjualan obligasi
Adalah perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya.
6. Memperoleh pinjaman
Adalah pinjaman dari pihak kreditor (bank atau lembaga lain).
7. Dana hibah dan
8. Sumber lainnya.
G. Penggunana modal kerja
Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti
dengan berubahnya atau turunnya modal kerja yang dimiliki perusahaan. Misalnya,
penggunaan aktiva lancar untuk melunasi atau membayar hutang.
Menurut Sawir (2005:142), “Penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan
turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :
a) Berkurangnya modal sendiri karena kerugian, maupun pengambilan privasi oleh pemilik
perusahaan.
b) Pembayaran hutang-hutang jangka panjang.
c) Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.”
• Jika perusahaan memiliki modal yang cukup, saat terjadi krisis perusahaan akan
terlindungi bila terjadi penurunan nilai dari aktiva lancar.
• Perusahaan bisa memberikan syarat kredit bagi konsumennya dengan lebih lunak dan
menguntungkan.
• Operasional perusahaan dapat berjalan dengan lebih efisien, disebabkan perusahaan
tidak mengalami kesulitan, saat mendapatkan produk ataupun jasa yang diperlukan.
• Dengan memiliki modal, perusahaan akan dapat membayar semua kewajiban yang
dimiliki secara tepat waktu.
• Perusahaan dapat memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup agar dapat melayani
pelanggannya dengan lebih lancar
• Uang Kas
Kas merupakan uang berbentuk tunai yang dimiliki oleh perusahaan. Kas biasanya
digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Meskipun tidak terlihat secara
fisik alias masih tersimpan di bank, uang ini tetap disebut aset lancar.
18
• Surat Berharga
Jenis aktiva lancar lainnya adalah surat berharga. Aktiva ini adalah kepemilikan saham
atau obligasi perusahaan lain yang tidak bersifat permanen. Jadi, aset ini dapat dijual
sewaktu-waktu untuk mendapatkan dana tunai jika memang dibutuhkan.
• Piutang Dagang
Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang melakukan transaksi
pembelian barang.
• Piutang Pendapatan
Piutang pendapatan merupakan pendapatan yang sudah menjadi hak, tetapi
pembayarannya belum diterima karena berbagai penyebab.
• Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka adalah bagian dari aktiva lancar. Ini adalah pembayaran beban
yang biasanya dilakukan di awal, tetapi belum menjadi kewajiban pada periode yang
bersangkutan.
• Perlengkapan
Perlengkapan juga merupakan bagian dari aset lancar karena dapat membantu
kelancaran bisnis dan bersifat habis pakai.
• Persediaan Barang Dagang
Aktiva lancar berupa barang dagang adalah barang yang dibeli dengan tujuan dijual
kembali. Harapannya, perusahaan akan mendapatkan laba sekaligus dana tunai dari
penjualan ini.
• Wesel Tagih
Wesel tagih (notes receivable) merupakan bagian dari aktiva lancar. Wesel ini
merupakan surat perintah penagihan entitas bisnis kepada pihak lain yang namanya
tertera dalam surat.
• Piutang Penghasilan
Piutang penghasilan merupakan hak perusahaan karena telah memberikan jasa. Namun,
dalam hal ini belum diterima pembayarannya.
• Sewa Dibayar di Muka
Sewa dibayar di muka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa atau tempat dari
pihak lain.
J. Penyusunan Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja
Menurut Prastowo (2015:113), pembahasan tentang laporan sumber dan penggunaan modal
kerja ini dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu :
1. Format laporan
Laporan posisi keuangan yang berbasis modal kerja memberikan ringkasan mengenai
aktivitas investasi dan pembelanjaan perusahaan. Secara khusus laporan ini
menggambarkan bagaimana modal kerja diberikan oleh aktivitas pembelanjaan
perusahaan dan berapa banyak modal kerja digunakan untuk aktivitas investasi.
2. Sumber informasi
19
Sumber informasi yang diperlukan untuk dapat menyusun laporan sumber dan
penggunaan modal kerja atau laporan perubahan posisi keuangan-basis modal kerja yaitu
sumber informasi utama dan sumber informasi pendukung. Sebagaian besar informasi
yang diperulukan untuk menyusun laporan perubahan posisi keuangan diperoleh dari
laporan keuangan utama perusahaan.
Langkah-langkah penyusunan laporan
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyusun laporan perubahan posisi keuangan
basis modal kerja adalah sebagai berikut:
1. Menghitung perubahan modal kerja selama periode tertentu.
2. Menganalisis perubahan saldo rekening-rekening tak lancar, untuk menentukan sumber
dan penggunaan modal kerja. Langkah ini dapat dilakukan dengan bebrapa metode
berikut :
a. Metode langsung (visual)
b. Metode kertas kerja (worksheet) baik tiga kolom maupun lima kolom c. Metode
rekening (T-Account)
3. Menyusun laporan perubahan posisi keuangan basis modal kerja.
Menurut Kasmir (2016:262), bahwa dalam praktiknya laporan perubahan
modal kerja menggambarkan :
1. Posisi modal kerja per periode
2. Perubahan modal kerja
3. Komposisi modal kerja
4. Jumlah modal kerja yang berasal dari penjualan saham
5. Jumlah modal kerja yang berasal dari utang jangka panjang
6. Jumlah modal kerja yang digunakan untuk aset tetap
7. Jumlah aset tetap yang telah dijual
8. Lainnya.
• Tuliskan nama perusahaan, kertas kena periode di bagian alas kertas kerja
• Tulis nomor perkiraan dan nama perkiraan buku besar sesuai kolom masing-masing. Lalu
jumlah saldo buku besar dibukukan ke dalam neraca sisa.
• angka-angka pada jurnal penyesuaian dibukukan ke dalam kolom jurnal penyesuaian
dengan nama perkiraan yang sesuai dengan jurnal penyesuaian agar saldo perkiraan
sesuai dengan kenyataan.
• Angka-angka pada kolom neraca sisa ditambah atau dikurangi dengan angka-angka pada
kolom jurnal penyesuaian. Setelah itu dibukukan ke dalam neraca sisa setelah
penyesuaian.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja merupakan salah satu dari berbagai
teknik analisis laporan keuangan yang menyajikan informasi khusus dan spesifik dari suatu
laporan keuangan. Ada tiga konsep pengertian modal kerja, yang pertama adalah konsep
kuantitatif, konsep kualitatif dan konsep fungsionil. Dari ketiga konsep pengertian modal
kerja tersebut, modal kerja yang akan digunakan dalam analisis ini adalah modal kerja
konsep kuantitatif, yaitu selisih aktiva lancar atas hutang lancar yang dimiliki perusahaan.
Dengan demikian modal kerja yang digunakan menggunakan prinsip net working capital
atau modal kerja bersih, dimana jumlah modal kerja sudah memperhitungkan kewajiban
jangka pendek yang harus dibayar oleh perusahaan. Selain itu, ada dua jenis modal kerja
yaitu modal kerja permanen dan modal kerja variabel.
Sumber Modal Kerja sendiri dapat berasal dari hasil operasi perusahaan yaitu laba
bersih ditambah depresiasi, amortisasi dan deplesi, keuntungan penjualan surat-surat
berharga, penurunan jumlah akun aktiva tidak lancar, penjualan saham dan obligasi serta
peningkatan jumlah hutang jangka panjang. Kemudian modal kerja di suatu perusahaan
digunakan untuk hasil operasi perusahaan yaitu rugi bersih dikurangi depresiasi, amortisasi
dan deplesi, kerugian penjualan surat-surat berharga, peningkatan jumlah akun aktiva tidak
lancer, penarikan saham danpenurunan obligasi dan penurunan jumlah hutang jangka
panjang.
B. Saran
Semoga makalah ini menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua mahasiswa
khususnya mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Jika ada kekurangan dan kesalahan, baik penyajian
ataupun penulisan diharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi kesempurnaan
pada makalah-makalah berikutnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.polsri.ac.id/4164/3/BAB%20II.pdf
https://www.akseleran.co.id/blog/modal-kerja/
http://eprints.umm.ac.id/38477/3/jiptummpp-gdl-nofiirawat-49870-3-bab2.pdf
https://www.akseleran.co.id/blog/modal-kerja/
https://www.jurnal.id/id/blog/apa-itu-current-asset-yang-termasuk-aset-lancar-aktiva-lancar-
adalah/
http://eprints.polsri.ac.id/4882/3/BAB%20II-ROSA%20DESVANA.pdf
https://haloedukasi.com/kertas-kerja