A. Latar Belakang
1. Tata Naskah salah satu unsur administrasi umum mencakup pengaturan tentang jenis,
penyusunan, penggunaan lambang, logo, penstempelan, penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam naskah.
2. Keterpaduan tata naskah akreditasi di RSUD Lewoleba sangat diperlukan untuk
menunjang kelancaran tertib administrasi dalam penyelenggaraan akreditasi di RSUD
Lewoleba.
3. Panduan ini untuk sebagai acuan pengelolaan, pembuatan naskah dinas akreditasi dan
kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan Akreditasi di RSUD Lewoleba.
4. Naskah yang dimaksud adalah naskah naskah yang berhubungan dengan dokumen-
dokumen akreditasi RSUD Lewoleba.
B. Jenis Dokumen
1. Dokumen Internal. Terdiri dari :
a. Kebijakan, didahului dengan Keputusan Direktur.
b. Pedoman, didahului dengan Peraturan Direktur.
c. Panduan, didahului dengan Peraturan Direktur.
d. Program / Program Kerja, diakhiri dengan tanda tangan Direktur
e. Standar Prosedur Operasional (SPO), Di tandatangani oleh Direktur
2. Dokumen Eksternal
Semua produk hukum yang diterbitkan oleh Pemerintah berupa UU, PP, Kepres,
Kepmen, Permen, Perda, atau segala produk hukum lain yang mengikat dan berlaku
atau diberlakukan di RSUD Lewoleba
C. Keseragaman penulisan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan Tata Naskah Dinas adalah :
1. Penulisan
Spesifikasi sebagai berikut :
- Jenis : HVS
- Warna : Putih polos
- Berat : 70 gram
- Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm)
2. Pengetikan
Ketentuan pengetikan adalah sebagai berikut :
a. Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas (single side)
b. Posisi penempatan teks pada tepi kertas :
- Batas kiri : 4 cm tepi kertas
- Batas kanan : 3 cm dari tepi kertas
- Batas atas : 4 cm dari tepi kertas
- Batas bawah : 3 cm dari tepi kertas
c. Huruf menggunakan jenis huruf Bookman Old Sytel, Fon Zise 12 dan diketik rapi
(rata kiri kanan – justify).
d. Pengetikan dilakukan dengan spasi 1,5 (Line spacing = 1,5 lines).
e. Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat dan seragam.
f. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak balik.
g. Tinta yang digunakan berwarna hitam
h. Pencetakan dari komputer harus dengan kualitas yang baik (letter quality atau near
letter quality)
3. Penggunaan Spasi
Jarak pengetikan Bab, Sub-bab dan perinciannya :
a. Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya adalah satu spasi.
b. Jarak pengetikan antara bab (BAB I) dengan tajuk bab (PENDAHULUAN) adalah
satu spasi.
c. Jarak antara tajuk bab (judul bab) dengan teks pertama yang ditulis, atau antara
tajuk bab tajuk anak bab adalah dua spasi.
d. Jarak antara tajuk anak bab dengan baris pertama teks adalah satu spasi, dan
alinea teks diketik menjorok ke dalam lima ketukan (atau 1 tab pada keyboard
komputer)
e. Jarak antara baris akhir teks dengan tajuk anak bab berikutnya adalah dua spasi.
f. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, diagram, atau judulnya adalah satu
spasi.
g. Jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain adalah satu spasi, dan setiap
alinea baru diketik menjorok kedalam lima ketukan dari marjin kiri teks.
h. Penunjuk bab dan tajuk selalu dimulai dengan halaman baru.
5. Penomoran Halaman
Penomoran halaman tidak diberi imbuhan apa pun. Jenis nomor halaman ada dua
macam, yaitu angka romawi kecil dan angka latin.Tata cara penulisan halaman
mengikuti aturan sebagai berikut :
a. Bagian pendahuluan yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok,
kata pengantar dan daftar isi memakai angka romawi kecil dan diketik sebelah
kanan bawah (i, ii dan seterusnya).
b. Bagian tubuh/pokok sampai dengan bagian penutup memakai angka dan diketik
dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 dari tepi bawah (1,2,3 dan seterusnya).
c. Nomor halaman pertama dari tiap Bab tetap ditulis
A. Tata Naskah
1. Jenis Tata Naskah
a. Keputusan Direktur;
Adalah suatu naskah yang dikeluarkan oleh Direktur yang sifatnya mengatur ke
dalam organisasi RSUD Lewoleba.
b. Surat Edaran Direktur
Adalah naskah yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu, bisa berupa
perintah, petunjuk, atau penjelasan yang dianggap penting dan mendesak.
c. Perjanjian
Adalah naskah yang berisi kesepakatan RS tentang suatu objek yang mengikat
antara kedua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan suatu tindakanatau
perbuatan hukum yang telah disepakati RS.
d. Surat Keterangan;
Adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari pejabat sebagai bukti
untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran suatu hal.
e. Daftar Hadir;
Adalah naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan mengetahuikehadiran
seseorang.
f. Notulen.
Adalah naskah dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang,
rapat,mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan
pengambilankeputusan serta penutupan.
2. Bentuk Tata Naskah
a. Keputusan Direktur
Bentuk dan susunan naskah keputusan direktur adalah sebagai berikut :
1) Kepala
a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo Pemda Kabupaten
Lembata, nama dan alamat Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba.
b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis simetris
ditengah margin dengan huruf kapital.
c) Nomor keputusan ditulis sesuai dengan ketentuan penomoran
menggunakanhuruf kapital.
d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital.
e) Judul keputusan ditulis dengan huruf kapital.
2) Pembukaan
a) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis simetris di
tengah dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-
pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan
keputusan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital,
diakhiri tanda baca titik dua, dan diletakkan di bagian kiri.
(2) Konsiderans Mengingat memuat dasar kewenangan dan keputusan
yang memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan
yang menjadi dasar hukum adalah keputusan yang tingkatannya
sederajat atau lebih tinggi.ditulis sesuai hirarki perundangan, dengan
penempatan hirarki tertinggi diletakkan di atas.
(3) Konsideran Memperhatikan (tidak harus selalu ada), memuat segala
sesuatuyang menjadi salah satu pertimbangan dibuatnya keputusan
tersebut. Konsideran ini biasanya mencantumkan mengenai
kesepakatan hasil rapat atau adanya surat usulan/permohonan dari
bidang/bagian tertentu mengenai hal yang akan diputuskan.
Penulisan konsideran Memperhatikan diletakkan di sebelah kiri
sejajar dengan kata menimbang/mengingat dan ditulis dengan awal
kata menggunakan huruf kapital serta diakhiri dengan tanda baca
titik dua (:)
c) Diktum
(4) Diktum MEMUTUSKAN ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa
spasi di antara suku kata dan diletakkan di tengah margin.
(5) Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata MEMUTUSKAN,
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat,
huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua.
(6) Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala) keputusan seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.
d) Batang Tubuh
(7) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan
dalam diktum-diktum, misalnya:
KESATU atau angka 1: ……………
dst….
(8) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
(9) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
keputusan.
e) Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda
tangan dan stempel jabatan serta nama lengkap pembuat keputusan.
3) Penandatanganan.
Surat Keputusan Direktur ditandatangani oleh Direktur RSUD Lewoleba dan
keabsahan salinan dilakukan oleh Kepala Bidang dan KTU RSUD Lewoleba.
b. Surat Edaran Direktur
Bentuk dan susunan naskah dinas surat edaran adalah sebagai berikut:
1) Kepala
(a) Kop naskah dinas surat edaran terdiri atas gambar logo Pemda
Kabupaten Lembata dan tulisanRumah Sakit Umum Daerah Lewoleba.
(b) Tulisan SURAT EDARAN dicantumkan di bawah logo Pemda Kabupaten
Lembata, Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba ditulis dengan huruf
kapital.
(c) Nomor surat edaran ditulis dibawah SURAT EDARAN dengan huruf
kapital.
(d) Penomoran surat edaran ditulis sesuai dengan ketentuan penomoran
(e) Rumusan judul (kepala) SURAT EDARAN ditulis dengan huruf kapital
simetris dibawah TENTANG.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat edaran memuat pemberitahuan tentang hal tertentu
yang dianggap mendesak;
3) Kaki
Kaki sebelah kanan bawah memuat
(a) tempat dan tanggal pengeluaran surat;
(b) nama jabatan yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital dan
diakhiri dengan tanda baca koma;
(c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
(d) nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan huruf awal kapital;
(e) stempel Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba.
4) Penandatanganan
Surat Edaran Direktur ditandatangani oleh Direktur RSUD Lewoleba.
c. Perjanjian
Bentuk dan susunan naskah perjanjian adalah sebagai berikut:
1) Kepala naskah perjanjian
(a) Tulisan “Surat Perjanjian” yang ditempatkan di tengah lembar naskah
dinas;
(b) Nomor dan tahun;
(c) Tulisan “Tentang”;
(d) Judul Surat Perjanjian.
e. Daftar Hadir
Daftar Hadir terdiri atas:
1) Kepala Daftar Hadir terdiri atas :
a) Kop surat terdiri atas logo dan tulisan RSUD Lewoleba. Semua header unit
kerja dicetak di tengah margin. Khusus daftar hadir yang diterbitkan oleh
unit fungsional, maka kop surat dibuat di sisi kiri atas dengan ukuran lebih
kecil sesuai dengan unit fungsional yang menyelenggarakan kegiatan.
b) Tulisan “DAFTAR HADIR“ dengan huruf kapital ditempatkan ditengah-
tengah lembar naskah;
c) Hari, tanggal, waktu, tempat, dan acara ditulis dibawah tulisan Daftar Hadir
sebelah kiri.
2) Isi Daftar Hadir minimal terdiri atas:
a) Kolom nomor urut;
b) Kolom nama;
c) Kolom jabatan/tempat dinas/alamat;
d) Nomor telepon selular
e) Kolom tanda tangan;
f. Notulen
Bentuk dan susunan notulen adalah sebagai berikut:
1) Kepala
a) Pada bagian tengah kertas berisi kata notulen pertemuan yang ditulis
dengan huruf kapital;
b) Di bawah tulisan notulen pertemuan, tuliskan jenis rapat, misal: Koordinasi
….,Rutin …, dll.
2) Di bawah judul notulen, dituliskan :
a) hari, tanggal, waktu, tempat dan jumlah peserta
b) peserta yang datang
c) agenda/pokok bahasan
d) pemimpin rapat (nama jelas dan jabatan)
e) pembuat notulen (nama jelas dan jabatan)
3) Notulen berisi uraian tentang topik bahasan, diskusi yang terjadi, rencana tindak
lanjut,status pembahasan dan penanggungjawab (jabatan) tentang topik dan
rencana tindak lanjut yang dibahas.
4) Dalam diskusi, perlu dituliskan siapa mengatakan apa, sehingga benang merah
diskusidapat diikuti.
B. DOKUMEN
1. Kebijakan
a. Pengertian :
Kebijakan adalah penetapan Direktur RSUD pada tataran strategis atau bersifat
garis besar yang mengikat. Berhubung kebijakan bersifat garis besar, maka
penerapan kebijakan tersebut perlu diikuti dengan pedoman/panduan dan prosedur
sehingga ada kejelasan langkah-langkah untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Semua kebijakan ditetapkan dengan keputusan Direktur.
b. Tujuan :
Tujuan penetapan kebijakan adalah menjamin bahwa setiap pedoman, panduan,
prosedur, standar pelayanan, maupun ketentuan pelaksanaan lain yang berlaku di
RSUD Lewoleba didasari atas adanya ketetapan pokok yang mengikat yang dibuat
oleh Direktur.
c. Sistematika Kebijakan :
Pada dasarnya kebijakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan Direktur, maka sistematika pembuatan kebijakan diatur sebagai berikut:
1) Pembukaan
Pada bagian pembukaan, mencakup:
(a) Logo Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata
(b) Judul; dituliskan dengan huruf kapital dengan posisi simetris di tengah/center
dengan awal kalimat sebagai berikut :
2) Nomor;
ditulis nomor SK sesuai dengan dengan pedoman penomoran
3) Jabatan pembuat keputusan;
ditulis simetris, diletakkan di tengah margin serta ditulis dengan huruf
kapitalseperti berikut :
f. Batang Tubuh
1) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan
dalamdiktum-diktum, misalnya:
KESATU : ...........................................................................................
KEDUA : .............................................................................................
dst.
2) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembetulan,
pencabutan,dan peraturan lainnya.
3) Materi kebijakan dapat ditulis dalam batang tubuh (jika hanya terdiri dari 1 – 2
kalimat), atau dibuat lampiran keputusan dan pada halaman
terakhirditandatangani oleh Direktur sebagai pembuat keputusan.
g. Kaki
Kaki keputusan merupakan bagian akhir substansi keputusan yang
memuatpenandatangan penetapan keputusan, pengundangan keputusan yang terdiri
atas tempatdan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama
lengkap pejabatyang menandatangani yaitu Direktur.
h. Lampiran Keputusan:
Lampiran keputusan merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan
tersebut. Padalampiran halaman pertama, harus dicantumkan judul lampiran dan
nomor keputusan.Halaman terakhir/ bagian akhir lampiran harus ditandatangani oleh
Direktur sebagaipembuat keputusan.
Format pembuatan Kebijakan lihat Lampiran 1.
2. Pedoman
a. Pengertian:
Pedoman merupakan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu
harus dilaksanakan, dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi dasar
untukmenentukan atau mengatur beberapa hal untuk melaksanakan rangkaian
kegiatan.
b. Tujuan:
Menjamin bahwa setiap kebijakan yang diputuskan oleh Direktur dapat
dilaksanakandengan baik menggunakan ketentuan dasar yang terarah dan mudah
dipahami.
c. Ketentuan dalam pembuatan pedoman :
1) Setiap pedoman harus dilengkapi dengan keputusan Direktur untuk
memberlakukan pedoman tersebut. Apabila terjadi pergantian Direktur,
keputusan pemberlakuan pedoman tidak perlu diganti sebatas masih sesuai dan
masih dalam jangka waktu pemberlakuan. Namun, apabila terjadi perubahan
dalam pedoman tersebut, maka pedoman serta keputusan pemberlakuannya
perlu diganti.
2) Setiap pedoman dilakukan evaluasi minimal 2-3 tahun sekali.
3) Apabila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan pedoman untuk suatu
kegiatan/pelayanan tertentu, maka pedoman yang dibuat di Rumah Sakit Umum
Daerah Lewoleba wajib mengacu pada pedoman yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan tersebut.
Bab III Visi, Misi, Falsafah, Nilai, Motto, Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah
Lewoleba Isinya sama sesuai dengan dokumen visi- misi yang sah
Bab X Pertemuan/Rapat
Berisi tentang kegiatan rapat yang dilakukan oleh unit mencakup:
waktu,materi, tempat, frekuensi, dan jenis rapat.
Bab XI Pelaporan
A. Laporan Harian
B. Laporan Bulanan
C. Laporan Tahunan
Bab V Logistik
Berisi narasi mengenai proses penyediaan logistik/peralatan
pendukunguntuk pelayanan kepada pasien serta jaminan ketersediaan
fasilitas/peralatan agar pelayanan pasien di unit bersangkutan berjalan lancar.
Bab IX Penutup
Berisi hal-hal penting yang ingin diupayakan dan diharapkan dari
unitbersangkutan baik terhadap staf di unit tersebut maupun pihak lain.
3) Panduan
(a) Pengertian :
Panduan merupakan petunjuk dalam melakukan kegiatan, dan dengan
demikian panduanhanya meliputi 1 (satu) kegiatan saja.
(b) Tujuan :
Menjamin bahwa setiap kebijakan dan pedoman yang ada dapat
dilaksanakan denganbaik, terarah, dan mudah dipahami oleh semua yang
terlibat.
(c) Ketentuan dalam pembuatan pedoman :
Setiap panduan harus dilengkapi dengan keputusan Direktur untuk
memberlakukan panduan tersebut. Apabila terjadi pergantian Direktur,
keputusan pemberlakuan panduan tidak perlu diganti sebatas masih
sesuai dan masih dalam jangka waktu pemberlakuan. Namun, apabila
terjadi perubahan dalam panduan tersebut, maka panduan serta
keputusan pemberlakuannya perlu diganti.
Setiap panduan dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun sekali.
Apabila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan panduan untuk suatu
kegiatan/pelayanan tertentu, maka panduan yang dibuat di RSUD
Lewoleba wajib mengacu pada panduan yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan tersebut.
4. Program Kerja
Program kerja merupakan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun
secara rinci dan dipergunakan untuk mencapai tujuan dari unit/sie/komite/tim/panitia.
Program merupakan panduan dalam melaksanakan kegiatan di unit kerja sehingga
tujuan program tersebut dapat dicapai.
Sistematika dalam membuat program minimal adalah sebagai berikut :
a) Pendahuluan
Tuliskan hal-hal yang bersifat umum yang masih terkait dengan program
kegiatan yangdimaksud.
b) Latar belakang
Tuliskan alasan mengapa program tersebut disusun dan sebaiknya dilengkapi
dengandata-data sehingga alasan tersebut menjadi lebih kuat.
c) Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan yang ditulis adalah merupakan tujuan program dimana tujuan umum
merupakantujuan secara garis besar, sedangkan tujuan khusus berisi tujuan yang
lebih rinci.Tujuan umum dituliskan secara singkat berisi substansi tujuan. Tujuan
khusus merupakan perincian dari tujuan umum.
d) Kagiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harusdilakukan sehingga tercapainya program tersebut. Karena itu, antara tujuan
dan kegiatanharus berkaitan dan sejalan. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan ditulis
sesuai dengantujuan khusus yang hendak dicapai.
e) Cara melaksanakan kegiatan
Adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan.
Metodetersebut bisa dengan membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan
lain-lain.
f) Sasaran
Sasaran program adalah target yang bersifat spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan program. Penyusunan sasaran program harus:
(1) Menggambarkan hasil yang spesifik yang diinginkan;
(2) Terukur dan dapat digunakan untuk memastikan apa dan kapan pencapaiannya;
(3) Menantang namun dengan target yang layak;
(4) Berorientasi pada hasil;
(5) Dengan target waktu yang jelas dan tidak terlalu lama.
g) Jadwal pelaksanaan kegiatan
Merupakan perencanaan waktu untuk melaksanakan langkah-langkah dari
kegiatan yangdisusun. Jadwal dapat dibuat dengan tabel matriks yang menjelaskan
masing-masingtahap kegiatan serta rencana waktu pelaksanaannya.
h) Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang perlu ditulis dalam bagian ini adalah evaluasi dari jadwal/skedul kegiatan.
Jadwaltersebut akan dievaluasi setiap berapa waktu sekali sehingga dapat diketahui
apabila ada penyimpangan agar dapat segera diperbaiki dan tidak mengganggu
program secarakeseluruhan. Oleh sebab itu, yang perlu ditulis adalah setiap kapan
atau berapa lama evaluasi pelaksanaan dan jadwal kegiatan dilakukan.Sedangkan
yang dimaksud dengan pelaporan adalah bagaimana membuat laporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus dibuat danditujukan
kepada siapa.
i) Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan
Pencatatan adalah catatan seluruh kegiatan serta dokumentasi yang diperlukan
selamakegiatan tersebut berlangsung. Pelaporan adalah bagaimana membuat
laporan programdan kepada siapa, serta kapan laporan harus sudah diserahkan.
Evaluasi kegaiatan adalahevaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan yang direncanakan
secara menyeluruh.
TENTANG
..........................................................................
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA
TENTANG................................
KESATU : ..................................................................................;
KEDUA : ...................................................................................;
KETIGA : ...................................................................................;
KEEMPAT : .....................................................................................
Ditetapkan di : Lewoleba
Pada tanggal :...........................2021
DIREKTUR,
NAMA
PERJANJIAN KERJA SAMA
ANTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LEMBATA
DENGAN
.................................................................
Nomor:............/......./..............
Nomor:............/......./..............
TENTANG
.................................................................................
1.............................................................................................................PIHAK PERTAMA
2......................................................................................................PIHAK KEDUA
Pasal
................................................................................................................................................................
...................(isi perjanjian)
Pasal
................................................................................................................................................................
..........................................................................
Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh keda belah pihak pada hari dan tanggal
tersebut diatas.
Hari :..............................................................
Tanggal :.............................................................
Waktu :..............................................................
Tempat :..............................................................
Acara :..............................................................
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP
LAMBANG KOP NASKAH DINAS
DAERAH PERANGKAT DAERAH
NOTULEN
Sidang/rapat :......................................................................
Hari/tanggal :......................................................................
Waktu Panggilan :......................................................................
Waktu Sidang/rapat :......................................................................
Acara : 1....................................................................
2....................................................................
3.Penutup.
Pimpinan Sidang/Rapat
Ketua :.....................................................................
Sekretaris :.....................................................................
Pencatat :....................................................................
.....................................................................................................................
..................................................................
PIMPINAN SIDANG/RAPAT
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
SPO
.........................................................
................................. NAMA
NIP.
.....................................................................................................
Pengertian
...............................................
.....................................................................................................
Tujuan
....................................
.....................................................................................................
Kebijakan
.....................................
.....................................................................................................
Prosedur
................................
1. .....................................................................................
2. .....................................................................................
Unit Terkait 3. ....................................................................................
4. ....................................................................................
5. Dan seterusnya
Contoh Standar Prosedur Operasional (SPO)
SPO
PENGELOLAAN OBAT-OBAT LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE
RSUD Halaman
LEWOLEBA No. Dokumen
Revisi 0 0 1
KABUPATEN 0674/SPO/SKP/SSKP/2016
LEMBATA
Prosedur Tetap
Ditetapkan, Tanggal .......................
Direktur
Tanggal Terbit
29 Agustus 2016
dr. Bernardus Yoseph Beda
NIP.19761108 200803 1 001
Prosedur 1. Obat-obat LASA ditandai dari gudang instalasi farmasi dengan stiker
hijau dengan tulisan LASA warna putih sebelum didistribusikan ke
tempat pelayanan.
2. Setiap pemberian obat menerapkan 7 benar
3. Penyimpanan/peletakan obat-obat LASA harus diber jarak bila
memungkinkan pada tempat yang tidak dalam satu deret rak obat.
4. Penulisan menggunakan huruf kapital dengan warna dan ukuran yang
cukup sehingga terbaca dengan jelas. Contoh DIAZepam,
LORAZepam, CeFOTAxim, FUROxim.