Anda di halaman 1dari 8

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD LEWOLEBA

NOMOR : 2022

TENTANG
PEMBEMTUKAN DAN PENGANGKATAN KOMITE MEDIK
DI LINGKUP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA
KABUPATEN LEMBATA

DIREKTUR RSUD LEWOLEBA

Menimbang : a. bahwa dalam pelaksanaan pelayanan di Rumah Sakit Umum


Daerah Lewoleba setiap profesi memiiliki organisasi dan wadah
berbentuk komite untuk merencanakan, mengorganisasi,
mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan profesi ;
b. bahwa komite yang di bentuk bertanggung jawab terhadap
kualitas pelayanan yang diberikan oleh profesinya;
c. bahwa agar pelayanan medik di Rumah Sakit Umum Daerah
Lewoleba dapat berjalan dengan baik dan berkualitas untuk
menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien
perlu di buat Komite Medik;
d. bahwa komite medik memiliki peran strategis dalam
mengendalikan kompetensi dan perilaku staf medis Rumah
Sakit;
e. bahwa dengan adanya mitasi tenaga dokter di Rumah Sakit
Umum Daerah Lewoleba maka perlu merifisi kembali struktur
Komite Medik agar sesuai dengan aturan yang berlaku;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, Direktur perlu
menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Lewoleba Kabupaten Lembata tentang Pembentukan dan
Pengangkatan Komite Medik Lingkup Rumah Sakit Umum
Daerah Lewoleba.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah – Daerah Regional Bali, NTB dan NTT (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1949);
2. Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok – Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan undang –
undang Nomor 43 Tahun 1999 ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3890);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indoneia Tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
4. Undang – undang Nomor 52 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Lembata (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 nomor 180, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3901), sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2000 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 79, Tamabahan
Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 3967);
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Praktek
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomoe
166,Tambahan Lembaran Negara Republik Indinesia Nomor
4431)
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
8. Undang–undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
9. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3637);
11. Peraturan Presiden No 77 Tahun 2015 Tentang Pedomaan
Pengorganisasian Rumah Sakit.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
755/MENKES/PER/IV/2011 Penyelenggaraan Komite Medik;
13. Peraturan Daerah Kabupaten :Lembata Nomor 1 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintah yang menjadi kewenangan
Kabupaten Lembata (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 1
Seri E Nomor 1);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Lembata Nomor 4 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 4 Seri D Nomor 3).

MEMUTUSKAN
Menetapka :
n
PERTAMA : Membentuk dan Mengangkat Komite Medik pada Lingkup
Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba Kabupaten Lembata
dengan keanggotaan Tim Komite sebagaimana tercantum dalam
lampiran I Keputusan ini.
KEDUA : Komite Medik adalah perangkat Rumah Sakit untuk menerapkan
tata kelola klinis agar staf medis di rumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu
profesi medis dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
KETIGA : Susunan organisasi , uraian tugas dan wewenang tercantum dalam
lampiran II keputusan ini.
KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana
dimaksud pada Diktum KEDUA Keputusan ini, bertanggung jawab
kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba.
KELIMA : Keputusan ini berlaku selama 3 (tiga ) tahun sejak ditetapkan.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan
Keputusan Direktur Nomor Tahun 2019 tentang Pembentukan dan
Pengangkatan Komite Medik dinyatakan tidak berlaku.

Ditetapkan di : Lewoleba
Pada tanggal :

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA

drg YPSEPH FREINADEMNETS PAUN


LAMPIRAN I :KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAHLEWOLEBA NOMOR: TAHUN 2022
TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGANGKATAN
KOMITE MEDIK PADA RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH LEWOLEBA

SUSUNAN ORGANISASI KOMITE MEDIK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA

NO NAMA JABATAN DALAM KOMITE


1. dr. Rosalia T. D. Beyeng, MSc, Sp.A Ketua Komite
2. dr. Penaten Ola Maria Krisiska Tokan Sekretaris Komite
3. dr. Arundina Sanyoto, M.Biomed, Sp.PD Subkomite Kredeasial
4. dr. Maria F. Ina Tukan M.Biomed. Sp.OG. Subkomite Etik dan Disiplin
Profesi
5. dr. Yeremias Sunur M.Biomed,Sp.OG. Subkomite Mutu Profesi

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA


LAMPIRAN II : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LEWOLEBA NOMOR: TAHUN 2019 TENTANG
PEMBENTUKAN DAN PENGANGKATAN KOMITE MEDIK
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA

URAIAN TUGAS KOMITE MEDIK

N JABATAN TUGAS FUNGSI


O DALAM
KOMITE
MEDIK
1. Ketua a. Bertanggung jawab Melakukan koordinasi dengan
Meningkatkan semua sub komite untuk
profesionalisme staf menempatkan staf medis dan
medis. meningkatkan profesionalisme staf
b. Membuat program medis
kerja komite medik

2. Sekretaris Bersama Ketua Mengkoordinasikan semua kegiatan


bertanggung subkomite demi melaksanakan
meningkatkan program kerja komite medik
profesionalisme staf
medik dan pelaksanaan
program kerja Komite
Medik

3. Subkomite Melakukan kredensial a. Menyususn dan


Kredensial terhadap semua staf pengkompilasian daftar
medis dan bertanggung kewenangan klinis sesuai
jawab kepada ketua dengan masukan dari kelompok
komite medik. staf medis berdasarkan norma
keprofesian yang berlaku.
b. Penyelenggaraan pemeriksaan
dan pengkajian :
 Kompetensi.
 Kesehatan fisik dan mental
 Perilaku
 Etika profesi
c. Evaluasi data pendidikan
profesional
kedokteran/kedokteran gigi.
d. Wawancara terhadap pemohon
kewenangan klinis.
e. Penilaian dan pemutusan
kewenangan klinis yang
adekuat.
f. Pelaporan hasil penilaian dan
menyampaikan rekomendasi
kepada ketua komite medik.
g. Melakukan proses rekredensial
saat berakhirnya masa berlaku
surat penugasan klinis dan
adanya permintaan ketua.
h. Rekomendasi kewenangan klinis
dan penerbitan surat penugasan
klinis.

4. Subkomite Menjaga disiplin, etika a. Pembinaan etika dan disiplin


Etik dan dan perilaku profesi staf profesi kedokteran.
Disiplin Profesi medis bertanggung b. Pemeriksaan staf medis yang di
jawab kepada ketua duga melakukan pelanggaran
komite medic disiplin.
c. Rekomendasi pendisiplinan
pelaku professional di rumah
sakit.
d. Pemberian
nasehat/pertimbangan dalam
pengambilan keputusan etis
pada asuhan medis pasien.

5. Subkomite Meningkatkan dan a. Pelaksaaan audit medis


Mutu Profesi memelihara mutu
profesi staf medis dan b. Rekomendasi pertemuan ilmiah
bertanggung jawab internal dalam rangka
kepada Ketua Komite pendidikan berkelanjutan bagi
Medik. staf medis.
c. Rekomendasi kegiatan eksternal
dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi stsf medis.
d. Rekomendasi bagi
pendampingan (proctoring) bagi
staf medis yang membutuhkan.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA

drg YPSEPH FREINADEMNETS PAUN

Anda mungkin juga menyukai