Anda di halaman 1dari 12

MATERI AJAR KELAS VI

BAHASA IDONESIA – IDE POKOK

IPA – PERKEMBANGBIAKAN
GENERATIF

Panduan Pendamping

1. Modul ini berisi pembelajaran tematik tentang Ide Pokok dan Perkembangbiakan
Generatif
2. Bantulah anak untuk mengetahui cara penggunaan modul ini secara mandiri dengan
membaca petunjuk penggunaan modul dan petunjuk kegiatan pada setiap awal
modul!

3. Bimbinglah anak untuk berdoa sebelum belajar.


4. Arahkan anaku ntuk menuliskan nama, sekolah, dan kelas pada halaman "Modul Ini
Milikku!," sebagai indentitas kepemilikan modul.
5. Bimbinglah anak agar mengetahui isi atau informasi yang ada dalam setiap modul!
6. Setelah anak selesai mengerjakan seluruh rangkaian modul, arahkan anak untuk
mengisi Uji Kemampuan agar dapat menguatkan pemahaman terhadap isi modul.
7. Perlihatkan modul kepada guru di sekolah setelah modul ini selesai digunakan!
MODUL INI
MILIKKU
NAMA : ……………….
KELAS : ……………….
NO. ABSEN : ……………….
SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP
Sekolah : UPT SD Negeri 225 Gresik
Kelas : VI A
Guru : Ade Dwi Nur Komaroh
Tema : 1. Selamatkan Makhluk Hidup
Subtema : Tumbuhan Sahabatku
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia dan IPA
Pembelajaran ke :1
MATA KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
PELAJARAN
Bahasa 3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan teks laporan hasil 3.1.1. Menyajikan ide pokok dan informasi penting dalam
Indonesia pengamatan yang didengar dan dibaca. (C2) bentuk diagram.(C3)
4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis dari teks laporan 4.1.1 Menguraikan teks laporan hasil pengamatan atau
hasil pengamatan atau wawancara yang diperkuat oleh bukti. wawancara dengan menggunakan bahasanya sendiri secara
(C3) rinci menjadi sebuah tulisan.(C4)
IPA 3.1 Membandingkan cara perkembangbiakan tumbuhan dan 3.1.1 Mengidentifikasi perkembangbiakan generatif melalui
hewan (C2) gambar yang dibuatnya dan manfaatnya.(C4)
4.1 Menyajikan karya tentang perkembangbiakan tembuhan. 4.1.1 Membuat laporan perkembangbiakan generatif melalui
(C3) tabel dan manfaatnya.(C6)

TUJUAN PEMBELAJARAN :

 Dengan membaca teks tentang perkembangbiakan jagung, siswa mampu menemukan ide pokok dan informasi penting serta
menyajikannya dalam bentuk diagram dengan benar.
 Setelah bermain game pada aplikasi wordwall, siswa mampu menyebutkan ciri-ciri kata baku dengan benar.
 Setelah menemukan ide pokok dari bacaan, siswa mampu mengembangkan dengan bahasanya sendiri menggunakan kosakata
baku dengan tepat.
 Setelah mengamati tayangan video bagian-bagian tanaman, siswa mampu mengidentifikasi perkembangbiakan generatif
melalui gambar yang dibuatnya dan manfaatnya dengan benar.
 Dengan berdiskusi, siswa mampu melaporkan perkembangbiakan generatif melalui tabel dan manfaatnya dengan tepat.
BAHASA INDONESIA

IDE POKOK
Ide pokok adalah ide utama atau inti pembahasan dari sebuah paragraf. Pokok pikiran disebut juga gagasan utama, gagasan pokok,
atau ide pokok. Pokok pikiran sebuah paragraf terdapat pada kalimat utama.
Lebih lanjut, paragraf adalah sekumpulan kalimat dalam suatu teks atau karangan. Paragraf mempunyai ide pokok (gagasan utama)
yang dikemas dalam kalimat topik. Setiap paragraf memiliki kalimat utama dan kalimat pengembang. Kalimat utama adalah kalimat yang
memuat pokok pikiran atau ide pokok paragraf. Kalimat utama akan diuraikan oleh beberapa kalimat lain dalam paragraf tersebut. Kalimat
pengembang adalah kalimat yang berfungsu untuk menguraikan, menjelaskan dan merinci kalimat utama.

Ciri-ciri ide pokok :


a. Memiliki kalimat pendukung (kalimat pengembang) atau penjelasan.
b. Ada yang mendukung, baik itu berupa penjelasan atau alasan yang menguatkannya.
c. Inti dari sebuah paragraf atau pusat pembahasan.

Cara menentukan ide pokok :


a. Bacalah paragraf dengan seksama
b. Perhatikan kalimat pertama & kalimat terakhir
c. Tentukan kalimat yang merupakan kalimat utama paragraf tersebut
d. Pokok pikiran dirumuskan dari kalimat utama paragraf tersebut
Contoh ide pokok atau kalimat utama pada paragraf dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu
1. Paragraf deduktif (awal) : paragraf yang kalimat utamanya di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas.
Contoh:

Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga
yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis
memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai
kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal.

Paragraf di atas termasuk paragraf deduktif karena kalimat topiknya terdapat pada awal paragraf. Kalimat topik paragraf
tersebut adalah tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas tenaga kerja adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja
tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Kalimat topik itu kemudian dikembangkan dengan kalimat-kalimat
penjelas. Kalimat-kalimat penjelas itu masing-masing menguraikan butir-butir yang diperlukan untuk mempertegas informasi dalam
kalimat topik tentang etos kerja tinggi, yang meliputi kepandaian, keterampilan, dan kepribadian tenaga kerja.

2. Paragraf induktif (akhir) : paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian akhir.
Contoh:

Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih,
menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-
kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.

Paragraf diatas diawali dengan perincian yang berupa peristiwa-peristiwa khusus. Peristiwa khusus itu berupa salju yang
turun, keadaan kota yang memutih karena salju, dan hawa dingin yang menyelimuti beberapa wilayah di Jepang. Semua peristiwa
khusus itu kemudian disimpulkan bahwa itulah keadaan Jepang saat musim dingin. Tulisan dengan pemaparan semacam itu dapat
dikategorikan sebagai paragraf induktif, suatu paragraf yang dimulai dengan hal khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum
yang merupakan kalimat topiknya.
3. Paragraf deduktif-induktif (campuran) : paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian awal dan akhir paragraf.
Contoh:
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar yang
menyebabkan seseorang terserang penyakti jantung koroner. Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan
kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan
penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koroner
disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab
utama penyakit jantung koroner.
Gagasan utama atau kalimat utama paragraf tersebut adalah kolesterol merupakan penyebab penyakit jantung
koroner. Gagasan utama itu kemudian diikuti oleh tiga kalimat penjelas. Ketiga kalimat penjelas itu adalah (1) hampir
80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi; (2) di Amerika hampir
90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi; (3) di Asia
sebagian besar penderita jantung koreoner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Ketiganya
merupakan penjelas atau penegas bahwa kolesterol menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner.
Coba kalian perhatikan bacaan berikut ini !

Dari teks bacaan disamping, coba temukan ide


pokok pada setiap paragraph !
Pembahasan :

 Ide Pokok Paragraf 1


 Jagung merupakan bahan makanan pokok di
berbagai Negara

 Ide Pokok Paragraf 2


 Jagung dikembangbiakan dengan biji

 Ide Pokok Paragraf 3


 Pembuahan pada jagung terjadi ketika serbuk sari
jatuh di kepala putik

 Ide Pokok Paragraf 4


 Bunga yang sudah mengalami pertumbuhan akan
terus tumbuh dan berkembang menjadi jagung

 Ide Pokok Paragraf 5


 Biji jagung yang sudah tua bisa ditanam kembali
dan akan tumbuh mejadi jagung
Ciri – Ciri kata Baku
Kosakata baku adalah kosakata bahasa Indonesia yang sesuai dengan KBBI dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) atau yang saat ini
menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Ciri-ciri Kata Baku :

1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah. 5. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat.
Contoh: Contoh:
- saya (baku) ; gue (tidak baku) - sehubungan dengan (baku) ; sehubungan (tidak baku)
- merasa (baku) ; ngerasa (tidak baku) - terdiri atas/ dari (baku) ; terdiri (tidak baku)

2. Tidak dipengaruhi bahasa asing. 6. Tidak mengandung makna ganda dan tidak rancu.
Contoh: Contoh:
- itu benar (baku) ; itu adalah benar (tidak baku) - mengatasi (baku) ; mengejar (tidak baku)
- banyak guru (baku) ; banyak guru-guru (tidak baku) - menghemat (baku) ; mempersingkat (tidak baku)

3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan. 7. Tidak mengandung arti pleonasme (menambahkan kata yang sebenarnya
Contoh: tidak diperlukan).
- bagaimana (baku) ; gimana (tidak baku) Contoh:
- tidak (baku) ; nggak (tidak baku) - mundur (baku) ; mundur ke belakang (tidak baku)
- hadirin (baku) ; para hadirin (tidak baku)

8. Tidak mengandung hiperkorek.


4. Pemakaian imbuhan dilakukan secara eksplisit. Contoh:
Contoh: - khusus (baku) ; husus (tidak baku)
- menangis (baku) ; nangis (tidak baku) - masyarakat (baku) ; masarakat (tidak baku)
- bermain (baku) ; main (tidak baku)
Setelah menemukan ide pokok dari bacaan “Bagaimana Jagung
Berkembangbiak?” coba kalian kembangkan menggunakan kosakata baku
-

Pembahasan :

Jagung merupakan salah satu tanaman yang dijadikan bahan makanan pokok di
berbagai negara. Petani jagung, memulai pembiakan tanamannya dengan menanam biji
jagung. Bunga jagung memiliki helai-helai rambut halus pada bagian ujungnya.

Setelah terjadi pembuahan, bunga jagung tersebut terus berkembang hingga menjadi
buah jagung. Supaya jagung selalu tersedia sebagai bahan makanan manusia, maka petani
jagung harus menanam kembali sebagian biji jagung dari hasil panen.

Kita Lanjut Yukkk……

Setelah membahas ide pokok, sekarang kita akan membahas


tentang perkembangbiakan tumbuhan secara generative ya !!!
Ilmu Pengetahuan Alam

Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif

Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan pada tumbuhan dengan cara perkawinan sel kelamin jantan (benang sari)
dan sel kelamin betina (putik). Perkembangbiakan jenis ini terjadi bila tumbuhan memiliki kelengkapan yang dibutuhkan dalam proses
penyerbukan dan pembuahan.

Adapun alat perkembangbiakan yang digunakan disini adalah serbuk sari/benang sari dan kepala putik. Bila tumbuhan tidak memiliki
kelengkapan untuk proses penyerbukan dan pembuahan maka tumbuhan tidak dapat melakukan perkembangbiakan generatif.

Umumnya, pada tumbuhan perkembangbiakan ini diawali dengan penyerbukan, yaitu melekatnya atau jatuhnya serbuk sari ke kepala
putik. Setelah terjadi penyerbukan, pada serbuk sari tumbuh buluh serbuk sari yang menuju ruang bakal biji. Kemudian, sel kelamin jantan
atau spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui buluh serbuk sari.

Adapun manfaat dari perkembangbiakan ini adalah tanaman baru yang dihasilkan memiliki akar yang kuat. Disamping itu, umur tanaman
juga bisa lebih lama.

Dalam prosesnya, perkembangbiakan generatif pada tumbuhan ini dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu generatif buatan dan alami.

Generatif Buatan
laporan tentang perkembangbiakan tumbuhan secara
generative dan manfaatnya.
Pada perkembangbiakan ini, proses penyerbukan dibantu oleh manusia dengan menempelkan serbuk sari ke kepala putik. Generatif buatan
NO. jarang berhasil melakukan
banyak dilakukan jika tanaman TUMBUHAN
penyerbukan alamiah. SalahGENERATIF
satu contohnyaALAMI /
pada tanaman MANFAAT
vanili.
BUATAN

Generatif Alami
1. JAGUNG Alami Akar kuat
2. proses
Pada perkembangbiakan alami, MANGGApenyerbukan terjadi dengan bantuan angin atauAlami Akar
hewan. Misalnya, angin yang kuat, umur tanaman
menerbangkan serbuk
sari sehingga mendarat di kepala putik. Adapun contoh tanaman yang berkembang biak dengan cara generatif alami bisa lebihpadi
adalah lamadan jagung.

3. VANILI Buatan Akar tidak seberapa kuat

Anda mungkin juga menyukai