Anda di halaman 1dari 3

Tabel 03-OJT 1 Instrumen Identifikasi Masalah Pembelajaran

NAMA : Stephanus Lukito Cahyo Purnomo, S.Pd., M.Pd.

INSTANSI : SDK Santa Maria II Malang

Berdasarkan Rapor Mutu Tahun 2020

Standar Nasional Indikator Aset/Kekuatan sekolah yang Kelemahan sekolah (Masalah terkait Satu Masalah Utama
No
Pendidikan (SNP) dapat dikembangkan Pembelajaran) Pembelajaran
a b c d e f
1. Standar Kompetensi 1.1. lulusan memiliki Secara kesuluruhan standar Dari standar kompetensi lulusan ini Covid-19 sungguh
Lulusan kompetensi pada dimensi Kompetensi Kelulusan mencapai yang menjadi kelemahan sekolah mengubah paradigma
sikap 5,97 yang berarti menuju SNP 4. terletak pada lulusan memiliki pendidikan di
1.2. lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan Indonesia, proses
Dari ketiga indikator yang terdapat
kompetensi pada dimensi yang mencapai mencapai 5,93 dan pembelajaran yang
dalam standar kompetensi
pengetahuan lulusan memiliki kompetensi pada menekankan pada
kelulusan ini, yang menjadi aset
1.3. lulusan memiliki dimensi keterampilan yang mencapai teknologi menjadi
atau kekuatan yang dimiliki
kompetensi pada dimensi 5,93. Dimensi pengetahuan dan syarat utama terjadinya
sekolah adalah lulusan memiliki
keterampilan keterampilan yang dipunyai siswa kami proses pembelajaran
kompetensi pada dimensi sikap di
sebenarnya tidak terpaut jauh dari hasil yang efektif di tengah
mana mencapai nilai 6,04.
nilai dimensi sikap. Akan tetapi ini pandemi. Tentunya
Indikator perilaku peserta didik di
menjadi salah satu kelemahan yang pemanfaatan teknologi
sekolah selalu kami arahkan agar
ada di sekolah kami, di mana siswa ini juga harus
menjadi pribadi yang beriman,
sekolah kami masih kesulitan jika diimbangi dengan
berkarakter, disiplin, santun, jujur,
mengerjakan soal yang bertaraf HOTS, kemampuan SDM
peduli, percaya diri, bertanggung
kemampuan membaca (literasi) juga berjalan bersama
jawab yang sesuai dan sejalan
masih dirasa kurang, serta kemampuan dengan teknologi
dengan visi sekolah yaitu
numerisasi masih membutuhkan tersebut. SDM guru
menjadikan pribadi yang unggul,
pendampingan dalam peningkatannya. yang belum optimal
kasih dan visioner.
Di tambah dengan budaya orang tua dalam penggunaan
yang selalu lebih menekankan hafalan teknologi dapat
materi ketimbang proses pembelajaran mengakibatkan proses
yang membuat anak dapat pembelajaran tidak
menemukan informasinya sendiri. dapat berlangsung
dengan maksimal.
Standar Nasional Indikator Aset/Kekuatan sekolah yang Kelemahan sekolah (Masalah terkait Satu Masalah Utama
No
Pendidikan (SNP) dapat dikembangkan Pembelajaran) Pembelajaran
a b c d e f

2. Standar Isi 2.1 perangkat pembelajaran Secara keselurahan hasil dari Sedangkan yang menjadi kelemahan
sesuai rumusan standar Isi mencapai 5,64 yang sekolah pada sekolah melaksanakan
kompetensi lulusan berarti menuju SNP 4. Dari kurikulum sesuai ketentuan yang hanya
2.2 kurikulum sekolah standar isi ini yang menjadi mencapai 4,10. Pada 15 Maret 2020
dikembangkan sesuai kekuatan atau aset sekolah sekolah-sekolah di Malang diarahkan
prosedur adalah Kurikulum Tingkat Satuan untuk Belajar dari Rumah. Segala
2.3 sekolah melaksanakan Pendidikan dikembangkan sesuai kerangka dasar yang dikembangkan
kurikulum sesuai prosedur di mana nilainya dalam KTSP tidak dapat berjalan
ketentuan mencapai 6,68. Proses dan secara optimal seperti alokasi waktu
prosedur penyusunan KTSP ini pembelajaran yang tidak bisa
sudah melibatkan pemangku terlaksana secara optimal. Kurangnya
kepentingan, mengacu pada kegiatan pengembangan siswa juga
kerangka dasar penyusunan, menjadi salah satu titik kelemahan
melewati tahapan operasional sekolah kami pada tahun 2020,
pengembangan dan memiliki pengembangan siswa yang sudah
perangkat KTSP yang direncanakan secara maksimal
dikembangkan ternyata tidak dapat dilaksanakan
karena terbentur dengan penggunaan
metode pembelajaran daring selama
pandemi Covid-19.

3. Standar Proses 3.1. sekolah merencanakan Secara umum Standar Proses Sedangkan yang menjadi kekurangan
proses pembelajaran mencapai nilai 5,29, di mana yang adalah proses pembelajaran yang tidak
sesuai ketentuan menjadi kekuatan dalam standar sesuai dengan silabus yang telah di
3.2. proses pembelajaran ini terletak pada proses tetapkan (adanya pandemi Covid-19),
dilaksanakan dengan tepat pembelajaran yang dilaksanakan mengarah pada pencapaian
3.3. pengawasan dan dengan tepat dan mencapai nilai kompetensi (dimana pencapaian
penilaian otentik dilakukan 6,20. Proses pembelajaran ini kompetensi ini tidak sesuai dengan
dalam proses mencakup pembentukan rombel target yang sudah ditetapkan) dan tidak
pembelajaran dengan jumlah siswa sesuai mendapatkan evaluasi dari pengawas
ketentuan, mengelola kelas sekolah terkait proses pembelajaran di
sebelum pembelajaran, sekolah
memberikan pembelajaran
Standar Nasional Indikator Aset/Kekuatan sekolah yang Kelemahan sekolah (Masalah terkait Satu Masalah Utama
No
Pendidikan (SNP) dapat dikembangkan Pembelajaran) Pembelajaran
a b c d e f
terpadu dan menggunakan aneka
sumber belajar

4. Standar Penilaian 4.1. aspek peilaian sesuai Pada Standar Penilaian Pada standar ini yang menjadi
Pendidikan ranah kompetensi Pendidikan mencapai 6,00 di kelemahan adalah proses tindak lanjut
4.2. Teknik penilaian obyektif mana indikator yang menonjol dari hasil pelaporan penilaian. Tindak
dan akuntabel adalah teknik penilaian obyektif lanjut ini bisa berupa pengayaan dan
4.3. penilaian Pendidikan dan akuntabel yang mencapai remidial. Di mana pengayaan diberikan
ditindaklanjuti 6,58. Di sekolah kami memiliki kepada siswa yang sudah melebihi
4.4. instrumen penilaian LMS private mulai tahun 2018 KKM, sedangkan remidial diberikan
menyesuaikan aspek yang memudahkan proses kepada siswa yang belum mencapai
4.5. penilaian dilakukan penilaian pembelajaran di KKM. Pada indikator ini mendapat nilai
mengikuti prosedur sekolah. Penilaian menjadi sangat 5,22, di mana ini menjadi kelemahan
transparan dan akuntabel. pada standar penilaian pendidikan

Rubrik Penilaian Identifikasi Masalah Pembelajaran:

Nilai Indikator

Seluruh indikator 1. Indikator terisi dengan lengkap dan dapat diukur serta menggunakan data acuan pada rapor mutu
91 – 100 sekolah atau hasil EDS (Evaluasi Diri Sekolah) atau hasil pemetaan SNP sekolah
terpenuhi
2. Data aset/kekuatan sekolah dideskripsikan sesuai dengan data-data yang dapat dipertanggung
Minimal tiga indikator jawabkan
81 – 90,99
terpenuhi 3. Data kelemahan sekolah yang menjadi masalah-masalah pembelajaran dideskripsikan sesuai
dengan data-data yang dapat dipertanggung jawabkan
4. Rumusan masalah utama terhubung dengan data aset/kekuatan, kelemahan sekolah, dan
Dua indikator identifikasi masalah
71 – 80,99
terpenuhi 5. Adanya keterkaitan antara aset/kekuatan dan kelemahan sekolah, identifikasi masalah
pembelajaran, dan masalah utama

Anda mungkin juga menyukai