1
Stephanus Lukito Cahyo Purnomo, Undang-undang Perlindungan Anak dan Pendidikan Karakter 2
yang perlu dimiliki oleh guru selain guru. Adalah benar guru juga adalah
kompetensi pedagogik, profesional, manusia biasa, yang sewaktu-waktu
dan sosial. bisa marah atau emosi, tapi disitulah
Kompetensi kepribadian erat perlunya pengendalian diri.
kaitannya dengan sikap, ucapan, dan Konsekuensi sebagai seorang guru, dia
perbuatan guru ketika mengajar. Hal ini harus memiliki kesabaran ekstra dalam
juga berkaitan dengan kematangan mendidik anak didiknya.
emosional guru. Pada pasal 3 ayat (5) Pasal 39 ayat (1) Undang-
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun undang Nomor 14 Tahun 2005
2008 tentang Guru disebutkan bahwa menyebutkan bahwa “Pemerintah,
indikator dari kompetensi kepribadian pemerintah daerah, masyarakat,
seorang guru antara lain : (a) beriman organisasi profesi, dan/ atau satuan
dan bertakwa, (b) berakhlak mulia, (c) pendidikan wajib memberikan
arif dan bijaksana, (d) demokratis, (e) perlindungan terhadap guru dalam
mantap, (f) berwibawa, (g) stabil, (h) melaksanakan tugas. Selanjutnya pada
dewasa, (i) jujur, (j) sportif, (k) menajdi pasal (2) disebutkan bahwa
teladan bagi peserta didik dan “perlindungan sebagaimana dimaksud
masyarakat, (l) secara objektif pada ayat (1) meliputi perlindungan
mengevaluasi kinerja sendiri, dan (m) hukum, perlindungan profesi, serta
mengembangkan diri secara mandiri perlindungan keselamatan dan
dan berkelanjutan. kesehatan kerja. Selain itu, juga
Selanjutnya, pada lampiran diperlukan perlindungan terhadap hak
Permendikbud Nomor 16 tahun 2007 kekayaan intelektual guru mengingat
tentang Standar Kompetensi dan banyak guru yang menulis karya ilmiah
Kualifikasi Guru diuraikan Kompetensi dan membuat karya inovatif seperti
Inti Guru dari aspek kompetensi buku pelajaran, buku referensi, alat
kepribadian guru antara lain: (1) peraga atau media pembelajaran,
bertindak sesuai dengan norma software,aplikasi, dan sebagainya.
agama, hukum, sosial, dan Berkaitan dengan hal tersebut
kebudayaan nasional Indonesia, (2) di atas, pemerintah, dalam hal ini
menampilkan diri sebagai pribadi yang Kemendikbud harus segera
jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi merealisasikan perlindungan guru, agar
peserta didik dan masyarakat, (3) dalam melaksanakan tugas, guru
menampilkan diri sebagai sebagai merasa aman, nyaman, dan tenteram,
pribadi yang mantap, stabil, dewasa, serta tidak mudah dikriminalisasi.
arif, dan berwibawa, (4) menunjukkan Tidak dapat dipungkiri bahwa
atos kerja yang tinggi , rasa bangga, banyaknya kasus kriminalisasi
dan rasa percaya diri, dan (5) terhadap guru membuat guru menjadi
Menjunjung tinggi kode etik profesi was-was ketika akan memberikan
guru. sanksi pelanggaran disiplin kepada
Dalam membina siswa, guru siswa karena khawatir melanggar
harus tegas, berani, berwibawa, dan undang-undang perlindungan anak.
penyayang. Guru disamping sebagai Akibatnya guru menjadi masa bodoh
seorang pengajar dan pendidik, juga ketika melihat ada siswa yang
harus berperan sebagai orang tua melanggar disiplin.
sekaligus teman bagi murid-muridnya. Jika hal ini terus dibiarkan,
Guru tidak boleh jaim, walau tetap maka akan menghambat pencapaian
harus menjaga wibawanya. Guru pun tujuan pendidikan nasional yaitu
harus memiliki hubungan yang dekat berkembangnya potensi peserta didik
dengan siswanya dalam konteks agar menjadi manusia yang beriman
sebagai guru dan murid. Menurut Saya, dan bertakwa kepada Tuhan Yang
tindakan kekerasan yang dilakukan Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
guru terhadap siswa siswa lebih berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
banyak disebabkan oleh kurang menjadi warga negara yang demokratis
matangnya kompetensi kepribadian serta bertanggung jawab.
Stephanus Lukito Cahyo Purnomo, Undang-undang Perlindungan Anak dan Pendidikan Karakter 10