Anda di halaman 1dari 12

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

(Perencanaan Produk Telescopstick Menggunakan Metode Quality


Function Deployment)

Disusun Oleh:
Sarwiyah Hasibuan
NIM. 190130109

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, penyusun panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “Perancangan Produk Telescopstick
Menggunakan Metode Quality Function Deployment"
Laporan ini telah penyusun usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan
ini. Untuk itu penyusun tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada
bapak Ir.Amri.MT selalu dosen pembimbing mata kuliah Perancangan dan
Pengembangan Produk jurusan teknik industri Universitas Malikussaleh.
Namun tidak lepas dari semua itu, Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka penyusun berharap saran dan kritikan
membangunnya dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Demikian
kata-kata pengantar laporan ini, penyusun ucapkan terimakasih.

Lhokseumawe, 25 Oktober 2021

Pe
nyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Perumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................5
2.1 Proses Perancangan............................................................................................5
2.2 Quality Function Deployment............................................................................7
2.3 Komponen Material Telescopstick...................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar. 1 Flowchart Proses Perencanaan.................................................3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perancangan produk merupakan tahapan dalam sebuah proses
menciptakan sebuah produk berdasarkan ukuran, model bentuk dan warna
tertentu yang memiliki nilai jual dan kegunaan akan kebutuhan konsumen pada
pasar yang ditargetkan pltim perancang. Antena TV merupakan salah satu alat
yang hampir dimiliki oleh setiap keluarga di Indonesia mulai dari kalangan atas
maupun kalangan bawah. Namun dalam pemasangannya antena televisi memiliki
kesulitan tersendiri contohnya dalam pemasangan tiang antena. Maka dari itu
diperlukan bagi seorang perancang produk untuk merancang suatu alat yang
berupa tiang atau stick yang dapat memanjang/memendek secara otomatis sangat
diperlukan agar mempermudah dalam penggunaan dan pemasangan antena
tersebut. Alat tersebut bernama “Telescopstick”. Selain digunakan sebagai alat
untuk tiang antena TV, alat ini juga dapat digunakan untuk fungsi lain
(multifungsi) karena pada ujung alat ini dibuat joint yang dapat disambungkan
dengan alat lainnya, sehingga dapat berfungsi lain seperti pengganti lampu,
kemoceng dan lain sebagainya. Perancangan alat ini menggunakan metode
Quality Function Deployment(QFD) karena memfokuskan proses perancangan
pada kebutuhan konsumen.
Dalam beberapa tahun terakhir beberapa produsen antena TV hanya
berfokus pada spesifikasi pita frekuensi, daya tangkap siaran TV yang baik, dan
kabel yang digunakan (Sakti, Purbawanto dan Suryono, 2013), belum adanya
keinginan dari produsen untuk memproduksi dan mengembangkan tiang antena
sebagai penopang yang baik dalam pemasangannya. Televisi merupakan sesuatu
yang hampir dimiliki semua keluarga di Indonesia. Beberapa teknologi yang
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung terus dikembangkan dalam
upaya meningkatkan kepuasan pengguna layanan televisi. Salah satu faktor
pendukung untuk menikmati layanan televisi yaitu dibutuhkan tiang antena
untuk mengkap sinyal pemancar dari stasiun televisi. Ketinggian dari posisi
antena televisi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi daya tangkap
sinyal pemancar, sehingga dibutuhkan tiang (stick)sebagai penyangga antena.
Selain itu diperlukan stick yang memiliki multifungsi seperti untuk
membersihkan bagian atas rumah, memasang lampu, dll. Diperlukan
penambahan joint yang berfungsi sebagai penghubung dengan alat tambahan lain

Menurut fungsinya stick ini juga diterapkan mekanisme otomatis, untuk


mempermudah pemasangan baik untuk memanjangkan atau memendekkan stick.

1.2 Perumusan Masalah


Rumusan masalah pada laporan ini adalah perancangan produk
teleskopstick menggunakan metode quality function deployment.

1.3 Tujuan
Tujuan Penyusun laporan ini adalah untuk mengetahui bagaimana
perancangan produk teleskopstick menggunakan metode quality function
deployment.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Perancangan


Proses perancangan merupakan langkah-langkah dalam membuat atau
membuat sesuatu dari material input sampai output. Secara genetik aktivitas
perancangan produk diawali dengan tahapan identifikasi dan formulasi tentang
segala bentuk teknologi, baik berupa teknologi produk maupun teknologi proses
yang dimiliki dan target pasar yang diinginkan. Proses dalam perancangan
bertujuan untuk menganalisis, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem
untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang ada.
Dalam setiap proses perancangan tentu saja memiliki tahap-tahap yang
dilakukan sampai produk selesai dimulai dari permulaan yang sangat penting dan
memberikan pengaruh terhadap proses selanjutnya sehingga harus teliti,
persiapan, pengajuan usul, evaluasi dan tindakan.
Langkah awal dalam melakukan proses perancangan yaitu perlu dilakukan
identifikasi ide baru atau market need (Ashby, 2011), sampai langkah akhir yaitu
spesifikasi lengkap suatu produk yang telah memenuhi ide atau market need,
namun tetap dilakukan iterasi antara langkah akhir dengan langkah lanjutan dari
market need untuk memastikan proses perancangan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
Langkah lanjutan dalam proses perancangan setelah market need yaitu
identifikasi concept, embodiment, dan detail. Pemahaman mengenai langkah
lanjutan proses perancangan dapat dilihat pada Gambar.1 berikut:
2.2 Quality Function Deployment
QFD (Quality Function Deployment) merupakan suatu metode untuk
perencanaan dan pengembangan produk yang terstruktur, sehingga development
team dapat dengan jelas menentukan keinginan dan kebutuhan konsumen(Cohen,
1995). Beberapa penelitian yang menjadi pembanding, yang membahas
mengenai perancangan menggunakan QFD telah dilakukan dengan objek dan
kasus yang berbeda, beberapa diantaranya yaitu: desain lemari arsip(Hidayako
dan Betanursanti, 2017), dan rancangan meja dapur multifungsi (Anggraeni,
Desrianty dan Yuniar, 2013 Metode QFD ini dipilih karena kehandalannya
dalam menentukan kebutuhan konsumen. Selain itu penerapan QFD dalam
perancangan produk sangat beragam itu penerapan QFD dalam perancangan
produk sangat beragam manfaatnya yaitu meningkatkan keandalan produk,
meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kepuasan konsumen,
memperpendek time to market, meredukai biaya perancangan, meningkatkan
komunikasi dan meningkatkan produktivitas.
Tahapan-tahapan QFD terdiri empat tahap utama seperti yang
ditampilkan pada Gambar.1 (Crow, 2009), Keempat tahapan tersebut yaitu:
Perencanaan Produk; Menentukan dan memprioritaskan kebutuhan pelanggan,
menganalisis peluang kompetitif, merencanakan produk untuk merespon
kebutuhan pelanggan dan peluang kompetitif. Selanjutnya Assembly;
mengidentifikasi part atau assemblies yang penting, menurunkan karakteristik
produk kedalam karakteristik kritis part/assemblies, menetapkan nilai target dari
karakteristik kritis. Kemudian perencanaan proses;menentukan proses kritis dan
aliran proses, mengembangkan persyaratan peralatan produksi, menetapkan
parameter kritis proses. Dan kontrol proses/kualitas; menentukan karakteristik
proses dan partai kritis, menetapkan metode kontrol proses dan parameternya,
menetapkan metode dan parameter inspeksi dan uji.
Perancangan telescopstick menggunakan metode quality function
deployment dipertimbangkan karena memfokuskan proses perancangan pada
kebutuhan para konsumen. Hasil dari perancangan alat ini memperlihatkan bahwa
alat ini dapat menggantikan stick konvensional yang mudah hancur dan sulit
pemasangannya, serta ketersediaan sparepart yang mudah didapatkan pelanggan
atau konsumen.
Alat yang digunakan untuk mengukur struktur QFD adalah matriks
berbentuk rumah yang disebut House of Quality. Bentuk dan keterangan setiap
bagian matriks House Of Quality dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.
Gambar.2 House Of Quality

2.3 Komponen Material Telescopstick


Berdasarkan fungsi dari sebuah teleskopstick, material pembuatnya harus
lah sesuai agar diperoleh produk rancangan telescopstick yang bagus nilai fungsi
dan mutunya. Alat didesain kuat dan ringan yang terbuat dari pipa polyethylene
karena mempertimbangkan sebagaimana fungsi dan kebutuhan yang diperlukan
alat ini. Cara kerja dari alat ini yaitu menggunakan sistem katrol sehingga dalam
pemanjangan/pemendekannya menggunakan pulley atau roller dengan penarikan
menggunakan kawat baja. Mekanisme penarikan kawat itu sendiri digunakan
motor electric 12 Volt DC dengan energi yang bersumber dari baterai sehingga
tidak dilakukan secara manual .
Komponen yang digunakan dalam perancangan alat ini merupakan
komponen yang mudah didapat di pasaran (common parts) sehingga dalam
perawatannya dapat diganti dengan mudah apabila terjadi kerusakan serta ada
beberapa komponen yang customize dikarenakan ukuran komponen yang tidak
ada dipasaran, komponen yang termasuk common parts dan customize yaitu:
1. Pipa, yang berfungsi selain sebagai pengganti tiang bambu atau besi, juga
sebagai alat bantu tambahan (multifungsi) sehingga kriteria yang diinginkan
yaitu isolator, kuat, keras, dan ringan, sehingga dalam pemilihan material
dimungkinkan polimer dalam kategori polimer thermoplastic, karena memiliki
berat jenis dan isolator yang baik.
2. Pulley, prinsip kerja pulley sama dengan tuas, yaitu mengubah arah gaya
sehingga kerja yang dilakukan menjadi lebih mudah, oleh sebab itu dapat
mengangkat benda-benda yang lebih berat diangkat jika tanpa menggunakan
katrol. Kriteria yang diinginkan yaitu material yang ringan namun kuat.
3. Poros, dalam fungsinya dipasangkan dengan pulley, dalam perencanaannya
mempertimbangkan kriteria kuat, ringan, dan tentu saja harganya relatif murah.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, M., Desrianty, A. dan Yuniar (2013) “Rancangan Meja Dapur


Multifungsi Menggunakan Quality Function Deployment (QFD),” Reka
Integra, 2(1), hal. 159–169.
Ashby, M. F. (2011) Material Selection in Mechanical Design. 4 ed. Oxford:
Elsevier Ltd.
Cohen, L. (1995) Quality Function Deployment: How to Make QFD Work for
You. Massachusetts: Addison-Weasley Publication Company.
Hidayako, A. F. N. dan Betanursanti, I. (2017) “Desain Lemari Arsip di PT.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Tbk Cabang Gombong
Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD),” Spektrum
Industri, 15(1), hal. 1–119.
Sakti, I. N., Purbawanto, S. dan Suryono (2013) “Modifikasi Antena Televisi
Jenis Yagi sebagai Penguat Sinyal Modem Menggunakan Sistem
Induksi,” Jurnal Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang, 5(1), hal.
32–28

Anda mungkin juga menyukai