PENDAHULUAN
1.6 Asumsi
Adapun asumsi yang ada pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Para lansia rentan mengalami kecelakaan didalam toilet dan kamar mandi.
2. Lansia cenderung melanjutkan hidupnya di komunitas orang-orang lansia
seperti panti jompo.
3. Produk-produk yang digunakan para lansia di Indonesia masih jauh dari
Ergonomi yang layak.
2.1 Ergonomi
2. Gaya statis.
Tipe ini memiliki karakteristik terjadi kontraksi yang lama, terjadi
gangguan pada aliran darah. Dimana supply oksigen dan hasil
buangannya tidak berjalan dengan baik. Tidak adanya oksigen dan
glukosa yang akan diterima menyebabkan gaya ini tidak akan bertahan
lama. Akan terjadi sakit pada sistem otot yang juga meningkatkan produk
buangan termasuk asam laktat, yang akan berakumulasi di jaringan otot.
2.4 REBA
REBA (Rapid Entire Body Assessment) adalah sebuah metode yang
dikembangkan oleh Hignett, S. and McAtamney, L, untuk memberikan
secara cepat dan mudah alat analisis observasi postur pada keseluruhan
anggota tubuh (statis dan dinamis). Digunakan secara cepat untuk
menilai posisi kerja atau postur leher, punggung, lengan pergelangan
tangan dan kaki seorang operator. Selain itu metode ini juga dipengaruhi
faktor coupling, beban eksternal yang ditopang oleh tubuh pekerja. Data yang
dikumpulkan termasuk postur badan, kekuatan yang digunakan, tipe dari
pergerakan, gerakan berulang, dan gerakan berangkai. Skor akhir REBA
memberikan indikasi level resiko dari suatu pekerjaan dan tindakan yang
harus dilakukan/diambil.
REBA dapat digunakan ketika mengkaji faktor Ergonomi di tempat
kerja, dimana dalam melakukan analisis menggunakan :
1. Seluruh tubuh yang sedang digunakan
2. Postur statis, dinamis, kecepatan perubahan, atau postur yang tidak
stabil
3. Pengangkatan yang sedang dilakukan dan seberapa seringnya
Modifikasi tempat kerja, peralatan, pelatihan atau perilaku
pekerja yang bekerja mengabaikan resiko juga dimonitor.
Alasan menggunakan metode REBA adalah sebagai alat
analisis postur yang cukup sensitif untuk postur kerja yang sulit diprediksi
dalam bidang perawatan kesehatan dan industri lainnya. REBA melakukan
assessment pergerakan repetitif dan gerakan yang paling sering dilakukan
dari kepala sampai kaki. REBA digunakan untuk menghitung tingkat resiko
yang dapat terjadi sehubungan dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan
MSDs dengan menampilkan serangkaian tabel-tabel untuk melakukan
penilaian berdasarkan postur-postur yang terjadi dari beberapa bagian tubuh
dan melihat beban atau tenaga aktivitasnya. Perubahan nilai-nilai disediakan
untuk setiap bagian tubuh yang dimaksudkan untuk memodifikasi nilai dasar
jika terjadi perubahan atau penambahan faktor resiko dari setiap pergerakan
yang dilakukan.
LANGKAH 2
Identifikasi pasif dan aktif.
LANGKAH 3
Perancangan
FGD ke-2 sebagai usulanbaru
diskusi desain desain awal prototype
bersama
LANGKAH 4
FGD ke-1 sebagai bentuk diskusi evaluasi usulan desain awal
LANGKAH 5
Pencarian solusi dari hasil FGD ke-1
LANGKAH 6
No Keluhan Keinginan
1 Lantai kamar mandi
Perubahan jenis lantai
yang licin
2 Kamar mandi yang
Pelebaran kamar mandi
sempit
3 Tidak ada rambatan
Ditambahkan hand rail
dinding
4 Tidak tahan mandi
sambil jongkok atau Ditambahkan kursi
berdiri
5 Membutuhkan air Ditambahkan water
hangat heater
6 Lantai tidak rata Lantai rata
2. Jadwal Penelitian
Penelitian pertama dilakukan pada April 2021-Agustus 2021. Waktu
penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut:
Kegiatan dan
No April Mai Juni Juli Agustus
lingkup penelitian
1 Kontrak penelitian
2 Pengumpulan bahan
dan peralatan
3 Pelaksanaan
program dan
pengumpulan
data
4 Penulisan laporan
akhir
5 Seminar hasil,
penelitian dan
pameran
3.5 Saran
Hasil penelitian yang telah dilakukan perlu diperhatikan hal sebagai
berikut:
1. Desain kamar mandi lansia tersebut dapat digunakan sebagai
peneliti dalam mengembangkan lebih lanjut.
2. Penelitian selanjutnya perlu untuk memperhatikan aspek biaya.
3. Diharapkan semua pihak ikut andil dalam mendukung penelitian ini.