Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

K
DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
MOLA HIDATIDOSA DI RUANG MELATI
RS SECAPA SUKABUMI
TAHUN 2022

LAPORAN KASUS

Diajukan untuk memenuhi tugas stase keperawatan maternitas

Dosen : Lisbet Octovia Manalu, S.Kep., Ners, M.Kep.

Anitasari

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelasaikan laporan kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Ny.K Dengan Gangguan Sistem Reproduksi Pada Kasus Mola Hidatidosa di
Ruang Melati Rumah Sakit Secapa Sukabumi Tahun 2022” ini dengan tapat
waktu dan tanpa halangan yang berarti. Penulisan laporan kasus ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan kasus ini.

Pembuatan laporan kasus ini disusun untuk memenuhi tugas stase


maternitas serta sebagai penambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan
para pembaca khususnya. Semoga laporan kasus ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak yaitu bagi penulis maupun pembaca. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan
adanya kritik maupun saran sebagai perbaikan dalam penulisan selanjutnya.

Sukabumi, Tahun 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................ 2
1.3. Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................... 5
2.1. Konsep Teori Penyakit Mola Hidatidosa............................................ 5
2.2. Konsep Teori Asuhan Keperawatan................................................... 13
BAB III KASUS ASUHAN KEPERAWATAN........................................... 20
3.1. Pengkajian.......................................................................................... 20
3.2. Diagnoasa Keperawatan..................................................................... 26
3.3. Intervensi Keperawatan...................................................................... 27
3.4. Implementasi Keperawaan.................................................................. 29
3.5 Evaluasi Keperawatan........................................................................ 30
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 32
4.1. Kesimpulan......................................................................................... 32
4.2. Saran................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA

3
LAPORAN PENDAHULUAN
MOLA HIDATIDOSA
1. Pengertian
Mola Hidatidosa ialah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stroma villus korialis langka
vaskularisasi dan edematus.

2. Patofisiologis
Faktor Ovum, Imunoselektif dari Tropoblas, Sosial ekonomi yang rendah, Pariatas tinggi,
Kekurangan protein, Infeksi virus, Faktor kromosom yang belum jelas.

Chorionic villi berganda

Membentuk gelembung-gelembung berisi cairan menyerupai buah anggur

Diferensiasi Proliferasi Gastrula + Blastula Blastocyt

Uterus menjadi besar

Gelembung mola kelaur beserta darah

Pada molahidatinosa tidak terjadi deperensiasi tetapi hanya froliferasi sehingga pertumbuhan
tidak terkendali pada sel-sel tropoblas yang mana vaskularisasi tidak mencukupi sehingga
bagian pinggir akan nekrosis dan keluar menimbulkan gelembung mola (fluksus) yang
akhirnya akan mengalami mola abortion.

3. Diagnosis :
Kehamilan mola hidatidosa akan didapatkan gambaran/tanda :
- Seperti keluhan kehamilan muda
- Dengan perubahan secara cepat menyebabkan TFU (tinggi Fundus uteri) lebih besar dari
pada usia kehamilan dari pada umumnya. Sehingga pada keadaan ini harus dibedakan
dari pada kehamilan gemmelli.

4
4. Therapi
- Evakuasi, dengan persiapan khusus
 Cairan /darah
 Upaya dilatasi tujuan utama bila osteum uteri belum terbuka ( amnion 10 – 12 jam)
 Drip oxcitosin untuk menambah kontraksi, ekspulsi, menurunkan perdarahan,
mencegah perforasi kebelakang
- Terapi supportif (antibiotika, transfusi, dll)
- Monitor kadar HCG sampai 1 bulan :
- Apakah ada mola
- Apakah ada tanda-tanda keganasan /Chorio Ca.
Curret bisa menyebabka robeknya mukosa endometrium sehingga bila diberikan oksitoxin
maka endometrium akan menebal.
Predisposisi terjadinya Molahidatinosa :
1. Kekurangan vitamin B 12
2. Imunologi
3. Gizi terganggu

5
I. PENGKAJIAN
A. AKTIVITAS
 Kelemahan.
 Kesulitan ambulasi.
B. SIRKULASI
 Takikardia, berkeringat, pucat, hipotensi (tanda syok).
 Edema jaringan.

C. ELIMINASI
 Ketidakmampuan defekasi dan flatus.
 Diare (kadang-kadang).
 Cegukan; distensi abdomen; aabdomen diam.
 Penurunan haluan urine, warna gelap.
 Penurunan/tak ada bising usus (ileus); bunyi keras hilang timbul, bising usus kasar
(obstruksi); kekakuan abdomen, nyeri tekan. Hiperesonan/timpani (ileus); hilang suara
pekak diatas hati (udara bebas dalam abdomen).

D. CAIRAN
 Anoreksia, mual/muntah; haus.
 Muntah proyektil.
 Membran mukosa kering, lidah bengkak, turgor kulit buruk.

E. KENYAMANAN/NYERI
 Nyeri abdomen, Distensi, kaku, nyeri tekan.
F. PERNAPASAN
 Pernapasan dangkal, takipnea.
G. KEAMANAN
 Riwayat inflamasi organ pelvik (salpingitis); infeksi pasca-melahirkan, abses
retroperitoneal.

H. PENYULUHAN/PENBELAJARAN
 Riwayat adanya trauma penetrasi abdomen, contoh luka tembak/tusuk atau trauma
tumpul pada abdomen; perforasi kandung kemih/ruptur; penyakit saluran GI contoh
apendisitis dengan perforasi, ganger/ruptur kandung empedu, perforasi karsinoma
gaster/ulkus duodenal, obstruksi gang renosa usus, perforasi divertikulum, ileitis
regional, hernia strangulasi.

6
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap devisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan sekunder.
3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan Penurunan komponen seluler yang di
butuhkan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.
4. Gangguan Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi.
5. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri.
6. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan.

III. RENCANA INTERVENSI


INTERVENSI KEPERAWATAN :
1. Resiko tinggi terhadap devisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan
Tujuan :
Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah
maupun kualitas.
Intervensi :
a. Kaji kondisi status hemodinamika
Rasional : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki
karekteristik bervariasi
b. Ukur pengeluaran harian
Rasional : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan
jumlah cairan yang hilang pervaginal
c. Catat haluaran dan pemasukan
Rasional : Mengetahuai penurunanan sirkulasi terhadap destruksi sel darah merah.
d. Observasi Nadi dan Tensi
Rasional : Mengetahui tanda hipovolume (perdarahan).
e. Berikan diet halus
Rasional : Memudahkan penyerapan diet
f. Nilai hasil lab. HB/HT
Rasional : Menghindari perdarahan spontan karena proliferasi sel darah merah.
g. Berikan sejumlah cairan IV sesuai indikasi
Rasional : Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dan tranfusi
mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif
h. Evaluasi status hemodinamika
Rasional : Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik.

2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan sekunder.
Tujuan :
Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan

7
Intervensi :
a. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau
Rasional : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar.
Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda
infeksi
b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan
Rasional : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar
c. Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart
Rasional : Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart
d. Lakukan perawatan vulva
Rasional : Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat menyebabkan
infeksi.
e. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda infeksi
Rasional : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi;
demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi
f. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama masa
perdarahan
Rasional : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu;
senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system
reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan.
g. Batasi pengunjung dan ajari pengunjung untuk mencuci tangan yang baik.
Rasional : Mencegah cross infeksi.
h. Observasi suhu tubuh.
Rasional : Mengetahui infeksi lanjut.
i. Nilai hasil lab. Leukosit,darah lengkap.
Rasional : Penurunan sel darah putih akibat dari proses penyakit
j. Berikan obat sesuai terapi.
Rasional : Antibiotika profilaktik atau pengobatan.

3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan Penurunan komponen seluler yang di


butuhkan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.
Tujuan :
Tidak terjadi Perubahan perfusi jaringan selama perawatan perdarahan
Intervensi :
a. Kaji tanda vital, warna kulit, ujung jari
Rasional : Memberikan informasi mengenai perfusi
b. Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh.
Rasional : Memperlancar vaskularisasi kejaringan perifer.
c. Nilai hasil lab.HB/HT dan jumlah SDM GDA.

8
Rasional : Mengidentifikasi/memperbaiki defisiensi untuk menurunkan resiko
perdarahan.
d. Berikan sel darah merah seuai program terapi.
Rasional : Memaksimalkan transportasi oksigen kejaringan.

4. Gangguan Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi


Tujuan :
Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
Intervensi :
a. Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas
Rasional : Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan
masif perlu diwaspadai untuk mencegah kondisi klien lebih buruk
b. Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan
Rasional : Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ
reproduksi
c. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari
Rasional : Mengistiratkan klilen secara optimal
d. Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan/kondisi klien
Rasional : Mengoptimalkan kondisi klien, pada Mola Hidatidosa, istirahat mutlak
sangat diperlukan
e. Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas
Rasional : Menilai kondisi umum klien
5. Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri
Tujuan :
Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
Intervensi :
a. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien
Rasional : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun
diskripsi.
b. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
Rasional : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
c. Kolaborasi pemberian analgetika
Rasional : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian
analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik

6. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan


Tujuan :
Tidak terjadi kecemasan, pengetahuan klien dan keluarga terhadap penyakit meningkat
Intervensi :

9
a. Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit.
Rasional : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas.
b. Kaji derajat kecemasan yang dialami klien.
Rasional : Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian
objektif klien tentang penyakit.
c. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan.
Rasional : Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan
support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri klien.
d. Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama.
Rasional : Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan
kecemasan.
e. Terangkan hal-hal seputar Mola Hidatidosa yang perlu diketahui oleh klien dan
keluarga.
Rasional : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk
meningkatkan pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk
mengurangi kecemasan klien dan keluarga.

10
PENGKAJIAN

Tanggal masuk : 22 Januari 2022 Jam masuk : 13.40 WIB


Ruang : Kandungan No. Reg Med : 10196923
Pengkajian : 23 Januari 2022

A. IDENTITAS
Nama Pasien : Ny. Siti Zulaikah Nama Suami : Tn. M
Umur : 19 tahun Umur : 24 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sukabumi

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 15 tahun, siklus teratur (28 hari) denggan jumlah darah relatif
sedikit selama 6-7 hari. Klien tidak mengalami dismenorhea. Hari Pertama
Haid Terakhir tanggal 26 Desember 2021, tanggal 19 Januari 2022 terjadi
perdarahan, di bawa ke klinik Al Falah tanggal 20 Januari 2022, tanggal 22
Januari 2022 terjadi perdarahan kembali, dan baru di bawa ke Poliklinik
Kandungan RS Secapa Sukabumi.

b. Riwayat Kehamilan/nifas sebelumnya :


Klien sebelumnya belum pernah mengalami. Klien belum memiliki anak.

2. Riwayat KB
Saat ini klien tidak menggunakan alat kontrasepsi.

3. Riwayat Kesehatan
Klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing manis,
gondok, dan penyakit keturunan lainnya. Tidak ada riwayat keguguran pada
anggota keluarga lainnya.

11
4. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola Nutrisi
Klien makan 3 kali sehari, dengan cukup lauk dan sayuran; klien tidak
mengalami gangguan nafsu makan, klien tidak berpantang makan.

2. Pola Aktivitas dan latihan


Sebagai ibu rumah tangga, klien menjalankan aktivitas seperti biasanya dan
tidak menambah waktu istirahat karena klien tidak merasa bahwa dirinya
hamil. Saat ini klien merasa nyeri pada perut bagian bawah dan perdarahan
walaupun tidak terlalu mengganggu kegiatan sehari-hari. Nyeri yang timbul
terasa lebih berat saat merubah posisi tubuh dengan cepat dan tiba-tiba.

5. Pemeriksaaan Fisik
Kesadaraan Umum : Composmentis
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Pernafasan : 20 X/menit
Nadi : 80 X/menit

Konjungtiva : Anemis
Sclera : Anikteric
Turgor kulit: elastis
Warna kulit : agak pucat

a. Inspeksi :
Pembesaran relatif abdomen
Linea alba tidak ada
Striae pada perut sedikit

b. Palpasi
Leopold I : Tinggi Fundus Uteri : 2 Jari diatas pusat.
Periksa Dalam (Vaginal Toucher) :
- Vaginal Toucher : tidak ditemukan fluks
- Portio : Lunak, nyeri goyang (-), Pembukaan 1 Cm
- Cavum Uteri : TFU 2 jari di atas pusat.
- Adnexia Parametrium ka/ki : Nyeri tekan (-) Massa (-)

12
- Cavum Douglas : tidak menonjol
- Inspekulo : Fleks (+)
c. Auskultasi
Doppler tidak dilakukan

6. Data Penunjang
HCG Test : Positif
Hemoglobin : 9 mg%
Ultra Sonografi :

Diagnosa Medik : Mola Hidatidosa + Anemis

13
ANALISA DATA

MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS : Perdarahan akibat kerusakan Devisit Volume Cairan
jaringan intra uterus
- Mengeluh nyeri perut menimbulkan perdarahan dan
bagian bawah dan penurunan volume cairan.
perdarahan sudah 6
hari, badan lemah
DO :
- Perdarahan pervaginal
bergumpal.
- Hb. 9 mg%
- Kulit agak pucat

DS :
- Mengeluh perdarahan Akibat perdarahan
sudah 6 hari mengakibatkan kondisi vulva
DO : hygiene menjadi berkurang dan Resiko tinggi untuk
selalu lembab, beresiko terhadap Infeksi
- Perdarahan pervaginal terjadinya infeksi
bergumpal.
- Vulva kotor & lembab

DS :
- Menyatakan Nyeri Kerusakan jaringan yang terjadi
perut bagian bawah. dapat mengakibatkan nyeri dan
- Mengeluh Perdarahan mengganggu kondisi fisik dan
sudah 6 hari psikologis klien
DO : Gangguan Rasa
- Kadang meringis Nyaman : (Nyeri)
menahan nyeri

DS :
- Menyatakan tidak tahu
Kekurangtahuan terhadap
kalau dirinya bukan
kondisi dapat mengakibatkan
hamil
kecemasan dan mengakibatkan
- Menyatakan perdarahan
perawatan yang dilakukan tidak
yang terjadi adalah haid
maksimal
- Menyatakan bingung
apa yang harus
dilakukan
Cemas
DO :

Diagnosa Keperawatan :
1. Devisit Volume Cairan berhubungan dengan perdarahan.
2. Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri
3. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulva lembab.
4. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan.

14
RENCANA KEPERAWATAN :
1. Devisit Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, maka Tidak terjadi devisit volume cairan,
seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
a. Kaji kondisi status hemodinamika
Rasional : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki
karekteristik bervariasi
b. Ukur pengeluaran harian
Rasional : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan
jumlah cairan yang hilang pervaginal
c. Anjurkan klien memenuhi kebutuhan cairan
Rasional : Motivasi untuk memenuhi kebutuhan cairan

2. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan Kerusakan jaringan intrauteri


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang
dialami.
Intervensi :
a. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien
Rasional : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun
deskripsi.
b. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
Rasional : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
c. Kolaborasi pemberian analgetika
Rasional : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian
analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
d. Lakukan pendidikan kesehatan teknik distraksi
Rasional : Adaptasi terhadap nyeri merupakan teknik yang dapat menurunkan nyeri
disamping kecemasan

3. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulva lembab


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawtan, diharapkan tidak terjadi infeksi selama
perdarahan berlangsung
Intervensi :
a. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau

15
Rasional : Perubahan yang terjadi pada dischart dikaji setiap saat dischart keluar.
Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda
infeksi.
b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan
Rasional : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih
luar.
c. Lakukan perawatan vulva
Rasional :Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat menyebabkan
infeksi.
d. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi
Rasional : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi;
demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi.
e. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama masa
perdarahan.
Rasional : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu;
senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system
reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan.

4. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak merasa cemas, pengetahuan klien
dan keluarga terhadap penyakit meningkat
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit
Rasional : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas
b. Kaji derajat kecemasan yang dialami klien
Rasional : Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penilaian
objektif klien tentang penyakit
c. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan
Rasional : Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan
support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri klien
d. Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama
Rasional : Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan
kecemasan
e. Terangkan hal-hal seputar Molahidatidosa yang perlu diketahui oleh klien dan
keluarga
Rasional : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan
pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk mengurangi
kecemasan klien dan keluarga.

16
IMPLEMENTASI & EVALUASI

Devisit Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan

Waktu Implementasi Respon

08.00 Mengukur jumlah cairan yang Vol darah + 200 cc keluar, warna merah
keluar segar bergumpal
Menerangkan bahaya pengeluaran Menyatakan takut dengan perdarahan,
cairan berlebihan dan menanyakan cara agar perdarahan
berhenti
Intake harian + 1200 cc, Output + 1400
Melakukan penghitungan intake
cc.
dan output
Menyatakan mengerti cara pengukuran
Mengajarkan cara mengukur
cairan
kebutuhan cairan sederhana
Menyatakan akan berusaha banyak
Menganjurkan klien cukup banyak
minum
minum dan makan
Menyatakan akan minum air tambahan 2
Mengajarkan cara menentukan
gelas tiap hari
jumlah minum yang diperlukan
selama perdarahan

Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan Kerusakan jaringgan


intrauterine

Waktu Implementasi Respon

07.00 Menilai derajad nyeri Nyeri seperti ditekan pada bagian bawah
perut
Klien diam, menyatakan mengerti
Menerangkan penyebab nyeri
Klien mengangguk
Menganjurkan klien tidak banyak
bergerak/aktivitas
Menganjurkan klien untuk Klien mengangguk, menyatakan akan
memberitahu perawat bila nyeri memperhatikan kondisi tubuhnya
bertambah hebat

Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulcva lembab

Waktu Implementasi Respon

07.30 Mengajarkan pada ibu untuk Menyatakan ia telah berusaha


dapat mengecek perdarahan tiap memperhaikan perdarahan yang terjadi dan
hari, menerangkan hal-hal yang dapat menyebutkan tanda infeksi
harus diperhatikan dalam
mengkaji tanda infeksi pada
vagina
Menganjurkan ibu untuk
membersihkan kemaluan teratur
Menganggguk dan menyatakan sanggup

17
Menganjurkan pada ibu untuk
segera memberitahu perawat bila
Menyatakan akan segera memberitahu
ada tanda demam, perdarahan
perawat bila ada tanda demam, perdarahan
berbau atau keluar nanah
berbau atau keluar nanah

Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan

Waktu Implementasi Respon

08.30 Menerangkan bahwa ibu saat ini Mengulang pernyataan bahwa dirinya
sebenarnya tidak hamil. tidak hamil.
Menerangkan agar ibu banyak Menyatakan ia akan banyak istirahat
istirahat.
Menerangkan perdarahan yang
-
terjadi

18
IMPLEMENTASI & EVALUASI

Devisit Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan

Waktu Implementasi Respon

08.00 Mengukur jumlah cairan yang keluar Vol darah +200 cc keluar, warna merah
segar dan bergumpal.
Menerangkan bahaya pengeluaran
cairan berlebihan Menyatakan takut dengan perdarahan, dan
menanyakan cara agar perdarahan berhenti
Intake harian + 1200 cc, Output + 1400 cc.
Melakukan penghitungan intake dan
output Menyatakan mengerti cara pengukuran
cairan
Mengajarkan cara mengukur
kebutuhan cairan sederhana Menyatakan akan berusaha banyak minum
Menganjurkan klien cukup banyak Menyatakan akan minum air tambahan 2
minum dan makan gelas tiap hari
Mengajarkan cara menentukan jumlah
minum yang diperlukan selama
perdarahan

Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan Kerusakan jaringgan


intrauterine

Waktu Implementasi Respon

07.00 Menilai derajad nyeri Nyeri seperti ditekan pada bagian bawah
perut
Klien diam, menyatakan mengerti
Menerangkan penyebab nyeri
Klien mengangguk
Menganjurkan klien tidak banyak
bergerak/aktivitas
Menganjurkan klien untuk segera Klien mengangguk, menyatakan akan
memberitahu perawat bila nyeri memperhatikan kondisi tubuhnya
bertambah hebat

Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulcva lembab

Waktu Implementasi Respon

07.30 Mengajarkan pada ibu untuk dapat Menyatakan ia telah berusaha memperhaikan
mengecek perdarahan tiap hari, perdarahan yang terjadi
menerangkan hal-hal yang harus
Dan dapat menyebutkan tanda infeksi
diperhatikan dalam mengkaji tanda
infeksi pada vagina
Menganjurkan ibu untuk
membersihkan kemaluan teratur
Menganjurkan pada ibu untuk
segera memberitahu perawat bila Menganggguk dan menyatakan sanggup

19
ada tanda demam, perdarahan
berbau atau keluar nanah
Menyatakan akan segera memberitahu
perawat bila ada tanda demam, perdarahan
berbau atau keluar nanah

Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan

Waktu Implementasi Respon

08.30 Menerangkan bahwa ibu saat ini Mengulang pernyataan bahwa dirinya tidak
sebenarnya tidak hamil hamil
Menerangkan agar ibu banyak Menyatakan ia akan banyak istirahat
istirahat
Menerangkan perdarahan yang
-
terjadi

20
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad. (1981). Obstetri Patologi, Elstar Offset,
Bandung.

JNPKKR-POGI. (2000). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Marilynn E.Doenges. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.

Rustam Mochtar. (1992). Sinopsis Obstetri Jilid I, EGC, Jakarta.

Sarwono Prawirohardjo. (1999). Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo, Jakarta.

Wong,Dona L& Perry, Shanon W. (1998). Maternal Child Nursing Care, Mosby Year Book
Co., Philadelphia.

. Protap Pelayanan Kebidanan RSUD Dr. Sutomo Surabaya, Surabaya

21

Anda mungkin juga menyukai