K
DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
MOLA HIDATIDOSA DI RUANG MELATI
RS SECAPA SUKABUMI
TAHUN 2022
LAPORAN KASUS
Anitasari
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelasaikan laporan kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Ny.K Dengan Gangguan Sistem Reproduksi Pada Kasus Mola Hidatidosa di
Ruang Melati Rumah Sakit Secapa Sukabumi Tahun 2022” ini dengan tapat
waktu dan tanpa halangan yang berarti. Penulisan laporan kasus ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan kasus ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................ 2
1.3. Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................... 5
2.1. Konsep Teori Penyakit Mola Hidatidosa............................................ 5
2.2. Konsep Teori Asuhan Keperawatan................................................... 13
BAB III KASUS ASUHAN KEPERAWATAN........................................... 20
3.1. Pengkajian.......................................................................................... 20
3.2. Diagnoasa Keperawatan..................................................................... 26
3.3. Intervensi Keperawatan...................................................................... 27
3.4. Implementasi Keperawaan.................................................................. 29
3.5 Evaluasi Keperawatan........................................................................ 30
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 32
4.1. Kesimpulan......................................................................................... 32
4.2. Saran................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
3
LAPORAN PENDAHULUAN
MOLA HIDATIDOSA
1. Pengertian
Mola Hidatidosa ialah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stroma villus korialis langka
vaskularisasi dan edematus.
2. Patofisiologis
Faktor Ovum, Imunoselektif dari Tropoblas, Sosial ekonomi yang rendah, Pariatas tinggi,
Kekurangan protein, Infeksi virus, Faktor kromosom yang belum jelas.
Pada molahidatinosa tidak terjadi deperensiasi tetapi hanya froliferasi sehingga pertumbuhan
tidak terkendali pada sel-sel tropoblas yang mana vaskularisasi tidak mencukupi sehingga
bagian pinggir akan nekrosis dan keluar menimbulkan gelembung mola (fluksus) yang
akhirnya akan mengalami mola abortion.
3. Diagnosis :
Kehamilan mola hidatidosa akan didapatkan gambaran/tanda :
- Seperti keluhan kehamilan muda
- Dengan perubahan secara cepat menyebabkan TFU (tinggi Fundus uteri) lebih besar dari
pada usia kehamilan dari pada umumnya. Sehingga pada keadaan ini harus dibedakan
dari pada kehamilan gemmelli.
4
4. Therapi
- Evakuasi, dengan persiapan khusus
Cairan /darah
Upaya dilatasi tujuan utama bila osteum uteri belum terbuka ( amnion 10 – 12 jam)
Drip oxcitosin untuk menambah kontraksi, ekspulsi, menurunkan perdarahan,
mencegah perforasi kebelakang
- Terapi supportif (antibiotika, transfusi, dll)
- Monitor kadar HCG sampai 1 bulan :
- Apakah ada mola
- Apakah ada tanda-tanda keganasan /Chorio Ca.
Curret bisa menyebabka robeknya mukosa endometrium sehingga bila diberikan oksitoxin
maka endometrium akan menebal.
Predisposisi terjadinya Molahidatinosa :
1. Kekurangan vitamin B 12
2. Imunologi
3. Gizi terganggu
5
I. PENGKAJIAN
A. AKTIVITAS
Kelemahan.
Kesulitan ambulasi.
B. SIRKULASI
Takikardia, berkeringat, pucat, hipotensi (tanda syok).
Edema jaringan.
C. ELIMINASI
Ketidakmampuan defekasi dan flatus.
Diare (kadang-kadang).
Cegukan; distensi abdomen; aabdomen diam.
Penurunan haluan urine, warna gelap.
Penurunan/tak ada bising usus (ileus); bunyi keras hilang timbul, bising usus kasar
(obstruksi); kekakuan abdomen, nyeri tekan. Hiperesonan/timpani (ileus); hilang suara
pekak diatas hati (udara bebas dalam abdomen).
D. CAIRAN
Anoreksia, mual/muntah; haus.
Muntah proyektil.
Membran mukosa kering, lidah bengkak, turgor kulit buruk.
E. KENYAMANAN/NYERI
Nyeri abdomen, Distensi, kaku, nyeri tekan.
F. PERNAPASAN
Pernapasan dangkal, takipnea.
G. KEAMANAN
Riwayat inflamasi organ pelvik (salpingitis); infeksi pasca-melahirkan, abses
retroperitoneal.
H. PENYULUHAN/PENBELAJARAN
Riwayat adanya trauma penetrasi abdomen, contoh luka tembak/tusuk atau trauma
tumpul pada abdomen; perforasi kandung kemih/ruptur; penyakit saluran GI contoh
apendisitis dengan perforasi, ganger/ruptur kandung empedu, perforasi karsinoma
gaster/ulkus duodenal, obstruksi gang renosa usus, perforasi divertikulum, ileitis
regional, hernia strangulasi.
6
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap devisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan sekunder.
3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan Penurunan komponen seluler yang di
butuhkan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.
4. Gangguan Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi.
5. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri.
6. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan sekunder.
Tujuan :
Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan
7
Intervensi :
a. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau
Rasional : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar.
Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda
infeksi
b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan
Rasional : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar
c. Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart
Rasional : Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart
d. Lakukan perawatan vulva
Rasional : Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat menyebabkan
infeksi.
e. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda infeksi
Rasional : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi;
demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi
f. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama masa
perdarahan
Rasional : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu;
senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system
reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan.
g. Batasi pengunjung dan ajari pengunjung untuk mencuci tangan yang baik.
Rasional : Mencegah cross infeksi.
h. Observasi suhu tubuh.
Rasional : Mengetahui infeksi lanjut.
i. Nilai hasil lab. Leukosit,darah lengkap.
Rasional : Penurunan sel darah putih akibat dari proses penyakit
j. Berikan obat sesuai terapi.
Rasional : Antibiotika profilaktik atau pengobatan.
8
Rasional : Mengidentifikasi/memperbaiki defisiensi untuk menurunkan resiko
perdarahan.
d. Berikan sel darah merah seuai program terapi.
Rasional : Memaksimalkan transportasi oksigen kejaringan.
9
a. Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit.
Rasional : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas.
b. Kaji derajat kecemasan yang dialami klien.
Rasional : Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian
objektif klien tentang penyakit.
c. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan.
Rasional : Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan
support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri klien.
d. Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama.
Rasional : Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan
kecemasan.
e. Terangkan hal-hal seputar Mola Hidatidosa yang perlu diketahui oleh klien dan
keluarga.
Rasional : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk
meningkatkan pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk
mengurangi kecemasan klien dan keluarga.
10
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama Pasien : Ny. Siti Zulaikah Nama Suami : Tn. M
Umur : 19 tahun Umur : 24 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sukabumi
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 15 tahun, siklus teratur (28 hari) denggan jumlah darah relatif
sedikit selama 6-7 hari. Klien tidak mengalami dismenorhea. Hari Pertama
Haid Terakhir tanggal 26 Desember 2021, tanggal 19 Januari 2022 terjadi
perdarahan, di bawa ke klinik Al Falah tanggal 20 Januari 2022, tanggal 22
Januari 2022 terjadi perdarahan kembali, dan baru di bawa ke Poliklinik
Kandungan RS Secapa Sukabumi.
2. Riwayat KB
Saat ini klien tidak menggunakan alat kontrasepsi.
3. Riwayat Kesehatan
Klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing manis,
gondok, dan penyakit keturunan lainnya. Tidak ada riwayat keguguran pada
anggota keluarga lainnya.
11
4. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola Nutrisi
Klien makan 3 kali sehari, dengan cukup lauk dan sayuran; klien tidak
mengalami gangguan nafsu makan, klien tidak berpantang makan.
5. Pemeriksaaan Fisik
Kesadaraan Umum : Composmentis
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Pernafasan : 20 X/menit
Nadi : 80 X/menit
Konjungtiva : Anemis
Sclera : Anikteric
Turgor kulit: elastis
Warna kulit : agak pucat
a. Inspeksi :
Pembesaran relatif abdomen
Linea alba tidak ada
Striae pada perut sedikit
b. Palpasi
Leopold I : Tinggi Fundus Uteri : 2 Jari diatas pusat.
Periksa Dalam (Vaginal Toucher) :
- Vaginal Toucher : tidak ditemukan fluks
- Portio : Lunak, nyeri goyang (-), Pembukaan 1 Cm
- Cavum Uteri : TFU 2 jari di atas pusat.
- Adnexia Parametrium ka/ki : Nyeri tekan (-) Massa (-)
12
- Cavum Douglas : tidak menonjol
- Inspekulo : Fleks (+)
c. Auskultasi
Doppler tidak dilakukan
6. Data Penunjang
HCG Test : Positif
Hemoglobin : 9 mg%
Ultra Sonografi :
13
ANALISA DATA
MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS : Perdarahan akibat kerusakan Devisit Volume Cairan
jaringan intra uterus
- Mengeluh nyeri perut menimbulkan perdarahan dan
bagian bawah dan penurunan volume cairan.
perdarahan sudah 6
hari, badan lemah
DO :
- Perdarahan pervaginal
bergumpal.
- Hb. 9 mg%
- Kulit agak pucat
DS :
- Mengeluh perdarahan Akibat perdarahan
sudah 6 hari mengakibatkan kondisi vulva
DO : hygiene menjadi berkurang dan Resiko tinggi untuk
selalu lembab, beresiko terhadap Infeksi
- Perdarahan pervaginal terjadinya infeksi
bergumpal.
- Vulva kotor & lembab
DS :
- Menyatakan Nyeri Kerusakan jaringan yang terjadi
perut bagian bawah. dapat mengakibatkan nyeri dan
- Mengeluh Perdarahan mengganggu kondisi fisik dan
sudah 6 hari psikologis klien
DO : Gangguan Rasa
- Kadang meringis Nyaman : (Nyeri)
menahan nyeri
DS :
- Menyatakan tidak tahu
Kekurangtahuan terhadap
kalau dirinya bukan
kondisi dapat mengakibatkan
hamil
kecemasan dan mengakibatkan
- Menyatakan perdarahan
perawatan yang dilakukan tidak
yang terjadi adalah haid
maksimal
- Menyatakan bingung
apa yang harus
dilakukan
Cemas
DO :
Diagnosa Keperawatan :
1. Devisit Volume Cairan berhubungan dengan perdarahan.
2. Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri
3. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan perdarahan, kondisi vulva lembab.
4. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan.
14
RENCANA KEPERAWATAN :
1. Devisit Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, maka Tidak terjadi devisit volume cairan,
seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
a. Kaji kondisi status hemodinamika
Rasional : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki
karekteristik bervariasi
b. Ukur pengeluaran harian
Rasional : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan
jumlah cairan yang hilang pervaginal
c. Anjurkan klien memenuhi kebutuhan cairan
Rasional : Motivasi untuk memenuhi kebutuhan cairan
15
Rasional : Perubahan yang terjadi pada dischart dikaji setiap saat dischart keluar.
Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda
infeksi.
b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan
Rasional : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih
luar.
c. Lakukan perawatan vulva
Rasional :Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat menyebabkan
infeksi.
d. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi
Rasional : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi;
demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi.
e. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama masa
perdarahan.
Rasional : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu;
senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system
reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan.
16
IMPLEMENTASI & EVALUASI
08.00 Mengukur jumlah cairan yang Vol darah + 200 cc keluar, warna merah
keluar segar bergumpal
Menerangkan bahaya pengeluaran Menyatakan takut dengan perdarahan,
cairan berlebihan dan menanyakan cara agar perdarahan
berhenti
Intake harian + 1200 cc, Output + 1400
Melakukan penghitungan intake
cc.
dan output
Menyatakan mengerti cara pengukuran
Mengajarkan cara mengukur
cairan
kebutuhan cairan sederhana
Menyatakan akan berusaha banyak
Menganjurkan klien cukup banyak
minum
minum dan makan
Menyatakan akan minum air tambahan 2
Mengajarkan cara menentukan
gelas tiap hari
jumlah minum yang diperlukan
selama perdarahan
07.00 Menilai derajad nyeri Nyeri seperti ditekan pada bagian bawah
perut
Klien diam, menyatakan mengerti
Menerangkan penyebab nyeri
Klien mengangguk
Menganjurkan klien tidak banyak
bergerak/aktivitas
Menganjurkan klien untuk Klien mengangguk, menyatakan akan
memberitahu perawat bila nyeri memperhatikan kondisi tubuhnya
bertambah hebat
17
Menganjurkan pada ibu untuk
segera memberitahu perawat bila
Menyatakan akan segera memberitahu
ada tanda demam, perdarahan
perawat bila ada tanda demam, perdarahan
berbau atau keluar nanah
berbau atau keluar nanah
08.30 Menerangkan bahwa ibu saat ini Mengulang pernyataan bahwa dirinya
sebenarnya tidak hamil. tidak hamil.
Menerangkan agar ibu banyak Menyatakan ia akan banyak istirahat
istirahat.
Menerangkan perdarahan yang
-
terjadi
18
IMPLEMENTASI & EVALUASI
08.00 Mengukur jumlah cairan yang keluar Vol darah +200 cc keluar, warna merah
segar dan bergumpal.
Menerangkan bahaya pengeluaran
cairan berlebihan Menyatakan takut dengan perdarahan, dan
menanyakan cara agar perdarahan berhenti
Intake harian + 1200 cc, Output + 1400 cc.
Melakukan penghitungan intake dan
output Menyatakan mengerti cara pengukuran
cairan
Mengajarkan cara mengukur
kebutuhan cairan sederhana Menyatakan akan berusaha banyak minum
Menganjurkan klien cukup banyak Menyatakan akan minum air tambahan 2
minum dan makan gelas tiap hari
Mengajarkan cara menentukan jumlah
minum yang diperlukan selama
perdarahan
07.00 Menilai derajad nyeri Nyeri seperti ditekan pada bagian bawah
perut
Klien diam, menyatakan mengerti
Menerangkan penyebab nyeri
Klien mengangguk
Menganjurkan klien tidak banyak
bergerak/aktivitas
Menganjurkan klien untuk segera Klien mengangguk, menyatakan akan
memberitahu perawat bila nyeri memperhatikan kondisi tubuhnya
bertambah hebat
07.30 Mengajarkan pada ibu untuk dapat Menyatakan ia telah berusaha memperhaikan
mengecek perdarahan tiap hari, perdarahan yang terjadi
menerangkan hal-hal yang harus
Dan dapat menyebutkan tanda infeksi
diperhatikan dalam mengkaji tanda
infeksi pada vagina
Menganjurkan ibu untuk
membersihkan kemaluan teratur
Menganjurkan pada ibu untuk
segera memberitahu perawat bila Menganggguk dan menyatakan sanggup
19
ada tanda demam, perdarahan
berbau atau keluar nanah
Menyatakan akan segera memberitahu
perawat bila ada tanda demam, perdarahan
berbau atau keluar nanah
08.30 Menerangkan bahwa ibu saat ini Mengulang pernyataan bahwa dirinya tidak
sebenarnya tidak hamil hamil
Menerangkan agar ibu banyak Menyatakan ia akan banyak istirahat
istirahat
Menerangkan perdarahan yang
-
terjadi
20
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad. (1981). Obstetri Patologi, Elstar Offset,
Bandung.
JNPKKR-POGI. (2000). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Wong,Dona L& Perry, Shanon W. (1998). Maternal Child Nursing Care, Mosby Year Book
Co., Philadelphia.
21