Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Anak usia dini adalah anak yang berada di rentan usia 0-6 tahun atau disebut juga dengan
usia (Golden age) dalam setiap aspek perkembangan psikis maupun fisik. Dalam usia ini
sangat efektif dalam pemberian stimulus pada berbagai potensi kecerdasan yang dimiliki oleh
anak untuk terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas ( Faturrohman, 2017.
Gustiana et al. 2020)
Dalam aspek tumbuh kembang anak, status gizi adalah salah satu aspek utama dalam
kebutuhan tumbuh kembangnya. Gizi juga sebagai penunjang utama tumbuh kembang anak
sehingga anak dapat berkembang sesuai usia dan memiliki pematangan fungsi tubuh yang
sempurna. ( Amirullah et al.,2020 )
Tahun 2019 dunia digentarkan dengan adanya penyakit yang sangat menular yang
dikenal dengan Covid-19. ( Verity et al., 2020). Covid-19 adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh jenis virus corona terbaru (novel coronavirus). Virus dan penyakit ini
diketahui pertama kali pada saat terjadi wabah di kota Wuhan, Cina sejak Desember 2019.
Coronavirus-19 (COVID-19) telah dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO. Saat ini,
Pemerintah Indonesia sedang berupaya untuk menurunkan angka kekurangan gizi, baik
stunting maupun wasting, sebagaimana tercantum dalam dalam RPJMN 2020- 2024. Pada
situasi pandemi COVID-19, pemantauan pertumbuhan balita harus tetap dilaksanakan
melalui berbagai upaya alternatif untuk memastikan Balita tetap dapat dipantau tumbuh
kembangnya. (Kemenkes RI, 2020)
Pemerintah indonesia mengeluarkan berbagai macam kebijakan sebagai langkah
preventif penularan penyakit secara terus menerus. Peraturan tersebut meliputi, social
distancing, work from home, school from home, school form home. ( putri, 2020). Semua
kebijakan tersebut pastinya membawa pengaruh dalam kehidupan manusia baik bisnis,
penelitian, kesehatan, ekonomi, politik, interaksi sosial, dan pedidikan. ( Orfan & Elmyar,
2020)
Covid-19 membuat perubahan dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan khususnya
status gizi anak usia dini. Situasi status gizi kurang (wasting) dan gizi buruk (severe wasting)
pada balita di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik pada tahun 2014 masih jauh dari harapan.
Indonesia menempati urutan kedua tertinggi untuk prevalensi wasting di antara 17 negara di
wilayah tersebut, yaitu 12,1%. Selain itu, cakupan penanganan kasus secara rerata di 9
negara di wilayah tersebut hanya mencapai 2%. (Kemenkes RI, 2019). Dalam waktu singkat
pandemi membuat beberapa orang jatuh miskin keterbatasan akses, ketersedian pangan
menurun dan keterjangkauan pangan yang kurang memadai ( UNICEF,2020)
Berdasar dari kondisi terkait dan data yang ada maka diperlukan sebuah review terkait
faktor faktor yang mempengaruhi status gizi pada anak usia dini di masa pandemic
mengingat pemenuhan gizi di awal kehidupan anak sangat penting dan akan mempengaruhi
sumber daya manusia di dunia khususnya di indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak pendapatan orang tua terhadap status gizi anak di masa pandemi?
2. Bagaimana tingkat pengetahuan orang tua tentang status gizi anak di masa pandemi?
3. Bagaimana tingkat pemberian asi esklusif terhadap status gizi anak di masa pandemi?
4. Bagaimana tingkat kecemasan orang tua terhadap status gizi anak di masa pandemi?
1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak dimasa
pandemi
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pendapatan orangtua terhadap status gizi anak dimasa pandemic
2. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang status gizi pada anak dimasa
pandemic
3. Mengidentifikasi pemberian asi ekslusif terhadap status gizi pada anak dimasa
pandemic
4. Mengidentifikasi tingkat kecemasan terhadap status gizi pada anak dimasa
pandemic
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Memberikan masukan pada orangtua terutama ibu tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi status gizi pada anak dimasa pandemic, sehingga dapat menjadi
acuan untuk memberikan gizi seimbang untuk anak dimasa pandemic.
1.4.2 Manfaat Teorotis
a. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang
membutuhkan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
pada anak dimasa pandemic, penelitian ini juga untuk menambah wawasan untuk
masyarakat.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Penelitian ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dengan promosi kesehatan tentang status gizi pada anak
dimasa pandemic, penelitian ini juga bermanfaat untuk penambahan literatur
untuk tenaga kesehatan.
c. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian
serta dapat mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada
anak dimasa pandemic.

Anda mungkin juga menyukai