Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Ny N DI RW

002/004
KELURAHAN PEJATEN BARAT KECAMATAN PASAR MINGGU
JAKARTA
TANGGAL

NAMA : NASRUDIN
NIM : 21317086

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YATSI
TANGERTANG
2021/2022
FORMAT LAPORANG PENDAHULUAN (LP)
KEPERAWATAN KELUARGA

Pertemuan ke..... tanggal :......

I. Latar belakang

Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari
keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan. Asuhan keperawatan keluarga yaitu
suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek keperawatan pada keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan
kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami
tipe dan struktur keluarga, tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan
perlu paham setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu
penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya mempengaruhi jalanya
suatu penyakit dan status kesehatan anggota keluarga. Keluarga cenderung dalam pembuatan
keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga.
Keluarga merupakan para anggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-sama dalam satu
rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga
tersebut sebagai rumah tangga mereka.

Sehat merupakan keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial,
tidak hanya terbebas dari penyakit dan kelemahan. Sedangkan sakit adalah keadaan tidak normal
atau sakit, secara sederhana dapat disebut penyakit yang merupakan suatu bentuk kehidupan
atau keadaan di luar batas normal (Asmadi,2008). Salah satu kondisi tidak sehat atau sakit yang
dialami oleh manusia adalah peningkatan tekanan darah atau hipertensi.
Menurut WHO (2013), hipertensi menjadi penyebab sekitar 45 % kematian karena penyakit
jantung dan 51 % karena stroke. Pada 2008, di dunia, kira-kira 40 % dari dewasa berusia 25 tahun
keatas didiagnosa menderita hipertensi, terjadi peningkatan jumlah orang dengan kondisi ini dari
600 juta pada tahun 1980 menjadi 1 miliar pada tahun 2008. Prevalensi hipertensi lebih tinggi di
Afrika 46 % pada dewasa 25 tahun ke atas dan paling rendah dengan prevalensi 35 % di Amerika.
WHO memperkirakan jumlah hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk
yang membesar. Pada 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29 % atau sekiatar 1,6 miliar orang
di seluruh dunia mengalami hipertensi.
Di Indonesia, prevalensi penderita hipertensi terjadi penurunan. Menurut
Riskesdas (2013), prevalensi penderita hipertensi terjadi penurunan dari 31,7 % tahun
2007 menjadi 25,8 % tahun 2013 secara nasional, penurunan ini bisa terjadi berbagai
macam faktor, seperti alat pengukuran tensi yang berbeda, masyarakat yang mulai
sadar akan bahaya penyakit hipertensi. Namun terdapat beberapa Provinsi yang dalam
keadaan stagnant cendrung tidak berubah salah satunya adalah Provinsi Sumatera
Utara dengan prevalensi penderita hipertensi sebesar 24,7 %
Oleh karena itu, pembangunan kesehatan menjadi salah satu upaya
pembangunan nasional yang diarahkan pada tercapainya kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat setiap penduduk sehingga memiliki derajat kesehatan optimal.
Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memberikan asuhan keperawatan
pada individu , keluarga, atau masyarakat. Keluarga merupakan unit pelayanan
kesehatan terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan terutama di lingkup
komunitas. Kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan anggota keluarganya
akan dapat memelihara, mencegah, meningkatkan kesehatan mereka pada tahap yang
optimal sehingga mampu melaksanakan tugas- tugas mereka secara produktif. (Ali,
2010).
Salah satu upaya dalam penyembuhan hipertensi terkhusus pada kesehatan
keluarga dengan mengenal masalah kesehatan dan melakukan perawatan pada anggota
keluarga merupakan tindakan yang tepat untuk menghadapi pasien dengan hipertensi
untuk mencegah komplikasi dan serangan berulang. Dari kondisi diatas, setelah
dilakukan pengkajian pada keluarga Ny.N diKelurahan Pejaten Barat di dapat data
bahwa Ny.N menderita hipertensi.dan keluarga tidak paham dengan penyakit hipertensi

II. Rencana keperawatana


1. Diagnosa
2. Tujuan umum
3. Tujuan khusus

III. Rancangan kegiatan


1. Metoda
2. Media alat
3. Waktu dan tempat
4. Kriteria evaluasi

Anda mungkin juga menyukai