KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH All
KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH All
Perkawinan harmonis
Adalah Suami istri melaksanak’ fungsinya sesuai dg peran ,harkat &
kodratnya masing2, sehingga t’cipta hubungan suami istri serasi, selaras
& seimbang.
Karakteristik keluarga
• Perpindahan dari status lajang
• Perubahan fungsi menjadi suami–istri
• Menjadi anggota keluarga pasangan (menjadi sistem yang lebih besar)
• Mempunyai pola organisasi & struktur baru tersendiri yang mempengaruhi fungsi
Tugas perkembangan keluarga
1. M’Bangun P’kawinan yg saling m’muaskan u/ m’nyiapkan s/u kehidupan b’sama yg baru:
Belajar hidup bersama
Saling m’nyesuaikan diri
Sumber potensi 2 orang digabungk’ , P’bedaan yg ada akan m’p’kaya hub. Perkawinan.
Perbedaan bila di tangani secara memuaskan , akan t’cipta hubungan perkawinan yg m’muaskan ; Empati,
P’dekatan thdp komplik, Komunikasi t’buka, Sopan, dan hormat-menghormati.
Kesuksesan m’embangkan hub. p’kawinan di pengaruhi juga bagaimana masing-masing pasangan di pisahkan
dr. kelg. Asal, shg t’bentuk identitas diri dan hubungan intim yg sehat.
2. M’hub.kan jaringan p’saudaraan yg harmonis:
* M’jadi anggota dari tiga keluarga
* Kepuasan semua fihak
* Otonomi kelg. thdp campur tangan pihak lain
3. M’diskusikan rencana memiliki anak.:
* Keputusan b’sama ; Jml anak, kapan punya anak?
* Rencana KB
MASALAH KESEHATAN:
Penyesuaian sexual dan peran perkawinan
Penyuluhan dan konseling KB
Penyuluhan dan konseling prenatal
Komunikasi Verbal
INTERVENSI:
KOGNITIF/PENGETAHUAN;
* M’berikan informasi ttg komunikasi efektif
* Pendidikakan Keluarga
* M’bantu kelg. dlm p’mecahan masalah
* M’bantu kelg. memiliki pandangan positif t’hadap situasi
Contoh : Marah ( pasien t’singgung, sakit hati, ditolak Kelg. B’respon positif: Bukan berbalik marah/ b’musuhan
AFEKTIF/SIKAP:
* Mengubah Ekspresi emosi mjd komunikasi yg intens,
* Kualitas komunikasi di modifikasi.
• M’ bantu kelg. M’eksplorasi dan m’bagi perasan satu sama lain, shg keb. Emosional dapat di sampaikan dan
direspon dg baik, t’ciptanya komunikasi yang jelas, mempermudah upaya-upaya, p’mecahan masalah.
PRILAKU/PSIKOMOTOR
* M’bantu kelg. Belajar cara2 komuniksai yg lebih sehat
Masalah lain
• Ketidak adekuatan yankes perawatan anak
• Kurang fasilitas perawatan anak untuk ibu bekerja
• Hub. Anak dg orang tua
• Masalah-masalah m’asuh anak
• Kelalaian thdp anak
• Masalah-masalah transisi peran orang tua
KELAHIRAN
• Bahagia,
• Takut, khwatir, hal ini berkurang setelah bbrp hari karena ibu dan bayi saling mengenal.
• Kebahagian b’akhir setelah sampai di rumah
• Pasangan tiba-tiba b’selisih kerena perubahan peran , ini mrpk saat yang sulit :
• # P’rasaan tidak adekuat jadi ortu.
• # Kurang bantuan dari kelg. Teman.
• Nasehat yg m’nimbulkan komplik dari kelg. & teman
• Sering t’bangun tengah malam shg ibu terasa letih secara fisik & psikologis :
• Tugas sbg Ibu Rumah Tangga, Ibu pekerja, M’rawat bayi, M’derita sakit (Sectio Cecaria, Partus lama, kesulitan
melahirkan).
KEDATANGAN BAYI :
• P’rubahan2; Keseimbangan kelg. berubah, Kelg. Mempunyai peran yg baru (sebagai ayah/ibu, nenek/kakek).
• Sangat berarti bagi saudaranya sama dengan pasangan baru menikah.
• Kedudukan sbg ortu mrpk t’amat penting bagi semua pasangan, namun sebagian pasangan merasakan sbg
perubahan hidup yg sangat sulit, ini dikarenakan perubahan peran yg mendadak & tdk dipersiapkan menjadi
ortu.
PERUBAHAN SOSIAL
Wanita b’kerja di luar rumah & b’karier.
Peningkatan angka p’ceraian & masalah p’kawinan.
P’gunaan alat kontrasepsi & aborsi.
Peningkatan biaya perawatan & memiliki anak mrpk faktor yg m’yulitkan pd tahap awal siklus k’hidupan
mengasuh anak.
MASA TRANSISI MENJADI ORTU :
Kelahiran anak pertama, mrpkan p’ngalaman kelg. yg sangat penting, ini mrpkan krisis dlm kelg.
Hasil penelitian Lemaster, 1957 t’hadap 46 ortu, yg berusia 25-35 th, t’dapat 17 % tdk m’punyai masalah atau
masalah sedang, sisanya m’punyai masalah berat.
MASALAH YG LAZIM DILAPORKAN
Suami merasa diabaikan (paling sering).
T’dapat perselisihan & argumen antara suami/isteri.
Lelah sepanjang waktu.
K’hidupan sexual & sosial t’ganggu & menurun setelah kelahiran anak
MENURUT MILLER & SOLLIE, 1980
Masalah kelg. Dalam krisis adalah kelg. Mpy pemikiran yang salah & idealis ttg menjadi ortu, sebelum kelahiran
anak pertama & kepuasan perkawinan yang menurun setelah lahir anak pertama.
MENURUT CLARK, 1966
Kesulitan dalam penyesuaian diri menjadi ortu, & kebutuhan yg penting setelah kelahiran anak pertama thdp
kesinambungan yankep. Di rumah & klinik
MENURUT ROSSA & LA ROSSA, 1981
Terbatasnya waktu luang , komplik kepentingan diantara ortu, legitimasi thdp p’nentuan masalah-masalah
persalinan yg m’yebabkan komplik kelg.
P’kembangan Keluarga
M’ nyadari keberadaan bayi
M’nerima tanggung jawab baru
B’orientasi t’hadap peran ortu
Mulai dekat dg anak.
Stabilizatio Fhase
Perkembangan Individu
* Ortu: Belajar menerima tumbang
* Anak; Belajar mandiri
Perkembangan kelg.
Membangun kehutuhan klg, menciptakan suasana rumah yg menyenangkan u/ semua anggota klg.
Menyesuaikan sumber-sumber yg ada u/ memenuhi kebut. anak
Lingkungan rumah yg aman u/ anak
Menyediakan anggaran
Merencanakan u/ masa depan anak
Membangun kembali hub. dg kelg.
2. MENSOSIALISASIKAN ANAK
ANAK MENGEMBANGKAN SIKAP DIRI SENDIRI(KONSEP DIRI) & SECARA CEPAT BELAJAR
MENGEKSPRESIKAN DIRI, spt. NAMPAK dlm KEMAMPUAN MENANGKAP BAHASA LISAN MAUPUH
TUBUH dg CEPAT.
SECARA PERLAHAN MENERIMA LEBIH BANYAK T.J PERAWATAN DIRI SENDIRI (BELAJAR MANDIRI)
DAN MEMBANTU ORTU dlm PEKERJAAN RT.U/PEREMPUAN & U/ ANAK LAKI2 PERLU ADA AYAH YG
HANGAT/PENGANTI sbg CONTOH shg PERAN LAKI2 dpt TERBENTUK , DISINI Bukan PRODUKTIVITAS yg
PENTING TETAPI PROSES BELAJAR dari Seorang Anak.
IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN
MENGINJAK MASUK SEKOLAH, B’PISAH BAGI ANAK & ORTU SULIT OKI/ PERLU PENGUASAAN TUGAS2
PERKEMBANGAN DAN KONTRIBUSI ORTU UNTUK MENINGKATKAN OTONOMI MEREKA & ANAK PERLU
BERADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN TERSEBUT
MENGINJAK ANAK MASUK SEKOLAH BERPISAH BAGI ANAK & ORTU SULIT OKI/ PERLU ADAPTASI
BAGI ANAK & PENKES BAGI ORTU PENGUASAAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK & MEMBERIKAN
KONTRIBUSI U/ MENINGKATKAN OTONOMI ANAK
Masa sulit
Remaja ingin bebas
Tugas orangtua: belajar menerima penolakan tanpa meninggalkan anak
Menerima remaja Apa adanya
Masalah2 kesehatan
1. Resiko Kecelakan Lalu Lintas : Cidera fisik, patah tulang
2. Penyalahgunaan Obat dan Alkohol
3. Kehamilan yang tidak dikehendaki
4. Resiko Komplik, krisis keluarga
5. Komunikasi remaja dengan orang tua
6. Koping keluarga tidak Efektif
7. Perubahan peran orang tua
Karakteristik Keluarga
Anak pertama meninggalkan rumah
Ibu kehilangan peran sebagai pendidik dan pembimbing anak
Pasangan tinggal berdua sama suami-istri
Anak berubah peran menjadi keluarga mandiri
Ibu kehilangan feminisme, karena masa menopouse
Ayah merasa maskulinitasnya menurun yang ditandai dengan menurunnya energi
Masalah kesehatan (Friedman,1998)
Komunikasi kaum dewasa muda
Transisi peran bagi suami istri
Masalah orang/anak yang memberikan perawatan pada ortua
Masalah sakit: Tinggi kolesterol, Hipertensi, Obesitas, penyakit krnis lainnya.
2. Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua lansia dan
anak anak.
Dengan menerima dan menyambut cucu mereka dalam keluarga dan meningkatkan hubungan antar generasi.
Tugas perkembangan ini dapat mendatangkan penghargaan yang tinggi (Duvall, 1977).
3. Memperkokoh hubungan perkawinan.
Sekarang pasangan tersebut benar-benar sendirian.
Meskipun sebagai sambutan kelegahan bagi kebanyakan pasangan merupakan pengalaman yang menyulitkan
untuk berhubungan satu sama lain sebagai pasangan menikah daripada sebagai orang tua.
Dependensi dan indenpendensi antar pasangan perlu diuji kembali.
Karakteristik umum pada masa ini berkaitan dengan kepuasan diri sendiri dan kebahagiaan yang
membosankan.
Masalah kesehatan
1. Kebutuhan Promosi Kesehatan
2. Masalah-Masalah Hubungan Perkawinan
3. Komunikasi dan Hubungan dengan Anak, Ipar, Cucu, dan Ortu yang sudah lanjutan usia.
4. Masalah yang berhubungan dengan perawatan :
Membantu perawatan orang tua yang lanjut usia.
Tidak mampu merawat diri sendiri
Masalah kesehatan
1. Menurunnya fungsi dan kekuatan fisik, sumber sumber finansial, isolasi sosial, kesepian, dan banyak
kehilangan lainnya, menunjukan adanya kerentanan psikofisiologi dari lansia.
2. Promosi Kesehatan tetap menjadi hal yang sangat penting khususnya dalam bidang nutrisi, latihan,
pencegahan cidera, penggunaan obat yang aman, pemakaian pelayanan preventif dan berhenti merokok.
3. Isolasi sosial, depresi, gangguan kognitif (mungkin berkaitan dengan sejumlah masalah terutama Alzheimer)
dan gangguan psikologi adalah masalah serius khususnya masalah penyakit fisik.