primitive mesenchymal that produce bone matrix and bone osteoid.Osteosarkoma is a primary malignant tumor
most often non hemopoetik conventional ditemukan.Osteosarkoma more common in men than women by a ratio
of 3: 2. This could be due to a period of growth of bone in men longer than women.
Keyword: Osteosarcoma, Malignant tumors, Men
Pendahuluan
Tumor tulang insidennya kurang dari 1% dari semua tumor-tumor yang ada pada tubuh manusia. Golongan tumor
jinak tulang sering berupa suatu reaktivasi dari suatu bone lesion atau hamartoma yang bisa mengalami regresi
atau self limiting.Untuk tumor tulang insidennya tinggi pada usia muda adalah pada dekade 1 dan 2 sedangkan
tumor tulang yang ganas juga lebih sering dijumpai pada usia remaja, seperti osteosarkoma, osteoid
kondroma. Keadaan ini diduga karena pada dekade 1 dan 2 pertumbuhan tulang sangat aktif atau bone turn over
tinggi.
Pembahasan
Anamnesis
Anamnesis dilakukan untuk mengetahui riwayat penderita, apakah sebelumnya sudah ada riwayat kelainan
(bawaan) atau trauma.
Faktor yang dipertimbangkan untuk anamnesis ini antara lain: umur, lama dan perkembangan tumor, nyeri, serta
pembengkakan. Nyeri menjadi keluhan utama bagi penderita tumor ganas, karena menjadi indikator adanya
ekspansi tumor yang cepat dan terjadi penekanan pada jaringan disekitarnya, perdarahan atau degenerasi. 1
Diagnosis Kerja
Osteosarkoma atau sarkoma osteogenik adalah suatu pertumbuhan yang cepat pada tumor maligna tulang (kanker
tulang yang tidak diketahui sebabnya). Keganasan sel padamulanya berlokasi pada sum-sum tulang (mieloma)
pada jaringan dari jaringan sel tulang (sarkoma) atau tumor tulang (karsinoma). Pada tahap lebih lanjut, sel-sel
tulang akan beradapada nodul-nodul limfe, hati, serta limfe dan ginjal. Akibat adanya pengaruh
aktivitas hematopoitik sum-sum tulang yang cepat pada tulang, sel-sel plasama yang belum atau
tidak matang akan terus membelah. Akibatnya terjadi penambahan jumlah sel yang tidak
terkontrol lagi. Sarkoma osteogenik sering terjadi pada pria dengan usia 10-25 tahun, terutama pada pasien
yang menderita penyakit Paget. 5
Seperti yang dijelaskan diatas, osteosarkoma ini banyak menyerang remaja dan dewasa di usia yang masih sangat
produktif. Osteosarkoma yang terjadi pada anak-anak dan remaja biasanya ditemukan pada bagian tulang
lutut. Tumor ini paling sering di distal femur atau proximal tibia (48%), pelvis dan proksimal femur (14%), bahu
dan proxiamal humerus (10%) dan dapat pula dan dapat pula di temukan di radius distal dan humerus proximal. 6
Gejala Klinis
Gejala biasanya telah ada selama beberapa minggu atau bulan sebelum pasien didiagnosa. Gejala yang paling
sering terdapat adalah nyeri, terutama nyeri pada saat aktifitas adan massa atau pembengkakan. Tidak jarang
terdapat riwayat trauma, meskipun peran trauma pada osteosarkoma tidaklah jelas. Fraktur patologis sangat jarang
terjadi, terkecuali pada osteosarkoma telangiectatic yang lebih sering terjadi fraktur patologis. Nyeri pada
ekstremitas dapat menyebabkan kekakuan. Riwayat pembengkakan dapat ada atau tidak, tergantung dari lokasi dan
besar dari lesi. Gejala sistemik, seperti demam atau keringat malam sangat jarang. Penyebaran tumor pada paru-
paru sangat jarang menyebabkan gejala respiratorik dan biasanya menandakan keterlibatan paru yang luas. Tumor7
ini dapat tumbuh pada tulang manapun, tetapi umumnya pada tulang panjang terutama distal femur, diikuti
proksimal tibia dan proksimal humerus dimana growth plate paling proliferatif. Pada tulang panjang sering pada
bagian metafisis (90%) kemudian diafisis (9%), dan jarang pada epifisis.
Gambar.Distribusi Osteosarkoma 12
Klasifikasi Stadium dari Osteosarkoma
Pada tumor muskuloskeletal stagingnya memakai Enneking System, yang telah dipakai oleh Musculoskeletal
Tumor Society, begitu juga pada osteosarkoma. Staging ini berdasarkan gradasi histologis dari tumor (ada low-
grade dan high-grade), ekstensi anatomis dari tumor (intrakompartmental atau ekstrakomparmental), dan ada
tidaknya metastase (Mo atau M1). 2
Sesuai dengan Enneking System maka Staging dari Osteosarkoma adalah sebagai berikut:
▪ I A. Intracompartmental
▪ I B. Extracompartmental
o Stage II High-grade
▪ II A Intracompartmental
▪ II B Extracompartmental
▪ III A Intracompartmental
▪ III B Extracompartmental
• Staging system ini sangat berguna dalam perencanaan strategi, perencanaan pengobatan dan
memperkirakan prognosis dari osteosarkoma tersebut. 2
• Tampak bembengkakan jaringan lunak berupa area berawan sklerotik pada 1/3 distal os femur
• Tampak lesi sklerotik dan destrusi kortek dengan batas kurang tegas
• Reaksi periosteal speculated (sunburst), disertai pembentukan tulang baru berbentuk segitiga dengan
kortek (Codman’s tringle).
KLASIFIKASI HISTOLOGI
Terdapat tiga jenis sub tipe secara histologi :
1.Intramedullary
a.High- grade intramedullary osteosarcoma
b.Low-grade intramedullary osteosarcoma
2.Surface
a.Parosteal osteosarcomas
b.Periosteal osteosarcomas
c.High –grade surface osteosarcoma