PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam operasional setiap perusahaan senantiasa diperlukan langkah yang
sistematis untuk dapat memberdayakan potensi sumber dayanya secara efisien dan
efektif. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan perencanaan yang cermat dari
manajemen dalam meniti langkah operasional yang akan dilakukan. Derajat
kompleksitas perencanaan tersebut tentu dipengaruhi oleh skala perusahaan;
perusahaan besar relatif memerlukan perencanaan yang lebih formal dan rinci.
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka
waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif
orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan
laba (proft planing). Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana
operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek
dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang
akan datang.
Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya
sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk
membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan
dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang
dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung tersebut, sehingga
keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue print
yang telah dibuat dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek
dilaksanakan.
Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana
jangka pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana
didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Oleh karena itu
sering sekali proses penyusunan anggaran sering sekali disebut sebagai
penyusunan rencana laba jangka panjang (short-run profit planning). Untuk
memungkinkan manajemen puncak melakukan pemilihan rencana kerja yang
berdampak baik terhadap laba, manajemen menggunakan teknik analisa biaya-
volume dan laba. Dalam analisis biaya-volume dan laba ini, informasi akuntansi
diffirensial memungkinkan manajemen untuk melakukan pemilihan berbagai
altematif kerja yang akan dicantumkan dalam anggaran.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Anggaran
Overhead
Pabrik
Anggaran Tenaga
Kerja
Anggaran Produksi
Perkiraan Perubahan
Anggaran Penjualan
Misalanya:
A. Anggaran Tenaga Kerja
Di bagi menjadi 2, yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Tenaga kerja langsung adalah manusia yang bekerja secara langsung mengolah
produk dalam proses produksi suatu perusahaan. Sedangkan tenaga kerja tidak
langsung adalah tenaga kerja manusia yang ikut terlibat dalam menyelesaikan
produk meski tidak secara langsung.
Anggaran biaya tenaga kerja : perencanaan tariff upah yang dibayarkan kepada
tenaga kerja langsung selama periode waktu yang akan datang untuk
menghasilkan suatu produk yang direncanakan dalam anggaran produk.
Jam standar tenaga kerja langsung (JSTKL) : taksiran sejumlah tenaga kerja
langsung yang diperlukan untuk memproduksi 1 unit tertentu. Jam tenaga kerja
langsung dapat ditentukan dengan cara :
1) Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan
dari kartu harga ppokok periode yang lalu.
2) Mencoba jalan operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan.
3) Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu.
4) Mengadakan taksiran yang wajar.
5) Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat,penundaan kerja
yang tak bisa dihindari, dan factor kelelahan.
Tarif upah standar tenaga kerja langsung (TUSt) : Taksiran tariff upah perjam
tenaga kerja langsung. TUSt dapat ditentukan atas dasar :
1) Perjanjian dengan organisasi karyawan
2) Data upah masa lalu yang dihitung secara rata-rata
3) Perhitungan tariff upah dalam operasi normal
Contoh :
ü Ditentukan jam kerja langsung JSTKL untuk membuat 1 botol kecap
diperlukan waktu 0,1 jam dan TUSt ditentukan perjam Rp 500. Dengan demikian
BTKLSP untuk membuat 1 botol kecap = 0,1 jam @ Rp 500 = Rp 50
6. Beban usaha dianggarkan setahun Rp 37.826 terdiri atas beban usaha tetap
Rp 28.100 dan beban usaha variabel Rp 9.726
Berdasarkan data tersebut dibuat beberapa perhitungan untuk menyusun anggaran
laba rugi.
Langkah pertama, menghitung sediaan produk jadi akhir sebagai berikut :
Jualan
148 botol
Sediaan produk jadi
akhir 49 botol
Produk siap
jual 197 botol
Sediaan produk jadi
awal 15 botol
Produk
jadi 182
botol
Sediaan PDP
akhir 18 botol
Produk dihasilkan/produk diproses 200
botol
Sediaan PDP
awal 10 botol
Produk masuk produk periode ini 190
botol
Tampak pada perhitungan tersebut sediaan produk jadi akhir belum diketahui.
Sediaan produk jadi dapat diketahui sebanyak 49 botol dengan cara mengurangi
produk siap dijual 197 botol dengan jualan 148 botol.
Langkah kedua menghitung unit ekuivalen produk dengan dengan metode masuk
pertama keluar pertama (MPKP) sebagai berikut :
Produk jadi +ekuivalen PDP akhir _ekuivalen PDP awal
BBB = 182 + (18x100%) – (10x80%) = 192 botol
BTKL = 182 + (18x50%) – (10X30%) = 188 botol
BOP = 182 + (18x50%) – (10x40%) = 187 botol
Langkah ketiga, menghitung biaya pabrik variabel sebagai berikut :
BBB = 192 botol x Rp 320 = Rp 61.440
BTKL = 188 botol x Rp 50 = Rp 9.400
BOPV = Rp 83.556
Langkah keempat,menghitung sediaan dengan metode penghargapokokan penuh
(PP) dan penghargapokokan variabel (PV) sebagai berikut :
Sediaan produk jadi awal
PP = 15 botol x Rp 470 = Rp 7.050
PV = 15 botol x Rp 438 = Rp 6570
Sediaan produk jadi akhir
PP = 49 botol x Rp 470 = Rp 23.030
PV = 49 botol x Rp 438 = Rp 21.462
Sediaan produk dlam proses awal
PP
PV
BBB = 10 x 80 % x Rp 320 = Rp
2.560 Rp 2.560
BTKL = 10 x 30 % x Rp 50 = Rp
150 Rp 150
BOPV = 10 x 40 % x Rp 68 = Rp
272 Rp 272
BOPT = 10 x 40 % x Rp 32 = Rp
128 Rp –
Rp
3.110 Rp 2.982
Sediaan produk dalam proses akhir
PP
PV
BBB = 18 x 100 %x Rp 30 = Rp
5.760 Rp 5.760
BTKL = 18 x 50 % x Rp 50 = Rp
450 Rp 450
BOPV = 18 x 50 % x Rp 68 = Rp
612 Rp 612
BOPT = 18 x 50 % x Rp 32 = Rp Rp
288 Rp –
Rp
7.110 Rp 6.822
Langkah kelima menyusun anggaran laba rugi seperti berikut :
a. Anggaran laba rugi bentuk panjang
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Laba Rugi
Tahun Berakhir 31 Desember 2012
Keterangan Penghargapokokan
Penuh Variabel
1. Jualan Rp 103.600 Rp 103.600
2. Biaya Pabrik Variabel RP 83.556 Rp 83. 556
3. Biaya Overhead pabrik Rp -
tetap 6.400 -
4. Biaya pabrik Rp 89.956 Rp 2.982
5. Sediaan PDP awal Rp 3.110 Rp 86.538
6. Biaya Produksi Rp 93.006 Rp 6.822
7. Sediaan PDP akhir Rp 7.110 Rp 79.719
8. Harga Pokok Produk Rp 85.956 Rp 6.570
Jadi Rp 86.286
Rp 7.050
9. Sediaan Produk Jadi Rp 21.462
Rp 93.006
Awal Rp 64.824
Rp 23.030
10. Produk Siap dijual Rp 38.776
Rp 69.976
11. Sediaan Produk jadi Rp 9.726
Rp 33.624
akhir 12. Rp 29.050
Rp 9.726
Harga Pokok produk terjual - Rp 28.100
13. Laba kotor / margin Rp 28.100 Rp 6.400
kontribusi kotor - Rp 34.500
14. Beban usaha tetap - (Rp 5.450)
15. Margin kontribusi bersih (Rp 4.202)
16. Beban Usaha tetap
17. Biaya Overhead Pabrik
tetap
18.18.
Biaya Tetap
19. Rugi
Tampak pada tabel diatas terdapat selisih rugi Rp 1.248 yaitu Rp 4.202 – Rp
5.450. Penyebab selisih rugi tersebut adalah selisih sediaan antara metode
penghargapokokan penuh dan metode penghargapokokan variabel dengan
perhitungan sebagai berikut :
Sediaan penghargapokokan penuh :
Sediaan PDP awal Rp 3.110
Sediaan produk jadi awal Rp 7.050
Sediaan awal Rp 10.160
Sediaan produk dalam transaksi Rp 7.110
Sediaan produk jadi akhir Rp 23.030
Sediaan akhir Rp 30.140
Selisih sediaan penghargapokokan penuh Rp 19.980
Sediaan metode penghargapokokan variabel :
Sediaan PDP awal Rp 2.982
Sediaan produk jadi awal Rp 6.570
Sediaan awal Rp 9.552
Sediaan produk dalam transaksi Rp 6.822
Sediaan produk jadi akhir Rp 21.462
Sediaan akhir Rp 28.284
Selisih sediaan pengahargapokokan variaberl Rp 18.732
Selisih sediaan Rp 1.248
Pada tabel diatas tampak jumlah biaya variabel dan dan biaya variabel per botol
belum diketahui. Jumlah biaya variabel Rp 74.550 dapat diketahui dengan cara
jualan Rp 103.600 dikurangi margin kontribusi Rp 29.050. Dengan demikian
biaya variabel per botol = Rp 74.550 : 148 botol = Rp 503,71622.
ANGGARAN NERACA
Anggaran neraca adalah anggaran yang menunjukan implikasi berbagai macam
anggaran pada elemen aktiva yaitu aktiva, utang, dan modal pada tahun yang akan
datang ( Supriyono,2000 :82)
Bugdget neraca adalah budget yang berisi posisi financial perusahaan pada suatu
saat tertentu yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar
(global) dan kurang dijabarkan lebih terperinci (Munandar, 2001 : 35)
Tujuan dari anggaran laporan keuangan salah satunya menyusun angaaran neraca.
Anggaran neraca disusun atas dasar neraca awal periode disesuaikan dengan data
yang termuat peda berbagai anggaran periode yang bersangkutan.
Angaaran neraca mempunyai beberapa manfaat yaitu :
1. Sebagai pedoman kerja bagi perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur
dalam melakukan kegiatan produksinya. Terutama dalam hal modal kerja yang
dapat bersumber dari kas maupun utang.
2. Sebagai pengecek terakhir mengenai kekuatan matematis dari semua jadwal
lainnya.
3. Sebagai alat pengawas kwrja yang membantu manajemen dalam memimpin
jalannya perusahaan.
4. Anggaran neraca dapat digunakaan untuk menyoroti sumberdaya dan
kewajiban masa depan.
Sebagai ilustrasi agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini
langkah-langkah dalam penyusunan anggaran neraca.
1. Membuat neraca yang baru berakhir atau neraca awal
a. Kas Rp 1.500.000
b. Pinjaman tenaga kerja Rp 169.062
c. Persediaan produk jadi Rp 127.221
d. Persediaan
bahanbaku Rp 200.000
Asset lancer Rp
1.996.283
e. Tanah Rp 19.300.000
f. Bangunan kantor Rp 1.866.000
g. Cadangan depresiasi (Rp 16.000)
h. Bangunan pabrik Rp 959.000
i. Cadangan Depresiasi (Rp 8.000)
j. Mesin dan alat pabrik Rp 11.000.000
k. Cadangan depresiasi (Rp 2.200.000)
l. Alat pemasaran Rp 100.000
m. Cadangan depresiasi (Rp 10.000)
n. Alat kantor Rp 99.000
o. Cadangan depresiasi alat
tetap (Rp 4.000)
Asset tetap Rp
31.085.000
p. Kas minimum Rp 200.000
q. Persediaan bahan baku minimum Rp 600.000
r. Beban
ditangguhkan Rp 200.000
Asset lain-
lain Rp 1.000.000
Total
asset Rp 34.081.283
s. Utang jangka panjang Rp
11.000.000
t. Modal
saham Rp 22.000.000
Laba
ditahan Rp 1.081.000
Utang dan modal Rp
34.081.283
Tabel II
Perusahaan kecap sedap
Kas masuk dari penjualan
tahun 2009
Daerah Triwulan setahun
Penjualan I II III IV
Semarang 1470 3790 5380 4900 15540
Surabaya 900 2325 3300 3000 9525
Total 2370 6115 8680 7900 25065
Tabel III
Perusahaan Kecap Sehat
Kas keluar untuk pembelian bahan baku
Tahun 2009
Jenis Triwulan (dalam ribuan Rp) Setahun
bahan I II III IV
Kedelai 1352500 3001500 3000000 2400000 9754000
Gula 856500 1979550 2024250 1440600 6300900
merah
Total 2209000 4981050 5024250 3840600 16054900
Tabel IV
Perusahaan Kecap Sehat
Kas keluar untuk Biaya Tenaga kerja langsung
Tahun 2009
Triwulann I II II IV setahun
Total 713313 787250 637750 393375 2531688
Tabel V
Perusahaan Kecap Sehat
Kas keluar untuk Biaya Overhead Pabrik
Tahun 2009
Triwulan I II III IV Setahun
Total 185000 185000 185000 185000 74000
Tabel VI
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Kas
Tahun 2009
Keterangan Triwulan (dalam ribuan Rp) Setahun
I II III IV
Kas masuk 2370000 6115000 8680000 7900000 25065000
Kas keluar 42487991 7191279 7011271 5539144 24029685
Surplus / -1917991 -1076279 1668729 2360856 1035315
deficit
Kas awal 1500000 1528009 397730 12459 15000000
Pinjaman 2000000 0 0 0 2000000
Bunga 60000 60000 60000 0 180000
Pinjaman
Pajak 10% 6000 6000 6000 0 18000
Angsuran 0 0 2000000 2301579 4301579
Pinjaman
Kas Akhir 1528009 397730 12459 71736 71736
Tabel VII
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Piutang Usaha
Tahun 2009
Triwulan I II III IV Setahun
Total 5530000 9265000 8485000 6535000 29815000
Tabel VIII
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Cadangan Penghapusan Piutang Usaha
Tahun 2009
Triwulan I II III IV Setahun
Total 110600 295900 465500 596300 1468400
Tabel IX
Perusahaan Kecap sehat
Anggaran Pinjaman Tenaga Kerja Langsung
Tahun 2009
Triwulan I II III IV Setahun
Total 206125 168875 131125 0 506125
Tabel X
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran sediaan Produk Jadi Akhir
Tahun 2009
Triwulan I II III IV Setahun
Total 2209000 2772050 2252200 1588400 8821650
Tabel XII
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Utang Usaha
Tahun 2009
Jenis Triwulan ( dalam ribuan Rp)
Setahun
Piutang I II III IV
Utang 2000000 2000000 0 0 4000000
Bank
Utang 11000000 11000000 11000000 8698421 41698421
Jangka
Panjang
Tabel XII
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Laba Ditahan
Tahun 2009
Triwulan I II III IV Setahun
Total 1820884 3076195 3668164 3917155 12482398
Tabel XIV
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Cadangan Depresiasi aktiva Tetap
Tahun 2009
Cadangan Depresiasi Triwulam
Cadangan Nilai Depresiasi
I II III
Depresiasi Buku Triwulan
2+3 4+3 5+3
1 2 3 4 5 6
Kantor 16000 4000 20000 24000 28000
Pabrik 8000 2000 10000 12000 14000
Mesin & 2200000 550000 2750000 3300000 3850000
Alat
Alat 10000 2500 12500 15000 17500
Pemasaran
Alat 4000 1000 5000 6000 7000
Kantor
Jumlah 559500 2797500 3357000 3916500
Cas Dep Awal 2238000 2797500 3357000
Tabel XV
Perusahaan Kecap Sehat
Anggaran Neraca
Untuk Tiap Akhir Tahun 2009 (dalam Rp)
Triwulan ( dalam ribuan Rp)
Keterangan
I II III IV
Kas 1528009 397730 12459 71736
Piutang Usaha 5530000 926500 9485000 6535000
Cadangan -110600 -295900 -465600 -596300
Penghapusan
Piutang
Pinjaman 206125 168875 131125 0
Tenaga Kerja
Sediaan Produk 150850 146540 150850 146540
Jadi
Sediaan Bahan 200000 200000 200000 200000
Baku
Aktiva Lancar 7504384 9882245 8513834 636976
Tanah 19300000 19300000 19300000 19300000
Bangunan 1866000 1866000 1866000 1866000
Kantor
Cadangan -20000 -24000 -28000 -32000
Depresiasi
Bangunan 958000 958000 958000 958000
Pabrik
Cadangan -10000 -12000 -14000 -15000
Depresiasi
Mesin & Alat 11000000 11000000 11000000 11000000
Pabrik
Cadangan -2750000 -3300000 -3850000 -4400000
Depresiasi
Alat Pemasaran 100000 100000 100000 100000
Cadangan -12500 -15000 -17500 -20000
Depresiasi
Alat Kantor 9900 9900 9900 9900
Cadangan -5000 -6000 -7000 -8000
Depresiasi
Aktiva tetap 30525500 29966000 29406500 28847000
Kas Minimum 200000 200000 200000 200000
Sediaan 600000 600000 600000 600000
Minimum
Beban 200000 200000 200000 200000
ditangguhkan
Total aktiva 1000000 1000000 1000000 1000000
Lainnya
Total aktiva 39029884 40848245 38920334 36203976
Utang jangka
Pendek
Utang Usaha 2209000 2772050 2252200 1588400
Utang bank 2000000 2000000 0 0
Utang Jangka 11000000 11000000 11000000 8698421
Panjang
Total Utang 15209000 15772050 13252200 10286821
Modal Saham 22000000 22000000 22000000 22000000
Laba Ditahan 1820884 3076195 3668134 3917155
Total model 23820884 25076195 25668134 25917155
sendiri
TOTAL 39029884 40848245 38920334 36203976
PASIVA
b. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (Hihg and Low Point Method)
Metode ini cenderung lebih bersifat kuantitatif, yang berdasarkan perhitungan
tingkat
biaya pada dua macam tingkat kegiatan tertentu.
Misal :