Anda di halaman 1dari 14

1

MAKALAH PROFESI BIMBINGAN KONSELING

KOMPETENSI PEDAGOGIK PROFESI BK

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Semester 2

Dosen Pengampu :
Dr. YUNITA DWI SETYONINGSIH, S. Psi, M. Pd

Disusun oleh:
1. ADINDA SALFA NUR FATEKAH
(210801025)
2. FANISA ALMA RAHMADIANTI (210801027)
3. RANGGA NEFRIDIO PUTRA (210801080)

KELAS A SEMESTER 2
PRODI BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO
TAHUN 2022

KATA PENGANTAR
2

Alhamdulillahirobbil‘alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT telah


memberikan kita semua rahmat taufiq serta hidayat-Nya sehingga makalah ini
bisa sampai kepada pembaca sekalian tanpa kendala apapun. Tak luput dari ajaran
Nabi Muhammad SAW sehingga kita senantiasa berada di jalan yang di ridhoi
Allah SWT, Beliau yang memperjuangkan dan mendakwahkan ajaran islam
hingga akhir hayat beliau. Allahumma Sholliala Sayyidina Muhammad.

Penulisan makalah “Kompetensi Pedagogik Profesi BK” ini membutuhkan


cukup banyak waktu agar teman-teman sekalian, mahasiswa Prodi Bimbingan
Konseling Offering A dan Ibu Dosen pengampun mata kuliah Profesi bimbingan
konseling, Ibu Dr. Yunita Dwi Setyoningsih, S. Psi, M. Pd dari Universitas
Nahdlatul Ulama Sunan Giri dapat membaca makalah ini secara bersama-sama
dengan tujuan yang sama pula tentunya.

Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena


kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata. Dan yang menulis hanyalah
manusia biasa. Jika terdapat beberapa kata dan kalimat yang kurang tepat, kami
sebagai penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terimakasih
atas apresiasinya. Semoga makalah ini bisa menjadi manfaat bagi kita semua.

Bojonegoro, 17 Maret 2022

Kelompok 5 Profesi Bimbingan Konseling

ii
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1


A. LATAR BELAKANG …………………………………………………...1
B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………...1
C. TUJUAN ………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. PENGERTIAN KOMPETENSI……………….......................................3
B. KOMPETENSI PEDAGOGIK…………….............................................4
C. KOMPETENSI PEDAGOGIK PROFESI BK .......................................5
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………10
A. KESIMPULAN ........................................................................................10
B. SARAN .....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................11
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling adalah suatu program pemberian bantuan
berupa pelayanan kepada seorang individu atau kelompok agar dapat
berkembang secara mandiri dengan baik dan optimal sesuai dengan tugas
perkembangan individu dalam kehidupannya baik pribadi, belajar, sosial
bahkan karir sekalipun, program ini mendukung setiap individu berdasarkan
norma yang berlaku pada suatu lingkungan.
Standar kualifikasi akademik dan kompetensi profesi konselor telah
dirumuskan dan tertera guna menegaskan konteks tugas dan ekspektasi kinerja
konselor. Konteks dari tugas seorang konselor merupakan salah satu kawasan
pelayanan yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan dan memandirikan
konseli dalam mengambil dan membuat suatu keputusan serta pilihan supaya
terwujudkan kehidupan yang produktif, aman, harmoni dan nyaman.
Dalam permendiknas No. 27 tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi yang harus dikuasai Konselor atau Guru BK
mencakup 4 kompetensi, yaitu : Kompetensi Kepribadian, Kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial. Dalam makalah
kali ini, akan dibahas salah satu kompetensi tersebut, yaitu Kompetensi
Pedagogik Profesi BK.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kompetensi ?
2. Apa itu Kompetensi Pedagogik ?
3. Apa itu Kompetensi Pedagogik Profesi BK ?

1
5

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Kompetensi.
2. Mengetahui dan memahami tentang kompetensi pedagogik.
3. Memahami dan mengetahui tentang Kompetensi Pedagogik Profesi Bk
serta faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kompetensi ini.
6

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi
Kompetensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau yang disebut
dengan KBBI, kompetensi ialah sebuah kemampuan menguasai, mengetahui,
berwewenang dan berkuasa untuk memutuskan atau menentukan sesuatu. Jadi
kompetensi akan selalu mengarah pada penguasaan konsep, nilai, dasar,
metode yang bersifat membantu suatu proses pekerjaan agar profesional. Di
Dalam artikel Saiful Hadi : 2018 Kompetensi juga sangat penting untuk
seorang konselor, hal ini disebabkan karena adanya klien atau konseli yang
dikonseling untuk mengembangkan dan memahami kompetensi-kompetensi
dalam penerapan pelayanan Bimbingan konseling, dengan tujuan agar
tercapainya kehidupan yang lebih aman, nyaman, produktif dan efektif.
Secara etimologi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang
dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan suatu pekerjaan yang
dilandasi berdasarkan pengetahuan, keterampilan serta sikap dalam bekerja.
Menurut kamus umum bahasa Indonesia (WJS. Purwadarminta) Kompetensi
berarti (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu
hal. Pengertian dasar kompetensi kemampuan atau kecakapan. Menurut Finch
dan Crunkilton Kompetensi adalah: penguasaan terhadap suatu tugas,
keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk mendukung.
Sementara itu, menurut Kepmendiknas 045 / U / 2002 adalah seperangkat
tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat
untuk mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang
pekerjaan tertentu. Lebih lanjut Gordon dan Mulyasa, (2005) merinci beberapa
aspek yang ada dalam konsep kompetensi yakni: Pengetahuan (knowledge),
Pemahaman (pemahaman), Kemampuan (skill), Nilai, Sikap, Minat
(Interest) .Sehingga kompetensi dapat diartikan sebagai pengetahuan,
keterampilam dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah
7

menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku


kognitif, efektif dan pskimotorik dengan sebaik-baiknya. Kompetensi
merupakan suatu bagian yang penting dari sebuah profesi guna melandasi suatu
sikap, nilai dan pribadi yang sesuai dengan ekspektasi kinerja. Bagi profesi
konselor sendiri kompetensi sangat urgent adanya untuk dijadikan landasan
dari kinerja konselor. Kompetensi ialah sangat penting, kompetensi-
kompetensi dalam penerapan pelayanan Bimbingan konseling, dengan tujuan
supaya tercapainya kehidupan yang lebih aman, nyaman, harmoni, produktif
dan efektif.

B. Pengertian Kompetensi Pedagogik


Istilah Paedagogia berarti pergaulan dengan anak. Pedagogi merupakan
praktek pendidikan anak, maka kemudian muncullah istilah ”Pedagogik” yang
berarti ilmu mendidik seorang “Anak”. Pedagogik secara jelas memiliki
kegunaan bagi seorang pendidik untuk memahami fenomena pendidikan secara
sistematis, memberikan petunjuk tentang yang harus dilaksanakan dalam
mendidik, kesalahan-kesalahan dalam praktek mendidik anak juga untuk ajang
mengenal diri sendiri dan melakukan suatu perbaikan-perbaikan bagi diri
sendiri. Disamping itu pedagogik juga merupakan suatu ilmu, Ilmu pedagogik
adalah ilmu yang membicarakan masalah atau masalah-masalah dalam masalah
pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik lainnya, antara lain seperti tujuan
pendidikan, alat pendidikan, cara melaksanakan pendidikan, pendidik dan
sebagainya. Pedagogik termasuk ilmu yang sifatnya teoritis dan praktis. Oleh
karena itu pedagogik banyak hubungan dengan ilmu-ilmu lain seperti: ilmu
sosial, ilmu psikologi, psikologi belajar, metodologi kedokteran, sosiologi,
filsafat dan lainya.
Pedagogik juga merupakan suatu ilmu yang membahas tentang
pendidikan anak yang ruang lingkupnya terbatas pada interaksi edukatif antara
pendidik dengan peserta didik. Pedagogik juga bisa diartika teori tentang
bagaimana sebaiknya pendidikan dilaksanakan dan dilakukan sesuai kaidah-
kaidah mendidik seseorang, tentang sistem pendidikan, tujuan pendidikan,
8

materi pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, metode, dan media


pendidikan yang digunakan, dan menyediakan lingkungan pendidikan tempat
proses pendidikan berlangsung. Pedagogik merupakan teori dan kajian yang
secara teliti, kritis dan objektif dalam mengembangkan konsep-konsepnya
mengenai hakikat manusia, hakikat anak, hakikat tujuan pendidikan, serta
hakikat proses pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa :
a. Pedagogik itu berkaitan dengan suatu proses interaksi edukatif antara
pendidik dengan peserta didik.
b. Merupakan sebuah teori yang sistematis di dalam setiap tahapannya
dalam mempersiapkan peserta didik sampai mencapai tingkat
kedewasaannya.
c. Pedagogik sangat ditekankan kepada apa itu pendidikan dan
bagaimana sebaiknya pendidikan itu dilaksanakan.
d. Pedagogik berkaitan dengan sebuah kajian kritis tentang hakikat
manusia serta bagaimana suatu proses pendidikan yang akan diberikan
kepada seseorang.
e. Pedagogik juga bisadisebut suatu pembelajaran yang diwarnai dengan
adanya dialog antara seorang pendidik dengan peserta didik.

C. Kompetensi Pedagogik Profesi BK


Di dalam layanan bimbingan dan konseling Kompetensi Pedagogik
mencakup dibawah ini, yaitu :
a. Penguasaan sebuah teori dan keterampilan atau praksis pendidikan,
yang meliputi 3 aspek yakni :
- Penguasaan ilmu pendidikan dan landasan kelimuan
- Pengimplementasian sebuah prinsip-prinsip pendidikan dan suatu
proses pembelajaran
- Penguasaan terhadap suatu landasan budaya dalam praksis
pendidikan.
b. Pengaplikasian perkembangan Psikologis,fisiologis serta perilaku
konseli, yang meliputi 5 aspek yakni :
9

- Pengamplikasian kaidah-kaidah perilaku seseorang atau manusia,


perkembangan fisik dan psikologis individu terhadap sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya memberikan
pendidikan.
- Pengaplikasian kaidah-kaidah kepribadian, individualitas dan
perbedaan konseli terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling dalam upaya pendidikan.
- Pengaplikasian kaidah-kaidah belajar terhadap sasaran pelayanan
bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan.
- Pengaplikasian kaidah-kaidah keterbakatan terhadap sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan.
- Pengaplikasian kaidah-kaidah kesehatan mental terhadap sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan.

c. Menguasai esensi atau hakikat dari sebuah pelayanan Bimbingan


dan Konseling dalam jalur, jenis dan jenjang satuan pendidikan,
yang meliputi 3 aspek yaitu :
- Penguasaan esensi bimbingan dan konseling pada satuan jalur
pendidikan formal, nonformal dan informal.
- Penguasaan esensi bimbingan dan konseling pada satuan jenis
pendidikan umum, kejuruan, keagamaan dan khusus.
- Penguasaan esensi bimbingan dan konseling pada satuan jenjang
pendidikan usia dini, dasar, menengah dan tinggi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kompetensi


pedagogik profesi BK
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan guru atau pengajar sebagai pemegang peran
utama. Pengajar atau Guru merupakan jabatan atau profesi yang
memerlukan keahlian khusus sebagai seorang tenaga pendidik. Pekerjaan
10

ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian
khusus sebagai tenaga pendidik. Menjadi tenaga pendidik, pengajar atau
guru diperlukan syarat-syarat yang khusus, harus menguasai betul seluk
beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan
lainnya yang harus dikuasai dan dikembangkan. kepribadian adalah
kemampuan kepribadian yang stabil, dewasa, arif dan berwibawa, guna
menjadi teladan bagi peserta didik atau konseli dengan akhlak yang baik.
Dan kompetensi inti dari kompetensi kepribadian ini sebagai berikut :

a. Latar Belakang Pendidikan Pengajar atau Guru


Latar belakang pendidikan guru salah satu persyaratan yang akan
diprioritaskan, mempunyai latar belakang pendidikan keguruan telah
mendapatkan bekal pengetahuan tentang pengelolaan kelas, proses
belajar mengajar dan sebagainya, sedangkan jika guru yang belum
mengambil pendidikan keguruan maka dia akan merasa kesulitan
untuk meningkatkan kualitas keguruannya dalam mengajar

b. Pengalaman guru atau tenaga pendidik dalam mengajar


Pengalaman mengajar akan sangat mempengaruhi kemampuan
dalam menjalankan tugas dan peningkatan kompetensi sebagai tenaga
pendidik atau guru. Bagi tenaga pendidik yang pengalaman
mengajarnya baru beberapa tahun atau belum berpengalaman sama
sekali, akan berbeda dengan tenaga pendidik atau guru yang
berpengalaman. Sehingga semakin lama dan semakin banyak
pengalaman mengajar, tugasnyapun akan semakin baik dalam
mengantarkan anak didiknya untuk mencapai tujuan belajar, sesuai
hasil pengalamannya saat mengajar.

c. Kesehatan
Kondisi yang sehat akan menghasilkan proses belajar mengajar
sesuai yang diekspektasikan. sehat akan dapat mengerjakan tugas-
11

tugas sebagai tenaga pendidik dengan baik, karena tugas-tugas itu


menuntut tenaga dan energi yang lumayan cukup banyak.
Tergangguanya kesehatan guru akan mempengaruhi kegiatan proses
belajar mengajar, terutama dalam meningkatkan kompetensinya.
Jasmani yang sehat harus didukung rohani yang sehat juga, dengan
mental dan jiwa yang waras, baik dan sehat tmaka guru dapat
menjaga keseimbangan kebutuhan jasmani dan rohani dirinya.

d. Penghasilan
Jika guru melakukan sebuah pekerjaan lain selain jauh dari
profesinya sebagai guru maka tugas dan tanggung jawabnya sebagai
guru atau tenaga pendidik tidak akan maksimal karena perhatiannya
terbagi. Sebagai pemimpin kepala sekolah dituntut untuk lebih
memperhatikan gaji atau yang disebut penghasilan guru sebagai
upaya perbaikan kesejahteraan dan peningkatan kompetensi seorang
tenaga pendidik atau guru.

e. Sarana pendidikan
Tersedianya fasilitas atau sarana yang baik serta memadai akan
mempermudah pencapaian atau target tujuan pembelajaran,
sebaliknya keterbatasan sarana pendidikan akan menghambat tujuan
dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian sarana pendidikan
sangat perlu diperlukan terutama bagi pelaksanaan upaya tenaga
pendidik atau guru dalam meningkatkan sebuah kompetensinya

f. Disiplin
Disiplin di dalam lingkungan sekolah tidak hanya berlaku atau
dilakukan bagi siswa saja melainkan akan tetapi perlu diterapkan bagi
kepala sekolah serta pegawai juga termasuk tenaga pendidik yang
lain. Disiplin kerja bagi guru atau pengajar sebagai salah satu pelaku
pendidikan di sekolah akan mempengaruhi berjalannya dengan baik
12

sebuah pembelajaran. Kedisiplinan yang ditanamkan kepada guru dan


seluruh staf sekolah atau tenaga pendidik akan mempengaruhi upaya
peningkatan kompetensi.

g. Pengawasan
Pengawasan bertujuan untuk pembinaan dan peningkatan kualitas
pembelajaran yang dilakukan para guru, pengajar atau tenaga
pendidik. Pengawasan ini hendaknya bersikap fleksibel dengan
memberi kesempatan kepada guru mengemukakan masalah yang
telah dihadapinya serta memberi kesempatan kepada guru untuk
mengemukakan sebuah ide-ide demi perbaikan dan peningkatan hasil
pendidikan.

h. Bimbingan dan konseling


Membahas mengenai tentang bimbingan dan konseling di sebuah
lembaga pendidikan, maka ada kaitannya dengan namanya layanan
dan persoalan dari bimbingan itu sendiri. Istilah bimbingan
merupakan terjemahan dari kata“guidance”. yang memiliki beberapa
arti yakni: showing the way (menunjukkan), leading (memimpin),
giving instruction (memberikanpetunjuk), regulating (mengatur),
goveming (mengarahkan), dan giving advice (memberi nasehat) jadi
merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi
individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal serta
pengembangan perilaku yang efektif.
13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kompetensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau yang
disebut dengan KBBI, kompetensi ialah sebuah kemampuan menguasai,
mengetahui, berwewenang dan berkuasa untuk memutuskan atau
menentukan sesuatu. Jadi kompetensi akan selalu mengarah pada
penguasaan konsep, nilai, dasar, metode yang bersifat membantu suatu
proses pekerjaan agar profesional menurut Kepmendiknas 045 / U / 2002
adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu.
Pedagogik juga merupakan suatu ilmu yang membahas tentang
pendidikan anak yang ruang lingkupnya terbatas pada interaksi edukatif
antara pendidik dengan peserta didik. Pedagogik juga bisa diartika teori
tentang bagaimana sebaiknya pendidikan dilaksanakan dan dilakukan
sesuai kaidah-kaidah mendidik seseorang, tentang sistem pendidikan,
tujuan pendidikan, materi pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan,
metode, dan media pendidikan yang digunakan, dan menyediakan
lingkungan pendidikan tempat proses pendidikan berlangsung.

B. Saran
Jika ditinjau ulang tentu di dalam makalah yang kami buat tidak
akan lepas dari koreksi pembaca. Karena kami menyadari bahwa apa yang
kami sampaikan sangatlah jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan saran yang membangun dari para pembaca agar
nantinya makalah ini dapat menjadi lebih baik untuk dikonsumsi oleh kita
semua.
14

DAFTAR PUSTAKA

Rizma. 2016. Optimalisasi Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru. Jakarta: PT


Kencana. hal. 9

Jamal, Makmur Asnani. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan


Profesional. Jogjakarta: Power Books. Hlm 73

Heryanti, Yeti & muhsin, mumuh. 2014. Manajemen Sumber Daya


Pendidikan.Bandung: CV Pustaka Setia. Hlm. 45

Anak Agung Ngurah Adhiputra. 2013. Bimbingan dan Konseling Aplikasi di


Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hlm.
12

Zaldi, Bimbingan dan Konseling, (Tholearies.Blogspot.Com 2014), hlm. 33

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis


Integrasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hlm.15-16

Sadulloh, Uyoh. 2010. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai