Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN REKAYASA IDE

MK. Filsafat Pendidikan

Prodi Pendidikan Biologi

“Filosofi Pendidikan Kejuruan”


NILAI :

NAMA MAHASISWA : Amanda Bella Junniar

NIM : 4203141063

DOSEN PENGAMPU : Ibu Gita Noveri Eza, S.Pd.,M.Pd

MATA KULIAH : Filsafat Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
Abstrak

Pendidikan Kejuruan biasanya disebut juga pendidikan vokasi. Pendidikan


kejuruan dapat diartikan sebagai pendidikan khusus yang program-programnya
atau materi pelajarannya dipilih untuk siapapun yang tertarik untuk
mempersiapkan diri bekerja sendiri, atau untuk bekerja sebagai bagian dari
suatu grup kerja. Perubahan dari setiap kurikulum senantiasa mengacu pada
suatu pemikiran filosofis (ide) dan berbagai dasar pertimbangan tertentu yang
dianut oleh satuan pendidikan. Banyak permasalahan dalam filosofi pendidikan
kejuruan ini. Maka dari itu makalah laporan rekayasa ide ini membahas tentang
masalah dan ide serda solusi dalam menangani masalah tersebut.

Abstrac

Vocational education is usually called vocational education. Vocational


education can be defined as special education in which programs or subject
matter are selected for anyone interested in preparing for self-employment, or
for working as part of a working group. Changes from each curriculum always
refer to a philosophical thought (idea) and certain basic considerations adopted
by the educational unit. There are many problems in this vocational education
philosophy. Therefore this idea engineering report paper discusses problems and
ideas as well as solutions in dealing with these problems.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat dan karuniannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide
ini.

Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Filosofi Pendidikan


Kejuruan”. Tujuan saya menyelesaikan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah “Filsafat Pendidikan” .

Saya menyadari bahwa tugas yang saya selesaikan ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dari segi materi yang dituangkan
pada tugas ini, karena keterbatasan ilmu yang saya miliki, saya memohon maaf
atas segala kekurangan dari tugas yang saya perbuat ini.

Mudah – mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat menberikan


berupa manfaat berupa ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi saya sebagai
penulis maupun bagi pembaca nantinya.

Demikianlah makalah ini saya buat, atas perhatiannya saya ucapkan


terima kasih.

Medan, 06 Desember 2020

penulis

i
ii

DAFTAR ISI

Abstrak

KATA PENGANTAR.........................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................1

1.1 Rasionalisasi Permasalahan..........................................................1

1.2 Tujuan Penulisan Rekayasa Ide......................................................1

1.3 Manfaat Penulisan Rekayasa Ide.....................................................1

BAB II. Identifikasi Permasalahan......................................................3

2.1 Permasalahan Umum Filsafat Ilmu..................................................3

2.2 Permasalahan pada Pendidikan Kejuruan .........................................3

2.2.1 Permasalahan Pertama ............................................................3

2.2.2 Permasalahan Kedua ...............................................................4

BAB III. PEMBAHASAN.....................................................................5

3.1 Solusi Permasalahan Pertama........................................................5

3.2 Solusi Permasalahan Kedua..........................................................5

BAB IV. PENUTUP..........................................................................6

4.1 Kesimpulan..............................................................................6

4.2 Rekomendasi...........................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Permasalahan


Pesatnya kemajuan iptek menyebabkan perubahan kekhasan pekerjaan.
Seseorang yang semula dididik dan berhasil menguasai keterampilan seperti
yang diinginkan dengan adanya perubahan peralatan atau cara kerja dapat
menyebabkan keterampilannya tidak memadai atau tidak terpakai. Maka
perlu diketahui dengan baik dan benar-benar dipahami tentang keterampilan
dan bakat yang miliki masing-masing dan terus mengasahnya di tempat
pembelajaran yang tepat. Tetapi banyak sekali yang tetap mengabaikan
keterampilannya dengan hanya mengikuti dan mendengarkan pesan orangtua
maupun sebagainya.
Pendidikan kejuruan juga adalah tempat belajar untuk melatih kecakapan
keterampilan kejuruan nya yang memfokuskan diri untuk mengasah
keterampilan yang dimiliki agar tetap berkesinambungan hingga masuk
kedunia pekerjaan.
Pada TRI ini dijelaskan bebarapa permasalahan yang terjadi di dalam
pendidikan kejuruan dan solusi untuk mengatasinya.
1.2 Tujuan Rekayasa Ide
Rekayasa Ide ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas
mata kuliah Filsafat Pendidikan pada program studi Pendidikan Biologi
Universitas Negeri Medan untuk membuat Tugas Rekayasa Ide (TRI) sehingga
dapat menambah pengetahuan untuk melihat jurnal atau buku yang baik dan
yang benar yang dapat digunakan sebagai panduan dalam pengembangan
ide untuk mendapatkan solusi dalam suatu permasalahan serta mengasah
keterampilan membaca dan menkritik sesuatu.
1.3 Manfaat Rekayasa Ide
1. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam
mengkritisi dan memahami sebuah journal dan buku.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang filosofi pendidikan kejuruan.
3. Mengasah keterampilan saya dalam membaca dan mencari inti sari sebuah
jurnal.

1
2

4. Mengasah pikiran untuk menemukan dan menganalisis permasalahan dalam


suatu materi.
5. Mengasah pikiran untuk menemukan solusiatas permasalahan-permasalahan
yang ada.

2
BAB II

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

2.1 Permasalahan Umum Filsafat Ilmu

Ruang lingkup telaah


filsafat ilmu sebagaimana
diungkapkan di atas
sebenarnya
menunjukan masalah-masalah
yang dikaji dalam filsafat,
masalah-masalah dalam
filsafat ilmu
Ruang lingkup telaah
filsafat ilmu sebagaimana
diungkapkan di atas
sebenarnya
menunjukan masalah-masalah
yang dikaji dalam filsafat,
3
4

masalah-masalah dalam
filsafat ilmu
Ruang lingkup telaah
filsafat ilmu sebagaimana
diungkapkan di atas
sebenarnya
menunjukan masalah-masalah
yang dikaji dalam filsafat,
masalah-masalah dalam
filsafat ilmu
1. Problema epistemologis, problema ini membahas tentang teori
pengetahuan yang bersifat sesuai dengan kenyataan yang telah ada.
2. Problema metodologis, problema ini membicarakan tentang sebuah
metode atau cara apa saja yang telah kita lakukan dalam mencari atau
memperoleh suatu ilmu pengetahuan.
3. Problema metafisis, problema ini membicarakan tentang segala sesuatu
yang berkenaan dengan alam,namun sifatnya tidak nampak. Misalnya kita
pasti pernah memikirkan bagaimana tuhan kita menciptakan segala
sesuatu yang ada di muka bumi ini. Hal semacam itu pula, yang pernah
dipikirkan oleh seorang ahli filsafat yang bernama Thales.
4. Problema logika, problema ini berkenaan dengan cara kita memproses
atau mengartikan suatu ilmu pengetahuan yang dilakukan secara sadar,
sehingga kita bisa mendapatkan suatu kesimpulan yang pasti atau benar.

4
5

5. Problema etika, problema ini menyangkut tentang bagaimana cara kita


menyikapi berbagai macam perilaku baik-buruknya manusia.
6. Problema estetika, problema ini membicarakan tentang berbagai macam
bentuk keindahan yang memerlukan indra penglihatan manusia sebagai
alat utamanya, sehingga kita bisa mengapresiasikan sebuah karya seni
dengan baik.

2.2 Permasalahan-Permasalahan pada Pendidikan Kejuruan

2.2.1 Permasalahan pertama, Ketidaklengkapan Bengkel Praktik Bagi Sekolah


Kejuruan

Kelengkapan bengkel praktik bagi sekolah kejuruan merupakan salah satu


indikator terbaik untuk mengukur kualitas dari pembelajaran di kelas.Di dalam
bengkel ini jugalah siswa akan mengembangkan ide-ide kreatif mereka menjadi
prototype untuk diuji.

Namun, hingga sekarang sebagian besar sekolah kejuruan masih memakai


perangkat dengan teknologi rendah untuk kegiatan praktik siswanya.Tanpa
adanya bengkel praktik yang berstandar industri terkini, siswa akan kesulitan
untuk menerapkan metode dan SOP dari perusahaan di dunia kerja setelah
mereka lulus.

Jurusan ilmu perangkat lunak/komputer misalnya, sekolah yang tidak bisa


menyediakan perangkat yang kompatibel dengan teknologi AI, cloud, dan
software pengembangan lainnya tentu tidak akan mampu menghasilkan lulusan
yang diinginkan oleh industri 4.0.

Bahkan di jurusan ilmu survei dan pemetaan, saat ini masih cukup banyak
sekolah vokasi yang hanya menggunakan alat ukur tanah untuk praktik.Padahal
industri 4.0 membutuhkan metode yang lebih efektif dan efisien, seperti
Autocad, GIS, GPS, hingga navigasi untuk kebutuhan perencanaan proyek.

Untuk itulah, sekolah kejuruan harus berani berinvestasi dengan nilai yang
besar untuk menjamin siswa lulusannya benar-benar bisa diterima oleh industri.

5
6

2.2.2 Permasalahan Kedua, Kurangnya Program Pendanaan dan Startup


Incubator

Masalah kedua dari sebuah pengembangan ide adalah dana pembiayaan


proyek. Khususnya untuk para inventor muda yang masih berstatus siswa sekolah
menengah.

Untuk itulah, sekolah harus membuat program pendanaan khusus untuk


membiayai proyek yang digagas oleh siswa. Selain menyediakan dana, sekolah
juga wajib menyiapkan program berupa inkubator startup untuk siswa yang ingin
mengembangkan gagasan secara mandiri.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Solusi Permasalahan Pertama

Pertimbangan kondisi media pembelajarann dan alat - alat juga perlu


diperhatikan dengan seksama sehingga kegiatan praktik tidak terganggu dengan
kondisi alat atau media yang tidak sesuai dengan standar, karena keadaanya
tidak normal atau justru tidak dapat digunakan.

Ada beberapa cara yang harus dilakukan untuk meminimalisis ketidaklengkapan


alat-alat pada bengkel sekolah kejuruan, misalnya selalu menilai dam
memperhatikan apa saja yang kurang, mendata alat-alat apa saja yang kurang
maupun yang sudah tidak memadai untuk tetap digunakan dan yang menjadi
permasalahannya adalah bagaimana cara untuk memenuhi alat-alat yang kurang
tersebut. Ada beberapa cara misalnya, untuk para siswa dididik untuk mengikuti
perlombaa-perlombaan yang minim menggunakan uang pendaftaran atau bahkan
gratis uang pendaftaran nah, untuk para siswa hasrus berusaha menjuarai bidang
yang diikuti tentunya dengan bantuan keras dari bimbingan para pendidik. Jika
meraih kemenangan, Uang tersebut bisa digunakan dalam pemenuhan alat-alat
yang kurang dalam bengkel sekolah kenjururan.

3.1 Solusi Pemasalahan kedua

Kurangnya pendanaan juga sering menjadi hambatan yang ada dalam sekolah
kejuruan. Maka dari itu kita perlu menemukan metode-metode yang bisa
mempermudah mendapatkan dana untuk sekolah kejuruan tersebut.

Program pendanaan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti


kerjasama pembiayaan dengan industri, lembaga keuangan, atau modal kolektif
dari para siswa dan guru (crowdfunding).

Metode-metode tersebut dapat dicoba agar bisa mengetahui apakah cara


tersebut ampuh dalam penanganan dana atau tidak.

7
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ada beberapa cara yang harus dilakukan untuk meminimalisir


ketidaklengkapan alat-alat pada bengkel sekolah kejuruan, misalnya selalu
menilai dam memperhatikan apa saja yang kurang, mendata alat-alat apa saja
yang kurang maupun yang sudah tidak memadai untuk tetap digunakan dan yang
menjadi permasalahannya adalah bagaimana cara untuk memenuhi alat-alat
yang kurang tersebut. Ada beberapa cara misalnya, untuk para siswa dididik
untuk mengikuti perlombaa-perlombaan yang minim menggunakan uang
pendaftaran atau bahkan gratis uang pendaftaran nah, untuk para siswa hasrus
berusaha menjuarai bidang yang diikuti tentunya dengan bantuan keras dari
bimbingan para pendidik.

kita perlu menemukan metode-metode yang bisa mempermudah


mendapatkan dana untuk sekolah kejuruan tersebut. Program pendanaan ini
dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti kerjasama pembiayaan dengan
industri, lembaga keuangan, atau modal kolektif dari para siswa dan guru
(crowdfunding).

4.2 Rekomendasi

Pemaparan ide-ide atas permasalahan yang ada dapat di coba dan digunakan
terlebih dahulu agar kita dapat menilai apakah ide tersebut berhasil ataukah
gagal. Untuk penulis diharapkan dapat mengasah kemampuan lagi sehingga
mampu menemukan solusi-solusi baru yang lebih baik dan berguna bagi
masyarakat. Untuk pembaca semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat
diaplikasikan dikehidupan sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132297916/penelitian/Pengembangan+Kurikulum+Pend.
+Kejuruan.pdf

https://eprints.uny.ac.id/3357/1/
PENDIDIKAN_MENENGAH_KEJURUAN_DENGAN_KURIKULUM_BERBASIS_K
OMPETENSI.pdf

https://pintek.id/blog/fasilitas-sekolah/

https://eprints.uny.ac.id/44546/1/93Ferydika%20Adhifara
%20RH_11504241013_Skripsi.pdf

https://eprints.uny.ac.id/31494/1/NASKAH.pdf

Anda mungkin juga menyukai