Anda di halaman 1dari 1

Pemotongan hewan ternak di Rumah Potong Hewan (RPH) memiliki dua cara

pemotongan, yaitu tradisional dan modern. Pemotongan dengan cara tradisional dilakukan
dengan tahapan-tahapan yang manual. Menurut Mandala et al (2016) menyatakan bahwa
penyembelihan tradisional dilakukan secara halal sesuai syariat agama islam dan memenuhi
persyaratan higiene sanitasi sehingga hasil produksi berupa karkas utuh yang memenuhi
persyaratan daging ASUH (aman, sehat, utuh, dan hallal).

Pemeriksaan postmortem merupakan pemeriksaan pascamati yang dilakuka setelah


pemotongan. Pemeriksaan postmortem dilakukan untuk memeriksa kesehatan pada organ
dan karkas pada proses pemotongan hewan yang dilaksankan setelah organ (jeroan)
dipisahkan dari karkas. Pemeriksaan postmortem memiliki tujuan untuk mendeteksi dan
mengeliminasi kelainan-kelainan pada daging dan organ bawha daging dan organ tersebut
layak konsumsi atau tidak, menjamin pemotongan yang baik dan benar, halal serta higienis,
meneguhkan diagnosa antemortem, dan memeriksa kualitas daging. Hal ini sesuai dengan
Winarso et al (2017) yang menyatakan bahwa pemeriksaan postmortem adalah
pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kesehatan karkas dan organ lainnya.

Mandala, A.Y., I.B.N. Swacita., dan I.K. Suada. 2016. Penilaian Penerapan Animal Welfare
pada Proses Pemotongan Sapi di Rumah Pemotongan Hewan Mambal Kabupaten
Badung. Jurnal Indonesia Medicus Veterinus. 5(1): 54-66.

Winarso, A., D. Darmakusuma., dan M.U.E. Sanam. 2017. Praktik Higiene Daging dalam
Penyembelihan Hewan Qurban di Kota Kupang. Jurnal Kajian Veteriner. 5(2): 99-
104.

Anda mungkin juga menyukai