Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sahirah

Nim: 190905056
Matkul : SPRP

Strategi Pemasaran Pengguna Instagram Shopping Terhadap Generasi Z Di Kota Medan

1.1. Latar Belakang Masalah


Penggunaan internet di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan,
berdasarkan riset hasil kerja sama antara Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII),
dengan Pusat Kajian Komunikasi ( PusKaKom ) Universitas Indonesia menunjukkan
pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia terus meningkat. Bagi individu motivasi
menggunakan media social adalah mencari informasi, berbagai informasi, hiburan, relaksasi, dan
interaksi social, sedangkan bagi organisasi atau perusahaan media social banyak digunakan
sebagai media atau alat untuk melakukan komunikasi pemasaran. Tidak seperti media
tradisioanal yang hanya mampu menerapkan komunikasi satu arah, media social mampu
menerapkan komunikasi dua arah ataupun lebih. Menggunakan media social sebagai alat
komunikasi pemasaran tidak hanya seperti menggunakan internet dan tegnologi, akan tetapi
harus menggunakan taktik dan strategi komunikasi. Taktik dan strategi disusun berdasarkan
kapabilitas yang dimiliki dan target yang ingin diraih (Ervianah, 2021).
Berbagai macam situs intenet setiap hari diakses oleh seluruh kalangan masyarakat, dari
seluruh lapisan ekonomi dan jenis pekerjaan internet kemudian menjadi kebutuhan utama atau
bisa dikatakan sebagai kebutuhan yang paling penting pada saat ini bukan hanya untuk mereka
yang dewasa hal ini juga menjadi kebutuhan bagi para generasi penerus atau anak-anak. Dalam
mengoprasikan internet diketahui dari data kominfo itu sendiri menyatakan bahwa Indonesia
memiliki sekitar 193 juta pengguna aktif (data terakhir pada 2020). Hal ini tentu menjadikan
penggunaan internet di Indonesia begitu menjanjikan apalagi data memaparkan bahwa 95%
adalah pada penggunaan sosial media (Aldianto, 2020).
Sosial media sendiri sudah tidak asing ditelinga masyarakat Indonesia, Tiktok, Instagram,
Facebook, Twitter, Line, Whatsapp dan aplikasi lain tentu sudah familiar baggi sebagian
masyarakat yang melibatkan aktivitas sosial ini dalam kehidupan sehari-harinya. Instagram
merupakan salah satu aplikasi yang cukup populer di Indonesia, dengan angka penggunaa resmi
berdasarkan hasil riset Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2019 pengguna media sosial di
Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total populasi. Jumlah tersebut naik 20% dari
survei sebelumnya. Dalam setiap media massa pasti kemudian akan ada audience yang
menikmati media tersebut, dari jenis dan jumlah audience tersebut kemudian para pengusaha dan
jasa memasarkan produk mereka untuk menjaring lebih banyak konsumen. Sasaran dan
tujuannya beragam (Aldianto, 2020).
Dari berbagai macam media sosial tersebut, Instagram menjadi media sosial yang
menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan Instagram menjadi media sosial yang sangat populer
dewasa ini. Setelah 10 bulan setelah dikeluarkan, Instagram telah memiliki 7 juta pengguna baru
yang telah mengunggah 150 juta foto pada media sosial tersebut. Hingga saat ini Instagram rutin
melakukan pembaharuan pada tampilan dan penambahan fitur untuk kenyamanan penggunanya.
Kehadiran Instagram sebagai media sosial tidak dapat diremehkan dengan sebelah mata, karena
Instagram termasuk salah satu media sosial yang sangat populer belakangan ini (Hutapea, 2020).
Bahkan pada aplikasi unduhan khusus Android, ada 1 milliar lebih yang mengunduh
aplikasi Instagram, kemudian ketika mencoba berselancar di internet kemudian menulis kata
“Instagram” di browser ada “±11.780.000.000 hasil (0,35 detik)” ini mengartikan bahwa ada 11
milliar kata yang muncul persekian detiknya di mesin pencaharian anda, belum lagi di OS
(Operation System) lainnya yang sudah menyediakan fitur aplikasi Instagram, seperti iOS,
Microsoft, Windows 10 Mobile, dan Windows 10. Pada era digital saat ini Instagram menjadi
salah satu media sosial yang paling banyak diminati oleh kaum muda. Tampilan visual, tempat
mencari inspirasi, berita, dan fitur untuk foto dan video menjadi alasan umum netizen
menggunakan media sosial ini. Munculnya media sosial Instagram telah menyumbangkan
perubahan dalam masyarakat. Terutama mereka yang aktif menggunakan media sosial dalam
kehidupan sehari-hari, perubahan tersebut meliputi budaya, etika, dan norma. Indonesia dengan
jumlah penduduk yang besar menjadi tempat beragam kebudayaan dipenuhi berbagai kultur, ras
dan agama yang sangat berpotensi mengalami perubahan sosial. Untuk penggunaanya di
Indonesia, hampir seluruh kalangan dan usia telah memiliki media sosial dan menggunakannya
untuk memperoleh dan menyampaikan informasi. Kita dapat melihat faktanya pada kehidupan
sehari-hari, disetiap aktivitas masyarakat sudah tidak asing lagi dengan penggunaan media sosial
mulai dari kegiatan informal sampai dengan kegiatan formal (Hutapea, 2020).
Strategi perusahaan adalah rencana jangka panjang yang dirancang untuk memilih
berbagai bisnis yang seharusnya dimasuki oleh perusahaan. Pemasaran merupakan kegiatan
pokok yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam usahanya untuk memperkenalkan dan
mengkomunikasikan produk atau jasa yang mereka tawarkan kepada konsumen guna mencapai
suatu tujuan. Usaha pemasaran yang baik membutuhkan analisis yang mendalam terhadap
konsumen, berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan tersebut tergantung pada strategi yang
telah dibuat dan direncanakan oleh perusahaan. Pemasaran dalam konteks kajian antropologi
selalu melihat manusia dalam ruang lingkup makhluk sosial sebagai obyek kajian yang
paling mewakili ekspresi diri dan gaya hidup. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai (Kotler,1996:4).
Pemasaran adalah suatu sistem kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
kepada pembeli (Hanif. 2021).
Salah satu bagian dari strategi pemasaran yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian adalah promosi pemasaran. Menurut Weenas (2013), kegiatan promosi pemasaran
memiliki tujuan untuk memberikan pengaruh terhadap perilaku pembelian dan promosi
pemasaran memiliki tujuan utama untuk memberikan informasi, mengingatkan, dan membujuk
seseorang. Toko online seperti Instagram Shopping tentunya dapat menyebabkan generasi Z
mudah terpengaruh dan mudah melakukan pembelian dengan mengutamakan keinginannya,
sehingga generasi Z perlu mengontrol diri untuk menghindari pembelian tersebut. (Turban et al.
2004) menjelaskan bahwa semakin mudah dan banyaknya fasilitas internet, belanja online
menjadi tren baru yang terasa lebih sederhana, efisien, dan cepat tanpa ditemui hambatan yang
berarti. Konsumen akan merasa lebih hemat dan efektif dalam melakukan pembelian dengan
adanya toko online. (Widiyanto dan Prasilowati. 2015) juga mengemukakan bahwa belanja
online pada akhirnya menjadi salah satu gaya hidup di Indonesia. Generasi Z merupakan salah
satu generasi yang ikut terlibat dalam meningkatnya penggunaan internet di Indonesia. Generasi
Z khususnya mahasiswa berada pada masa pencarian jati diri akan mudah terpengaruh oleh
kelompok bermain dan kelompok acuannya ketika melakukan pembelian (Ramadhan. 2018).
Generasi ini tidak hanya nyaman dengan teknologi tetapi juga bergantung pada teknologi.
Generasi Z merasa bertanggung jawab terhadap lingkungan, sehingga lebih suka produk hijau.
Teman memiliki pengaruh besar pada keputusan pembelian Generasi Z. Wood (2013)
menegaskan bahwa empat kecenderungan cenderung mencirikan Generasi Z sebagai konsumen:
1) Ketertarikan pada teknologi baru, 2) Desakan tentang kemudahan penggunaan, 3) Keinginan
untuk merasa aman, dan 4) Keinginan untuk melarikan diri sementara realitas yang mereka
hadapi. Mereka telah mengalami banyak hal dalam waktu singkat dan mengalami perubahan
politik, sosial, teknologi, dan ekonomi (Qurniawati. 2019).
Dari penjelasan diatas membuat penulis tertarik untuk meneliti judul ini. Selanjutnya,
akan dibahas faktor – faktor apa yang mempengaruhi penerapan strategi pemasaran Instagram
Shopping pada Generasi Z dan strategi pemasaran bagaimana yang lebih relevan dengan
pengguna Instagram Shopping terhadap Generasi Z.

1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Rumusan Masalah:

1. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi penerapan strategi pemasaran Instagram
Shopping pada Generasi Z?
2. Bagaimana strategi pemasaran pengguna Instagram Shopping terhadap Generasi Z?

Pertanyaan Penelitian:

1. Strategi pemasaran apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat pengguna Generasi Z
dalam menggunakan Instagram shopping?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan Pengguna Instagram
Shopping?
1.3 Tujuan Penelitian

- Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi penerapan strategi pemasaran


Instagram Shopping pada Generasi Z
- Untuk mengetahui strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan Pengguna Instagram
Shopping

Sumber literatur:

Ervianah, Ermya. (2021). Strategi Marketing MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM


ANALISIS DIGITAL SOCIAL MEDIA MARKETING UAS E-BISNIS. Surabaya. 2021
Naufal. Hanif. 2021. RESPON DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP
WARUNGGUDEG IBU ARI DI KOTA MEDAN. Medan. 2021
Setiowati, Reni Diah . 2016. STRATEGI SOCIAL ENTREPRENEURSHIP DALAM
MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN LEMBAGA SOSIAL DAN DAKWAH ISLAM : STUDI KASUS
YAYASAN NURUL HAYAT SURABAYA. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Ramadhan, Andre Fachrun. 2018. PERILAKU PEMBELIAN HEDONIS GENERASI Z:
PROMOSI PEMASARAN, KELOMPOK ACUAN, DAN KONSEP DIRI.
JANGKAU PELANGGAN YANG ANDA INGINKAN DENGAN INSTAGRAM
SHOPPING. Instagram.com
https://retizen.republika.co.id/posts/29516/sudah-lunturkah-norma-etika-di-kalangan-
generasi-z
Sa’diya, Lailatus. 2020. STRATEGI PROMOSI DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
TERHADAP KESADARAN MEREK DI ERA GENERASI Z.
Qurniawati, Rina Sari. 2019. eWOM PADA GENERASI Z DI SOSIAL MEDIA

Anda mungkin juga menyukai