Anda di halaman 1dari 5

Artikel Tugas Akhir

Program Studi D3 Akuntansi


Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar

TINJAUAN ATAS PERHITUNGAN, PENCATATAN, DAN PELAPORAN PPh PASAL 21


PADA PEGAWAI PUSLATBANG KMP LAN

Rachmad Zuldjibran

Program Studi D3 Akuntansi


Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar
e-mail:djibranrachmad@gmail

Summary

This study aims to determine the Calculation, Recording, Reporting of Article 21 Income
Tax on PUSLATBANG KMP LAN Employees. The variables of this research are the Calculation,
Recording, and Reporting of Article 21 Income Tax by comparing the Calculation, Recording,
and Reporting of Article 21 Income Tax by PUSLATBANG KMP LAN with the applicable Tax
Provisions. The population used in the study is data on Calculation, Recording, and Reporting
of Article 21 PPh Employees of the KMP LAN Center for Research and Development. The sample
used in this study is data on Calculation, Recording, and Reporting of Article 21 PPh Employees
of the 2019 LAN KMP Center for Research and Development, which were taken with data
collection techniques carried out by interviews and documentation. The data analysis used is
descriptive analysis, namely describing. The results of this study indicate that the Calculation,
Recording, and Reporting of Article 21 Income Tax for Employees at PUSLATBANG KMP LAN
are in accordance with the applicable tax provisions.

Keywords: Calculation, Recording, and Reporting Income Tax Article 21

Ringkasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perhitungan, Pencatatan, Pelaporan PPh


Pasal 21 Pada Pegawai PUSLATBANG KMP LAN. Variabel penelitian ini adalah Perhitungan,
Pencatatan, dan Pelaporan PPh Pasal 21 dengan membandingkan Perhitungan, Pencatatan, dan
Pelaporan PPh Pasal 21 yang dilakukan PUSLATBANG KMP LAN dengan Ketentuan
Perpajakan yang berlaku. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah data Perhitungan,
Pencatatan, dan Pelaporan PPh Pasal 21 Pegawai Puslatbang KMP LAN. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data Perhitungan, Pencatatan, dan Pelaporan PPh Pasal
21 Pegawai Puslatbang KMP LAN tahun 2019 yang diambil dengan Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Analisis data digunakan adalah analisis
deskriptif yakni mendeskripsikan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Perhitungan,
Pencatatan, dan Pelaporan PPh Pasal 21 Pegawai Pada PUSLATBANG KMP LAN telah sesuai
dengan Ketentuan Perpajakan yang berlaku.

Kata Kunci: Perhitungan, Pencatatan, dan Pelaporan PPh Pasal 21

1| 9 Juli, 2021
Artikel Tugas Akhir
Program Studi D3 Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar

PENDAHULUAN Pajak orang pribadi. Pajak Penghasilan


Indonesia adalah negara yang kaya merupakan pajak langsung yang dipungut
akan sumber daya alam dan penduduknya oleh pemerintah pusat yang berasal dari
yang banyak. Pembangunan di Indonesia pendapatan pegawai.Dari beberapa jenis
memiliki arti yang sangat penting untuk pajak penghasilan, pajak penghasilan pasal
memberikan kesejahteraan kepada 21 merupakan salah satu pajak yang
masyarakat. Untuk mewujudkan
memberikan masukan sangat besar bagi
kesejahteraan kepada masyarakat,
negara. Disebutkan dalam Peraturan Direktur
pemerintah harus memiliki sumber
pembiayaan yang memadai. Oleh karena itu Jenderal Pajak Nomor: PER-32/PJ/2015 PPh
pajak mempunyai peranan yang sangat Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan
penting dalam kehidupan bernegara, berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan
khususnya untuk membiayai semua pembayaran lain dengan nama dan bentuk
pengeluaran termasuk pembangungan. Di apapun sehubungan dengan pekerjaan atau
sisi lain pajak juga sangat penting dalam jabatan, jasa, kegiatan yang dilakukan oleh
mengatur pertumbuhan ekonomi karena orang pribadi subjek pajak dalam negeri,
pajak merupakan sumber utama penerimaan sebagaimana dimaksud Pasal 21 Undang-
negara. Tanpa pajak, Sebagian besar kegiatan Undang Pajak Penghasilan. Agar PPh Pasal
negara sulit untuk dilaksanakan. Penggunaan 21 dihitung, dicatat dan dilaporkan efektif
uang pajak mulai dari belanja pegawai dan efisien maka pemotong PPh Pasal 21
sampai dengan pembiayaan berbagai proyek
yang terdiri dari pemberi kerja, bendahara
pembangunan seperti jalan-jalan, jembatan,
atau pemegang kas pemerintah harus mampu
sekolah, rumah sakit, dan kantor polisi
semuanya dibiayai menggunakan dana dari dan memahami tata cara perhitungan dengan
penerimaan pajak. Dengan demikian jelas baik. Undang-undang pajak penghasilan
bahwa peranan pajak bagi suatu negera telah menetapkan sistem pemungutan pajak
menjadi sangat penting dan dominan dalam penghasilan secara self assessment, dimana
menunjang jalannya roda pemerintahan dan wajib pajak diberi kepercayaan dan tanggung
kehidupan bernegara. Pajak merupakan iuran jawab penuh dari pemerintah untuk
wajib yang dibayar rakyat kepada negeri menghitung, membayar dan melaporkan
tanpa kontraprestasi secara langsung dan sendiri jumlah pajak yang terhutang. Dengan
akan digunakan untuk kepentingan sistem ini pemerintah berharap agar
pemerintah dan masyarakat umum pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan
(Mardiasmo: 2011). Pemahaman masyarakat dapat berjalan dengan lebih mudah dan
mengenai peraturan perpajakan juga
lancar.
sangatlah penting, hal tersebut akan
mendorong kesadaran masyarakat terutama Perusahaan sebagai pemotong pajak
wajib pajak untuk memenuhi kewajiban memiliki peranan yang sangat besar bagi
perpajakannya. pemerintah. Mengingat saat ini tidak sedikit
Dilihat dari jenis pajak yang harus perusahaan yang melaksanakan pemotongan
dibayar oleh masyarakat terdiri dari pajak pajak tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
pusat dan pajak daerah, pajak Penghasilan Hal ini disebabkan perusahaan menganggap
Pasal 21 merupakan salah satu pajak pajak sebagai biaya sehingga perusahaan
langsung yang dipungut oleh pemerintah akan meminimalkan biaya tersebut untuk
pusat atau merupakan pajak negara yang mengoptimalkan laba. Oleh karena itu demi
berasal dari pendapatan rakyat. Pajak kelancaran pemotongan pajak diperlukan
penghasilan Pasal 21 merupakan pajak kerja sama yang baik antara pemerintah
penghasilan sehubungan dengan pekerjaan dengan perusahaan. Dalam era sekarang ini
jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib banyak perusahaan yang berusaha untuk

2| Perhitungan, Pencatatan, Pelaporan, PPh 21


Artikel Tugas Akhir
Program Studi D3 Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar

memperkecil jumlah pajaknya ataupun penghasilan atas gaji telah menggunakan


menggelapkan pajaknya, maka diharapkan aplikasi yang digagas oleh Kementrian
kepada perusahaan untuk dapat terus Keuangan dan harus disesusaikan dengan
mengikuti peraturan pajak yang ada dan aplikasi yang dirancang oleh pemerintah dan
dapat menghindari dari upaya-upaya tunjangan pajak diberikan sebagai
pelanggaran hukum yang nantinya akan pembayaran pajak yang ditanggung
berdampak buruk terhadap perusahaan pemerintah, begitu pula dengan perhitungan
sendiri. Pajak Penghasilan Pasal 21 ini adalah PPh Pasal 21 atas uang makan dan tunjangan
salah satu pemasukan terbesar bagi kinerja. Hanya saja untuk perhitungan PTKP
pemerintah, oleh sebab itu harus di kelola bagi wanita kawin di dalam Undang-undang
dengan benar agar dapat digunakan untuk dijelaskan bahwa wanita hanya boleh
kesejahteraan rakyat Indonesia. mendapatkan PTKP selain TK/0 apabila
suami tidak bekerja dan dibuktikan dengan
METODE PENELITIAN surat keterangan. Namun PTKP yang telah
Perhitungan, pencatatan, dan dijelaskan diatas diperuntukkan untuk
pelaporan PPh Pasal 21 merupakan pajak pegawai wanita dengan suami non ASN
penghasilan yang dikenakan atas penghasilan karena pegawai yang bersangkutan
berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan mendapatkan tunjungan untuk suami dan
pembayaran lain sehubungan dengan anak sehingga perhitungan PTKP dihitung
pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan sesuai. dengan tunjangan yang didapat.
yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang Berdasarkan hasil dari analisis yang
pribadi dalam negeri. Kemudian dilakukan telah dilakukan terkait perhitungan PPh Pasal
perhitungan berdasarkan tarif dan 21 yang dilakukan Puslatbang KMP LAN
penghasilan kena pajak yang berlaku. Lalu, menggunakan aplikasi GPP Satker
dilakukan pencatatan potongan pajak atas mengimplementasikan perhitungan PPh
penghasilan pasal 21 yang berupa gaji, Pasal 21 terhadap penghasilan pegawai telah
honorarium, tunjungan dan lain-lain. sesuai dengan Ketentuan Perpajakan yang
Kemudian bendahara pemerintah atau berlaku, namun berdasarkan hasil penelitian
perusahaan melaporkan dengan ditemukan bahwa terdapat sedikit perbedaan
menggunakan Surat pemberitahuan (SPT). komponen pengurangan atau potongan pada
Adapun Populasi dan Sampel yang aplikasi GPP sehingga jumlah penghasilan
digunakan dalam penelitian ini adalah data neto yang di hitung oleh aplikasi GPP dan
perhitungan, pencatatan, dan pelaporan PPh yang dihitung peneliti berbeda sehingga
Pasal 21 Pegawai PUSLATBANG KMP mengakibatkan selisih kurang bayar atas PPh
LAN Tahun 2019. Teknik Pengumpulan data Pasal 21 yang terutang.
dilakukan dengan cara dokumentasi dan
wawancara 2. Pelaporan
Pelaporan PPh Pasal 21 pada
HASIL DAN PEMBAHASAN PUSLATBANG KMP LAN sudah
1. Perhitungan menggunakan aplikasi Surat Pemberitahuan
Berdasarkan peraturan Direktur elektronik (e-SPT) Masa Pajak Penghasilan
Jenderal Pajak, yaitu PER-16/PJ/2016, dalam Pasal 21/26. Aplikasi e-SPT merupakan
bab IV pasal 2 pajak yang ditanggung oleh aplikasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal
pemberi kerja, termasuk yang ditanggung Pajak (DJP) untuk digunakan oleh Wajib
pemerintah, adalah penerimaan dalam bentuk Pajak dalam melaporkan SPTnya secara
kenikmatan yang terdapat pada ayat 1 huruf online. Pelaporan SPT Masa PPh 21
b, maka untuk perhitungan Pasal 21 Pajak
3| Perhitungan, Pencatatan, Pelaporan, PPh 21
Artikel Tugas Akhir
Program Studi D3 Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar

seharusnya telah sesuai dengan ketentuan 1. Bagi Lembaga


umum tata cara perpajakan yang berlaku dan
a. Dalam meggunakan menggunakan
telah sesuai pula dengan PER-16/PJ/2016 Aplikasi GPP Satker untuk menghitung PPh
yang harus disampaikan ke KKP paling Pasal 21 hendaknya selalu diiringi dengan
lambat 20 hari setelah berakhirnya masa pemahaman yang baik mengenai peraturan
pajak perundang-undangan perpajakan.

KESIMPULAN b. Pemotong Pajak atau Bendahara


Berdasarkan hasil penelitian dan diharapkan dapat melakukan pembukuan dan
pembahasan yang dilakukan dengan pencatatan karena merupakan elemen yang
membandingkan data dan fakta dengan sangat krusial. Sebab adanya pembukuan
peraturan yang ada terkait dengan atau pencatatan akan mempermudah Wajib
Perhitungan, Pencatatn, dan Pelaporan PPh Pajak dalam melakukan pengisian surat
Pasal 21 Pada pegawai PUSLATBANG pemberitahuan (SPT), perhitungan
KMP LAN dapat disumpulkan : penghasilan kena pajak, perhitungan pajak
1. Perhitungan PPh Pasal 21 Pegawai Pada dan untuk mengetahui posisi keuangan.
PUSLATBANG KMP LAN menggunakan
aplikasi GPP Satker yang dicetuskan oleh c. Bendahara juga diharapkan dapat
Kementerian keuangan memiliki komponen menjaga konsistensinya dengan tidak
yang berbeda sehingga terdapat selisih antara menunda penyetoran pajak yang terutan serta
perhitungan yang dilakukan oleh aplikasi pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21, walaupun
dengan penulis. Namun Perhitungan yang dalam melakukan pelaporan sudah tepat
dilakukan telah sesuai dengan Ketentuan waktu, ketelitian dalam menyimpan
Perpajakan yang berlaku. dokumen perlu diperbaiki dikarenakan ada
Bukti Penerimaan Negara perlu di arsipkan
2. Pencatatan PPh Pasal 21 pada dengan baik
PUSLATBANG KMP LAN tidak dicatat
atau dibukukan karena Pemotongan Pajak 2. Bagi Penulis
PPh 21 dilakukan oleh Kantor Pusat atau a. Untuk penelitian selanjutnya jika
melalui KPPN (Kantor Pelayanan dilakukan di intansi atau lembaga pemerintah
Perbendaharaan Negara). yang pegewainya adalah PNS tidak
mengambil objek penelitian berupa
3. Pelaporan PPh Pasal 21 Pada perhitungan PPh 21 atas gaji karena
PUSLATBANG KMP LAN telah sesuai perhitungannya menggunakan aplikasi GPP
dengan Ketentuan Perpajakan yang berlaku. b. Untuk penelitian selanjutnya,
Bendahara melaporkan Surat Pemberitahuan diharapakan dapat melakukan penelitian
Masa PPh Pasal 21 melalui aplikasi e-SPT terkait penerapan sanksi yang diterima
Masa 21/26 dengan diberikan bukti instansi apabila tidak melaporkan pajaknya
penerimaan elektronik melalui email yang
sudah didaftarkan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
SARAN
Adapun saran yang ingin Ginting, Rika Mei Hayani, and Heri Enjang
disampaikan dalam kaitannya dengan Syahputra. “PENERAPAN
Perhitungan, Pencatatan, dan Pelaporan PPh PERHITUNGAN, PENCATATAN,
21 yang dapat diterima sebagai kritik untuk PEMOTONGAN DAN
perbaikan kinerja dan pelayanan masa depan PELAPORAN PAJAK PPh 21
adalah sebagai berikut: PASAL 21 KARYAWAN TETAP

4| Perhitungan, Pencatatan, Pelaporan, PPh 21


Artikel Tugas Akhir
Program Studi D3 Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar

PADA PT. KAWASAN INDUSTRI


MEDAN.” JURNAL MUTIARA Waluyo. (2015). Perpajakan Indonesia.
AKUNTANSI 3.2 (2018): 17-24. Jakarta: Salemba empat
Homenta, H. R. (2015). “Analisis
Perhitungan, Pemotongan, Wandansari, Nini Dewi. “perlakuan
Pencatatan, dan Pelaporan Pajak akuntansi atas pph pasal 21 pada PT.
Penghasilan Pasal 21 Pada CV. Multi Artha prima finance kotamobagu.”
Karya Utama.” Jurnal EMBA: Jurnal Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Bisnis, dan Akuntansi 1.3 (2013)
dan Akuntansi 3.3 (2015).

https://www.online-pajak.com/id/spt-surat-
pemberitahuan

https://klikpajak.id/blog/pajak-bisnis/pajak-
penghasilan-pasal-21-2/

Mardiasmo. (2016). Perpajakan Edisi Revisi


Tahun 2016. Yogyakarta: Penerbit
Andi

Mardiasmo. (2011). Perpajakan Edisi Revisi.


Yogyakarta: Penerbit Andi

Rambe, F. S. (2019). Analisis Perhitungan,


Pemotongan Dan Pencatatan PPh 21
Atas Gaji Karyawan Pada PT.
Indojaya agrinusa (Doctoral
dissertation).

Silalahi, Evi Margoretty, Lucky Nugroho,


and Lawe Anasta. "Analisa
Mekanisme Penghitungan,
Pemotongan, Penyetoran dan
Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21
Pada PT. Bina Swadaya Konsultan
Tahun 2016." Jurnal Tekun 8.1
(2018): 97-107.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian


Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007,


Tentang Kewajiban dan Hak Wajib
Pajak

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


36 Tahun 2008 Tentang Pajak
Penghasilan

5| Perhitungan, Pencatatan, Pelaporan, PPh 21

Anda mungkin juga menyukai