Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“KEJANG DEMAM”

Dosen Pembimbing : Tri Anonim, SST, M.Kes


Pembimbing Lahan (CI) : Ovin Sidi Pratomo, S.Kep, Ns

Disusun oleh :

1. Rofiatun Nisa (P1337420319001)


2. Shinta Rizqotul A’la (P1337420319002)
3. Mega Alvaeni Areta (P1337420319003)
4. Galuh Purwandari (P1337420319004)
5. Silviana Musifa Hani (P1337420319005)
6. Prima Aprilianto (P1337420319006)
7. Ilma Nurul Husna (P1337420319007)
8. Al Aris (P1337420319008)

PRODI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami mampu menyelesaikan satuan acara penyuluhan yang berjudul
“KEJANG DEMAM”. Satuan acara penyuluhan ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas praktik klinik.

Kami menyadari bahwa selama penulisan makalah ini, kami banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Ovin selaku CI Klinik yang telah membimbing kami menyelesaikan SAP ini, serta teman-
teman yang telah memotivasi kami untuk menyelesaikan penyusunan SAP.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih
memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal sistematika maupun teknik penulisannya.
Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan promosi kesehatan ini. Dan semoga satuan acara penyuluhan
ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pekalongan 31 Maret 2022

Penulis

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Kejang Demam


Sub Pokok Pembahasan : Penanganan Kejang Demam
Sasaran : Anak dan keluarga
Hari/ Tanggal : 1 Maret 2022
Tempat : Ruang Sekarjagad
Pukul : 10.00-10.30 WIB
Penyuluh : Shinta Rizqotul A’la, Rofiatun Nisa, Mega Alvareta

A. Tujuan
 Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang kejang demam
diharapkan keluarga pasien mengetahui tentang penanganan kejang demam
 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit di harapkan keluarga pasien
mampu:
1. Menjelaskan Pengertian Kejang
2. Menjelaskan Penyebab Kejang
3. Tanda dan Gejala Kejang Demam
4. Menjelaskan Pencegahan Kejang
5. Menjelaskan Tata Laksana Kejang
6. Mendemonstrasikan Cara Memberikan Penanganan Kejang Demam
B. Materi (Terlampir)
Materi Penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Menjelaskan Pengertian Kejang
2. Menjelaskan Penyebab Kejang
3. Tanda dan Gejala Kejang Demam
4. Menjelaskan Pencegahan Kejang

3
5. Menjelaskan Tata Laksana Kejang
6. Mendemonstrasikan Cara Memberikan Penanganan Kejang Demam

C. Media
1. Leaflet
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawa
E. Setting Tempat

Keterangan:

: Moderato

: Peserta

: Observer

F. Pengorganisasi : Operator

 Moderator: Ilma Nurul Husna


 Penyuluh: Shinta Rizqotul A’la, Rofiatun Nisa, Mega Alvareta
 Fasilitator: Silviana Mushifa dan Prima Apriliato
 Observer: Al-aris dan Galuh Purwandari
Pembagian Tugas
 Moderator: Mengarahkan seluruh jalanya acara
 Penyuluh: Menyajikan materi penyukuhan
 Fasilitator: Memotivasi peserta untuk bertanya
 Observer: Mengamati jalanya acara penyuluhan dari awal sampai terakhir
G. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan (5 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


2. Memperkenalkan diri 2. Mendengakan dan

4
menit) 3. Menggali Pengetahuan memperhatikan
pasien tentang Kejang 3. Menjawab
Demam pertanyaan
4. Menjelaskan Tujuan 4. Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
5. Membuat Kontrak Waktu 5. Menyetujui Kontrak
waktu
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang: 1. Mendengarkan dan
(15 menit) Menjelaskan Pengertian memperhatikan
Kejang 2. Aktif bertanya
Menjelaskan Penyebab 3. Mendengarkan dan
Kejang memperhatikan
Tanda dan Gejala Kejang
Demam
Menjelaskan Pencegahan
Kejang
Menjelaskan Tata
Laksana Kejang
Mendemonstrasikan Cara
Memberikan Penanganan
Kejang Demam
2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
3. Menjawab Pertanyaan
peserta

3 Penutup (10 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan dan


menit ) yang disampaikan oleh memperhatikan
penyuluh 2. Menjawab
2. Mengevaluasi Peserta atas Pertanyaan yang
penjelasan dari penyuluh, diberikan
dan menanyakan embali 3. Menjawab salam
materi dari penyuluh

5
3. Salam Penutup

H. Evaluasi Lisan
1. Menjelaskan Pengertian Kejang
2. Menjelaskan Penyebab Kejang
3. Tanda dan Gejala Kejang Demam
4. Menjelaskan Pencegahan Kejang
5. Menjelaskan Tata Laksana Kejang
6. Mendemonstrasikan Cara Memberikan Penanganan Kejang Demam
G. Referensi
Cecily. L. Betz (2002). Buku Saku Keperawatan pediatrik. Edisi 3. Jakarta :
ECGCorwin.J. Elizabeth (2001).Buku Saku Patofisiologi.Jakarta: EGC
Donna L Wong (2003). Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta : EGC
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=421612097http://www.anneahira.com/pengertian-
batuk-efektif.htm
Hidayat alimul.(2006).Pengantar Ilmu Keperawatan Anak.Jakarta:SalembaMedika
Nelson(1999).Ilmu Kesehatan Anak.Edisi 14.Jakarta: EGC
Tarwoto dan Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia Dan
Proses Keperawatan.Edisi 1.Jakarta: Salemba Medika.

6
Lampiran

KEJANG DEMAM

A. Definisi
Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada
anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, gejala-gejala yang timbul dapat
bermacam-macam tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi
kejang demam yang terjadi pada anak adalah kejang umum.
Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara
sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik
serecral yang berlebih (Betz dan Sowden, 2002)
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rektal diatas 380C) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium. Jadi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang
menyebabkan perubahan fungsi otak akibat perubahan potensial listrik serebral
yang berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang.

B. Penyebab
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam,
antara lain :
1. Infeksi saluran nafas atas
2. Penyakit infeksi seperti amandel/tonsilitis
3. Virus/kuman
4. Keracunan obat
5. Faktor keturunan

C. Klasifikasi
Menurut sub bagian syaraf anak FK-UI membagi tiga jenis kejang
demam, yaitu :
1. Kejang demam kompleks
Diagnosisnya :
 Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
 Kejang berlangsung lebih dari 15 menit
 Kejang bersifat multiple/fokal
 Didapatkan kelainan neurologis
 EEG abnormal
 Frekuensi kejang lebih dari 3x per tahun
 Temperatur kurang dari 390C
2. Kejang demam sederhana
Diagnosisnya :
 Kejadiannya antara umur 6 bulan hingga usia 5 tahun
 Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat
 Kejang bersifat umum (tonik/klonik)
 Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum atau sesudah kejang
 Frekuensi kejang kurang dari 3x dalam 1 tahun
 Temperatur lebih dari 390C
3. Kejang demam berulang
 Kejang timbul pada lebih dari satu episode demam

D. Tanda dan Gejala


1. Suhu akan naik
2. Anak pucat
3. Mata terbelalak ke atas disertai kekakuan dan kelemahan
4. Berlangsung singkat
5. Gerakan sentakan berulang dan berlangsung beberapa menit
6. Seringkali kejang berhenti sendiri

E. Komplikasi
1. Berisiko epilepsi jika terjadi berulang dan berlangsung lama
2. Gangguan tumbuh kembang pada anak

8
3. Retardasi mental
4. Kelainan saraf

F. Penanganan
1. Baringkan klien pada tempat yang aman
2. Longgarkan pakaian klien sekitar kepala dan leher
3. Cegah lidah jangan sampai tergigit dan menutupi jalan nafas
4. Berikan kompres hangat pada dahi dan aksila
5. Kenakan pakaian tipis yang mudah menyerap keringat
6. Jangan berikan minum saat anak kejang
7. Segera miringkan anak setelah selesai kejang
8. Orang tua jangan panik ketika menangani kejang demam tinggi

G. Penatalaksanaan
1. Medis
Dalam penanggulangan kejang demam ada 4 faktor yang perlu dikerjakan
yaitu:
a. Mengobati kejang secepat mungkin
Bila pasien datang dalam keadaan status konvulsivus,obat pilihan
utama adalah diazepam yang diberikan secara intravena (IV). Efek
terapeutiknya sangat cepat dan efek toksik yang serius hampir tidak
dijumpai apabila diberikan secara perlahan dan tidak melebihi 50 mg
persuntikan. Setelah suntikan pertama IV ditunggu 15 menit, bila masih
terdapat kejang di ulangi suntikan kedua dengan dosis yang sama juga IV
setelah suntikan kedua masih kejang berikan suntikan ketiga dengan
dosis yang sama akan tetapi pemberiannya secara IM, diharapkan kejang
berhenti. Bila belum juga berhenti dapat diberikan fenobarbital
paralidehid 4% secara IV.Bila kejang tidak dapat dihentikan dengan
obat-obatan, maka sebaliknya anak dirawat diruangan ICU untuk

9
diberikan anastesia umum dengan tropenitas yang diberikan oleh seorang
ahli anastesi
b. Pengobatan penunjang
Sebelum menagtasi kejang tidak boleh dilupakan perlu
pengobatan penunjang yaitu semua pakaian ketat dibuka, posisi kepala
sebaikanya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung,bebaskan jalan
napas untuk memperoleh kebutuhan oksigen. Fungsi fital diawali secara
ketat
c. Memberikan pengobatan rumah
Setelah kejang diatasi harus disusul pengobatan rumah, daya
kerja diazepam sangat singkat yaitu berkisar 45-60 menit sesudah
disuntikan oleh karena itu perlu diberikan obat anti epileptik dengan daya
kerja lebih lama.
d. Mencari dan mengobati penyebab
Penyebab kejang demam yang disebabkan oleh demam adanya
infeksi respiratorius bagian atas dan otitis media akut, pemberian
antibiotik yang adekuat perlu diberikan untuk mengobati penyakit
tersebut

10

Anda mungkin juga menyukai