Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.………………………………………….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………… x
DAFTAR TABEL……………………………………………………... xiv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang Penelitian…………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………. 11
1.3 Tujuan Penelitian.……………………………………….. 11
1.4 Manfaat Penelitian…...……………………………………… 12
x
Halaman
xi
3.6.3.1 Koefisien Determinasi…………………..…….… 59
3.6.4 Pengujian Hipotesis……………………………….… 60
3.6.4.1 Pengujian Secara Parsial (Uji t) ….……………… 60
3.6.4.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F)……….……… 61
3.6.4.3 Pengujian Variabel Intervening …………….…… 61
3.7 Hipotesis Statistik ………………….……………………… 64
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Nilai Tobin’s Q Pada Perusahaan Manufaktur
Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2020....................... 3
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian………………………….. 49
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan memiliki dua tujuan, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
perusahaan (Lingga dan Suaryana, 2017). Nilai perusahaan dapat dilihat dari harga
saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi nilai
tinggi harga saham suatu perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan
tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus merencanakan dengan baik dalam
perusahaan. Jika nilai suatu perusahaan dapat diproksikan dengan harga saham, maka
1
Investor tidak sembarangan dalam melakukan investasi atas dana yang dimilikinya,
kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam upaya untuk meningkatkan nilai
melalui peningkatan kemakmuran pemilik dan para pemegang saham yang tercermin
pada harga saham. Salah satu alternatif yang digunakan dalam menilai nilai
utang dan modal saham perusahaan, tidak hanya harga saham dan ekuitas perusahaan
saja yang dimasukkan, namun seluruh aset perusahaan (Auliya, 2018). Dengan
memasukkan seluruh aset perusahaan berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada
satu tipe investor saja, yaitu investor dalam bentuk saham namun juga untuk kreditur
karena sumber pembiayaan operasional perusahaan bukan hanya dari ekuitasnya saja
tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur. Sehingga semakin besar nilai
baik. Rata–rata nilai perusahaan pada tahun 2016-2020 ditunjukkan pada Gambar 1.1
2
Gambar 1.1 Nilai Tobin’s Q Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2020
Tobin's Q
3.97
2.81 2.76
1.42 1.34
menggunakan proxy Tobin’s Q pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan
kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2019 terjadi
mengalami fluktuatif. Pada tahun 2017 adanya penurunan menjadi 2.81 dan
mengalami penurunan ke tahun berikutnya pada 2018 menjadi 1.42 dan mengalami
penurunan kembali pada tahun 2019 menjadi 1.34. Jika dibandingkan dari tahun 2016
sampai dengan tahun 2019 adanya penurunan nilai tiap tahunnya. Pada tahun 2019
adanya kenaikan dari tahun 2018 menjadi 2.72. Kenaikan yang terjadi di tahun 2019
Kinerja lingkungan dapat menjadi salah satu faktor dalam meningkatkan nilai
merupakan kinerja perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang baik atau ketika
3
akan membangun citra yang baik bagi stakeholder dan calon investor sehingga akan
direspon positif oleh pasar dan sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian
lingkungan dalam jangka panjang, hal itu akan mempengaruhi pertumbuhan nilai
perusahaan yang menjadikan nilai perusahaan bertumbuh secara lambat bahkan tidak
ada pertumbuhan.
yang disebut Proper. Dari penilaian Proper ini, perusahaan akan memperoleh citra
dalam bentuk peringkat warna emas, hijau, biru, merah dan hitam. Selain itu, Proper
juga memiliki tujuan untuk mendorong perusahaan dalam menerapkan sistem yang
Salah satu bentuk tanggung jawab sosial dalam bentuk lingkungan hidup yang
studi 2 (dua) AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) untuk Plate Mill 1
dan Plate Mill 2 Perseroan telah membangun instalasi pengolah limbah domestik,
tempat pengelolaan sementara limbah padat dan instalasi penyaring minyak (oil trap).
4
pembangunan Plate Mill ke-2, Perseroan juga memiliki AMDAL ke-2 dan telah
dari 3 jenis AMDAL, yaitu AMDAL Lalu Lintas, AMDAL Drainase dan AMDAL
Lingkungan yang tidak ada pada AMDAL pertama. Pengujian kualitas udara emisi,
kualitas udara ambience, dan kualitas udara di sekitar lingkungan kerja Perseroan
juga dilaksanakan secara berkala oleh UPT K3 Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa
Timur. Selain itu, Perseroan juga secara rutin melakukan pengujian limbah padat,
limbah cair dan air sumur pantau, yang dilakukan oleh Balai Besar Teknik Kesehatan
aktifitas ekonomi terutama organisasi bisnis yang tidak terkontrol dan tidak
untuk merusak lingkungan hidup. Oleh karena itu, persoalan tentang lingkungan
hidup menjadi perhatian utama masyarakat dan pemerintah. Adanya dampak negatif
dari aktifitas perusahaan yang berpotensi merusak lingkungan serta respon dari
berbagai pihak, organisasi bisnis pun dituntut untuk menanggapi isu lingkungan.
5
Pesawaran. Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)
ini belum melengkapi segala persyaratan izin tambang, baik persyaratan teknis
Provinsi Lampung. Awalnya penutupan ini karena adanya laporan warga bahwa
warga sudah tercemar limbah dampak penambangan emas tersebut (Fitter, 2019).
akan dibandingkan periode saat ini dengan periode sebelumnya. Jika dari hasil
analisis menunjukkan kinerja keuangan perusahaan baik maka akan menarik para
investor dalam menanamkan modalnya. Oleh karena itu, kinerja keuangan juga
salah satu faktor yang mampu meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Semakin baik
lingkungan hidup maka image perusahaan akan meningkat. Hal tersebut terjadi
karena perusahaan telah mampu memenuhi kontrak sosial dan legitimasi terhadap
6
masyarakat, sehingga keberadaannya dapat direspon secara positif oleh masyarakat.
Investor akan lebih berminat dan tertarik kepada perusahaan yang memiliki image
baik di masyarakat.
Selain itu, perusahaan juga harus mempunyai kinerja keuangan yang baik
dalam proses bisnisnya untuk memiliki nilai perusahaan yang tinggi. Menurut
Bukhori dan Sopian, (2017) dalam Nurjilan (2019) Kinerja keuangan perusahaan
merupakan sebuah keberhasilan yang telah diraih perusahaan dalam suatu periode
dapat diartikan suatu prospek atau masa depan, perkembangan dan pertumbuhan
perusahaan Kinerja keuangan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan perusahaan
sebanding dengan resiko yang diakibatkan oleh aktivitas perusahaan. Salah satunya
Kinerja keuangan dapat digambarkan dengan laba ini juga sebagai indikator
7
kebijakan perusahaan tidak sebanding dalam meningkatkan kinerja keuangan suatu
perusahaan. Salah satunya ialah dampak lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas
Laporan keuangan menjadi akhir proses dari akuntansi dengan tujuan untuk
salah satu faktor yang dilihat oleh calon investor untuk menentukan besarnya
keuangan adalah salah satu keharusan agar saham tersebut tetap eksis dan diminati
oleh investor. Sehingga jika kinerja keuangan meningkat akan meningkatkan pula
nilai perusahaan dilihat dari banyaknya investor yang tertarik menanamkan sahamnya
keuangan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Pada penelitian ini kinerja
keuangan diukur melalui salah satu rasio probabilitas. Rasio profitabilitas merupakan
atau laba dari setiap kegiatan produktivitas serta penjualan perusahaan. Rasio ini juga
8
ditunjukan dari laba yang diperoleh atas hasil penjualan dan pendapatan investasi.
Dalam Kinerja Keuangan yang dihitung melalui ROE adalah rasio laba bersih
setelah pajak terhadap modal sendiri digunakan untuk mengukur tingkat hasil
pengembalian dari investasi para pemegang saham. Bagi perusahaan pada umumnya
masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang
besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan
efisien. Semakin tinggi rasio ROE menandakan kinerja perusahaan semakin baik atau
efisien, nilai equity perusahaan akan meningkat dengan peningkatan rasio ROE
harga saham.
Hal tersebut dibuktian dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardani &
yang dapat memberikan sinyal positif yang dapat mempengaruhi imvestor serta pihak
lain untuk menanamkan modalnya. Begitupun menurut Priska et.,al (2019) yang
keuangan yang diukur dengan Return On Equity (ROE) berpengaruh positif pada
nilai perusahaan. Namun hasil yang berbeda penelitian dilakukan oleh Dea dan Agus
9
mengakibatkan laba yang diperoleh perusahaan menurun sehingga berdampak kepada
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Dini dan Lailatus (2020)
melakukan upaya pengelolaan lingkungan hanya sesuai dengan yang diatur oleh
tidak semua investor melihat kinerja lingkungan sebagai kriteria dalam berinvestasi.
10
Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada
Perusahaan?
Perusahaan?
Nilai Perusahaan.
Kinerja Keuangan.
11
3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Kinerja Keuangan terhadap
Nilai Perusahaan.
berikut:
1. Manfaat Teoritis
tahun 2015-2019.
2. Manfaat Praktis
12
b. Bagi kalangan masyarakat luas, hasil penelitian ini diharapkan
13
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Institute (SRI) yang merujuk kepada “those groups without support the
penelitian tersebut mengacu pada keberadaan suatu organisasi (dalam hal ini
kepada seluruh pemangku kepentingan tidak hanya kepada investor atau pemilik
perusahaan.
bukanlah entitas yang hanya beroperasi pada kepentingan sendiri, akan tetapi
dan Fitriyah, 2017). Pada intinya segala aktifitas operasi perusahaan harus
pemegang saham. Akan tetapi jika berorientasi lebih luas lagi, tidak hanya sebatas
untuk pencapaian laba untuk pemegang saham. Semua yang terlibat dalam
menjaga kinerja semua aspek dengan baik seperti kinerja keuangan, lingkungan,
15
16
sosial, ekonomi, karyawan, dan lainnya akan menjadi penilaian yang baik juga
dari investor.
lingkungan, sosial, dan intelektual mereka secara sukarela. Namun, sifat sukarela
ini akan menjadi suatu keharusan yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi
pemilik saham.
Tujuan utama dari teori ini adalah untuk memudahkan manajer korporasi
lingkungan perusahaan. Dan tujuan yang lebih luas lagi yaitu untuk membantu
terhadap lingkungan hidup dan masyarakat. Teori ini dijelaskan dalam Mousa dan
Hassan (2015) merupakan teori yang dapat membantu memberikan penjelasan dan
Dari hal tersebut juga menjadi alasan perusahaan untuk ikut serta dalam
menjaga lingkungan dengan mengolah limbah buangan hasil pabrik. Dan bersedia
“kontrak sosial” yang artinya adalah suatu cara untuk menjelaskan seberapa besar
beroperasi. Harapan sosial masyarakat bukan bersifat tetap, namun dapat berubah-
ubah dengan berjalannya waktu. Hal tersebut yang menjadi alasan perusahaan
18
jika perusahaan ingin mendapatkan nilai perusahaan yang baik, maka perusahaan
di masyarakat, jika tidak ada eksistensinya akan terancam karena merugikan bagi
masyarakat. Tidak jarang juga terjadi perbedaan potensial antara perusahaan dan
sering disebut legitimasi gap. Teori legitimasi ini sangat berhubungan erat dengan
sebagai tolak ukur atas tingkat kemakmuran serta keberhasilan suatu entitas
tinggi (Zabetha et al., 2018). Menurut Ardila (2017) nilai perusahaan merupakan
merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli andai perusahaan
sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan dapat meningkat jika institusi mampu
menjadi alat monitoring yang efektif. Selain itu juga Wati dan Asandimitra (2017)
peningkatan kemakmuran pemilik dan para pemegang saham yang tercermin pada
(Zabetha et al., 2018) nilai perusahaan menjadi indikator penting bagi pemegang
sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan dapat meningkat jika institusi mampu
menjadi alat monitoring yang efektif. Menurut Wati dan Asandimitra (2017)
perusahaan adalah berbagai kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam upaya
Dari perbedaan tersebut terdapat kesamaan dari para ahli yaitu semakin
nilai perusahaan menjadi penilaian utama oleh para investor untuk menanamkan
kekayaannya, hal ini bisa dilihat dari pengukuran kinerja keuangan yang
harga saham.
Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam buku Panduan Go Public juga
setiap saat dapat diperoleh valuasi terhadap kinerja keuangan yang akan
diharapkan pada masa depan dan indikator bagi pasar dalam menilai perusahaan
sebagainya. Arief, Erlina, dan Yahya (2014) juga mengungkapkan beberapa faktor
pinjaman.
a Pendekatan laba antara lain metode rasio tingkat laba atau price earning.
pemegang saham, maka publik akan menilai bahwa perusahaan tersebut memiliki
nilai yang tinggi. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan rasio
Tobin’s Q. Rasio tersebut dikembangkan oleh Profesor Tobin pada tahun 1967.
estimasi pasar keuangan pada saat ini mengenai nilai hasil pengembalian dari
utang dan modal saham perusahaan, tidak hanya harga saham dan ekuitas
hanya terfokus pada satu tipe investor saja, yaitu investor dalam bentuk saham
bukan hanya dari ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh
memiliki prospek pertumbuhanyang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin
23
besar nilai pasar aset perusahaan dibandingkan dengan nilai buku asset
terdiri dari:
saham perusahaan dengan earning per share dalam saham. PER adalah
menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini,
keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar
Tobin’s Q menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil
membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas
25
baik terdapat dua acuan yang paling dominan yang dapat dilakukan. Penilaian ini
dapat dilakukan dengan melihat sisi kinerja keuangan dan kinerja non keuangan.
Menurut Fahmi (2014) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan
sebuah keberhasilan yang telah diraih perusahaan dalam suatu periode yang
dapat diartikan suatu prospek atau masa depan, perkembangan dan pertumbuhan
pelaksanaan keuangan pada suatu periode tertentu. Fahmi (2014) terapat 5 tahap
2. Melakukan perhitungan
tergantung pada ruang lingkup bisnis yang dijalankannya, namun pada dasarnya
Menurut Tiarasandy et al. (2018) kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa
8 (delapan) macam dan salah satunya dengan analisis rasio keuangan. Rasio
perusahaan. Dari hasil rasio tersebut maka dapat terlihat kondisi kesehatan
dapat digunakan untuk menilai kinerja manajemen beragam. Artinya, tidak semua
27
perusahaan adalah:
diukur dari kemampuan perusahaan membayar pokok hutang dan beban bunga
Fahmi (2014) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Menurut Sawir (2015)
sebuah keberhasilan yang telah diraih perusahaan dalam suatu periode yang
28
kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek
Tiarasandy et al. (2018) kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat
Dari perbedaan tersebut terdapat kesamaan dari para ahli yaitu kinerja
a. Debt Ratio
Collection Period)
a. Pertumbuhan penjualan
formula:
formula:
b. Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku (Price to Book Value)
bersih setelah pajak terhadap modal sendiri digunakan untuk mengukur tingkat
hasil pengembalian dari investasi para pemegang saham. ROE yang dirumuskan
berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan tersebut. Kinerja
baik atau ketika perusahaan mengeluarkan biaya terkait dengan aspek lingkungan
secara otomatis akan membangun citra yang baik bagi stakeholder dan calon
investor sehingga akan direspon positif oleh pasar dan sebagai wujud tanggung
performance) merupakan suatu hasil dari sukses atau tidaknya tujuan perusahaan
tertarik untuk berinvestasi karena melihat nilai perusahaan yang baik. Kinerja
dan menggerakan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai
suatu hasil dari sukses atau tidaknya tujuan perusahaan dalam menciptakan dan
otomatis akan membangun citra yang baik bagi stakeholder dan calon investor
sehingga akan direspon positif oleh pasar dan sebagai wujud tanggung jawab dan
Dari perbedaan tersebut terdapat kesamaan dari para ahli bahwa kinerja
sudah terjaga dengan baik, maka bisa dipastikan bahwa kinerja lingkungan
perusahaan akan baik pula. Kinerja lingkungan perusahaan perlu dijaga agar
selalu baik. Hal ini untuk menghindari tuntutan dari masyarakat ataupun
kinerja lingkungan adalah hasil yang dapat diukur dari sistem manajemen
Tahun 2011. Dan pada 2018, atau pada saat ini, dasar hukum Proper revisi
tentang Proper. Menurut Pasal 1, Proper adalah valuasi ketaatan dan kinerja
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (Permen LH No.3 Tahun 2014).
dengan kinerja lingkungan yang paling baik mendapatkan peringkat emas dan
hijau, kemudian peringkat biru, biru minus, merah, merah minus, dan kinerja
sebagai berikut:
Variabel
Intervening,
Kepemilikan
Institusional secara
tidak langsung tidak
dapat memengaruhi
Nilai Perusahaan
dengan Kinerja
Keuangan sebagai
Variabel
Intervening
4 Deswanto, “The Social Sampelnya kinerja keuangan Perbedaan dalam
Refandi associations Responsibility perusahaan yang tidak pada penelitian ini
Budi & between Journal VOL. terdaftar di Bursa mempengaruhi terletak pada
Sylvia environmental 14 NO. 1 2018, Efek Indonesia pengungkapan variabel dependen
Veronica disclosures pp. 180-193 Sektor industri lingkungan. Kinerja yaitu (Y) Nilai
Siregar with financial pertanian, industri lingkungan yang Perusahaan dan
(2018). performance, pertambangan, tertinggal memiliki variabel Intervening
environmental industri dasar dan efek positif pada (z) Kinerja
performance, kimia, industri pengungkapan Keuangan.
and firm value” aneka dan lingkungan saat ini, Dan penelitian ini
industri barang dan pengungkapan menggunakan
konsumsi dan lingkungan tidak sampel pada
yang mengikuti mempengaruhi nilai perusahaan
PROPER pasar perusahaan manufaktur sektor
Tahun 2012-2014. dan tidak industri dan kimia
sampel data dalam memediasi efek dari dengan periode
penelitian ini kinerja keuangan pengamatan tahun
adalah 211 dan kinerja 2015-2019.
lingkungan pada
nilai perusahaan.
5 Lingga, Pengaruh Jurnal Perusahaan kinerja lingkungan Perbedaan dalam
Winaya Langsung dan Akuntansi manufaktur yang berpengaruh positif pada penelitian ini
dan I Gusti Tidak Universitas terdaftar di Bursa pada nilai terletak variabel
Ngurah Langsung Udayana Efek Indonesia perusahaan. intervening (Z)
Agung Kinerja Vol.20.2. periode 2012 environmental Kinerja Keuangan.
(2017). Lingkungan Agustus (2017): 2014. Jumlah disclosure tidak sampel penelitian
42
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper). Program ini merupakan salah satu yang
diakibatkan dari kegiatan usahanya. Hal tersebut tentu dapat dilakukan perusahaan
2017).
lingkungan yang tinggi akan direspon positif oleh investor melalui fluktuasi harga
peduli terhadap lingkungan memiliki citra yang baik bagi masyarakat. Investor
akan lebih tertarik pada perusahaan yang memiliki citra atau image baik di
produk perusahaan.
maka akan muncul keraguan dari investor sehingga direspon negatif melalui
perusahaan. Jika minat investor naik maka akan mendorong harga saham naik.
Ketika harga saham naik maka akan memberikan kemakmurkan terhadap para
otomatis akan membangung citra yang baik bagi stakeholder dan calon investor.
Dari hal tersebut akan muncul respon positif oleh pasar karena telah menjalankan
Proper tentu akan mendapat nilai yang positif dari stakeholder walaupun hanya
lingkungan.
yang ingin dijadikan tempat investasi. Cara evaluasinya dengan melihat kinerja
perusahaan yang baik akan berdampak pada meningkatnya nilai dari sebuah
perusahaan. Nilai perusahaan yang baik akan menarik minat investor untuk
maka jumlah dividen yang akan dibagikan akan semakin besar pula. Hal tersebut
mendorong para investor untuk terus berinvestasi pada perusahaan tersebut agar
modalnya pada perusahaan tersebut pada masa yang akan datang. Semakin besar
dari perusahaan tersebut sekaligus akan semakin banyak juga jumlah saham yang
Selain itu penelitian Tauke et.,al (2017) juga menunjukkan hasil yang serupa
dimana kinerja keuangan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan yang di ukur dengan Price To Book Value (PBV). Semakin baik
kinerja keuangan dari sebuah perusahaan maka akan semakin tinggi pula
yang dihasilkan terus meningkat maka secara langsung dividen yang dapat
diterima para investor juga akan ikut meningkat atau dapat dikatakan
kinerja keuangan yang secara tidak langsung juga meningkatkan nilai perusahaan.
Investor akan lebih memilih saham perusahaan dengan melihat pada market
dinilai dengan Proper merupakan strategi jangka panjang perusahaan dalam usaha
Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang baik akan direspon
49
positif oleh investor melalui peningkatan harga saham yang akan meningkatkan
keuangan sebagai variabel intervening, maka hipotesis pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H2 H4
H3
Kinerja Keuangan
(Z)
Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Bursa Efek Indonesia (BEI) dari perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar
dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016-2020.
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan
positif antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas
dimana data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari laporan
keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan
kimia yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2016-2020 dan
48
49
3.3.2 Populasi
manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode 2016-2020 yang terdiri dari 8 subsektor dan total
perusahaan.
perusahaan.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
laporan tahunan perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang
50
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling
kepentingan atau tujuan penelitian. Sampel sengaja dipilih agar dapat mewakili
Tabel: 3.2 Daftar Sampel Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia
penelitian ini. Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti bagi penerimanya
dan masih membutuhkan adanya suatu pengolahan. Data bisa memiliki berbagai
wujud, mulai dari gambar, suara, huruf, angka, bhasa, simbol, bahkan keadaan.
Semua hal terseut dapat disebut sebagai data asalkan dapat kita gunakan sebagai
barang tertulis yang dapat berbentuk transkrip, catatan, buku, surat, laporan,
notulen rapat, agenda, jurnal, arsip dan lainnya. Dokumen yang digunakan dalam
sektor industri dasar dan kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
52
antara lain:
masalah yang sedang diteliti melalui beberapa sumber informasi dan pengetahuan
seperti: jurnal, skripsi, thesis, internet, artikel dan berbagai buku referensi serta
Data utama penelitian yang digunakan merupakan data sekunder yaitu data
yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh
dan dicatat oleh pihak lain). Data dalam penelitian ini berupa laporan keuangan,
laporan tahunan perusahaan dan laporan Proper selama periode 2016-2020 yang
didapatkan dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dapat diakses
publik akan menilai bahwa perusahaan tersebut memiliki nilai yang tinggi.
53
Dimana:
membangun citra yang baik bagi stakeholder dan calon investor sehingga akan
direspon positif oleh pasar dan sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian
terhadap lingkungan.
lingkungan melalui PROPER ini dengan memberikan skor dari peringkat yang
perusahaan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan. ROE
mendefinisikan variabel- variabel itu yang lebih operasional artinya batasan yang
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2016). Analisis ini
(Nilai Perusahaan, Kinerja Lingkungan, dan Kinerja Keuangan) yang dapat dilihat
2016). Uji normalitas residual dihitung dengan menggunakan uji statistic non-
membuat hipotesis:
probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas < 0,05 maka
variabel tidak terdistribusi secara normal. Sebaliknya bila angka probabilitas >
0,05 maka HA ditolak yang berarti variabel terdistribusi secara normal (Ghozali,
2016).
2011). Model regresi yang dinilai baik seharusnya tidak terjadi multikolonieritas.
Dalam Ghozali (2016) dijelaskan cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi apabila jika nilai toleransi > 0,10 dan
VIF < 10, maka dapat ditafsirkan bahwa tidak ada multikolinearitas dalam
penelitian.
57
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda, disebut
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 dan pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala
heteroskedastisiitas dengan Uji Park. Ghozali (2016). Uji Park dapat dilakukan
independen.
variabel independen.
58
Adapun kriteria Uji Park menurut Ghozali (2013;142) adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas > 5% (0,05) maka dikatakan tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
heteroskedastisitas.
digunakan uji Durbin Watson.Untuk mengetahui ada tidaknya gejala ini dalam
model analisis regresi yang digunakan, maka harus dilakukan pengujian dengan
1. Jika 0 < d < dl, maka hipotesis nol ditolak, berarti ada autokorelasi
positif.
3. Jika 4-dl < d < 4, maka hipotesis nol ditolak, berarti ada autokorelasi
negative.
5. Jika du< d <4-du, hipotesis nol tidak ditolak, berarti tidak ada
autokorelasi.
59
dan Kenny (Ghozali, 2016:243) suatu variabel disebut mediator jika variabel
YNP = α + β1 KL + β2 KK ………………………….(1)
YKK = a + β1 KL + e1…………………………….....(2)
Keterangan:
NP = Nilai Perusahaan
KK = Kinerja Keuangan
KL = Kinerja Lingkungan
atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik
turunnya variabel dependen atau dengan kata lain untuk menguji goodness-fit dari
≤ 1). Nilai dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R2 berkisar antara 0
dependen dan bila semakin kecil mendekati nol menunjukkan semakin kecil
60
Kd = r2 x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi
1. Jika sig < α, maka Ho ditolak dan Hα diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh
2. Jika sig > α maka Ho diterima dan Hα ditolak. Ini berarti bahwa tidak ada
dengan t-tabel :
61
1. Jika nilai t-hitung > t-tabel maka ada pengaruh variabel independen (x)
2. Jika nilai t-hitung < t-tabel maka tidak ada pengaruh variabel independen (x)
dengan ketentuan:
1. Apabila nilai F-hitung > dari F-tabel dan nilai sig < taraf 5% maka Ha diterima
2. Apabila nilai F-hitung < dari F-tabel dan nilai sig > taraf 5%, maka Ha ditolak
digunakan path analysis atau analisis jalur dalam penelitian ini dimana untuk
hubungan kausalitas antar variabel (model kausal). Adapun yang dapat dilakukan
oleh analisis jalur adalah menemukan pola hubungan antara tiga atau lebih
variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis
tidak langsung:
X1 → Y1
a. Merumuskan hipotesis
X1 → Z
a. Merumuskan hipotesis
Z→Y
a. Merumuskan hipotesis
berikut:
keuangan.
X → Y→ Z
64
dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel test). Uji
Sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel
X -> Z (a) dengan jalur Z -> Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c – c’), dimana c
ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya error pengaruh tidak langsung (indirect effect)
t = ab/Sab
Kriteria:
1. Hipotesis Pertama
2016-2020.
2. Hipotesis Kedua
2016-2020.
3. Hipotesis Ketiga
4. Hipotesis Keempat
Ardila, Isna. 2017. “Pengaruh Profitabilitas Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai
Perusahaan.” Jurnal Riset Finansial Bisnis; Vol 1 No 1 (2017): JRFB2.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 19.
Semarang: Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.
Mousa, et. al., Gehan. A. “Legitimacy Theory and Environmental Practices: Short
Notes.” International Journal of Business and Statistical Analysis (2015).
62
Santoso, Agung. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening.” Jurnal Jember
(2017).
Tauke, Putri Yuliana, Sri Murni, and Joy E Tulung. 2017.“Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate and Property Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015.” Jurnal EMBA.
Zabetha, Olinsca, Amries Rusli Tangjung, and Enni Savitri. 2018. “Pengaruh
Corporate Governance, Kinerja Lingkungan Dan Kinerja Keuangan Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Perusahaan Pertambangan Yang
Terdaftar Di Bei Periode 2012-2014).” Jurnal Ekonomi
63