Anda di halaman 1dari 8

TUGAS HUKUM PEMILU

“ PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KABUPATEN MUNA”

Oleh:

HASBIN

21909158

JURUSAN ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

KENDARI
2022

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemilu adalah saran kedaulatan rakyat untuk memilih anggota


DPR, DPD, Presiden dan wakil Presiden, dan untuk memilih anggota
DPRD yang dilakukan secara langsung, umum, bebas dan rahasia,
jujur dan adil, dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Sedangkan Pilkada pada dasarnya sama dengan pilpres. Keduanya
diselenggarakan untuk memilih pemimpin secara langsung. Pilkada
dilakukan untuk memilih kepala daerah. Kepala daerah tersebut antara
lain Gubernur-wakil gubernur, Bupati-wakil bupati, dan Wali kota-
wakil wali kota. Pilkada dilakukan pada lingkup tertentu.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada tahun 2020
kemarin Indonesia kembali melaksanakan pemilihan kepala daerah
serentak, salah satunya di Provinsi Sulawesi tenggara. Sebanyak tujuh
Kabupaten yakni Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Konawe
Utara, Kolaka Timur, Buton Utara, Kabupaten Muna, dan Wakatobi.
Salah satu yang menarik perhatian adalah Pilkada yang dilakukan
di kabupaten Muna, dimana ada beberapa permasalahan yang terjadi
baik sebelum maupun sesudah di lakukanya proses pemilihan. Maka
dari itu saya menarik beberapa permasalahan yang akan saya bahas
dalam makalah saya ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Proses atau tahapan pemilihan Kepala Daerah di
Kabupaten Muna
2. Apa Saja Masalah Yang Terjadi Selama Proses Pemilihan
Kepala Daerah di Kabupaten Muna
3. Apa Upaya Pihak Penyelenggara Pemilu Dalam Menyelesaikan
Sengketa Pilkada
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui seperti apa proses pemilihan kepala daerah
di Kabupaten Muna
2. Untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi selama proses
pemilihan kepala daerah di Kabupaten Muna
3. Untuk mengetahui apa saja upaya pihak penyelenggara pemilu
dalam menyelesaikan sengketa Pilkada.
D. MANFAAT
Penulis dapat mengetahui proses pemilihan kepala daerah di
Kabupaten Muna, masalah apa saja yang terjadi, dan upaya pihak
penyelenggara pemilu dalam menyelesaikan sengketa Pilkada di
Kabupaten Muna
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bagaimana Proses Atau Tahapan Pemilihan Kepala


Daerah di Kabupaten Muna
Ketua KPU Kabupaten Muna, Kubais mengatakan,
launching tahapan pilkada dilaksanakan agar masyarakat
kabupaten Muna mengetahui bahwa di daerahnya akan
laksanakan pilkada serentak pada 23 September 2020
mendatang.
Pendaftaran perseorangan bakal calon Bupati dan wakil
Bupati baru di buka pada tanggal 25 November dan di tutup
11 Desember 2019
Untuk perekrutan PKK (Panitia Pemilihan Kecamatan)
akan dilaksanakan pada Januari 2020, mereka mulai bekerja
pada Februari 2020.
Sementara untuk perekrutan PPS ( Panitia Pemungutan
Suara) dilaksanakan pada bulan Februari, dan mulai bekerja
pada Maret 2020.
Tahapan pendaftaran pasangan calon pada 4-6
September 2020, sejumlah tahapan telah dan akan
berlangsung, yaitu:
Pemeriksaan kesehatan: 4-11 September 2020.
Penyampaian hasil pemeriksaan kesehatan: 11-12 September
2020. Pemberitahuan hasil verifikasi: 13-14 September
2020. Penyerahan dokumen perbaikan syarat calon: 14-16
September 2020. Verifikasi dokumen perbaikan: 16-22
September 2020. Penetapan pasangan calon: 23 September
2020.Setelah penetapan calon, salah satu tahapan penting
akan dilalui, yakni masa kampanye.
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2020,
masa kampanye akan berlangsung mulai 26 September
hingga 5 Desember 2020. Setelah itu akan diikuti masa
tenang masa tenang (6- 8 Desember 2020), pemungutan dan
penghitungan suara di TPS (9 Desember 2020),
pengumuman hasil penghitungan suara (9-15 Desember
2020), dan rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan
suara tingkat provinsi untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur (16-20 Desember 2020).
B. Masalah Yang Terjadi Selama Proses Pemilihan Kepala
Daerah di Kabupaten Muna
Berbicara masalah pemilu, terutama pilkada tidak lepas
dari yang namanya masalah atau kendala kendala yang di
hadapi baik sebelum atau sesudah pemilihan, untuk di
daerah kabupaten Muna sendiri ada beberapa problematika
baik sebelum atau sesudah pemilihan, yaitu:
1. Kendala atau problem sebelum proses pemilihan
Ada beberapa masalah yang terjadi sebelum proses
pilkada dilaksanakan di kabupaten Muna diantaranya
yaitu: proses pemutakhiran data pemilu yang di nilai
lambat, hal ini disebabkan karena banyak masyarakat
kabupaten Muna yang masih belum memiliki KTP,
terutama adik adik pemilih pemula yang di mana
untuk proses pemutakhiran data daftar pemilih
pemula, memerlukan waktu yang cukup lama.
Selain masalah administrasi, juga terdapat beberapa
permasalahan selama tahapan kampye berlangsung,
setidaknya ada beberapa terjadi kekacauan yang di
lakukan antara simpatisan kubu calon bupati,
diantanya: penyerangan salah satu posko pemenangan
salah satu pasangan calon, terjadi pelemparan iring-
iringan salah satu pasangan calon dan pembakaran
beberapa posko pemenangan salah satu pasangan
calon bupati dan wakil Bupati.
2. Masalah setelah atau setelah pemilihan kepala daerah
di kabupaten Muna
Adanya temuan, salah satu pasangan calon mengalami
masalah administrasi di mana nama yang di daftarkan
pada saat pencalonan tidak sesuai dengan nama dalam
akta kelahiran yang sah, dan ada pula temuan temuan
kecurangan, di mana diduga salah satu pasangan calon
melakukan money politik yang di mana hal tersebut
jelas tidak di perbolehkan dalam pemilu.

Anda mungkin juga menyukai