Anda di halaman 1dari 13
| BE | INCOME DAN PELAPORANNYA A, DEFINISI 1. Financial bahwa: Comprehensive income adalah perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan bisnis sclana suatu periode yang berasal dari transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa Ihin atau kejadian lain yang bukan berasal dari sumber pemilik. Termasuk semua perubahan dalam ekuitas selama periode tertentu kecuali yang diakibatkan dari in- vestasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. ‘Accounting Standard Board (FASB) dalam SFAC Nomor 6, menyatakan 2, Vernon Kam, menyatakan bahwa: Income is the change in the capital of an entity between changes due to investment by and distribution to owners, term of value and is based on a given scale. two points in time, excluding where capital is expressed in 3. IASB’s Framework Income is increasing in eco inflows or enhancement of of equity, other than those relating to contributior definition of income encompasses both revenue and gains, course of ordinary activities of an enterprise and is referred to by di as sales, fees interest, dividend, royalties and rent. nomic benefits during the accounting period in the form of asset and decreases of liabilities that result in increase n from equity of participants. The ‘and revenue arise in the iferrent names, such m capital (modal) dari satu perubahan yang disebabkan ‘a capital dinyatakan dalam IASB’s Framework, income (i Vernon Kam, Income adalah perubahan dala ne usaha antara dua titike waktu yang berbeda, kecuali aid investasi oleh dan distribusi kepada pemilik, di man lan didasarkan pada skala tertentu.Sedangkan menurut Teori Akuntansi: Suatu Pengantar adalah kenaikan dalam manfaat ekonomi selama periode akuntansi tertentu dalam bentuk aliran masuk atau kenaikan aktiva dan penurunan utang yang mengakibatkan kenaikan equity, selain dari hal-hal yang berkaitan dengan kontribusi dari equity pemilix, Definis dari income mencakup pendapatan dan euntungan, dan pendapatan muncy| krena aktivitas utama yang biasa dari suatu kesatuan usaha dan ditunjukkan dengan nama yang berbeda seperti, penjualan, honorarium, bunga,dividen, royalti dan sewa, Secara sintaktis kita mengenal istilah accounting income atau laba akuntansi yang merupakan hasil penandingan antara pendapatan dan beban, atau selisih antara penda- patan dan beban yang berdasarkan pada prinsip realisasi dan aturan matching yang memadai. Kandungan informasi dalam laba akuntansi mempunyai keunggulan dan manfaat, seperti yang dikemukakan dalam SFAC Nomor 1, yaitu: “Informasi tentang earnings perusahaan dan komponen-komponen yang diukur de- ngan dasar accrual accounting, umumnya menyediakan indikasi yang terbaik tentang kinerja perusahaan daripada informasi tentang penerimaan dan pembayaran cash sekarang (current cash receipts and payments).” Secara lebih spesifik, pelaporan laba akuntansi mempunyai tujuan sebagai berikut: Sebagai alat ukur efisiensi manajemen; Untuk membedakan antara modal dan laba; Memberikan informasi yang dapat dipakai untuk memprediksi dividen; |. Sebagaialat untuk mengukur keberhasilan manajemen dan pedoman bagi pengambilan keputusan manajemen; . Sebagai salah satu dasar untuk penentuan pajak; dan Sebagai dasar untuk pembagian bonus dan kompensasi. Bos Pp Namun demikian, laba akuntansi ini masih memiliki kelemahan, sehingga masih mendapat kritikan. Di bawah ini merupakan beberapa kelemahan dari laba akuntansi tersebut: a) Konsepsi laba dianggap belum dirumuskan dengan jelas, belum ada landasan teoretis jangka panjang dalam pelaporan laba akuntansi tersebut. >) Generally Accepted Accounting Principle (GAAP), masih memungkinkan dan membole- bean Perhitungan laba atas penerapan metode dan teknik akuntansi yang tidak kon- en, ©) Laba akuntansi yang didasarkan pada konsep historical cost menjadi kurang bermakna cae! pengaruh perubahan harga diperhitungkan dalam penentuan angka laba ter- 92 | Bab 5 Income & Pelaporannya d) Laba akuntansi hanya laba di atas kertas saja karena an; ‘inggi gka laba yang ti beh tentu menggambarkan kemampuan likuiditas perusahaan atau eee aat ke. mampuan dalam memberikan cash dividen. Dari kelemahan-kelemahan yang melekat dalam angka laba akuntansi tersebut, maka dilakukan upaya untuk mengatasi kelemahan dari konsepsi laba tersebut, antara lain: 1, Berusaha memperbaiki laporan laba akuntansi dengan memberikan tekanan pada data transaksi dan aktualisasi secara lebih mendalam. 2, Sebaiknya ada konsep laba yang tunggal dan operasional yang dapat digunakan sebagai indikator kemampuan perusahaan untuk membayar dividen, 4, Membuat konsep tunggal mengenai laba yang lebih sesuai dengan apa yang disebut konsep laba secara ekonomi. Scharusnya ada berbagai konsep laba untuk berbagai kepentingan (different income (for different purposes). 4. B. LABA AKUNTANSI DARI SEGI SINTAKTIS taktis, laba didefinisikan sebagai selisih antara pendapatan Jah timbul bila terjadi kenaikan nilai dari kekayaan bersih ‘Terdapat dua pendekatan dalam pengukuran laba, Menurut pendekatan sint dan beban. Laba dianggap te sebagai akibat adanya transaksi. 1, Pendekatan Transaksi Menurut pendekatan transaksi, Khususnya transaksi eksternal, yaitu Laba dapat timbul pada saat terjadinya transaksi laba telah timbul pada saat terjadinya transaksi. transaksi yang terjadi dan melibatkan pihak luar. pertukaran/penjualan dan terjadinya pengakuan beban. Berkut ini adalah contoh pencatatan transaksi eksternal yang dapat menimbulkan laba: (Dr) Cash Rp xxx,xx (Cr) Sales Rp xx,xx (Dr) Account Receivable Rp. xxx,xx (Cr) Sales Rp XXX,Xx (Dr) Cost of goods Sold Rp xxx,xx (Cr) Mercahandise Inventory Rp Xxx,xx (Dr} Salaries Expense Rp xxx,xx (Cr) Cash Rp xxx,xx (Dr) Selling Expense Rp xxx,xx (Cry Cash Rp xxx,xx a 93 >. | Teori Akuntansi: Suatu Pengantar Ada beberapa manfaat dari penggunaan pendekatan transaks dalam penguj, laba, yaitu: * Laba dapat dilaporkan menurut berbagai macam kelompok, misalnya menurut pro, atau pelanggan, * Sebagai dasar untuk menentukan jenis dan banyaknya aset yang ada pada ayy, periode. 2. Pendekatan Aktivitas Dalam pendekatan aktivitas, tidak dilihat adatidaknya transaksi, melainkan apakeh kegiatan telah berlangsung. Dengan perkataan lain, laba akan timbul bersamaan dengan berlangsungnya aktivitas. Misalnya, mulai dari perencanaan produksi, proses produksi, dan penjualan, maka laba dianggap telah terbentuk/terhimpun/ earned. Manfaat dari penggunaan pendekatan aktivitas ini, yaitu informasi laba dapat digy. nakan untuk berbagai macam tujuan. Misalnya, untuk mengukur efisiensi dan profit- abilitas tiap-tiap kegiatan. C. LABA AKUNTANSI DARI SEGI SEMANTIK Laba dari segi semantik diartikan sebagai kesejahteraan dan kemakmuran (wealth) atau diartikan sebagai perubahan kemakmuran, atau perubahan kapital, atau modal. Seseorang dikatakan makmur apabila seseorang dapat mengonsumsi suatu aliran jasa atau kemakmuran selama periode waktu tertentu dan sama sejahteranya pada akhir periode seperti pada awal periode. Menurut Irving Fisher, laba adalah arus jasa atau aliran kemakmuran, sedangkan modal adalah stock dari kemakmuran (stock of wealth). Menurut konsep kemakmuran, laba timbul jika ada aliran lebih yang masuk setelah aliran pada awal periode dapat dipertahankan sampai pada akhir periode. Jika aliran ja- sa pada awal perode sama dengan aliran pada akhir periode, maka dapat dikategorikan makmur. Dengan adanya pemikiran tersebut, maka timbul konsep dengan apa yatg disebut konsep mempertahankan kemakmuran atau konsep mempertahankan modal (capital). D. LABAAKUNTANSI DARI SEGI PRAGMATIK + Laba sebagai alat prediksi, angka laba dapat memberikan informasi sebagai altt untuk menaksir dan menduga aliran kas untuk pembagian dividen, dan sebagai at untuk menaksir Kemampuan perusahaan dalam menaksir earning power dan till perusahaan di masa mendatang, 94 Bab 5 Income & Pelaporannya + Laba sebagai alat pengendalian manajemen, lab i tol @ a a dapat digunakan sebagai tol ukur bagi manajemen dalam mengukur kine: ja manof Ped anes a ei ij engukur kinerja manajer atau divisi dari suatu pe- £. PENGUKURAN LABA DALAM KONSEP MEMPERTAHANKAN KAPITAL Berdasarkan definisi laba yang telah dikemukan oleh Kam dan menurut konsep mempertahankan Kapital, kita harus dapat membedakan terlebih dahulu apa yang timaksud dengan Kapital (capital) dan skala (scale). Oleh karena itu, apabila kita akan mengukur laba dalam rangka memenuhi konsep mempertahankan kapital, kita harus rrengetahui dahulu faktorfaktor yang memengaruhinya, yaitu kapital, skala, dan value. Apakah yang dimaksud dengan mengukur laba dengan konsep mempertahankan yaptal? adalah bagaimana laba bisa diukur sehingge dengan laba yang dihasilkan lite dapat mempertahankan Kapital/kesejahteraan yang sama pada alchir periode dibandingkan dengan awal periode, atau dengan perkataan lain, bagaimana modal akhir yang dihasilkan sehingga bisa digunakan untuk menghasilkan/menjual unit produk yang sama pada akhir periode, dalam keadaan harge-harga yang berubah. 4, Jenis-jenis Kapital a. Kapital Finansial (Financial Capital) Kapital finansial merupakan Klaim dalam bentuk jumlah rupiah/dolar tanpa memer- hatikan wajud fisiknya. Dengan konsep ini, laba atau return atas capital financial akan timbul bila jumlah rupiah Klaim finansial pada akhir periode melebihi jumlah rupiah aim finansial pada awal periode (setelah pengaruh transaksi pemilik dikeluarkan (Su- wardjono). Dalam analisis laporan keuangan, kita mengenal Return on Asset (ROA) yang, mengukur tingkat return atas financial capital tersebut, dengan rumus seperti berikut: Income ROA = ————__—_ Average Total Assets ». Kapital Fisik (Physical Capital) ao fisik adalah sumber ekonomis yang dikuasai oleh entitas yang dipandang ae kapasitas produksi fisik, yaitu kemampuan menghasilkan barang dan jasa. De- cane ini, laba akan timbul/return atas kapital fisik (return on physical capital) la kapasitas produksi fisik pada akhir periode melebihi kapasitas produksi fisik 95 Teori Akuntansi: Suatu Pengantar pada awal periode. Kapital dapat dipertahankan apabila asset nonmoneter diukur atag dasar nilai sekarang (current cost-nya) atau replacement cost-nya pada saat penilaian, Untuk membedakan antara kedua jenis modal di atas, berikut ini diberikan sebuah contoh ilustrasi. Misalkan sebuah perusahaan memulai operasinya pada pada tanggal 1 Januari 2005 dengan invesatasi modal sebesar Rp1.000.000,-, kemudian membeli 1.000 unit produk dengan harga Rp1.000,- per unitnya. Pada tanggal 31 Januari, 1000 unit produk tersebut dijual dengan harga Rp1.800,- per unitnya. Pada saat penjualan tersebut current cost-nya naik menjadi Rp1.200,-. Dengan asumsi laba yang diperoleh dibayarkan untuk dividen pada akhir tahun. Maka penghitungan income menurut pandangan kedua jenis capital tersebut akan terlihat seperti berikut ini: Financial Capital View | Physical Capital View (+) Sales revenue (1.000 x Rp 1.800,-) Rp 1,800.000,- | Rp 1,800.000,- (Cost of sales (1.000 x Rp 1.200,-) Rp 1.200.000,- | Rp 1.200.000, Current Operating Profit Rp 600.000,- | Rp 600.000,- (¢/-) Holding gains (1.000 x Rp 200,-) Rp 200.000,- | Rp 0, Net Income Rp 800.000,- | Rp 600.000,- Paid as dividend Rp 800.000,- | Rp 2. Skala Pengukuran Skala pengukuran merupakan pemetaan (mapping) unit pengukur pada suatu objek, sehingga objek tersebut dapat dibedakan besarkecilnya (magnitude-nya) dari objek lain atas dasar unit pengukur tersebut. Kapital harus dinyatakan dalam satuan moneter. Sedangkan kenyataannya, nilai satuan uang selalu berbeda setiap waktunya, seningg’ smancal Pertanyaan ale satuan wang yang mana yang akan dipakai untuk mengukut Kapital tersebut. Terdapat dua jenis skala pen i mengkur kapitel, yaitu: ; Pengukuran yang dapat digunakn dalam a, Skala nominal Skala nominal merupakan satuan ruy uang. Jumlah rupiah dianggap sama kenyataannya daya beli berbeda. piah tanpa memerhatikan perubahan daya beli untuk berbagai waktu yang berlainan meskipun 96 Bab 5 Income & Pelaporannya b. Skala daya beli Skala rupiah daya beli, merupakan skala untuk men, i , ea : gatasi kelemahi i nominal. Dengan skala ini, rupiah nominal dinyatakan kembali Cie tee aa daya beli atas dasar indeks harga tertentu. Karena unit pengukur dinyatakan ia rupiah daya beli yang sama (purchasing power of dolar/ Rp). 3. Dasar Pengukuran Dasar pengukuran dapat mengunakan dasar penilaian nilai historis dan nilai sekarang (current cost). Dengan memerhatikan unsur kapital, skala, dan nilai, maka akan diperoleh alternatif penghitungan laba seperti berikut ini: c Aiternabit 7 a : 7 r : an (satu) (dua) (Tiga) (Empat) (Lima) (Exam) aera Current Current Value Historical Historical Cost Cost Current Current Capital Financial | Financial | Financiat | Financial | Physical | Physical Purchasing ; Purchasing : Purchasing Scale Nominal : Nominal paaee Nominal Soe Untuk lebih memahami alternatif-alternatif pengukuran di atas, sebuah ilustrasi akan diuraikan pada lampiran di akhir bab ini. F. PENENTUAN LABA DENGAN KONSEP MEMPERTAHANKAN KAPITAL Untuk tujuan penentuan laba dengan konsep mempertahankan kapital, maka untuk kapital awal dan kapital akhir dapat dinilai dengan: + Metode kapitalisasi * Harga pasar perusahaan * Ekuivalen kas saat ini (current cash equivalent) * Nilai historis (historical cost) Berikut ini akan dijelaskan setiap metode untuk penilaian kapital awal dan Kapital akhir di atas, yaitu: 97 Teori Akuntansi: Suatu Pengantar 1. Metode Kapitalisas! Menurut konsep ini harus ditentukan dahulu berapa nilai kapitalisasian pada ay, dan akhir periode. Nilai kapitalisasian dapat ditentukan dengan mencari berapa py value distribusi kas oleh perusahaan yang diharapkan akan diperoleh pemegang sahan, selama periode yang diharapkan, Laba merupakan selisih nilai kapitalisasi awa) day akhir periode. Untuk mengetahui nilai kapitalisasi, harus ditetapkan dahulu jumlah ka, yang diharapkan diterima tiap tahun, faktor kapitalisasi (tarif kapitalisasi), dan jangks waktu investasi. Sebagai contoh, diketahui aliran kas yang akan diterima pemegang saham selama 3 tahun adalah: Tahun 1 Rp 10.000.000,- Tahun 2 Rp 15.000.000,- Tahun 3 Rp 20.000.000,- Faktor kapitalisasi misalkan 20%, maka nilai kapitalisasi awal tahun 1 adalah sebagai berikut: Present Value aliran kas tahun 1: Rp 10.000.000 x 0,8333 = Rp 8.333.000,- Present Value aliran kas tahun 2: Rp 15.000.000 x 0,6944 Rp 10.416.000,- Present Value aliran kas tahun 3: Rp 20.000.000 x 0,5787 Rp__11.574.000,- Nilai kapitalisasi awal tahun 1 = Rp 30.323.000,- Ry Present Value aliran kas tahun 2: Rp 15.000.000 x 0,8333 = Rp 12.499.500,- Present Value aliran kas tahun 3: Rp 20.000.000 x 0,6944 = Rp _13.888.000.- Nilai kapitalisasi akhir tahun 1 = Rp 26.387.500,- Jadi: (+) Nilai kepitalisasi akhir tahun 1 Rp 26.387.500,- (+) Kas diterima alhir tahun 1 Rp_ 10.000,000,- (-) Jumlah nilai kapitalisasi akhir tahun 1 Rp 36.387.500,- () Nilai kapitalisasi awal tahun 1 Rp_30.323,000,- (=) Laba tahun 1 Rp 6.064.500,- ‘Sumber: Soewardjono, 1989 Begitu seterusnya, untuk laba tahun ke-2 dan ke-3 dapat dicari dengan cara yang sam@- Namun demikian, metode kapitalisasi memiliki beberapa kelemahan, di antaranya: + Tarif kapitalisasi yang digunakan relatif subjektif, tidak mencerminkan tarif menurut investor. + Terlalu berorientasi pada nilai waktu wang (time value of money) 98 Bab 5 Income & Pelaporannya + Informasi laba yang dihasilian dianggap kurang dapat diandalkan, karena prediks aliran kas yang digunakan dalam penghitungan laba tersebut adalah taksiran belaka yang mungkin tidak akan sama dari waktu ke waktu. 2. Harga Pasar Perusahaan Nilai kapital dapat dihitung dengan cara mengalikan antara jumlah lembar saham yang beredar dengan harga pasar saham pada awal dan akhir periode. Keunggulan metode ini adalah memiliki daya verifiability yang tinggi dan harga saham dianggap cukup mencerminkan risiko yang melekat pada investasi. 3. Nilal Setara Kas Saat Ini (Current Cash Equivalent) Penilaian dengan metode ini didasarkan pada penjumlahan harga pasar tiap jenis aktiva secara individual. Penilaian dengan harga pasar ini memiliki kelemahan, terutama apabila aset yang dimiliki tersebut tidak memiliki nilai pasar (nilai pasar tidak tersedia), sehingga objektivitasnya diragukan. 4. Nilai Histories (Historical Cost) Penilaian dengan metode ini, nilai kapital (aset bersih) pada awal dan akhir periode dinilai dengan nilai historisnya, Penentuan laba dengan metode ini adalah seperti penen- tuan laba yang dihitung dengan akuntansi yang sekarang kita anut (historical accoun- ting). G. CAKUPAN LABA Terdapat dua konsep calupan laba, yaitu: (1) Current Operating Concept of Income; dan (2) All Inclusive Concept. Berikut ini pejelasan setiap konsep tersebut. 1, Current Operating Concept Menurut konsep ini income hanya meliputi item-item yang sifatnya regular dan dari clemen-elemen pendapatan dan beban yang sifatnya berulang (recurring) dan berasal dari operasi saat ini (current operating). Item-item yang sifatnya irregular tidak dimasukkan sebagai komponen laba, sehingga tidak mencerminkan earning power di masa yang akan datang dari satu kesatuan usaha. Konsep ini relevan dengan kepentingan manajemen sebagai pengukur efisiensi, yaitu berkaitan dengan pemanfaatan semua input dan sumber daya yang digunakan dalam Tangka menghasilkan laba. 99 Toori Akuntansi: Suatu Pengantar 2. Allinclusive Concept Menurut konsep ini, cakupan laba meliputi semua rue sepa Qs. set selama periode tertentu, kecuali yang diakibatkan dari in item-item yang sif Gistribusi Kapada pemilik (transaksi modal). Dalam konsep ini, et eeelearees dan berasal dari aktivitas baik reguler dan nonreguler, recurring, maupun nonrecurring termasuk dalam cakupan laba, : . Terdapat lima kategori irregular items dalam konsep all inclusive tersebut, yaitu seb. gai berileut: 8) item-item yang berasal dari operasi yang dihentikan (discontinued operation), b) extraontinary item, ©) unusual gains dan losses, 9) _perubahan dalam prinsip akuntansi, dan €) perubahan dalam estimasi, Kesalahan dalam pengukuran laba periode sebelumnya (error in prior years income measurement) harus dilaporkan sebagai penyesuaian retained earning (disesuaikan dalam retained earning statement). Menurut FSAB konsep laba all inclusive ini adalah konsep taba dengan apa yang dikenal dengan istlah laba Komprehensit (comprehensive income). Compeshanaive pecning + Peoyemmdan , Perubshan Eknites Lata Income Kumulatif Selain dari Pemilile Earning = Revenue - Expenses + Gains - Losses Di bawah ini merupakan diikhtisarkan item-item i (income statement) yang diamt regular dalam laporan laba rugi bil dari Kieso, W: ‘aygandt, and Warfield, dalam bukunya Intermediate Accounting halaman 141, sebagai berikut: Type of Situation Criteria Placement in F/S Discontinued | Disposal, of a component. ff operanen & business for which th gperation and cash fiw can be clearly distinguished fom the rest ofthe company’s speration (Shown net of tax). 100 Bab 5 Income & Pelaporennya Gains or losses resulting from | Separate section in the casualties, an expropriation, | income statement entitled ora prohibition under anew | “Extraordinary items.” (Shown law. net of tax). Material, and both unusual and infrequent (nonrecurring). Material; character typical —_| Write-downs of receivables, | Separate section in the income ofthe customary business | inventories; adjustments of | statement above income before activities; unusual or accrued contract prices; gains | extraordinary items. Often infrequent but not both. or losses from fluctuations —_| reported in “Other revenues of foreign exchange; gains or | and gains” or ‘Other expenses losses from sales of assets | and losses” section. (Not used in business. shown net of tax). accepted principle to another. | ry pricing from FIFO to average | change is reflected in the cost; change in the method of | income statement between depreciation from accelerated | the captions “Extraordinary to straight-line. items”, (Shown net of tax). (Change in the realizability of | Change in income statement receivables and inventories; | only in the account affected. change in estimated lives of | (Not shown net of tax). equipment, intangible assets; change in estimated liability {for warranty costs, oncome taxes, and salary payments. Sumber: Kieso, Waygandt, and Warfield, him. 141, 2004. Normal, recurring corrections and adjustments. Charge from one generally | Change in the basis of invento- | Cummulative effect if the Menurut IFRS, komponen pengakuan income dan expense lainnya, adalah sebagai berikut: ‘The Component of other recognized income and expenses comprise: 1. Changes in revaluation surplus Property, Plant and Equipment; 2. Gains and Losses arising from translating the financial statement of, ‘foreign operation; and 3. Gains and Losses on remeasuring available for sale financial asset (Barry J. Epstein). Perubahan dari keuntungan revaluasi, keuntungan dan kerugian yang timbul dari translasi laporan keuangan, keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali financial asset yang tersedia untuk dijual. H. KONSEP LABA DILIHAT DARI SISI KELOMPOK PENERIMANYA Konsep laba apabila dilihat dari sisi kelompok yang menerimanya terdapat 5 konsep laba, yaitu: 101 Teori Akuntansi: Suatu Pengantar Value added concept of income Enterprise’s net income Net income to investor Net income to shareholder (pemegang saham) Net Income to residual equity holder’s Konsep Laba Calupan Laba Kelompok Penerima Hara jul prod karng arg plok ba | + Karwan, rang dan jasa yang diperoleh dengan transfer, | * Kreditor, ipimena semua laba terdistribusi habis. + Pemerintah, dan + Karyawan Kelebihan revenue dari expenses, semua Pemegang saham, Enterprise’s net income | gains dan losses. Expenses tidak termasuk Pemegang obligasi, dan bunga dan pajak penghasilan, + Pemerintah Pemegang saham, dan Pemegang obligasi Sama dengan konsep net income enterprises, Net income to investor | hanya dalam expenses telah tercakup pajak atau telah dikurangi pajak. nee Sama dengan konsep net income to investor | + Pemegang saham biasa, dan eaehabies hanya dalam expenses telah tercakup beban | + Pemegang saham istimewa bunga. Net income to residual | Samadengan netincometo share-holderstetapi | + Pemegang saham biasa interest setelah dikurangi dividen saham preferen, I. RANGKUMAN Laba didefinisikan sebagai perubahan dalam aktiva bersih selama periode tertentu kecuali perubahan yang berasal dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. Laba bisa dilihat dari segi sintaksik, semantik, dan pragmatik. Laba akuntansi yang kita kenal di samping memiliki keunggulan juga memiliki beberapa kelemahan, Oleh karena itu, untuk mengatasi Kelemahan tersebut dibuat suatu konsep laba yang mendekat kon-sep laba ekonomis atau pengukuran laba dengan konsep mempertahankan kapital, Pengukuran laba dengan Konsep mempertahankan Kapital dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik, metode kapitalisasi, metode nilai sekarang, atau metode nilai pasar perusahaan. 7 sih). Pengukuran laba dengan konsep mempertahankan kapital day . n : ; : at dilakukan denga berbagai metode, baile dengan metode kapitalisasian, metode nila histories, nilai setara kas sekarang, current cost-nya, dan nilai pasar perusahaan, : 102 Bab 5 Income & Pelaporannya Cakupan laba dikenal dengan konsep current operating concept dan all inclusive con- cept, Namun profesi menghendaki konsep laba dengan konsep modified all inclusive con- cept of income. Konsep laba juga dapat dilihat dari berbagai kelompok penerimanya, sep- erti Konsep laba nilai tambah, konsep laba perusahaan, laba untuk investor, laba untuk pemegang saham, dan laba untuk pemegang saham residual. MATERI DISKUS! 1, Sebut definisi income! 2. Kandungan informasi dalam laba aluntansi mempunyai keunggulan dan manfaat, sebutkan keunggulan dan manfaat tersebut! 3, Sebutkan tujuan pelaporan laba akuntansi! 4, Laba akuntansi memiliki kelemahan sehingga sering dikritik, apa saja kelemahan tersebut? Bagaimana mengatasi kelemahan tersebut? 5. Apa yang dimaksud dengan laba menurut sintaktis, semantik, dan pragmatik? Jelaskan! 6. Bagaimana mengukur laba dari segi sintaktis? 7, Jelaskan, apa yang dimaksud dengan skala dan dasar pengukuran dalam konsep laba untuk mempertahankan kapital? 8, Bagaimana menentukan laba menurut konsep laba untuk mempertahankan ka- pital? 9. Apa yang dimaksud dengan current operating concept dan all inclusive concept, je- laskan! 10. Apa yang dimaksud modified all inclusive concept! 11. Gambarkan struktur penyusunan income statement menurut konsep current operating dan alll inclusive concept! 12. Jelaskan konsep laba menurut kelompok penerimanya! DAFTAR BACAAN Abbas Graham, 2006. IFRS, Work Book and Guide, John Willey & Sons Accounting Principles Board (APB), Basic Concept and Accounting Principles Underlying Finan- cial Statements of Business Enterprises, APB Statement No. 4, AICPA, New York, 1970. American Accounting Association (AAA), Committe to Prepare a Basic Accounting Theory, A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT), AAA, Sarasota, 1966. ae Ahmed Riahi, Accounting Theory, Fourth Edition, Thomson Learning, London, 000. 103

Anda mungkin juga menyukai