Anda di halaman 1dari 14

Nama : Fransiska P Galatia

NIM : 172389022
Judul Penelitian : Kombinasi Volume Pemberian Air Dengan Interval
Pemberian POC Limbah Tahu Dan Daun Gamal Terhadap
Hasil Petsai
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanaman petsai berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.Tanaman ini
merupakan komoditas hortikultura yang digemari oleh masyarakat karena
memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan jenis sawi lainnya.Petsai
mengandung asam folat, magnesium, kalsium, potasium, vitamin A, B, C, K dan
E, zat besi serta senyawa organik kompleks seperti protein, karbohidrat, dan
lemak (Haryanto et.al., 2007). Manfaat dari tanaman petsai, diantaranya untuk
menyehatkan mata, menurunkan kolesterol, menghindari serangan jantung,
sumber vitamin dan makanan untuk memulihkan tenaga (Zulkmaena, 2003).
Permintaan masyarakat NTT terhadap petsai semakin lama semakin
mengingkat, maka untuk memenuhi kebutuhan konsumen, perlu dilakukan
perluasan lahan untuk lebih meningkatkan produksi tanaman petsai. Berdasarkan
data penggunaan lahan aktual dan peta arahan penggunaan lahan,di Provinsi NTT
masih tersedia lahan sekitar 820.000 ha yang potensial untuk pengembangan
lahan kering tanaman semusim dan tahunan (BPS, 2008 dan Mulyani, 2013).
Sebagian areal yang cocok untuk pengembangan pertanian saat ini berada dalam
kondisi terlantar.Berdasarkan data BPS (2008) luas lahan yang dalam kondisi
tidak diusahakan di NTT sekitar 732 ribu ha (16% dari total luas NTT).
Wilayah NTT termasuk dalam lahan kering. Kesuburan tanah di lahan
kering pada umumnya relatif lebih baik, namun produktivitas lahan tidak
akandapat optimal jika aspek kesuburan tanah (ketersediaan hara) kurang
diperhatikan, selain itu ketersdiaan air dilahan kering menjadi faktor pembatas
dalam perluasan lahan untuk kegiatan budidaya. Kebutuhan air tanaman petsai
sangat berpengaruh terhadap hasil dan kualitas produksi tanaman.
Faktor lain yang penting dalam menjaga produktivitas lahan yaitu kesuburan
tanah.Penggunaan pupuk organik merupakan salah satu input penting dalam
upaya memperbaiki kesuburan (fisik, kimia, biologi) tanah. Pupuk organik dapat
berbentuk padat dan cair. Pupuk organik padat seperti pupuk kotoran hewan dan
bokashi dimanfatkan petani sebagai pupuk dasar dalam budidaya tanaman yang
tujuannya lebih diarahkan untuk perbaikan sifat fisik tanah, sedangkan sumber
hara tanaman, digunakan pupuk kimia sebagai pupuk susulan. Berbeda dengan
pupuk organik padat, pupuk organik cair (POC) belum banyak dimanfaatkan
petani secara umum dalam budidayanya, walau telah banyak sekali penelitian
yang membuktikan bahwa POC dapat dijadikan sebagai pupuk susulan yang
mampu berperan sebagai bahan penyubur tanah dan sumber hara bagi tanaman.
Pupuk organik cair (POC) mulai diminati oleh petani dan banyak hasil
penelitian yang membuktikan bahwa POC mampu memberikan pengaruh yang
baik bagi pertumbuhan tanaman jika diberikan dalam konsentrasi, dosis, dan
interval pemberian yang tepat.

Curah hujan yang dibutuhkan tanaman petsai adalah 1000-1500 mm/tahun


(Haryanto,2006), setara dengan kebutuhan air tanaman petsai di lahan yaitu 3,47
mm/m2/hari (FAO, 1995). Hardjowigeno (1987) mengatakan bahwa semua air
yang tersedia bagi tanaman, belum tentu begitu mudah terserap oleh tanaman.
Semakin taraf kelembaban mendekati titik layu, semakin keras persaingan antara
tanah dan akar tanaman. Kandungan air yang muda diserap berkisar antara 50-
85% dari kapasitas tersedia, hal ini penting sekali untuk diketahui dalam
menentukan saat dan banyaknya penyiraman. Bila ketersedian air tidak dapat
memenuhi kebutuhan tanaman sehingga pemakaian air tanah rendah dibandingkan
kebutuhan air akan mengakibatkan tanaman menderita cekaman air.

Penelitian mengenai kombinasi volume pemerian air dengan interval


pemberian POC limbah tahu dan daun gamal terhadap hasil petsai masih terbatas
informasi sehingga penelitian ini rasa perlu untuk dilakukan.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh kombinasi volume pemberian air denganinterval
pemberian POC dari limbah tahu dan daun gamal terhadap hasil petsai?
2. Kombinasivolume pemberian air dengan interval pemberian POC dari limbah
tahu dan daun gamal terhadap hasil petsai manakah yang memberikan hasil
terbaik?

1.3. Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh:
1. Pemberian kombinasivolume pemberian air dengan interval pemberian POC
dari limbah tahu dan daun gamal terhadap hasil petsai.
2. Kombinasi volume pemberian air dengan intervalpemberian POC limbah tahu
dan daun gamal terhadap hasil petsai yang memberikan hasil terbaik.

1.4. Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat:
1. Memperluas dan mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dibidang
budidaya tanaman petsai
2. Bahan informasi ilmiah tentang penelitian khususnya respon pertumbuhan dan
hasil tanaman petsai akibat kombinasi volume pemberian air dengan
intervalpemberian POC.

1.5. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Pemberian kombinasi volume pemberian air dengan interval pemberian POC
dari limbah tahu dan daun gamal berpengaruh terhadap hasil tanaman petsai.
2. Minimal terdapat satu kombinasivolume pemberian air dengan interval
pemberian POC limbah tahu dan daun gamal yang memberikan hasil tanaman
petsai.
3.
METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan waktu


Penelitian iniakan dilaksanakan di green house Jurusan Tanaman Pangan
dan hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Pelaksanaan penelitian
dilakukan mulai pada bulan April sampai Juni 2021.

3.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa ember, tong
plastikbertutup, jerigen, gembor,pisau, kamera, parang, sekop, cangkul, terpal,
jangka sorong, kayu pengaduk, kertas label, gelas ukur, karung, baki, mistar,
moister meter,pH-meter, higrometer, timbangan manual, termometer, oven,
mortal dan alat penggerus, timbang analitik, kertas saring, pipet tetes, tabung
reaksi, corong, spektrofotometer UV-Vis, tabung cuvet, papan
perlakuan,dankeranjang.
Bahan yang digunakan berupa benih petsai Varietas Belona F1, bokashi
kotoran sapi dan kotoran ayam, limbah tahu, daun gamal, air,gulapasir, alkohol
pekat95%,EM4,danpolybagukuran40x20cm.

3.3. Rancangan Penelitian


Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK)
faktor tunggal yang terdiri dari 12 perlakuan dengan masing-masing perlakuan
diulang 3 kali. Faktor yang dicobakan adalah kombinasi interval pemberian POC
limbah tahu dan daun gamal dengan pemberian air yang terdiri dari 12 taraf
yaitu:
K1 = 100 % ETc dengan pemberian POC tiap hari
K2 = 100% ETc dengan pemberian POC tiap 2 hari
K3 = 100% ETc dengan pemberian POC tiap 3 hari
K4 = 85 % ETc dengan pemberian POC tiap hari
K5 = 85% ETc dengan pemberian POC tiap 2 hari
K6 = 85% ETc dengan pemberian POC tiap 3 hari
K7 = 70% ETc dengan pemberian POC tiap hari
K8 = 70% ETc dengan pemberian POC tiap 2 hari
K9 = 70% ETc dengan pemberian POC tiap 3 hari
K10 = 55%ETc dengan pemberian POC tiap hari
K11 = 55% ETc dengan pemberian POC tiap 2 hari
K12 = 55%ETc dengan pemberian POC tiap 3 hari
Berdasarkan jumlah perlakuan dan ulangan maka diperoleh (12 x 3)= 36 unit
percobaan dan masing-masing unit percobaan terdiri dari 4polybag sehingga
jumlah keseluruhan polybag dalam satuan percobaan adalah 144 polybag.
Penempatan percobaan dilakukan secara acak dengan penarikan lotre.Denah
percobaan dapat dilihat pada Lampiran 1.Jumlah tanaman sampel adalah 2
tanaman/perlakuan.

3.4. Prosedur Pelaksanaan


Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan kegiatan yaitu pembuatan POC
dari limbah tahu dan daun gamal, dan budidaya petsai dengan mengaplikasikan
kombinasi interval pemberian POC limbah tahu dan daun gamal
denganpemberian air
a. Pembuatan POC dari limbah tahu yang diperkaya daun gamal
Pembuatan POC dari limbah tahu yang diperkaya daun gamal mengikuti
metode Ibo (2021). Prosedur pembuatannya sebagai berikut:
1) Pembuatan larutan biakan, bahan yang digunakan yaitu EM4, air, dan
gula. Larutan biakan dibuat dengan perbandingan 10 ml EM4: 1 sendok
makan gula. Jika akan membuat 100 l POC maka dibutuhkan 200 ml
EM4 dan 20 sendok makan gula. Cara membuat larutan biakan adalah air
5 l ditampung dalam ember kemudian diberi gula sambil diaduk dan
setelah gula larut, diberikan EM4 sambil terus diaduk hingga terlarut
sempurna. Larutan biakan didiamkan selama kurang lebih 15 menit.
2) Limbah tahu sebanyak 80 l dimasukan ke dalam tong plastik ukuran 150
liter.
3) Daun gamal (15 kg) dicincang halus dan dimasukan dalam tong yang
telah berisi limbah tahu.
4) Larutan biakan yang telah dipersiapkan sebelumnya (point 1) dituangkan
ke dalam tong plastik yang telah berisi bahan pupuk dan ditambahkan air
10 l sambil diaduk hingga tercampur merata.
5) Tong plastik ditutup rapat dengan menggunakan penutup tong, Tong
untuk wadah pembuatan POC telah diletakkan di tempat yang terhindar
dari sinar matahari langsung. Bahan pupuk difermentasi selama 30 hari,
dan setiap 2 hari sekali tutupan tong dibuka, bahan pupuk diaduk agar
gas-gas yang terbentuk selama proses fermentasi dapat keluar.
6) Setelah 30 hari, POC dinilai telah matang dan siap untuk diaplikasikan
pada tanaman. Ciri–ciri POC matang adalah warna larutan kecokelatan
dan menimbulkan aroma seperti aroma tape.
7) Selanjutnya POC disaring untuk memisahkan antara cairan dan
ampasnya. Penyaringan menggunakan kain saring. Cairan POC
ditampung dalam jerigen bertutup dan siap untuk diaplikasikan ke
tanaman.
b. Budidaya Petsai denganaplikasi kombinasi interval pemberian POC dengan
pemberian air.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Persiapan media persemaian
Media semai yang digunakan adalah bokashi kotoran sap dan kotoran
hewan. Media semai dicampur merata, kemudian dimasukan ke setiap tray
hingga penuh dan disiram hingga lembab.
b. Persemaian
Benih petsai disemai dengan cara membuat lubang di tengah media semai
dalam tray menggunakan kayu kecil sedalam ± 1 cm, benih dimasukan ke
setiap lubang sebnayak satu benih dan ditutup dengan media semai.
Selanjutnya, tray diletakan pada tempat yang tidak mendapat sinar matahari
langsung dan dipelihara dengan melakukan penyiraman setaip hari yaitu
pagi dan sore hari.
c. Persiapan media tanam
Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah dan bokashi kotoran
sapi dan kotoran ayam dengan perbandingan 1:1.Media tanam dicampur
merata kemudian dimasukan ke dalam polybag berukuran 40 x 20 cm
sampai mencapai kurang dari 1 cm dari tinggi polybag.
d. Penanaman
Bibit tanaman yang sudah siap ditanam dipindahtanamkan ke media tanam
dalam polybag yang telah disiapkan.Bibit yang siap pindah tanam adalah
bibit yang brumur 2 minggu di persemaian atau dengan ciri telah berdaun 2-
5 helai, pertumbuhan seragam, dan sehat.Penanaman dilakukan pada sore
hari dengan tujuan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
Pengambilan bibit dilakukan dengan cara menekan bagian bawah luar tray
hingga bibit beserta medianya keluar. Media tanam dalam polybag
dilubangi di tengahnya dengan bantuan tangan sedalam ± 2 cm kemudian
bibit petsai ditanam sambil media tanam sekitar bibit dipadatkan.
e. Aplikasi kombinasi interval pemberian POC dengan air
Pembuatan larutan aplikasi POC dari limbah tahu dan daun gamal
konsentrasi 30 ml/l adalah dengan mengambil POC sebanyak 30 ml dan
dilarutkan dalam 970 ml air.Larutan aplikasi POC kemudian disiramkan
sebanyak 250 ml/tanaman sehingga untuk kapasitas satu liter larutan
aplikasi POC dapat mencukupi kebutuhan 4 tanaman atau setara dengan
satu unit percobaan untuk satu kali pemberian. Dalam penelitian ini terdapat
36 unit percobaan (12 perlakuan x 3 ulangan) sehingga untuk satu kali
pemberian dibutuhkan 36L larutan aplikasi POC atau 1.080 ml (1,080 L)
POC dari limbah tahu dan daun gamal. Aplikasi POC dimulai saat tanaman
mulai ditanam dan pemberian POC didasarkan padaperlakuan yaitu setiap
hari, setiap 2 hari, dan setiap 3 hari, yang diberikan pada sore hari. Aplikasi
POC dilakukan hingga memasuki umur tanaman petsai 1 minggu sebelum
panen. Kebutuhan aplikasi POC selama penelitian dapat dilihat pada tabel
3.1.
Tabel 3.1.Kebutuhan POC Limbah Tahu dan Daun Gamal dengan selama
penelitian.
Inetrval Interval Pemberian POC
PemberianPOC Setiap hari Setiap 2 hari Setiap 3 hari
1590 ml/tanaman/53 810 ml/tanaman/27 hari 540 ml/tanaman/18 hari
Setiap hari
hari
1590 ml/tanaman/53 810 ml/tanaman/27 hari 540 ml/tanaman/18 hari
Setiap 2 hari
hari
1590 ml/tanaman/53 810 ml/tanaman/27 hari 540 ml/tanaman/18hari
Setiap 3 hari
hari
4.770 ml/tanaman/53 2.430 ml/tanaman/27 1.620 ml/tanaman/18
Total
hari hari hari
Data Olahan, 2021
Pemberian air didasarkan pada kebutuhan air untuk tanaman petsai yaitu
3,47 mm/hari atau setara 980 ml/polybag/hari. Penyiraman air dilakukan setiap
hari dengan voleme berbeda yang disesuaikan dengan perlakuan yang ada pada
polybag berukuran 40 x 20 cm atau dengan luas 2826 cm 2.Volume pemberian air
perlakuan dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel.3.2. Volume pemberian air sesuai perlakuan
Perlakuan Kebutuhan air Volume pemberian air
(mm/hari) (ml/polybag)
100% ETc 3,47 980
85% ETc 2,95 830
70% ETc 2,43 690
55%ETc 1,91 540
Data Olahan, 2021
Aplikasi kombinasi interval pemberian POC dengan air dapat dilihat pada Tabel
3.3.
Tabel 3.3.Aplikasi interval pemberian POC Limbah Tahu dan Daun Gamal
dengan Air selama Penelitian.
Pemberian POC dan air
Volume air (ml)
Volume Total
Perlakuan volume pemberian air
Pagi Sore POC (ml)
sore
100% ETc dengan pemberian POC tiap hari 365 365 250 980
100% ETc dengan pemberian POC tiap 2
365 365 250 980
hari
100% ETc dengan pemberian POC tiap 3
365 365 250 980
hari
85% ETc dengan pemberian POC tiap hari 290 290 250 830
85% ETc dengan pemberian POC tiap 2 hari 290 290 250 830
85% ETc dengan pemberian POC tiap 3 hari 290 290 250 830
70% ETc dengan pemberian POC tiap hari 220 220 250 690
70% ETc dengan pemberian POC tiap 2 hari 220 220 250 690
70%ETc dengan pemberian POC tiap 3 hari 220 220 250 690
55% ETc dengan pemberian POC tiap hari 145 145 250 540
55% ETc dengan pemberian POC tiap 2 hari 145 145 250 540
55% ETc dengan pemberian POC tiap 3 hari 145 145 250 540
Data Olahan, 2021
f. Pemeliharaan
Pemeliharaanyangdilakukanberupa:
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan saat tanaman berumur 1 MST dan dilakukan pada
pagi hari. Penyulaman menggunakan sisa bibit tanaman petsai ketika
penanaman awal.
2. Penyiangan.
Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan cara mencabut gulma
yang tumbuh di dalam maupun di luar polybag. Waktu penyiangan
dilakukan satu minggu sekali dan dilakukan pada sore hari.
3. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara fisik dan mekanik atau
denganpestisida nabati, dengan cara mengamati hama dan penyakit yang
terdapat pada tanaman.
g. Panen
Tanaman petsai dapat dipanen saat berumur 60 HST.Ciri-ciri tanaman
petsai yang layak dipanen adalah daun paling bawah sudah menguning,
tanaman belum berbunga, bessarnya krop sudah maksimal, padat dan
kompak. Panen dengan cara mencabut semua bagian tanaman. Panen
dilakukan pada pagi hari.

3.5. Variabel yang diamati


Variabel pengamatan meliputi variable penunjang dan variable utama
yaitu sebagai berikut:
1. Variabel penujang meliputi:
a. Suhu udara
Suhu udara diperoleh dari pengamatan yang dilakukan setiap hari dan waktu
pengamtan suhu dilakukan pada pukul 07:00, 14:00, dan 17:00 WITA.
b. Kelembaban udara
Kelembaban udara diperoleh dari pengamtan yang dilakukan setiap hari dan
waktu pengamatan dilakukan pada pukul 07:00, 14:00, dan 17:00 WITA.
c. Kelembaban tanah
Kelembaban tanah diperoleh dari pengamatan yang dilakukan setiap hari dan
waktu pengamtan dilakukan pada pukul 07:00, 14:00, dan 17:00 WITA.
d. Analisis media tanam awal
Contoh media tanam awal diambil sebelum penanaman dengan cara komposit
sebanyak 250 g. Analisis beberapa sifat kimia, meliputi: pH, KTK, C-organik,
N. P. K. dan Mg. Sampel tanah dikemas dan dikirim ke Laboratorium Kimia
Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana.
e. Analisis POC dari limbah tahu dan daun gamal
Analisis POC meliputi: pH, C-organik, N, P, K, dan Mg. Cara pengambilan
sampel dengan melakukan penyaringan kemudian larutan POC diambil sekitar
200 ml dikemas dalam botol plastik, kemudian dikirim ke Laboratorium
Kimia Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana.
2. Variabel utama meliputi:
a. Klorofil daun (MauliddanLaily, 2015)
Perhitungan klorofil daun dilakukan saat panen. Alat dan bahan yang
digunakan adalah gelas ukur, pisau, mortal dan alat penggerus, timbangan
analitik, kertas saring, pipet tetes, tabung reaksi, gelas ukur, corong,
Spektrofotometer UV-Vis, tabung cuvet, alkohol 95%, dan daun petsai.Daun
yang diambil adalah daun kedua sebelum krop setelah itu daun digunting
untuk dijadikanbahanuntukpengujian klorofil.Helaian daun setiap sampel
diambil sebanyak 2 gram, dihaluskan dan diekstraksi dengan alkohol 95%
sebanyak 10 ml sampai semua klorofil terlarut. Ekstrak disaring dan
supernatan ditampung dalam gelas ukur 1 ml, lalu ditambahkan alkohol
95%sampai9 ml. Diambil supernatan hasil pengenceran sebanyak 2-3 ml dan
dimasukan ke dalam tabung cuvet. Kandungan klorofil diukur dengan
Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang λ 649dan 665 nm.
b. Jumlah daun
Pengamata jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung banyaknya daun
yang telah terbuka sempurna saat tanaman berumur 2 dan 4 MST. Pengukuran
dilakukan pada tanaman sampel.
c. Panjang krop
Pengukuran panjang krop tanaman petsai dilakukan dengan cara mengukur
panjang krop dari pangkal sampai dengan ujung krop tanaman sampel.
Pengukuran panjang krop menggunakan penggaris.Pengukuran panjang krop
saat tanaman sudah panen.
d. Diameter krop (cm)
Pengukuran diameter krop petsai dilakukan pada tanaman sempel setelah
panen.Pengukuran diameter krop menggunakan jangka sorong dengan
mengambil 3 posisi, yaitu pangkal, tengah, dan ujung krop kemudian dihitung
rata-ratanya.
e. Bobot segar krop (g)
Tanaman petsai setelah dipanen dibersihkan dari kotoran yang menempel,
kemudian dipisahkan antara daun dan krop tanaman. Krop petsai yang
terbentuk kemudian ditimbang untuk mendapatkan bobot segar kropnya.
Penimbangan bobot segar krop dilakukan pada tanaman sampel
menggunakan timbangan analitik.
f. Bobot segar tanaman (g)
Menghitung jumlah seluruh tanaman yang dijadikan sampel pada saat panen.
Tanaman dicabut beserta akarnya dan dibersihkan dari kotoran (tanah).
Masing-masing tanaman sampel ditimbang dijumlahkan dan dirata-ratakan
untuk memperoleh bobot segar tanaman.
g. Bobot kering tanaman (g)
Setelah diperoleh bobot segar, tanaman sampel dikeringkan. Sebelum dioven
tanaman petsai dipotong kecil-kecil dan dikeringkan selama 7 hari,
selanjutnya dioven selama 3 hari dengan suhu 70o C hingga memperoleh berat
konstan.
h. Bobot kering krop (g)
Krop yang telah ditimbang bobot segarnya, kemudian dipotong kecil-kecil
dan dikeringkan selama 7 hari, selanjutnya dioven selama 3 hari dengan suhu
70oC hingga memperoleh bobot konstan.
i. Serapan air tanaman (%)
Serapan air tanaman diperoleh dari data bobot basah dan kering tanaman
setiap fase dengan rumus:
bobot basah tanaman-bobot kering tanaman
Serapan Air Tanaman = ×100%
bobot kering tanaman
Waktu pengukuran sama dengan variable bobot basah dan kering tanaman.
j. Efesiensi penggunaan air (g/l)
Efisiensi penggunaan air diperoleh dari data pengamatan bobot kering
tanaman dan kebutuhan air tanaman setiap fase dengan rumus yang
digunakan oleh Suryanti, dkk., (2015).
bobot kering tanaman (gram/tanaman)
Efesiensi Penggunaan Air ( EPA ) =
kebutuhan air tiap tanaman (liter/tanaman)

3.6. Analisis Data


Model analisis data dari rancangan acak kelompok (RAK) dengan metode
percobaan faktor tunggal adalah sebagai berikut (Sastrosupadi, 2000)
Yij = µ + Ti+ βj+ € ijk
Keterangan:
Yij = Respon atau nilai yang pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan
ke-j
µ = Nilai tengah umum
Ti = Pengaruh perlakuan ke-i
Bj = Pengaruhblok ke-j
∈ij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

Data hasil penelitian diolah menggunakan sidik ragam. Setelah dianalisis terdapat
perbedaan maka dilakukan uji lanjut menggunakan metode uji Beda Nyata Jujur
(BNJ) taraf 5%.
Lampiran 1. Denah Percobaan

ULANGAN 1 ULANGAN 2 ULANGAN 3

K3 K7 K8

K7 K4 K6

K11 K1 K9

K12
K10
K2
T

K1 K11
K2
U S

K12 K9 K4 B

K2 K10
K6

K1
K8 K3
ULANGAN 1 ULANGAN 2 ULANGAN 3

K11
K5 K8

K12 K5
K4

K9 K5 K3

20 cm
K6 K10 K7

50 cm

Keterangan:
Ukuran polybag : 40x 20 cm
Jumlah tanaman :1 tanaman/polybag; 1 perlakuan terdiri dari 4 polybag
tanaman.

Anda mungkin juga menyukai