Anda di halaman 1dari 60

CHINTHIA K

ØMasa Puerperium atau masa Nifas mulai


setelah plasenta lahir & berakhir ± 6 mgg
ketika alat-alat kandungan kembali seperti
sblm hamil.
ØMasa dimana tbh menyesuaikan diri baik fisik
maupun psikologis thdp proses melahirkan,
dimulai 1 jm stlh bersalin sampai tubuh
mendekati keadaan sebelum hamil.
1. Meningkatkan pemulihan fungsi tubuh
2. Meningkatkan istirahat & kenyamanan
klien
3. Meningkatkan hubungan bagi orang tua
4. Memberikan kesempatan bagi orang tua
untuk memlihara bayinya
5. Meningkatkan kemampuan klien dalam
merawat diri sendiri & bayinya secara
efektif.
Pengeluaran hasil konsepsi

Periode Post Partum

Perubahan Fisiologis Perubahan Psikologis

• Sistem Kardiovaskuleri
• Sistem Perkemihan
• sistem Endokrin
• sistem pencernaan
• sistem muskuloskeletal
• sistem reproduksi
Keluarnya darah
dari jalan lahir

Volume darah dlm tbh <


Kompensasi Jantung : TD & Nadi ↑

Jika Gagal ???

Cardiac Output ↓

TD ↓ saat perubahan posisi

Hipotensi Ortostatik

Resiko Injury
• Sistem Kardiovaskuler :
1. Tekanan Darah
- Terjadi hipotensi ortostatik, penurunan tekanan sistolik
- Adanya penurunan tekanan sistolik 30 mmHg atau
diastolik 15 mmHg, disertai sakit kepala & perubahan
penglihatan
2. Berkeringat & Menggigil
- Klien dpt menggigil stlh melahirkan krn instabilitas
vasomotor
- Berkeringat krn kompensasi mengeluarkan cairan &
sisa pembakaran.
3. Komponen Darah
- Terjadi hemokonsentrasi krn diuresis
- Leukosit darah ± 15.000-30.000/mm3
- Mekanisme pembekuan darah mjd aktif
- Hb normal ≥ 11 mg % (WHO)
• Trauma persalinan mengakibatkan edema
& kehilangan sensitivitas
• Terjadi tekanan yg berlebihan &
pengosongan yg tdk sempurna dr KK
• Terjadi diuresis 12 jm stlh melahirkan
• Adanya ketidakmampuan BAK 2 hr
pertama pasca melahirkan
• Adanya hematuria pada early PP
menandakan adanya trauma pd KK
• Asetonuria tjd krn dehidrasi pd persalinan
lama
 Kadar Estrogen & Progesteron menurun dg
cepat
 Kadar prolaktin meningkat pd ibu yg menyusui
krn rangsangan isapan bayi
 Estrogen ↑ scr bertahap pd ibu yg tdk menyusui,
tjd fase foliculair 3 mgg stlh melahirkan
 Ibu menyusui menstruasi kembali mgg ke-36 PP
 Ibu tdk menyusui menstruasi mgg ke-12 PP
 Produksi ASI dipengaruhi hormon prolaktin &
oksitosin
SISTEM LAKTASI
Setelah pengeluaran
hasil konsepsi

Estrogen & progesteron ↓

Feedback ke hypotalamus ber<

Merangsang kelenjar hypofise

Anterior Posterior

Oksitosin
Prolaktin

Myoepitel mamae
Kelenjar Alveoli

Sinus laktoferi

Pelebaran duktus laktoferi

Produksi ASI me↑


• Terjadinya konstipasi krn tjd penurunan
motilitas usus & gangguan kenyamanan
pasca persalinan
• Peningkatan asupan cairan & diit tinggi
serat sangat dianjurkan
• Hilangnya kekenyalan otot dinding perut
• Peregangan muskulus rektus abdominis
• Akan kembali ± 6 mgg post partum
1. Involusio Uteri
- Involusio uteri terjadi segera setelah
melahirkan & berlangsung cepat
- Dalam 2 mgg kembali ke dlm rongga
panggul
- ± 6 mgg kembali dlm ukuran tdk hamil
2. Lokhea
- Setelah melahirkan uterus membersihkan
diri dg pengeluaran pervaginam yg disebut
“lokhea”
- Lokhea terdiri dari darah, sel2 tua, bakteri
- Keluaran keseluruhan ± 400-1200 ml
- Normalnya lokhea memiliki bau
- Pengeluaran pervaginam yg terus
menerus2-3 mgg mungkin disebabkan
endometritis.
3. Afterpains
- Rasa sakit saat kontraksi uterus yg dialami
ibu multipara selama 3-4 hr PP
- Terjadi pd multipara krn uterus yg sgt
teregang sprti kelahiran kembar
- Biasanya tdk dialami primipara krn tonus
uterus masih baik
- Afterpain umum terjadi saat ibu menyusui
- Kompres panas tdk dilakukan krn dpt
meningkatkan perdarahan
 Masa transisi pada post partum yg perlu diperhatikan
perawat adalah “fase honey moon”
 Fase honey moon adalah fase setelah anak lahir dimana
terjadi intiminasi & kontak yg lama antara ayah-ibu-anak
 Masing2 slg memperhatikan anaknya & menciptakan hal
baru
 Ikatan kasih (bonding & attachment) terjadi pd kala IV,
terjadi kontak anatar ibu-ayah-anak
 Partisipasi suami dlm proses persalinan suatu upaya
terjalinnya ikatan kasih
 Resiko penyalahgunaan anak dpt di deteksi sejak dini saat
interaksi org tua & bayinya saat awal baru dilahirkan
Fase/ Tahapan Perubahan tingkah laku

Taking-In/ -Terjadi pd hr ke-1&2


Ketergantungan -Ibu fokus pd dirinya sendiri & terlihat pasif

-Ibu menerima bayinya & membutuhkan informasi ttg bayinya

-Ibu blm siap merawat bayinya, msh tergambar pengalaman melahirkan

-Ibu membutuhkan perlindungan & pelayanan

-Sampai hr ke-3 ibu siap menerima peran barunya

Taking Hold/ -Hr ke-3 PP sampai mgg ke 4-5 PP


Mandiri & -Klien berusaha mandiri & berinisiatif
ketergantungan -Tjd perubahan yg signifikan pd tbh: keluarlah ASI, keletihan

-Timbul perasaan kurang percaya diri

-Resiko post partum blues

-Sistem pendukung sgt bernilai bagi ibu muda

Letting Go/ Mandiri - Dimulai mgg ke 5-6 PP


dlm peran baru -Aktivitas rutinnya sdh kembali normal

-Secara fisik ibu mampu menerima tgg jwb baru


 Pada masa post partum perlu diobservasi adanya
manifestasi depresi post partum
 Perasaan kecewa, mudah tersinggung, merasa bersalah &
terluka
 Nafsu makan & pola tidur terganggu
 Adanya perubahan hormonal & peran transisi menjadi
faktor yg berpengaruh
 Adanya rasa tdk nyaman, kelelahan, kehabisan tenaga
berkontribusi tjd PPB
 Tiap individu mempunyai mekanisme koping sendiri2
 Umumnya dg menangis dpt menurunkan tekanan
 Orang terdekat sbg pendukung sgt bernilai bagi ibu
Asuhan Keperawatan Post Partum

1.Pengkajian
2.Analisa Data
3.Diagnosa Keperawatan
4.Intervensi
5.Evaluasi
1. Periode Immediate Post Partum/ Kala IV
(2-4 jam pasca persalinan)
2. Periode Early Post Partum (minggu
pertama)
3. Periode Late Post Partum (2-6 mgg
pasca persalinan)
• Merupakan masa kritis karena resiko
adanya perdarahan
• Tujuan perawatan kala IV :
1. Mencegah hemorragi
2. Memberikan kenyamanan fisik, nutrisi,
cairan, keamanan & eliminasi
3. Memberikan dorongan pada ibu & klg
thdp peran baru
4. Memlihara proses kedekatan dg
neonatus
• Tujuan perawatan periode Early & Late PP :
1. Mencegah infeksi
2. Meningkatkan penyembuhan jaringan
3. Meningkatkan involusi uterus & kenyamanan
4. Meningkatkan istirahat & aktivitas
5. Meningkatkan asupan makanan & cairan
6. Meningkatkan proses laktasi
7. Meningkatkan pola eliminasi normal
8. Memenuhi kebutuhan belajar ibu
9. Meningkatkan rasa percaya diri
1. Subyektif
ü Keluhan Utama
ü Riwayat Obstetri : Antenatal, Intranatal, riwayat
persalinan yg lalu
ü Pola aktivitas
ü Status emosi
2. Obyektif
ü observasi/ inspeksi
ü Auskultasi
ü Palpasi
ü perkusi
Yang perlu diperhatikan dlm
pengkajian :
• Periksa setiap 15 mnt selama 1 jm sampai
stabil, kemudian setiap 30 mnt sampai 4
jm
• Perawat harus memonitor & mencegah
komplikasi yg terjadi pd post partum, yg
meliputi :
üHemorrhagi post partum
üGangguan mood post partum
üInfeksi post partum
1. Potensial hemorhagie s.d atonia uteri, trauma persalinan
2. Resti kekurangan volume cairan s.d kegagalan
mekanisme homeostatik dampak kehilangan darah saat
melahirkan
3. Pot. Retensi urin s.d trauma persalinan
4. Gangguan rasa nyaman nyeri s.d afterpain, trauma
persalinan
5. Kurangnya perawatan diri s.d keletihan
6. Pot. cedera s.d ambulasi tanpa bantuan, paralisis post
anastesi
7. Pot. Distress human spirit s.d kurangnya sistem
pendukung
1. Resti Infeksi b.d trauma jaringan, penurunan Hb
2. Gangguan rasa nyaman b.d afterpain, pembengkakan
payudara, luka episiotomi
3. Gangguan aktivitas b.d ketidaknyamanan Kurangnya
perawatan diri b.d kelemahan fisik, ketidaknyamanan,
keletihan
4. Konstipasi b.d penurunan tonus otot,
ketidaknyamanan, dehidrasi
5. Kurangnya pengetahuan b.d peran baru, proses
laktasi, belum mengenal sumber-sumber informasi
6. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
7. Depresi b.d perubahan hormonal, peran baru,
kurangnya dukungan, syok post traumatik
• Dasar perencanaan & pelaksanaan post
partum adalah :
a. Kondisi ibu & bayinya
b. Perkiraan lamanya perawatan ibu &
bayinya di RS
c. Keterlibatan ayah pada perawata &
penyuluhan
Intervensi Keperawatan dilakukan
dg
1.3 cara :

1. Monitoring & Supporting status fisiologis


ibu :
a. Tanda2 vital
b. Meningkatkan tonus uterus yg optimal
c. Monitoring lokhea
d. Monitoring ekstrimitas thdp tromboplebitis
2. Meningkatkan pemulihan fungsi tubuh :
a. Fungsi Kandung kemih
b. Fungsi saluran pencernaan
c. Fungsi reproduksi
d. Peningkatan istirahat & kenyamanan :
ü Kontraksi uterus
ü Ketegangan otot & kelelahan
ü Nyeri episiotomi, post sc
e. Perawatan perineum & rektum
f. Perawatan payudara
3. Meningkatkan & mempertahankan
kesehatan dg penyuluhan kesehatan :
a. Penyuluhan senam post partum
b. Penyuluhan perawatan payudara
c. Penyuluhan perawatan bayi
d. Penyuluhan kontrasepsi & seksualitas
• Dx. Keperawatan Resti Kekurangan
volume cairan
Tujuan :
ü TTV stabil dlm batas normal
ü Kontraksi uterus bagus
ü Aliran lokhea sedang, tidak ada bekuan
ü Luka episiotomi atau sc bagus, balutan
bersih, kering & utuh
Intervensi :
1. Tempatkan klien pd posisi R/ mengoptimalkan aliran darah
rekumben serebral, memudahkan
pemanatauan fundus & aliran
vaginal
2. Catat lokasi & konsistensi R/ fundus harus keras & teletak di
fundus setiap 15 mnt midline, menandakan kontraksi
uterus bagus
3. Masase fundus bila lunak dg R/ masase fundus merangsang
perlahan kontraksi uterus & mengintrol
perdarahan
4. Kaji jml, warna, sifat aliran R/ membantu mengidentifikasi
lokhea setiap 15 mnt laserasi pd vagina & servik
5. Observasi TTV R/ bradikardi dpt tjd scr normal pada
respon thdp peningkatan curah jantung
Adanya takikardi dpt disertai syok

6. Kolaborasi cek R/ Hb & Ht lebih rendah dari normal


Hb, Ht menandakan ketidakmampuan
mentoleransi kehilanhan darah

7. Kolaborasi R/ meningkatkan volume darah


pemberian larutan
isotonik IV line

8. Kolaborasi R/ merangsang kontraktilitas miometrium,


pemberian oksitosin menutup PD pada sisi bekas plasenta &
menurunkan kehilangan darah
• Nyeri
Intervensi :
1. Kaji sifat & derajat ketidaknyamanan
2. Jelaskan fisiologi afterpain
3. Atur lingkungan yang nyaman & tenang
4. Anjurkan berkemih secara teratur
5. Anjurkan penggunaan tekhnik relaksasi
6. Kolaborasi analgesik sesuai kebutuhan
 Dx. Keperawatan Infeksi
Intervensi :
1. Ajarkan & anjurkan tekhnik mencuci tangan dg benar
2. Jaga kebersihan lingkungan
3. Observasi keadaan luka thdp proses penyembuhan
atau tanda2 infeksi
4. Kaji lokasi & kontraktilitas uterus serta keluaran lokhea
5. Gunakan tekhnik aseptik & antiseptik dlm tindakan
perawatan
6. Pantau kadar Hb & status nutrisi klien
7. Tingkatkan asupan cairan peroral, diit tinggi protein, vit.
C & zat besi
8. Tingkatkan personal hygiene klien
9. Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai prosedur
 Dx. Nutrisi Kurang dari kebutuhan
Intervensi :
1. Kaji riwayat kebiasaan diet sblm & sesudah
kehamilan serta keyakinan & latar blkng
budaya
2. Berikan inf. ttg klp makanan dasar untuk
memperbaiki defisiensi
3. Tekankan pentingnya peningkatan jmlh &
sumber makanan (tinggi protein, kalori, Fe &
vit C)
4. Tinjau ulang kadar Hb
5. Kolaborasi dg ahli gizi sesuai kebutuhan
 Dx. Keperawatan intoleransi
aktivitas
Intervensi :
1. Jelaskan pentingnya pemenuhan kebutuhan
aktivitas pasca persalinan
2. Motivasi klien untuk mobilisasi secara teratur
dan bertahap sesuai kemampuan
3. Jelaskan & ajarkan mobilisasi secara bertahap
4. Jelaskan manfaat latihan peregangan otot
dasar pelvik & otot2 abdomen
5. Berikan informasi ttg senam pasca persalinan
(tujuan, cara & manfaat)
6. Kolaborasi dg ahli rehabilitasi untuk pelatihan
senam pasca persalinan
 Dx. Keperawatan kurangnya pengetahuan
ttg proses laktasi
Intervensi :
1. Tentukan sistem pendukung yg penting bagi klien
2. Berikan informasi scr verbal & tertulis mengenai
fisiologi & keuntungan menyusui, faktor2 yg
memudahkan atau mengganggu keberhasilan
menyusui
3. Jelaskan ttg manajemen laktasi
4. Ajarkan tekhnik menyusui yg benar
5. Jelaskan pentingnya posisi bayi dan lama menyusui
6. Jelaskan & ajarkan ttg perawatan payudara secara
teratur
 Dx. Keperawatan Resiko Depresi post partum
Intervensi :
1. Kaji kekuatan, kelemahan, usia, status perkawinan,
sumber pendukung & latar belakang budaya.
2. Kaji & evaluasi status fisik & psikis masa lalu & saat ini
ttg proses kehamilan & persalinan.
3. Perhatikan respon klien & pasangan thdp kelahiran &
peran baru
4. Kaji ketrampilan komunikasi interpersonal pasangan &
hubungan satu sama lain
5. Motivasi & bantu klien untuk menggunakan koping yg
positif
6. Kaji Neonatal Perception Inventory (NPI)
7. Dengarkan dan perhatikan setiap ungkapan klien
8. Bantu klien untuk menerima peran baru
9. Kolaborasi dg suami & klg klien untuk memberikan
perhatian & bantuan.
• Evaluasi dilakukan setelah melakukan
intervensi keperawatan
• Evaluasi berdasarkan tujuan dari masalah
yg ditemukan
Kunjungan Waktu Tujuan

I 6-8 jm PP -Mencegah perdarahan


-Memberikan konseling pd ibu & klg

-Bonding & attachment

-Mencegah hipotermi pd bayi

II 6 hr PP -Memastikan involusi uterus normal


-Observasi tanda infeksi & perdarahan abnormal

-Memastikan pemenuhan nutrisi, cairan & istirahat ibu

-Memastikan ibu dpt menyusui dg baik

-Konseling ibu ttg perawatan bayi

III 2 mgg PP -sama dg 6 hr PP

IV 6 mgg PP -menanyakan penyulit ibu & bayi


-memberikan konseling KB scr dini
Rekomendasi Post Partum di masa
Pandemi Covid 19
1. perawatan ibu dan bayi didiskusikan
dengan keluarga, ibu dan tim kesehatan
2. ibu dengan covid 19 akan disarankan
untuk isolasi terpisah dengan bayi selama
14 hari
3. bila ibu ingin merawat bayi sendiri, maka
harus dipastikan ibu telah menerima
informai lengkap dan memahami potensi
resiko thd bayi
4. belum ada bukti transmisi vertikal
lanjutan rekomendasi

5. semua bayi yang lahir dari ibu PDP atau


terkonfirmasi covid19 juga perlu dites
covid19
6. bila ibu memutuskan untuk merawat bayi
sendiri, bayi harus diisolasi dengan fasilitas:
a. bayi harus ditempatkan di inkubator
tertutup didalam ruangan
b. ibu disarankan untuk menggunakan APD
sesuai pedoman PPI dan diajarkan etika
batuk
lanjutan rekomendasi

7. pemulangan untuk ibu post partum harus


mengikuti rekomendasi pemulangan
covid19
8. rekomendasi menyusui untuk materi
lanjutan mengenai laktasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai