RESUME
Oleh:
NIM : 2201140677
2022
A. Pengertian RIMA
Perpaduan atau kombinasi dari teknik relaksasi autogenic, movement
(pergerakkan) dan affirmation. RIMA merupakan suatu latihan untuk
merilekkan anggota tubuh, memelihara, mengembangkan fleksibilitas otot dan
persyarafan, kelenturan otot dan memberikan energi positif bagi tubuh yang
dapat dilakukan secara bersamaan. 3 point Gerakan yang ada pada Terapi
RIMA
B. Sasaran
1. Terapi RIMA awal mula di teliti pada pasien dengan End Stage Renal Disease
yang sedang menjalani hemodialisis,
2. Terapi ini dapat dilakukan oleh perawat di ruang HD dan secara mandiri
dilakukan oleh pasien HD sebelum menjalani HD
C. Manfaat
1. Menurunkan tingkat kecemasan
2. Meingkatkan kadar kortisol darah
3. Meningkatkan mekanisme koping
4. Mengurangi nyeri HD
5. Meningkatkan relaksasi otot baik fisik maupun emosional
6. Mengurangi stress
7. Melancarkan sirkulasi darah
8. Memelihara dan mempertahankan fleksibilitas dan kelenturan otot
9. Meningkatkan kebugaran fisik
10. Memperbaiki fungsi sistolik ventrikel kiri
11. Perbaikan psikososial
12. Mengontrol tekanan darah
13. Meningkatkan kapasitas aerobic
14. Meningkatkan metabolism lipid
15. Memberikan energi positif tubuh dan pikiran secara bersamaan
D. Tujuan
Mendistribusikan energi positif ke seluruh tubuh bersamaan dengan
meregangkan otot mata, otot leher, otot bahu dan otot kaki. Waktu yang
diperlukan untuk menjalani terapi RIMA ini antara 15-20 menit. Sangat mudah
dan efisien terapi ini dilakukan sehingga sangat menguntungkan apabila
dilakukan oleh klien dengan masalah gangguan kecemasan.
E. Teknik Terapi
Terapi ini berisi bagaimana cara kita merilekkan pikiran dan tubuh dengan teknik
tarik napas dalam, memikirkan hal yang disenangi, menyugesti diri agar
mendapat pikiran positif, melakukan gerak sederhana untuk mengatasi masalah
fisik pasien dan memberikan energi positif pada tubuh pasien.
F. GERAKAN ROM AKTIF
Menggerakkan anggota tubuh dari kepala hingga ujung kaki.
Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.
Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian.
Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut.
Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh.
Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh.
Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang.
Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar,bergerak membentuk
sudut persendian.
Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalambergerak membentuk
sudut persendian.
Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaantangan bergerak ke
bawah.
Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaantangan bergerak
ke atas.
Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jaritangan pada
tangan yang sama.