0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas delapan jenis modalitas homecare yaitu kegel exercise, latihan koordinasi untuk lansia, logoterapi, CBT, akupresur, terapetik komunitas, SEFT, dan hidroterapi. Setiap modalitas dijelaskan manfaat, prinsip, dan indikasinya dalam merawat berbagai diagnosa keperawatan seperti inkontinensia urin, disfungsi seksual, gangguan mobilitas, dan intoleransi aktivitas.
Dokumen tersebut membahas delapan jenis modalitas homecare yaitu kegel exercise, latihan koordinasi untuk lansia, logoterapi, CBT, akupresur, terapetik komunitas, SEFT, dan hidroterapi. Setiap modalitas dijelaskan manfaat, prinsip, dan indikasinya dalam merawat berbagai diagnosa keperawatan seperti inkontinensia urin, disfungsi seksual, gangguan mobilitas, dan intoleransi aktivitas.
Dokumen tersebut membahas delapan jenis modalitas homecare yaitu kegel exercise, latihan koordinasi untuk lansia, logoterapi, CBT, akupresur, terapetik komunitas, SEFT, dan hidroterapi. Setiap modalitas dijelaskan manfaat, prinsip, dan indikasinya dalam merawat berbagai diagnosa keperawatan seperti inkontinensia urin, disfungsi seksual, gangguan mobilitas, dan intoleransi aktivitas.
1. Jelaskan konsep beberapa jenis terapi Modalitas Homecare dibawah ini:
a. Kegel Excercise Senam kegel merupakan senam untuk melatih otot-otot disekitar organ reproduksi, yaitu otot PC atau pubookoksigeus agar menjadi kuat dan supel dengan cara mengontraksikan rektum dan uretra. Latihan ini digunakan untuk memperkuat otot dasar panggul dengan cara mengontraksikan rectum dan uretra yang ditahan selama 3-5 detik kemudian merelaksasikannya, lalu diulangi sebanyak sepuluh kali dalam empat minggu. Manfaat dari senam kegel yaitu memperbaiki fungsi kandung kemih, meningkatkan performa seksual pada pria, melancarkan proses persalinan, melancarkan proses persalinan, mengatasi keluhan pada ibu hamil, dan mengencangkan vagina. Manfaat lainnya yitu menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya b. Latihan Koordinasi pada Lansia Latihan koordinasi/keseimbangan adalah latihan yang ditujukan untuk membantu meningkatkan kekuatan otot pada ekstremitas bawah dan untuk meningkatkan kekuatan otot pada ekstremitas bawah untuk meningkatkan sistem keseimbangan tubuh. Organ yang berperan dalam sistem keseimbangan tubuh adalah balance perception. Latihan ini membutuhkan kerjasama dari organ otak, otot, dan tulang bekerja bersama-sama menjaga keseimbangan tubuh supaya tetap seimbang dan mencegah terjatuh. Tujuan dari latihan ini yaitu untuk mengasah sensitivitas sensor proprioseptif. Prinsip latihan koordinasi ini cukup mudah hanya dengan duduk kemudian berdiri dan dilakukan berulang-ulang, tetapi dapat menjadi sulit bagi mereka yang keseimbangan terganggu akan merasa seperti terjatuh ketika berdiri. Gerakan latihan ini seperti gerakan single limb stance, gerakan balancing wand, gerakan tandem stance, dan gerakan heel to toe. Manfaat latihan ini adalah untuk menghambat proses degenarif atau penuaan. Senam ini dianjurkan untuk mereka yang memasuki usia pralansia (45 tahun) dan usia lansia (65 tahun keatas). c. Logoterapi Logoterapi adalah penggunaan teknik untuk menyembuhkan atau mengurangi atau meringankan krisis eksistensi, melalui penemuan makna hidup. Tujuan terapi ini yaitu memberikan konstribusi untuk manusia dalam merespon berbagai masalah internal dan eksternal, membuat manusia memiliki motivasi utama yang memungkinkan manusia memiliki makna hidup yang diinginkan, serta menyoroti kemampuan manusia untuk menemukan dan memiliki makna dalam kondisi apapun. Manfaat dari logoterapi yakni membantu manusia menjadi lebih sadar mengenai hakikat keberadaannya sebagai manusia. Tahapan konseling logoterapi yakni tahap perkenalan dan pembinaan rapport, tahap pengungkapan dan penjajagan masalah, tahap pembahasan, serta tahap evaluasi dan penyimpulan. Teknik dari terapi ini yakni persuasif, paradoxical-intention, dan de-reflection. Faktor yang mempengaruhi makna hidup diantaranya yakni kebebasan, tanggung jawab, dan spiritual.kelebihan dari terapi ini yakni mengajarkan bahwa setiap kehidupan individu mempunyai maksud, tujuan, makna yang harus diupayakan untuk ditemukan dan dipenuhi. Sedangkan kekurangannya yakni ada beberapa klien yang tidak dapat menunjukkan makna hidupnya sehingga timbul suatu kebosanan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk membengkitkan minat apatis, perasaan tanpa makna, hampa, dan lainnnya. d. CBT (Cognitive Behavior Therapy) CBT adalah pendekatan terapi yang menitikberatkan pada restrukturisasi atau pembenahan kognitif yang menyimpang akibat kejadian yang merugikan dirinya, baik secara fisik maupun psikis. Terapi ini dilakukan untuk meningkatkan dan merawat kesehatan mental. Terapi ini merupakan seubuah terapi yang mengkomninasikan strategi nerpikir dan perilaku yang didasari oleh tiga hal yang saling berkaitan yaitu pikiran, perasaaan, dan perilaku. Tujuan dari CBT yakni untuk membantu seseorang dalam memecahkan permasalahn mengenai disfungsi emosional, perilaku dan kognisi secara sistematis. Manfaat dari CBT yakni memiliki keuntungan berjangka panjang, tidak seperti obat yang digunakan pada saat digunakan. CBT menolong orang-orang “belajar meninggalkan” ketakutan mereka dan menjauhi perilaku itu, serta terjadinya pembelajaran baru (mempelajari relative safety dalam hubungan terhadap situasi ketakutan asli). Tujuan dari terapi ini yakni mengajak siswa untuk menentang pemikiran dan emosi yang salah dengan menampilakn bukti-bukti yang bertentangan dengan keyakinan mereka tentang maasalah yang dihadapi. Karakteristik dari terapi ini yaitu didasarkan pada model kognitif dari respon emosional, lebih cepat dan dibatasi waktu, hubungan antara siswa dengan terapis atau konselor terjalin dengan baik, merupakan terapi kolabboratif yang dilakukan terapis atau konselor dan siswa, didasarkan pada filosofi stoic (orang yang pandai menahan hawa nafsu), menggunakan metode sokratik, memiliki program terstruktur dan terarah, didasarkan pada model pendidikan, merupakan teori dan teknik didasarkan atas m,etode induktif, serta tugas rumah merupakan bagian tterpenting dari teknik CBT. e. Terapi Akupresur Terapi akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan menekan, memijit, megurut bagian dari tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau Ci. Sistem pengobatan terapi ini dengan cara menekan-nekan pada titik-titik tertentu pada tubuh (meridian) untuk memperoleh efek rangsang pada energi vital (QI) guna mendapatkan kesembuhan dari suatu penyakit atau untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Tujuan terapi ini untuk membangun kembali sel-sel dalam tubuh yang melemah serta mampu membuat sistem pertahanan dan meregenerasikan sel tubuh. Manfaat dari terapi akupresur yakni pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, rehabilitasi, dan promotif. Klasifikasi terapi ini yaitu shiatsu, jin shin, do-in, dan tui-na. Indikasinya dilakukan pada kondisi sakit kepala tipe tegang, migran, ketegangan otot, depresi, kecemasan, membantu lebih rileks, mengatasi nyeri (nyeri sendi dan tulang belakang). Kontraindikasinya tidak boleh dilakukan pada bagian tubuh yang luka, bengkak, tulang retak atau patah, dan kulit yang terbakar. f. Terapetik Comunity Terapetik community adalah proses perubahan tingkah laku perkembangan emosi, perkembangan intelektual, spiritual dan keterampilan kerja serta memberikan perhatian, perlindungan, dan mendukung perkembangan secara fisik, mental, dan spiritual. Terapi ini didefinisikan sebagai metode dan lingkungan yang terstruktur untuk mengubah perilaku manusia dalam konteks kehidupan komunitas yang bertanggung jawab. Tahap dari terapi ini yakni tahap penerimaan, fase induksi (orientasi), tahap primer, tahap re-entry, penerapan privileges dan sanksi, serta pertemuan. Struktur dari terapi ini terdiri dari pembentukan tingkah laku, pengendalian emosi dan psikologi, pengembangan pemikiran dan kerohanian, serta keterampilan kerja dan keterampilan sosial. Aspek dasar terapetik community adalah mendengarkan secara aktif, berbagi pengamatan, berbagi empati, berbagi harapan, berbagi kebahagiaan dengan humor, menggunakan sentuhan, diam sejenak untuk mengamati tahap komunikasi selanjutnya, serta berikan informasi yang relevan agar tidak menimbulkan kekhawatiran. Pendokumentasian data klien dengan cara assesment, socrates, individual treatment plan, dan progress report. g. SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) SEFT adalah suatu metode membuat diri penderita bisa menerima persoalan yang mengganggu stabilitas emosinya, semisal marah, jengkel, tertekan, sedih, dan lainnya. Teknik pengembangan diri ekletis dengan menggabungkan 14 macam teknik fisik, emosi, pikiran, sikap, motivasi, perilaku dan peak performance secara cepat, mudah, dan universal. Rangkaian yang dilakukan yakni the set-up, the tune-in, dan the tapping. Hal yang harus dilakukan terapis yakni khusyu’, ikhlas, dan pasrah. Manfaat dari SEFT adalah mengatasi berbagai masalah fisik, masalah emosi, masalah keluarga dan anak-anak, meninnngkatkan prestasi, meraih kesuksesan hidup, serta mendapatkan pencerahan spiritual. h. Hidroterapy Hidroterapy adalah kaedah rawatan dimana air digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan berbagai keadaan di dalam badan. Hidroterapi atau terapi air adalah metode perawatan dan penyembuhan dengan menggunakan air untuk mendapatkan efek-efek terapis. Manfaat terapi ini yakni menggunakan dan merelaksasikan otot, memperbaiki pola jalan dan postur tubuh, mengurangi nyeri,bengkak, kaku otot dan sendi, meningkatkan fungsi jantung, sirkulasi darah dan pernafasan, meningkatkan kemampuan fungsional dan kualitas hidup, memperbaiki keseimbangan dan koordinasi. Prinsip kerja hidroterapi yakni air panas menyebabkan pembuluh darah melebar, mengaktifkan kelenjar keringat, mengendurkan sendi, dan membuang limbah beracun dari jaringan tubuh. Sedangkan air dingin menyebabkan pembuluhan darah menyempit, memindahkan aliran darah menjauh dari area yang bermasalah untuk meredakan peradangan.
2. 8 jenis terapi diatas dapat diterapkan sebagai intervensi pada diagnosa
keperawatan apa saja? a. Kegel Excercise 1) Inkontinensia urin berlanjut (D.0042) 2) Disfungsi seksual (D.0069) b. Latihan Koordinasi pada Lansia 1) Gangguan mobilitas fisik (D.0054) 2) Intoleransi aktivitas (D.0056) c. Logoterapi 1) Harga diri rendah kronis (D.0086) 2) Isolasi sosial (D.0121) d. CBT (Cognitive Behavior Therapy) 1) Harga diri rendah kronis (D.0086) 2) Perilaku kekerasan (D.0132) e. Terapi Akupresur 1) Nausea (D.0076) 2) Nyeri melahirkan (D.0079) f. Terapetik Comunity 1) Kesiapan peningkatan konsep diri (D.0089) 2) Ketidakmampuan koping keluarga (D.0093) g. SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) 1) Gangguan pola tidur (D.0055) 2) Ansietas (D.0080) h. Hidroterapy 1) Keletihan (D.0057) 2) Nyeri akut (D.0077) 3. Buatlah 4 NCP untuk 4 Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
keperawatan kriteria hasil 1. Nyeri Setelah O: melahirkan dilakukan 1. Identifikasi lokasi, berhubungan tindakan karakteristik, durasi, dengan keperawatan, frekuensi, kualitas, intensitas dilatasi diharapkan nyeri nyeri serviks melahirkan T: menurun dengan 1. Lakukan akupresur setiap hari kriteria hasil: dalam satu pekan pertama 1. Keluhan untuk mengatasi nyeri nyeri E: menurun (5) 1. Anjurkan keluarga atau orang 2. Gelisah terdekat melakukan akupresur menurun (5) secara mandiri 3. Pola tidur K: membaik 1. Kolaborasi pemberian (5) premedikasi sebelum mengubah posisi 2. Harga diri Setelah O: rendah kronis dilakukan 1. Identifikasi masalah yang berhubungan tindakan menimbulkan distorsi pikiran dengan keperawatan, dan persepsi negatif gangguan diharapkan psikiatri harga diri T: rendah kronis 1. Lakukan pengamatan menurun dengan pemantauan terhadap pikiran kriteria hasil: dan perilaku (CBT) 1. Penilaian E: diri positif 1. Latih restrukturisasi pikiran meningkat alternatif dengan metode (5) ABCDE( actual sindrom, 2. Mengakui belief, consequence, disputing, kemampuan effects) emosional K: meningkat 1. Kolaborasi dalam pemberian (5) terapi 3. Harga diri meningkat (5) 3. Inkontinensia Setelah O: urin berlanjut dilakukan 1. Pantau pengeluaran urin berhubungan tindakan T: dengan keperawatan, 1. Berikan reinforcement positif disfungsi diharapkan selama melakukan latihan neurologis inkontinensia dengan benar urin berlanjut E: menurun dengan 1. Ajarkan mengkontraksikan kriteria hasil: sekitar otot uretra dan anus 1. Kemampuan seperti menahan BAB/BAK mengontrol selama 5 detik kemudian pengeluaran dikendurkan dan urin direlaksasikan dengan siklus meningkat 10 kali (kegel exercise) (5) K: 2. Nokturia 3. Kolaborasi rehabilitasi medik menurun (5) untuk mengukur kekuatan 3. Kemampuan kontraksi otot dasar panggul menunda pengeluaran urin membaik (5) 4. Ansietas Setelah O: berhubungan dilakukan 1. Identifikasi saat tingkat dengan krisis tindakan ansietas berubah (mis. maturasional keperawatan, Kondisi, waktu stresor) diharapkan T: ansietas 1. Buat pernyataan suportif atau menurun dengan empati (SEFT) kriteria hasil: E: 1. Gelisah 1. Anjurkan mengungkapkan menurun (5) pengalaman emosional 2. Frustasi sebelumnya dan pola respons menurun (5) yang biasa digunakan 3. Dukungan K: emosi yang 1. Rujuk untuk konseling disediakan oleh orang lain meningkat (5)
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu