Anda di halaman 1dari 38

n Oogenesis terjadi di ovarium

n Oogonia  meiosis I  oosit primer (bulan 2-3


perkembangan embrio)
n Oosit primer + sel granulosa  folikel
primer/primordial (bulan 4 – 5 perkembangan janin)
n Sel – sel granulosa sebagai barrier (= sel sertoli)
n Jaringan ikat  meningkatkan vaskular Theca interna
(bulan 6 – 7 pertumbuhan janin)
n Meiosis I selesai sebelum ovulasi
n Meiosis II terjadi jika terjadi fertilisasi
Bulan 4 – 5 kehidupan janin : ± 7 juta germ s

Saat lahir : 266.000- 472.000 folikel (berisi oosit


yang perkembangannya berhenti pada propase
dari meiosis I)

Saat menarche : tersisa ± 500.000

Selama kehidupan reproduksi : pelepasan folikel ±


100/bulan. Pelepasan dapat meningkat setelah usia
35 th.
n Awal tiap siklus menstruasi 10 – 25 preantral folikel
mulai tumbuh (proses recruitment),
n Seminggu kemudian folikel dominan (proses
seleksi), yang lain atresi. (Sejak di kandungan)
n 2 – 4 juta folikel dan telur (di kandungan) menjadi
sebagian kecil saja. Atresi tinggal 200.000 –
400.000 folikel ketika menarch
n Folikel dominan : cairan antrum bertambah, sel
granulosa yg mengelilingi telur (corona radiata) dan yg
meneruskan diri ke telur di sebut cumulus oophorus
n Mendekati ovulasi telur menyelesaikan meiosis yg
pertama menjadi oosit sekunder, cumulus lepas.
Terjadi sekitar hari ke 14 siklus menstruasi
n Memberi makan oosit
n Mensekresi zat yg mempengaruhi oosit dan sel theca
n Mensekresi cairan antrum
n Tempat aksi estrogen dan FSH dalam mengontrol
perkembangan folikel selama awal dan pertengahan
fase folikuler
n Mensekresi estrogen dari androgen yang berasal dari
sel theca
n Mensekresi inhibin, yg menghambat sekresi FSH
melalui hipofisis
n Tempat aksi LH untuk induksi perubahan dalam oosit
dan folikel saat ovulasi dan membentuk korpus luteum
n Setelah folikel matur mengeluarkan telur dan cairannya,
sisa yang ada di ovarium kolaps dan segera terjadi
pembentukan struktur yang disebut Corpus luteum.
n Corpus luteum mensekresi estrogen, progesteron dan
inhibin
n Apabila telur tidak terfertilisasi, corpus luteum tumbuh
maksimum sekitar 10 hari dan segera terjadi
degenerasi menjadi corpus albican.
n Karena tidak berfungsinya lagi corpus luteum maka
estrogen dan progesteron menurun, vasokonstriksi
pembuluh darah kontraksi uterus dan terjadilah
menstruasi
1. Stadium menstruasi (desquamasi)
n Endometrium lepas dari dinding rahim disertai dengan
perdarahan
n Hanya lapisan tipis (stratum basale) yang tinggal
n Stadium ini berlangsung 4 hari
n Darah haid terdiri dari : darah, potongan-potongan
endometrium dan lendir dari serviks
n Darah tdk me m b e k u k a r e n a a d a n y a f e r m e n yg
mencegah pembekuan darah dan mencairkan
potongan-potongan mukosa
n Kalau darah banyak yg keluar maka fermen tersebut
tidak mencukupi sehingga timbul bekuan darah dlm
menstruasi
n Banyaknya darah selama menstruasi ± 50 – 150 cc
n Saat ovulasi perlu untuk menentukan masa subur
(fertil) oleh karena kehamilan terjadi sekitar saat
ovulasi

n Ovulasi terjadi ± 14 hari sebelum haid yang akan


datang

n Menentukan saat ovulasi yaitu dihitung dari haid


yang akan datang (karena stadium sekresi tetap
sebaliknya stadium proliferasi berbeda panjangnya)
Mulai
Perdarah
an
ha 1 7 14 25 28
ri

Ovarium
n Estrogen, pada konsentrasi rendah menyebabkan
hipofisis anterior mensekresi sedikit FSH dan LH
(sebagai respon thd GnRH) dan juga menghambat
neuron
Ø Hasil : Negative feedback inhibition sekresi FSH &
LH selama masa awal dan pertengahan fase
folikular

n Inhibin berpengaruh pada hipofisis untuk


menghambat sekresi FSH
Ø Hasil : Negative feedback inhibition sekresi FSH
sepanjang siklus
n Menstruasi phase 3–5 hr : endometrium terjadi
degenerasi menghasilkan cairan menstrual

n Proliferative phase 10 hr : antara menstruasi dan


ovulasi : endometrium terregenerasi terjadi
pertumbuhan dan menjadi tebal.

n Secretory phase : segera setelah ovulasi endometrium


mulai mensekresi zat – zat, terjadi antara ovulasi dan
saat dimulainya menstruasi berikutnya
Hypothalamus -/+
GnRH

Anterior Pituitary -/+

LH FSH
Estrogen &
Progesteron
Ovarian Follicle
+
Theca cells Granulosa cells
Estr.

Testosterone & Prog.


Androstenedion

Circulation
n Menstruasi Ovulatoir adalah menstruasi yang
didahului oleh ovulasi (M yang normal)

n Menstruasi Anovulatoir adalah menstruasi tanpa


didahului ovulasi (tidak terjadi korpus luteum dan
pembentukan progesteron)  endometrium tetap
dalam stadium proliferasi sampai terjadi M
n Terdapat pada wanita laktasi, pubertas dan
menjelang menopause
n Terhadap dinding uterus : mengurangi kontraksi
dari pengaruh oksitosin
n Terhadap mammae : pertumbuhan acini dan lobuli
kelenjar mammae seperti pada fase post ovulatoir
dan selama kehamilan
n Rangsangan sekresi kelenjar endometrium
n Induksi mukus cervix yang kental & lengket
n Menurunkan proliferasi sel epitel vagina
n Menghambat efek “milk – inducing” dari prolaktin
n Memberikan efek feedback pada hipotalamus dan
hipofisis anterior.

Anda mungkin juga menyukai